Anda di halaman 1dari 27

Strategy & Industrial

Analysis and The Value


Chain
041624253021 NI MADE A. ADHIAPSARI
041624253029 MUTIARA RACHMA ARDHIANI
041624253031 TRISULA NURULFAJRI PANDUNITA
What is Strategy?
&
The Five Competitive Forces That
Shape Industry
Porter, ME.1996. What is Strategy? Harvard Business Review, November-December.
Porter, ME. 2008. The Five Competitive Forces That Shape Industry. Harvard Business Review, January.
Strategi dapat dipandang sebagai bangunan pertahanan melawan
kekuatan kompetitif.
Efektivitas Operasional Bukan Merupakan Strategi

Strategi Bertumpu pada Kegiatan yang Unik

Sebuah Posisi Strategis Berkelanjutan Membutuhkan


Trade-offs

Mendorong Kesesuaian antara Keunggulan Kompetitif


dan Keberlanjutan
• Perusahaan harus melakukan upaya untuk memperluas
keunikannya sekaligus memperkuat kesesuaian antara
kegiatannya

• Perusahaan mungkin harus mengubah strategi karena


adanya perubahan – perubahan dalam industri.

• Perusahaan harus memilih posisi baru tergantung pada


kemampuannya untuk menemukan trade-off baru dan
memanfaatkan sistem baru kegiatan yang saling
melengkapi menjadi keuntungan yang berkelanjutan.
The Five Competitive Forces
That Shape Industry
Strategy & Industrial Analysis
and The Value Chain
Blocher - Ch 2 page 35-43
Shank, John K. and Vijay Govindarajan. 1993. Strategic Cost
Management, Ch 4 & Ch 5, page 48-92.
Value Chain Analysis
Alat analisis strategi yang digunakan untuk:

Memahami secara mendalam keunggulan kompetitif perusahaan

Mengidentifikasi di mana nilai bagi pelanggan dapat ditingkatkan atau


biaya dapat diturunkan, dan

Lebih memahami hubungan perusahaan dengan supplier, pelanggan, dan


perusahaan lainnya (Blocher, Stout, dan Cokins, 2010)
Value chain merupakan aktivitas-aktivitas penciptaan
nilai yang saling terkait, mulai dari pemerolehan sumber
bahan baku dasar sampai kepada penyerahan produk
atau jasa akhir kepada pelanggan

(Shank dan Govindarajan, 1993).


Value Chain
Fokusnya bersifat eksternal bagi perusahaan

Akuntansi Manajemen Tradisional


Fokusnya sebagian besar bersifat internal bagi perusahaan
Mengembangkan Keunggulan Kompetitif
Perusahaan Secara Berkelanjutan
1. Low-cost strategy → meraih kepemimpinan biaya/cost leadership

Cost leadership dapat diraih


Pendekatan:
dengan cara:
• Skala ekonomi dalam produksi • Keputusan outsourcing dan
• Experience curve effects vertical integration yang
• Pengendalian biaya secara optimal
ketat • Meningkatkan efisiensi dalam
• Minimalisasi biaya pada setiap value chain, atau
beberapa area seperti Research • Mendapatkan sumber input
and Development (R&D), yang murah
service, sales force, atau
advertising.

2. Differentiation Strategy → menciptakan sesuatu yang unik


Value Chain VS Value-Added Analysis
Value-Added Value Chain

• Analisis nilai tambah • Merupakan analisis


dimulai dari saat aktivitas-aktivitas yang
pembelian bahan baku menghasilkan nilai, baik
sampai dengan produk jadi yang berasal dari dalam
• Menekankan pada dan luar perusahaan
penambahan nilai produk • Konsep value chain
selama proses produksi di memberikan perspektif
dalam perusahaan letak perusahaan dalam
• Kelemahan: dimulai rantai nilai industri
dengan sangat lambat, • Supplier Linkages
berhenti terlalu cepat • Customer Linkages
Fase Pengoperasian Rantai Nilai

