Anda di halaman 1dari 31

KEPESERTAAN PPNPN

BAGI PEKERJA PENANGANAN


PRASARANA DAN SARANA UMUM
(PPSU) DAN TENAGA PHL
PROVINSI DKI JAKARTA

BPJS Kesehatan KCU Jakarta Selatan

Jakarta, 29 Maret 2016

1
DASAR HUKUM
Dasar Hukum

1. UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS, Pasal 14 dan Pasal 15


Tentang Pendaftaran Peserta
2. Pepres No. 111 Tahun 2013 Tentang Jaminan Kesehatan, Pasal 11
Tentang Kewajiban Pemberi Kerja dan Pasal 16B Tentang Besaran
Iuran
3. Permenkeu No. 222/PMK.05/2015 tentang Dana Perhitungan
Pihak Ketiga
4. Peraturan Pemerintah No. 86/2013 tentang Kewajiban Pemberi
Kerja Mendaftarkan Pekerja dan anggota keluarga nya dalam
Program JKN kepada BPJS Kesehatan, dengan memberikan data
secara lengkap dan benar
MEKANISME KEPESERTAAN
PESERTA PPNPN

Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN)


adalah pegawai tidak tetap, pegawai honorer, staf
khusus dan pegawai lain yang penghasilannya
dibayarkan oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah.
(Perpres 12 Tahun 2013)
PESERTA PPSU

Pekerja Penanganan Prasarana dan Sarana


Umum (PPSU) dan Tenaga PHL merupakan
kelompok Pegawai Pemerintah Non Pegawai
Negeri (PPNPN) yang melakukan penanganan
prasarana dan sarana umum tingkat kelurahan
di wilayah Provinsi DKI Jakarta dan Pekerja
Harian Lepas yang diangkat berdasarkan
perjanjian kontrak kerja untuk jangka waktu
tertentu DENGAN Manfaat Pelayanan
Kesehatan Kelas II
PPU-PPNPN
yang ditanggung
5 (lima) orang

Anak kandung, anak tiri


Isteri/Suami yang sah dari
dan/atau anak angkat yang
peserta
sah dari peserta

Belum berusia 21 (dua puluh satu)


Tidak atau belum pernah menikah
tahun atau belum berusia 25 (dua
atau tidak mempunyai
puluh lima) tahun yang masih
penghasilan sendiri
melanjutkan pendidikan formal

Peserta PPU, dapat mengikutsertakan anggota keluarga yang lain,


Anak ke 4 (empat) dan seterusnya, ayah, ibu, dan mertua (keluarga tambahan) tambahan 1% dari gaji/upah
untuk kerabat dan lainnya : Kakak, Adik, Paman, Bibi, Ass. Rumah Tangga, Driver dll  Iurannya Nominal
JUMLAH SKPD/UKPD YANG TELAH PKS
DENGAN BPJS UNTUK KEPESERTAAN
PPSU/PHL
NO KANTOR CABANG KECAMATAN KELURAHAN SKPD
1 Jakarta Pusat 8 44 19
2 Jakarta Selatan 10 65 8
3 Jakarta Barat 8 56 9
4 Jakarta Timur 10 65 14
5 Jakarta Utara 6 31 11
6 Kep. Seribu (JakUt) 1 6 -
TOTAL 43 267 61
KEWAJIBAN SKPD/UKPD
1. Mendaftarkan seluruh Pekerja Kontrak Perorangan (PPSU/PHL) dan
Anggota Keluarganya.
2. Memberikan data dirinya dan pekerjanya berikut anggota keluarga
secara lengkap dan benar, sesuai dengan format 34 kolom. Apabila
data yang diberikan tidak lengkap dan benar, maka tidak dapat di
proses kepesertaannya
3. Melaporkan perubahan identitas dan data Peserta selambat-
lambatnya tanggal 20 setiap bulannya.
4. Melakukan pembayaran iuran atas JKN-KIS peserta PPSU/PHL yang
telah serahkan/didaftarkan ke BPJS Kesehatan
5. Melakukan rekonsiliasi data peserta tiap triwulan bersama BPJS
Kesehatan
KEWAJIBAN BPJS KESEHATAN

1. Menyampaikan informasi program JKN-KIS


2. Melaksanakan sosialisasi program JKN-KIS bersama dengan
SKPD/UKPD
3. Memproses pendaftaran pekerja PPSU/PHL sebagai peserta JKN-
KIS
4. Memberikan Jaminan kesehatan kepada Peserta PPSU/PHL
5. Melakukan rekonsilisasi bersama SKPD/UKPD setiap triwulan yang
dituangkan dalam BA untuk menjadi dasar pembayaran iuran
FORMAT 34 KOLOM

FORM MIGRASI PESERTA


JENIS PESERTA
NAMA INSTANSI/BADAN/PERUSAHAAN
KODE VIRTUAL ACCOUNT

BANK TEMPAT PEMBAYARAN IURAN


TANGGAl REGISTRASI
NOMOR PKS
KODE PKS
MASA BERLAKU
KODE TANGGUNGAN
KODE KC
KODE DATI2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Jenis Status Kelas Kewarga
PSIA Tgl Lahir Kode Nama Status
Kelamin Kawin Kode Nama Kode Nomor Rawat Negaraan Asuransi Lainnya No.
NIK/KITAS Alamat Tempat Kode Kode Nama Nama Faskes Faskes Faskes Gaji / No
No No KK Nama Lengkap P=1. S=2, RT RW Kecamat Kecamata Faskes Telepon Email NPP Jabatan 1=Tetap, 1=Kelas I, TMT Kerja NPW
/KITAP 0=TD 1=B, Tinggal Pos Desa Desa Tk.I Dokter Dokter Pensiunan 1=WNI, Nama Passport
I=3, A=4, Tempat Lahirdd/mm/yyyy 1=L 2=P an n Tk.I Peserta 2=Kontrak, 2=Kelas II, No. Polis P
2=K, 3=C Gigi Gigi 2=WNA Asuransi
T=5 3=Paruh waktu 3=Kelas III
PENTUNJUK PEGISIAN FORMAT 34 KOLOM
Kolom Nama Kolom Cara Pengisian Keterangan
1 No Diisi dengan Nomor Urut
2 No KK Diisi dengan Nomor Kartu Keluarga *wajib diisi untuk seluruh anggota keluarga
3 NIK/KITAS/KITAP Diisi dengan Nomor NIK *wajib diisi
4 Nama Lengkap Diisi dengan Nama Lengkap sesuai KTP/KK *wajib diisi
5 PSIA Diisi dengan Status / Hubungan Kelurga (disii *wajib diisi
dengan Angka)
6 Tempat Lahir Diisi dengan tempat lahir sesuaai KTP/KK *wajib diisi
7 dd/mm/yyyy Diisi dengan Tanggal Lahir sesuai KTP/KK dengan *wajib diisi, contoh 25/11/1963
format (Tanggal/Bulan/Tahun)/(DD/MM/YYYY)
8 Jenis Kelamin Diisi dengan Jenis Kelamin, diisi dengan Angka *wajib diisi
9 Status Kawin Diisi dengan status perkawinan sesuai KTP/KK, diisi *wajib diisi
dengan Angka
10 Alamat Tempat Tinggal Diisi dengan Alamat tempat tinggal sesuai KTP/KK *wajib diiisi
11 RT Diisi dengan RT dalam bentuk Angka *wajib diisi
12 RW Diisi dengan RW dalam bentuk Angka *wajib diisi
13 Kode Pos Diisi dengan Kode Pos Sesuai Domisili KTP / KK Jika Ada
14 Kode Kecamatan Kode Kecamatan Diisi oleh BPJS Kesehatan
15 Nama Kecamatan Diisi dengan nama kecamatan sesuai KTP/KK *wajib diisi
16 Kode Desa Kode Desa Diisi oleh BPJS Kesehatan
17 Nama Desa Diisi dengan nama desa sesuai domisili KTP/KK *wajib diisi
18 Kode Faskes Tk.I Kode Fasilitas Kesehatan TK I Diisi oleh BPJS Kesehatan
19 Nama Fasilitas TK I Diisi dengan nama Faskes/Puskesmas *wajib diisi
20 Kode Faskes Dokter Gigi Kode Faskes Dokter Gigi Diisi oleh BPJS Kesehatan
21 Nama Faskes Dokter Gigi Nama Faskes Dokter Gigi *diisi jika Faskes TK I tdk memiliki Faskes
22 Nomor Telepon Peserta Diisi dengan Nomor Telepon Peserta *wajib diisi bagi yang memiliki
23 Email Diisi dengan alamat email Jika Ada
24 NPP Diisi dengan Nomor Pokok Pegawai *wajib diisi
25 Jabatan Diisi dengan Jabatan *wajib diisi
26 Status Diisi dengan Status Pegawai *wajib diisi
27 Kelas Rawat Diisi dengan Angka *wajib diisi
28 TMT Kerja Diisi dengan TMT Kerja *wajib diisi
29 Gaji / Pensiunan Diisi dengan Nominal Gaji/Pensiunan *wajib diisi
30 Kewarganegaraan Diisi dengan Status Kewarganegaraan *wajib diisi
31 No. Polis Diisi Dengan Nomor Polis Asuransi Jika Ada
32 Nama Asuransi Diisi dengan Nama Asuransi Jika Ada
33 No. NPWP Diisi dengan Nomor NPWP Jika Ada
34 No. Passport Diisi dengan Nomor Passport Jika Ada
IDENTITAS PESERTA

* Jika kartu belum diterima dapat menunjukkan e-KTP yang mencantumkan


nama dan NIK selama data Peserta lengkap & Benar telah diberikan oleh
SKPD/UKPD ke BPJS Kesehatan
MEKANISME PEMBAYARAN
IURAN
PPNPN Pemprov DKI Jakarta

• Perpres 111 tahun 2013 pasal 16B butir 2 menyebutkan


komponen iuran terdiri dari :
a. 2% dari Upah Pegawai
b. 3% dari Pemberi kerja

Untuk PPNPN dan PHL di wilayah Pemprov DKI


Jakarta iuran 5% ditanggung seluruhnya oleh
Pemprov DKI
Mekanisme Pembayaran (1)
• Pembayaran iuran dilakukan maksimal tanggal 10 setiap
bulannya. Iuran pertama di bayarka pada bulan Maret 2016
setelah data serahkan/daftarkan ke BPJS Kesehatan
• Pembayaran dilakukan dengan mekanisme SSBP dari setiap
satker yang akan dikumpulkan kepada Kantor
Perbendaharaan Kas Daerah per Wilayah Kota ( contoh
Kantor perbendaharaan kas daerah kota Jakarta Timur),
untuk kemudian dibayarkan dengan kode MAP :
• Iuran Pegawai Pemerintah Non PNS – APBD (2%) MAP 811151
• Iuran dari Pemberi Kerja Pegawai PPNPN APBD (3%) MAP 811152
• KC meminta kepada Satker 2 lembar SSBP yang selanjutnya
merekapitulasi ke Divisi Regional :
 Setoran 2% dari Upah (Pot Gaji Pegawai)
 Setoran 3% dari Upah (Tanggungan Pemberi Kerja)
Mekanisme Pembayaran (2)
• SSBP Setiap bulan diperoleh dari KPKD, dengan kode MAP:
• Setoran 2% MAP 811151
• Setoran 3% MAP 811152
Dengan melampirkan REKAP DATA JUMLAH PEGAWAI HONORER DAN
IURAN PER SKPD/UKPD SETIAP BULAN.
Rekap data jumlah pegawai honorer, dan iuran per SKPD/UKPD setiap
bulan selanjuntya akan digunakan untuk:
1. Menjadi dasar rekonsilisasi data pegawai dan iuran antara SKDP/UKPD
dengan BPJS Kesehatan
2. Rekonsilisasi dilakukan setiap tiga bulan antara BPJS Kesehatan dengan
SKPD/UKPD, untuk melakukan pencocokan antara data yang diajukan
dengan iuran yang dibayarkan oleh SKPD/UKPD dengan data yang ada di
MF BPJS Kesehatan
3. Berita Acara (BA) Rekonsiliasi data peserta & iuran
UNTUK SETORAN MARET 2016 JUMLAH SETORAN SESUAI
DATA/DAFTAR GAJI MARET 2016
PENYETORAN IURAN JAMINAN KESEHATAN

3 % Iuran…..KPPN menyampaikan data ke


Dirjen Anggaran untuk menambahkannya
PPNPN yang
dibiayai 5%
2 % Iuran…….KPA/PPABP menyetorkan iuran
APBN Jamkes yang telah dipungut ke Bank
Persepsi SPMLS (Akun 811141)

Potongan 2% untuk iuran Jamkes disetor ke


PPNPN yang Bank Persepsi SSBP
dibiayai 5% (Akun 811151)
APBD
Potongan 3% untuk iuran Jamkes disetor ke
Bank Persepsi SSBP
(Akun 811152)
PEMUNGUTAN IURAN JAMINAN KESEHATAN

Pemberi Kerja wajib memungut iuran jaminan kesehatan


pekerjanya
Pemungutan
Pungutan iuran jaminan kesehatan dicantumkan sebagai
potongan dalam daftar nominatif pembayaran
upah/penghasilan

No. Nama Lengkap Jumlah Jumlah PPh Iuran Jumlah Jumlah Tanda
NIK Penghasilan Kotor Pasal 21 Jaminan Potongan Bersih Tangan
NPWP Kesehatan
1. ……………
…………...
……………

2. ………………
………………
………………

Jumlah halaman ini:


Mekanisme Pembayaran
• Pembayaran iuran dilakukan maksimal tanggal 10 setiap
bulannya. Iuran pertama di bayarka pada bulan Maret 2016
setelah data serahkan/daftarkan ke BPJS Kesehatan
• Pembayaran dilakukan dengan mekanisme SSBP dari setiap
satker yang akan dikumpulkan kepada Kantor
Perbendaharaan Kas Daerah per Wilayah Kota ( contoh
Kantor perbendaharaan kas daerah kota Jakarta Timur),
untuk kemudian dibayarkan dengan kode MAP :
• Iuran Pegawai Pemerintah Non PNS – APBD (2%) MAP 811151
• Iuran dari Pemberi Kerja Pegawai PPNPN APBD (3%) MAP 811152
• KC meminta kepada Satker 2 lembar SSBP yang selanjutnya
merekapitulasi ke Divisi Regional :
 Setoran 2% dari Upah (Pot Gaji Pegawai)
 Setoran 3% dari Upah (Tanggungan Pemberi Kerja)
MEKANISME PELAYANAN
ALUR PELAYANAN
PELAYANAN KESEHATAN YANG DIJAMIN di
FASKES TK. PERTAMA
Faskes Pertama
Dokter praktek,
klinik 24 jam, • Administrasi pelayanan;
puskesmas • Pelayanan promotif dan preventif;
• Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi
Pelayanan medis;
kesehatan tingkat • Tindakan medis non spesialistik, baik operatif
pertama, meliputi maupun non operatif;
pelayanan • Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai;
kesehatan non • Transfusi darah sesuai dengan kebutuhan
spesialistik yang medis;
mencakup: • Pemeriksaan penunjang diagnostik
laboratorium tingkat pratama; dan
• Rawat inap tingkat pertama sesuai dengan
indikasi
PELAYANAN KESEHATAN YANG DIJAMIN
Faskes Lanjutan di FASKES LANJUTAN
Rumah Sakit
Yang bekerjasama
dengan BPJS Kesehatan
Pelayanan kesehatan rujukan di Rawat Jalan tingkat lanjutan (Poli spesialis RS) dan
Rawat inap di Rumah Sakit, meliputi pelayanan :
1. Administrasi pelayanan
2. Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh dokter spesialis & sub
spesialis
3. Tindakan medis spesialistik, baik bedah maupun non bedah sesuai dengan indikasi
medis;
4. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai;
5. Pelayanan penunjang diagnostik lanjutan sesuai dengan indikasi medis
6. Rehabilitasi medis
7. Pelayanan darah;
8. Pelayanan kedokteran forensik klinik; dan
9. Pelayanan jenazah pasien yang meninggal di Fasilitas Kesehatan
10.Perawatan inap non intensifPerawatan inap di ruang intensif.
Pelayanan Kesehatan lain yang di tetapkan oleh Menteri
Pelayanan Kesehatan Yang
Tidak Dijamin
a. pelayanan kesehatan yang dilakukan tanpa melalui prosedur sebagaimana diatur
dalam peraturan yang berlaku;
b. pelayanan kesehatan yang dilakukan di Fasilitas Kesehatan yang tidak bekerjasama
dengan BPJS Kesehatan, kecuali untuk kasus gawat darurat;
c. pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh program jaminan kecelakaan kerja
terhadap penyakit atau cedera akibat kecelakaan kerja atau hubungan kerja;  BPJS
Ketenagakerjaan
d. Pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh program kecelakaan lalu lintas yang
bersifat wajib sampai nilai yang ditanggung oleh program jaminan kecelakaan lalu
lintas  Asuransi Jasa Raharja
e. pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar negeri;
f. pelayanan kesehatan untuk tujuan estetik;
g. pelayanan untuk mengatasi infertilitas;
h. Pelayanan meratakan gigi (ortodensi);
i. gangguan kesehatan/penyakit akibat ketergantungan obat dan/atau alkohol; BNN
Pelayanan Kesehatan Yang
Tidak Dijamin
j. gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri, atau akibat melakukan
hobi yang membahayakan diri sendiri;
k. pengobatan komplementer, alternatif dan tradisional, termasuk akupuntur, shin
she, chiropractic, yang belum dinyatakan efektif berdasarkan penilaian teknologi
kesehatan (health technology assessment);
l. pengobatan dan tindakan medis yang dikategorikan sebagai percobaan
(eksperimen);
m. alat kontrasepsi, kosmetik, makanan bayi, dan susu;
n. perbekalan kesehatan rumah tangga;
o. pelayanan kesehatan akibat bencana pada masa tanggap darurat, kejadian luar
biasa/wabah;  BNPB
p. Biaya pelayanan kesehatan pada kejadian tak diharapkan yang dapat dicegah
(preventable adverse events)
q. biaya pelayanan lainnya yang tidak ada hubungan dengan Manfaat Jaminan
Kesehatan yang diberikan.
ALAT BANTU KESEHATAN
No Nama Alat Kesehatan Nilai Ganti Keterangan

