Anda di halaman 1dari 29

KELOMPOK 6

PENGHASILAN ORANG PRIBADI


DAN PENGHASILAN LAINNYA

Nur Farida
Oetari Andari Prakoso
Refinia Widiastuty
Yeni Sapridawati
LOGO
Penghasilan Orang Pribadi

Penghasilan
Orang Pribadi

Penghasilan
Penghasilan
Dari Kegiatan
Dari Pekerjaan
Pekerjaan Bebas
***
Artis &
Olahragawan

Para
Direktur
Diplomat

Penghasilan
Dari Pekerjaan

Para Pegawai
Akademis Pemerintah

Pelajar &
Peserta
Magang
Penghasilan dari Pekerjaan

Income From Employment

1.Director’s Fee Salaries, Other Income


(Article 16) wages and (Article 21)
other similar
2.Artistes and
remunerations
Sportsmen
(Article 17)
(Article 15)

3.Pensions
(Article 18)

Salaries, wages Other similar


remuneration
Income From Employment
Perpajakan internasional atas penghasilan dari pekerjaan
(penghasilan sebagai karyawan ) diatur dalam dalam pasal 15
OECD model dengan istilah “income from employment”.

Sebelum tahun 2000, istilah


yang dipergunakan oleh OECD
Model untuk pemajakan atas
penghasilan dari pekerjaan
adalah “dependent personal
service”.
PASAL 15 OECD

Penghasilan Dari Pekerjaan

Pajak Dikenakan Di Negara Sumber Pajak Dikenakan Di Negara Domisili


Pegawai tersebut hadir di negara Pegawai tersebut tidak hadir di negara
sumber dalam periode yang melebihi lainnya (negara sumber) dalam
183 hari dalam periode waktu 12 periode yang tidak melebihi 183 hari
bulan yang dimulai dan berakhir di dalam periode waktu 12 bulan yang
tahun fiskal yang bersangkutan, atau dimulai dan berakhir di tahun fiskal
Imbalan tersebut dibayar oleh yang bersangkutan, dan Imbalan
pemberi kerja yang subjek pajak tersebut dibayar oleh pemberi kerja
dalam negeri dari negara sumber yang bukan subjek pajak dalam negeri
penghasilan, atau Imbalan tersebut dari negara sumber penghasilan, dan
dibiayakan di negara sumber oleh Imbalan tersebut tidak dibiayakan di
BUT dari si pemberi kerja. negara sumber oleh BUT dari si
pemberi kerja.
PASAL 15 OECD

Kesalahan Dalam Melakukan Interpretasi

Karyawan tidak akan pernah


dikenakan pajak di negara sumber Menyamakan aturan 183 hari
kecuali kehadiran karyawan itu dalam Pasal 15 dengan
paling sedikit 183 hari. Hal yang ketentyan perpajakan domestik
benar adalah seseorang akan terkait dengan status subjek
dikenakan pajak di negara sumber
pajak dalam negeri yang juga
meski baru satu hari kehadirannya
di negara sumber jika pihak memuat ketentuan 183 hari.
pemberi kerja(employer) yang
memberikan penghasilan adalah
merupakan subjek pajak dalam
negeri di negara sumber;
Paragraf (5) OECD Commentary Tahun 2008

pasal 15 Menentukan Perhitunga 183 hari

Days Of Physical Presence Method

Hari yang harus Hari yang tidak


diperhitungkan sebagai bagian diperhitungkan
dari satu hari (part of a day)

Hari kedatangan
Hari yang Seseorang Yang Hari Dimana
Hari keberangkatan dihabiskan Pindah Kerja Subjek Pajak
u/ dua titik Ke Negara Lain Tersebut Masih
Dan Bekerja Menjadi Subjek
Semua hari lainya yang dihabiskan di negara sumber perjalanan Kembali Ke Pajak Dalam
Negara Semula Negeri Di
Hari Sabtu Dan Minggu
Negara Sumber
Libur Nasional Hari Untuk Berlibur

Liburan Sebelum Perjalanan Dinas

Pada Saat Dan Setelah Pekerjaan Perjalanan u/ Kepentingan Lain Di Luar Negeri

Waktu Jeda (Short Breaks) Di Pekerjaan


Hari Saat Karyawan Sakit

Kecuali Karyawan
Yang Bersangkutan
Meninggalkan
Negara Sumber
Subjek Pajak Dalam Negeri

Negara Domisili – Negara B

Negara Domisili – Negara A

Penugasan Baru

1/1/08 1/4/08 31/12/08 15/3/09 31/3/09

Total
Subjek Pajak 275 Hari 17 Hari 292 Hari
Dalam Negeri

Tidak diperhitungkan dalam aturan 183 hari

Periode ini yang diperhitungkan dalam aturan 183 hari


Dengan Demikian, kebutuhan Tuan Uun < 183 hari
Penghasilan Direktur
Pasal 16 OECD Model