Hulu Hilir

Operasi
Langkah- Langkah Dalam Analisis
Rantai Nilai
(Blocher, Stout, dan Cokins, 2010)

Mengidentifikasi aktivitas rantai nilai

Mengembangkan keunggulan kompetitif dengan menurunkan biaya


atau menambah nilai

• Identifikasi keunggulan kompetitif


• Identifikasi kesempatan untuk menambah nilai
• Identifikasi peluang untuk mengurangi biaya
Lima Langkah Pengambilan Keputusan Strategis untuk
Manufaktur CIC
Menentukan isu strategis seputar masalah

Mengidentifikasi tindakan alternatif

Memperoleh informasi dan melakukan analisis dan alternatif

Berdasarkan pada strategi dan analisis, memilih dan


mengimplementasikan alternatif yang diharapkan

Menyediakan evaluasi yang berkelanjutan mengenai efektivitas


implementasi pada Langkah 4
STUDY OF RELATIONSHIP BETWEEN SUPPLY CHAIN
MANAGEMENT STRATEGY WITH LOGISTICS
PERFORMANCE AND ORGANIZATIONAL
PERFORMANCE
INTERDISCIPLINARY JOURNAL OF CONTEMPORARY RESEARCH IN BUSINESS
JANUARY 2013 VOL 4, NO 9
Dr. BelghisBavarsad
Dr. AbdolHadiDarzianAzizi
FatemehJavidiAlesadi
Pendahuluan
• Perkembangan baru dalam dunia perdagangan saat ini adalah berdasarkan permintaan konsumen.

• Produsen harus lebih memperhatikan kualitas produk dan layanan yang diberikan agar dapat menghasilkan
nilai tambah (value added) bagi pelanggan

• Dengan Supply Chain Management (SCM), pelanggan dapat menerima barang dan jasa berkualitas dengan
kecepatan dan kualitas yang sesuai dan juga dengan harga paling murah

• Perusahaan dapat mempertimbangkan pengelolaan Strategi Supply Chain Management (SCM) yang
komprehensif
Penelitian Terdahulu
• Chopra dan Meindl (2004)

• Winster (2003)

• Lai, K dan Cheng (2003)

• Kenneth et al (2008)
Rumusan Masalah
Bagaimana supply chain management akan mempengaruhi

performance organisasi (marketing dan financial)?


Kerangka Konseptual
Hipotesis
H1: Terdapat hubungan signifikan antara SCM strategy dan kinerja logistik.

H2: Terdapat hubungan signifikan antara SCM strategy dan kinerja pemasaran.

H3: Terdapat hubungan signifikan antara SCM strategy dan kinerja keuangan

H4: Terdapat hubungan signifikan antara kinerja logistik dan kinerja pemasaran.

H5: Terdapat hubungan signifikan antara kinerja logistik dan kinerja keuangan.

H6: Terdapat hubungan signifikan antara kinerja pemasaran dan kinerja keuangan.
Metode Penelitian
• Jumlah sampel sebanyak 150 dipilih dengan metode random sampling

• Metode pengumpulan data melalui kuesioner yang dirancang dan


disusun oleh Kenneth et al (2008)

• Metode Analisis Data

Penelitian ini dilakukan pada dua tingkat statistik inferensial dan deskriptif.

Menggunakan statistik Path Analysis Method


Hasil Penelitian
• Supply Chain Management berhubungan signifikan dengan tiga jenis kinerja
(keuangan, pemasaran, dan logistik)

• Kinerja pemasaran sangat dipengaruhi oleh kinerja logistik yang merupakan hasil
dari penerapan strategi Supply Chain Management (SCM)

• Implementasi SCM meningkatan kinerja logistik yang akan mempengaruhi kinerja


pemasaran
Kesimpulan

Kinerja organisasi meningkat sebagai hasil dari penerapan strategi


manajemen rantai pasokan. Dengan demikian, membuat keputusan
dan menerapkan strategi supply chain management yang tepat
sangat penting bagi manajer perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai