Makhda Anjani Putri (1510030) Qiftia Fatmatuz Zuhro (1510042) Ratnasari Hardianti (1510044) Ririn Prastia Agustin (1510045) Riska Utama (1510047) KREPITASI Crepitasi berarti gemeretak. Bunyi ini dapat muncul berupa derik akibat gesekan ujung-ujung tulang patah, juga dari pergerakan sendi. Selain itu bunyi gelembung-gelembung udara pada emfisema subkutis bila ditekan. DEFORMITAS Deformitas musculoskeletal adalah kelainan dan trauma pada sistem muskuloskeletal yang bermanifestasi dari bentuk yang abnormal dari ekstremitas atau batang tubuh. Deformitas/malformasi bawaan adalah kelainan atau defek yang bias terjadi, ketika didalam kandungan dan terlihat pada waktu lahir dan dapat pula terjadi dalam perkembangan anak di kemudian hari KLASIFIKASI DEFORMITAS • DEFORMITAS SENDI a. Bergesernya sendi b. Mobilitas sendi yang berlebihan ( excessive mobility of the joint ) c. Mobilitas sendi yang berkurang (restricted mobility of the joint) • DEFORMITAS MUSKULOSKELETAL a.Ketidaksejajaran tulang ( loss of alignment ) b.Abnormalitas panjang tulang ( abnormal length ) c.Pertumbuhan abnormal tulang ( bony outgrowth ) KREPITASI 1.Krepitasi tulang 2.Krepitasi emfisema subkutis 3.Krepitasi paru 4.Krepitasi Osteoarthritis ETIOLOGI DEFORMITAS 1. Pertumbuhan abnormal bawaan pada tulang (kongenital) 2. Fraktur 3. Gangguan pertumbuhan lempeng epifisis 4. Pembengkokan abnormal tulang (bending of abnormally soft bone) 5. Pertumbuhan berlebih pada tulang matur (overgrowth of adult bone) KREPITASI 1. Adanya gesekan pada ujung-ujung tulang yang patah, juga dari pergerakan sendi. Bunyi yang muncul berupa derik atau gemeretak. 2. Adanya udara (gas) abnormal dibawah kulit apabila ditekan, maka dapat terdengar bunyi dan juga dirasakan geseran gelembung-gelembung udara MANIFESTASI KLINIS Pada Krepitasi biasanya muncul rasa gemetar ketika ujung tulang bergeser dan bisa terdengar suara gemeretak hingga jarak tertentu seiring dengan berkembangnya penyakit sedangkan Deformitas biasanya timbul adanya perubahan bentuk, pergerakan tulang jadi memendek karena kuatnya tarikan otot-otot ekstremitas yang menarik patahan tulang dan terjadi gangguan gerak. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK 1. Pemeriksaan radiologi Lokasi yang akan dilakukan foto adalah daerah regional kelainan. Biasanya klien akan menjalani pemeriksaan foto AP pelvis dan panggul, foto pergelangan tangan dan kaki, dan foto lateral tulang belakang. 2. Pemeriksaan MRI, ST Scan Metode ini mengungkapkan patologi struktur tulang, otot, sinovium, tulang rawan, sendi dan tulang belakang, yang tidak dapat divisualisasikan dengan bantuan jenis lain dari tes diagnostik. PENATALAKSANAAN 1. Tindakan bedah 2. Menggunakan alat bantu terapi (sesuai indikasi deformitas, misalnya pada pasien yang mengalami deformitas dengan kaki berbentuk O dapat dilakukan pemberian brace/ penjepit kaki) ASUHAN KEPERAWATAN