Hak pemajakan Paragraph 11 OECD atas


atas penghasilan pasal 16 menjelaskan
yang diterima oleh konsep penghasilan yang
Direktur diberikan diterima oleh direktur di
kepada Negara beberapa Negara dapat
domisili dan saja memasukkan bentuk
Negara sumber benefit in kind sebagai
bagian dari penghasilan
direktur.
Penghasilan Artis dan
Olahragawan

Pasal 17 Ayat 1 OECD dan UN Model

memberikan hak pemajakan kepada Negara


sumber ketika para artis atau olahragawan
melakukan pertunjukan ataupun pertandingan
dinegara sumber.
***
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam interpretasi
rumusan pasal 17 OECD Model adalah sebagai
berikut:
Pasal 17 ayat 1 berlaku khusus atau meng-override
pasal 7 (business profits) dan pasal 15 (income from
employment).
Pengertian artis mencakup pihak-pihak yang
menjalankan pertunjukkan, actor film, actor televisi
komersial.
Terkait dengan pengertian olahragawan, OECD
Model tidak memberikan definisinya
***
 Perlakuan perpajakan atas tambahan penghasilan selain
honor diatur sebagai berikut :
 Penghasilan dari iklan atau dari pihak sponsor yang
berhubungan dengan pertunjukan ataupun
penampilan dinegara sumber termasuk dalam
cakupan pasal 17
 Honor yang diperoleh dari iklan umum dan komisi
dari penjualan barang-barang cinderamata tidak
tercakup dalam pasal 17 tetapi masuk dalam pasal 7
 Untuk pembayaran dari hak siar dan tayangan masuk
dalam pengertian royalty seperti yang diatur dalam
pasal 12 OECD Model.
***
Jika artis melakukan pertujukan dinegara sumber
melalui suatu perusahaan tertentu misalnya
perusahaan manajemen artis?

Mengacu kepada rumusan pasal 17 ayat 2, Negara sumber tetap


dapat mengenakan pajak atas penghasilan yang diterima oleh artis
dan olahragawan yang dibayarkan melalui pihak lain melalui
pengaturan pasal 17, dan bukan melalui pasal 7 , dan pasal 15. Pasal
17 ayat 2 diatas secara tegas menyatakan bahwa Negara sumber dari
penghasilan artis atau olahragawan adalah Negara tempat
dilakukannya aktivitas professional yang dilakukan oleh artis atau
olahragawan tersebut, terlepas dari bentuk legal kontrak siapa yang
menerima penghasilan tersebut.
Penghasilan Pensiun

Memberikan hak pemajakan


Pasal kepada Negara di mana
18 penerima pensiun
OECD berdomisili (Negara
domisili)
Model

Alasannya dikarenakan subjek pajak


yang menerima pensiun tersebut
mendapatkan manfaat pelayanan di
Negara dimana dia berdomisili
***
Memberikan dua alternative, yang
Pasal disebut sebagai alternative A dan
18 UN alternative B untuk memberikan hak
Model pemajakan kepada Negara sumber

Alternative A Alternative B
Memberikan hak pemajakan Memberikan hak pemajakan
kepada Negara sumber jika kepada Negara sumber jika
pembayaran itu didasarkan yang melakukan pembayaran
pada skema public yang pensiun itu adalah subjek
merupakan bagian dari pajak dalam negeri dari
system jaminan social Negara Negara sumber atau PE yang
sumber terdapat di Negara sumber.
Penghasilan Pegawai Pemerintah

Aturan umum terkait perpajakan atas


penghasilan yang dibayarkan kepada
pegawai pemerintah satu Negara domisili
yang melakukan perkejaan di Negara
sumber maka hak pemajakan sepenuhnya
diberikan kepada Negara di mana pegawai
pemerintah tersebut menjadi subjek pajak
dalam negeri ( Negara domisili )
***

Memberikan hak pemajakan


Pasal 19 eksklusif atas penghasilan yang
ayat (1) diperoleh orang pribadi dari
(a) OECD pekerjaan sebagai pegawai
Model dan pemerintah kepada ‘state of
UN Model funds’ atau ‘the paying state’

Pasal 19 Negara lain (other contracting


state) memperoleh hak
ayat (1)
pemajakan eksklusif jika pekerja
(b) OECD lokal tersebut memiliki
Model dan keterkaitan personal yang erat
UN Model dengan negara lain tersebut.
***
Pasal 19 ayat Negara pembayar penghasilan pensiun memiliki
(2) (a) OECD hak pemajakan eksklusif atas penghasilan pensiun
Model dan UN yang dibayarkan kepada orang pribadi sehubungan
Model dengan pensiunan sebagai pegawai pemerintah di
negara pembayar penghasilan tersebut

Memberikan hak pemajakan eksklusif kepada


Pasal 19 ayat
negara lain dalam P3B jika orang pribadi penerima
(2) (b) OECD
penghasilan pensiun merupakan subjek pajak
Model dan UN
dalam negeri dan warga negara dari negara lain
Model
dalam P3B tersebut.

Pasal 19 ayat Apabila penghasilan bersumber dari pekerjaan yang


(2) (c) OECD dilakukan orang pribadi yang berhubungan dengan
Model dan UN aktivitas bisnis yang dilakukan oleh pemerintah
Model suatu negara maka Pasal 19 tidak dapat diterapkan.
Penghasilan Akademisi
( Professor atau Guru )

Pada Dasarnya, ketentuan mengenai pemajakan


atas penghasilan akademisi tidak terdapat
dalam dalam OECD Model dan UN Model.,
tetapi di beberapa perjanjian penghindaran
pajak berganda yang dirumuskan oleh
beberapa Negara memuat aspek perpajakan
atas penghasilan yang diterima oleh professor
atau guru untuk kegiatan yang dilakukan
dinegara sumber.
Penghasilan Pelajar dan
Peserta Magang
Pasal 20 OECD Model

Memberikan hak pemajakan hanya kepada


Negara domsili. Namun ketentuan itu
hanya berlaku jika pembayaran yag
diterima oleh para pelajar dan peserta
magang itu berasal dari luar Negara
tempat pelajar dan peserta magang berada
Pejabat Diplomatik dan Konsulat

Pasal 28 OECD Model atau Pasal 27 UN Model

Dalam hal suatu negara masih mempertahankan hak


untuk mengenakan pajak, hak tersebut menjadi tidak
berlaku apabila Konvensi Wina atau aturan lain dari
hukum internasional menegaskan bahwa penghasilan
atau keuntungan yang diterima pejabat diplomatik
dan konsulat tidak dikenakan pajak di negara yang
menerima pejabat diplomatik atau konsulat tersebut.
Penghasilan dari Pekerjaan Bebas
(Independent Personal Service)

Penghasilan dari Aspek perpajakan internasional


independent atas laba usaha yang di jalankan
personal services oleh subjek pajak orang pribadi

Penghasilan yang diperoleh oleh


orang pribadi ( individu )dari
Pasal 14 ayat pemberian jasa profesional atau
(1) UN Model pekerjaan bebas lainnya hanya
dapat di kenakan pajak dinegara
di mana orang pribadi tersebut
menjadi subjek pajak dalam
negeri atau di Negara domisili.
***
Negara sumber dapat
mengenakan pajak Jika :

Orang pribadi tersebut mempunyai suatu tempat


tetap yang tersedia secara teratur baginya untuk
menjalankan kegiatan- kegiatan di negara sumber.
Orang pribadi tersebut tinggal di Negara sumber
dalam suatu periode atau periode – periode yang
jumlahnya melebihi 183 hari dalam masa 12 bulan
yang mulai atau berakhir pada satu tahun pajak yang
bersangkutan
***
Pasal 14 ayat (2) UN
Model

Yang dimaksud dengan jasa profesional terutama


termasuk:
Kegiatan-kegiatan di bidang ilmu pengetahuan
Kesusasteraan
Pekerjaan-pekerjaan bebas yang dilakukan oleh para
dokter, ahli teknik, ahli hukum, dokter gigi, arsitek,
dan akuntan
Penghasilan Lainnya
(other income)
Prinsip Umum

Pasal 6 sampai dengan pasal 20 Pasal 21 ayat (1) OECD Model


OECD Model mengatur hak menegaskan bahwa suatu
pemajakan suatu Negara atas penghasilan yang di peroleh oleh
suatu penghasilan yang secara subjek pajak dalam negeri dari
spesifik sudah diidentifikasi. negara yang mengadakan P3B,
Sedangkan pasal 21 OECD dan dari manapun penghasilan
UN Model berkaitan dengan tersebut berasal , dimana
pengahasilan lainnya, yaitu penghasilan tersebut tidak di
penghasilan yang secara spesifik cakup oleh pasal – pasal dalam
tidak di atur dalam pasal 6 P3B(pasal 6 s/d pasal 20 OECD
sampai dengan pasal 20 tersebut. Model), hanya di kenakan pajak
di negara domisili.
.
Penghasilan Lainnya yang terkait
dengan PE
Pasal 21 ayat (2) OECD Model

Apabila penghasilan lain tersebut mempunyai hubungan efektif


dengan suatu PE maka pasal 7 yang diberlakukan. Artinya hak
pemajakan atas penghasilan lain tersebut diberikan kepada Negara
dimana PE tersebut berada . Akan tetapi, ketentuan pasal 21 ayat
(2) tidak di berlakukan terhadap penghasilan yang terkait dengan
harta tak bergerak seperti yang diatur dalam pasal 6 ayat (2)
karena atas penghasilan dari harta tak bergerak hak pemajakannya
selalu berada di Negara sumber sebagaimana dinyatakan dalam
pasal 21 ayat (2) OECD Model

Anda mungkin juga menyukai