1. Kacamata Kelas 3 : Rp.150.000,- min : sferis 0,5D


silindris 0,25D Paling
Kelas 2 : Rp.200.000,- cepat 2 Th. Sekali
sesuai dg. indikasi
Kelas 1 : Rp. 300.000,- medis

2. Alat Bantu Dengar Maks. Rp. 1.000.000,- Paling cepat 5 Th.


sekali dg. Indikasi
medis

3. Protesa Gigi Maks. Rp. 1.000.000,- untuk Paling cepat 2 Th.


gigi yang sama dan full protesa Sekali sesuai dg.
indikasi medis

Maks. Rp. 500.000,- untuk


masing2 rahang
ALAT BANTU KESEHATAN
No Nama Alat Kesehatan Nilai Ganti Keterangan

4. Protesa Alat Gerak Maks. Rp.2.500.000,- Paling cepat 5 Th.


Tangan & Kaki Palsu Sekali sesuai dg.
indikasi medis

5. Korset Tulang Belakang Maks. Rp. 350.000,- Paling cepat 2 Th.


sekali dg. Indikasi
medis

6. Collar Neck Maks. Rp. 150.000,- Paling cepat 2 Th.


Sekali sesuai dg.
indikasi medis

7. Kruk Maks. Rp. 350.000,- Paling cepat 5 Th.


Sekali sesuai dg.
indikasi medis
Terima Kasih

Kartu Indonesia Sehat


Dengan Gotong Royong, Semua Tertolong

www.bpjs-kesehatan.go.id @BPJSKesehatanRI BPJS BPJS Kesehatan


Kesehatan
(Akun Resmi)

BPJS Kesehatan bpjskesehatan

30
JUMLAH SATKER
KELURAHAN dan SKPD
NO KANTOR CABANG JUMLAH SATKER JUMLAH PESERTA
1 Jakarta Pusat 44 1,890
2 Jakarta Selatan 65 3,446
3 Jakarta Barat 56 3,350
4 Jakarta Timur 66 3,815
5 Jakarta Utara 28 4,666
Kepulauan Seribu 6 388
6 SKPD (PKS yg sudah masuk) 52 41,600
/ (asumsi jumlah peserta)
TOTAL 317 59,155

Anda mungkin juga menyukai