PEMBIMBING
Dr.dr Sri Ramadhany, M.kes
METDOLOGI PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah
metode survei dengan pendekatan
deskriptif untuk mengetahui dan menilai
pelaksanaan Sistem Manajemen
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di
BPTP Makassar.
Waktu dan Lokasi Penelitian
1 PRODUKSI/ KEBUN 30 30
PERCOBAAN
2 LABORATORIUM 15 15
JUMLAH 45 45
METODE PENGUMPULAN DATA
Data Primer : diperoleh melalui
wawancara langsung pada
respondan dengan menggunakan
kuesioner serta pengamatan
langsung di lapangan dengan
menggunakan checklist
Telp. 0411-556449
Fax. 0411-554522
KARAKTERISTIK RESPONDEN
UMUR
Kelompok Umur Jumlah Jumlah (%)
20 - 30 12 26.7
31 - 40 28 62.2
41 - 50 5 11.1
Total 45 100
20 - 30 31 - 40 41 - 50
11.1%
26.7%
62.2%
TINGKAT PENDIDIKAN
SD 10 22.2
SMP 8 17.8
SMK 5 11.1
SMA 4 8.9
STM 4 8.9
SLTP 6 13.3
S1 5 11.1
D3 3 6.7
Total 45 100
SD SMP SMK SMA STM SLTP S1 D3
6.7%
11.1% 22.2%
13.3%
17.8%
8.9%
8.9% 11.1%
JENIS KELAMIN
Laki-Laki 32 71.1
Perempuan 13 28.9
Total 45 100
Laki-Laki Perempuan
28.9%
71.1%
MASA KERJA
1 - 10 thn 21 46.7
Total 45 100
1 - 10 thn 11- 20 thn 21- 30 thn
11.1%
46.7%
42.2%
TAHAP KOMITMEN & KEBIJAKAN
Dari tahap ini didapatkan bahwa
• Pada tahap ini perusahaan masih belum melaksanakan seluruh kriteria
yang telah ditetapkan, yaitu:
i. Perusahaan tidak membentuk organisasi K3,
ii. Tidak menyediakan sarana untuk K3,
iii. Tidak menyediakan personil yang berkompeten dan menetapkan
tanggungjawab, wewenang dan kewajiban yang jelas di bidang K3,
iv. Tidak membangun dan memelihara kesadaran , motivasi dan
keterlibatan seluruh pihak di perusahaan dalam hal kesehatan dan
keselamatan kerja (K3),
v. Tiada anggaran dana yang memadai untuk pelaksanaan K3
vi. Tiada Kebijakan K3 yang disusun melalui proses konsultasi antara
pengurus dan wakil tenaga kerja,
vii. Tiada Kebijakan K3 mencakup tujuan perusahaan, kerangka untuk
menyusun dan mencapainya dan pernyataan keterlibatan dari seluruh
pihak,
viii. Tiada Kebijakan K3 Ditanda tangani oleh pengurus atau pengusaha,
didokumentasikan, diterapkan dan dikomunikasikan,
ix. Tiada Kebijakan K3 ditinjau secara teratur.
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa perusahaan tidak
melaksanakan 9 dari 9 kriteria yang ditetapkan maka
pada tahap ini tidak terlaksana 0%.
Terpenuhi
0%
Tidak
terpenuhi
100%
TAHAP PERENCANAAN
Identifikasi Sumber Bahaya
Faktor Fisik
Ya 18 40
Tidak 27 60
Total 45 100
40%
60%
Nyeri punggung dan nyeri belakang
Jawaban
Jumlah Jumlah (%)
Ya 21 46.7
Tidak 9 20.0
Total 45 100
33.3%
46.7%
20%
Dari hasil penelitian, kebanyakan pekerja tidak
merasa beban kerja terlebih, tapi sering
mengeluhkan nyeri punggung dan nyeri tulang
belakang
FAKTOR PSIKOSOSIAL
Hubungan kerja responden dengan pimpinan
perusahaan
Jawaban Jumlah Jumlah (%)
Baik 34 75.6
Biasa 10 22.2
Total 45 100
Baik Biasa Kurang Baik
2.2%
22.2%
75.6%
• Dari hasil penelitian didapatkan
Hubungan kerja antara responden
dengan pimpinan adalah baik (75.6%)
biasa (22.2%) dan kurang baik (2.2%)
Penanggulangan Kegawatdaruratan
Penanggulangan kegawatdaruratan di
perusahaan ini tidak terpenuhi, di mana:
- Perusahaan tidak menyusun prosedur untuk
menghadapi keadaan darurat atau bencana
- Perusahaan tidak menyusun prosedur untuk
menghadapi insiden kecelakaan
-Perusahaan tidak menyusun prosedur untuk
pemulihan keadaan darurat
Pada tahap perencanaan ini perusahaan telah
melakukan 11 dari 23 kriteria yang telah
ditetapkan maka pelaksanaan tahap ini adalah
kurang terlaksana (47.8%)
terlaksana tidak terlaksana
52.2%
47.8%
TAHAP PENERAPAN
Pelatihan tentang kesehatan dan keselamatan
kerja
Jawaban Jumlah Jumlah
(%)
Pernah 5 11.1
Total 45 100
11.1%
88.9%
Pemeriksaan Kesehatan
Pemeriksaan Kesehatan sebelum bekerja di
perusahaan
Jawaban Jumlah Jumlah (%)
Ya
45 100
Tidak
0 0.0
Total 45 100
Ya 0 0
Tidak 45 100
Total 45 100
100%
Program Kesehatan
- Perusahaan tidak menyediakan petugas medis
yang khusus
- Perusahaan tidak memiliki klinik dan tidak
mempekerjakan dokter untuk karyawannya
- Perusahaan tidak menyediakan pengangkutan
untuk mengangkut dan merujuk karyawan yang
cedera
- Perusahaan tidak menyediakan obat-obatan
yang cukup dan memadai untuk pekerja
Penyediaan APD oleh perusahaan
Jawaban Jumlah Jumlah (%)
Ya 45 100
Tidak 0 0
Total 45 100
100%
Penggunaan Alat Pelindung Diri
Jawaban Jumlah Jumlah (%)
16 35.6
Sering
20 44.4
Jarang
9 20.0
Tidak pernah
Total 45 100
20%
35.6%
44.4%
Kecelakaan Kerja
Jawaban Jumlah Jumlah (%)
Ya
0 0
Tidak
45 100
Total 45 100
100%
Penanggulangan Kebakaran dan Kegawatdaruratan
Ya Tidak
Terdapat prosedur untuk menghadapi X
keadaaan darurat atau bencana
Terdapat prosedur menghadapi insiden X
kecelakaan
Terdapat prosedur rencana pemulihan X
keadaan darurat
Apakah ada alat pemadam dan X
penanggulangan kebakaran
Apakah terdapat pancaran air otomatis X
Apakah terdapat penggera kebakaran X
Pernah 6 13.3
Total 45 100
13.3%
86.7%
Hasil Tahap Penerapan
dari hasil penelitian ditemukan bahwa perusahaan hanya mampu
melaksanakan 3 dari 29 poin yang seharusnya dipenuhi maka
pada tahap penerapan di BPTP Makassar kurang terlaksana
(10.3%)
terlaksana tidak terlaksana
10.3%
89.7%
Tahap Pengukuran dan Evaluasi
Ya Tidak
Apakah personel yang terlibat memiliki X
pengalaman dan keahlian yang cukup ?
Apakah Perusahaan melaksanakan inspeksi dan X
pemantauan rutin terhadap pelaksanaan K3?
Tidak
terpenuhi
100%
Tahap Peninjauan Ulang dan
Peningkatan
TINJAUAN ULANG SMK3 SECARA YA TIDAK
BERKALA
manajemen
Tinjauan Ulang terhadap penerapan SMK3 X
penerapan SMK3
EVALUASI KEBUTUHAN UNTUK X
PENINGKATAN SMK3
PENINGKATAN SMK3 X
Hasil :
Perusahaan tidak melaksanakan kesemua
kriteria, jadi pelaksanaan pada tahap ini tidak
terlaksana (0 %)
Terpenuhi
0%
Tidak
terpenuhi
100%
KESIMPULAN
GRAFIK PELAKSANAAN SMK3 DI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN MAKASSAR
100%
80%
60%
40% 47.80%
20%
0% 10.30% 0% 0%
0%
Tahap Tahap Tahap Tahap Tahap Tinjauan
Komitmen Perencanaan Penerapan Pengukuran & Ulang
Evaluasi
• Pelaksanaan & penerapan tahap komitmen dan kebijakan sistem
manajemen kesehatan dan keselamatan kerja pada Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian Makassar adalah tidak terlaksana dengan
presentase pencapaian 0%.
• Pelaksanaan & penerapan tahap perencanaan sistem manajemen
kesehatan dan keselamatan kerja pada Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian Makassar adalah kurang terlaksana dengan presentase
pencapaian 47.8%.
• Pelaksanaan & penerapan tahap penerapan sistem manajemen
kesehatan dan keselamatan kerja pada Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian Makassar adalah kurang terlaksana dengan presentase
pencapaian 10.3%.
• Pelaksanaan & penerapan tahap pengukuran dan evaluasi sistem
manajemen kesehatan dan keselamatan kerja pada Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian Makassar adalah tidak terlaksana dengan
presentase pencapaian 0%.
• Pelaksanaan & penerapan tahaptinjauan ulang dan peningkatan
oleh pihak manajemen sistem manajemen kesehatan dan
keselamatan kerja pada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Makassar adalah tidak terlaksana dengan presentase pencapaian
0%.
SARAN
• Perusahaan harus segera melakukan dan
mengadakan Sistem Manajemen K3 yang belum
terpenuhi.
• Perusahaan harus berperan aktif dalam
pelaksanaan K3 ke depannya.
• Diperlukan penelitian lanjutan untuk menilai
faktor-faktor pendukung dan penghambat
pelaksanaan Sistem manajemen kesehatan dan
Keselamatan kerja di perusahaan.
THANK YOU
THANK YOU
AK