Anda di halaman 1dari 42

LAS LISTRIK

Ahmad Faozi

Teknik Otomotif
Fakultas Teknik
Universitas Negeri Padang
2013
Prinsip Las Listrik
Las busur listrik atau pada umumnya
disebut las listrik termasuk suatu proses
penyambungan logam dengan menggunakan
tenaga listrik sebagai sumber panas. Jadi
sumber panas pada las listrik ditimbulkan
oleh busur api arus listrik, antara elektroda
las dan benda kerja.
Jenis Sambungan Las Listrik
1. Las listrik dengan elektroda karbon
2. Las listrik dengan elektroda logam
3. Las listrik MIG
Arus Listrik
1. Arus searah (DC = Direct Current)
2. Asrus bolak – balik (AC = Alternating Current)
Pengkutuban Elektroda

1. Pengkutuban langsung
2. Pengkutuban terbalik
3. Pengaruh pengkutuban pada hasil las
Peralatan Las Listrik
1. Pesawat las
2. Alat – alat bantu las
3. Perlengkapan keselamatan kerja
4. Elektroda
1. Las listrik dengan elektroda karbon

a. Las listrik dengan elektroda karbon


tunggal
b. Las listrik dengan elektroda karbon ganda
2. Las listrik dengan elektroda logam
a. Las listrik dengan elektroda berselaput
b. Las listrik TIG (Tungsten Inert Gas)
c. Las listrik submerged
3. Las listrik MIG
Seperti halnya pada las listrik TIG, pada las listrik
MIG juga panas ditimbulkan oleh busur listrik antara
ujung elektroda dan bahan dasar.
Gas yang dipakai adalah CO₂ untuk pengelasan baja
lunak dan baja. Argon atau campuran argon dan
helium untuk pengelasan aluminium dan baja tahan
karat. Prosesnya bisa secara otomatik atau semi
otomatik.
a. Las listrik dengan elektroda berselaput
Busur listrik yang terjadi diantara ujung elektroda
dan bahan dasar akan mencairkan ujung elektroda dan
sebagian bahan dasar. Selaput elektroda yang turut terbakar
akan mencair dan menghasilkan gas yang melindungi ujung
elektroda kawah las, busur listrik terhadap pengaruh udara
luar. Selaput cairan elektroda yang membeku akan
menutupi permukaan las yang juga berfungsi sebagai
pelindung terhadap pengaruh luar.
b. Las listrik TIG
Las listrik TIG (Tungsten Inert Gas = Tungsten Gas
Mulia) menggunaan elektroda wolfram yang bukan
merupakan bahan tambah. Busur listrik yang terjadi antara
ujung elektroda wolfram dan bahan dasar merupakan sumber
panas, untuk pengelasan. Titik cair dari elektroda wolfram
sedemikian tingginya sampai 3410 °C, sehingga tidak ikut
mencair pada saat terjadi busur listrik.
Pembakar las TIG terdiri dari:
1. Penyedia arus
2. Pengembali air pendingin
3. Penyedia air pendingin
4. Penyedia gas argon
5. Lubang gas argon keluar
6. Pencekam elektroda
7. Moncong keramik atau logam
8. Elektroda tungsten
9. Sambungan gas pelindung
c. Las listrik submerged
Las listrik submerged yang umumnya otomatis
atau semi otomatis menggunakan fluksi serbuk
untuk pelindung dari pengaruh udara luar. Busur
listrik diantara ujung elektroda dan bahan dasar
berada didalam timbunan fluksi serbuk sehingga
tidak terjadi sinar las keluar seperti biasanya pada
las listrik lainnya. Operator las tidak perlu
menggunakan kaca pelindung mata (helm las).
1. Arus Searah (DC)
Pada arus ini, elektron-elektron bergerak sepanjang
penghantar hanya dalam satu arah.
2. Arus bolak-balik (AC)
Arah aliran arus bolak-balik merupakan
gelombang sinu-soide yang memotong garis nol
pada interval waktu 1/100 detik untuk mesin
dengan frekuensi 50 hertz (Hz). Tiap siklus
gelombang terdiri dari setengah gelombang
positif dan setengah gelombang negatif.
1. Pengkutuban langsung
Pada pengkutuban langsung ini, kabel elektroda
dipasang pada terminal negatif (-) dan kabel
massa pada terminal positif (+). Pengkutuban
langsung sering disebut sebagai sirkuit las listrik
dengan elektroda negatif (DC⁻).
2. Pengkutuban terbalik
Untuk pengkutuban terbalik, kabel elektroda
dipasang pada terminal positif dan kabel massa
dipasang pada terminal negatif. Pengkutuban
terbalik sering disebut sirkuit las listrik dengan
elektroda positif (DC⁺).
1. Pesawat las
a. Pesawat las arus bolak – balik (AC),
b. Pesawat las arus searah (DC),
c. Pesawat las arus bolak-balik dan searah
(AC-DC), yang merupakan gabungan dari
pesawat AC dan DC.
2. Alat – alat bantu las
a. Kabel las
b. Pemegang elektroda
c. Palu las
d. Sikat kawat
e. Klem massa
f. Penjepit
3. Perlengkapan keselamatan kerja
a. Helm las (topeng las)
b. Sarung tangan
c. Baju las (apron)
d. Sepatu las
e. Kamar las
4. Elektroda
Elektroda yang digunakan pada las busur listrik
mempunyai perbedaan komposisi selaput maupun
kawat inti. Diantaranya adalah elektroda berselaput.
Pada elektroda ini pelapisan fluksi pada kawat inti
dapat dengan cara destruksi, semprot atau celup.
Ukuran standar diameter kawat inti dari 1,5 sampai
7 mm dengan panjang antara 350 sampai 450
a. Jenis-jenis selaput fluksi elektroda
Bahan untuk selaput fluksi elektroda
tergantung pada kegunaannya, yaitu antara lain
selulosa, kalium-karbonat, titanikum-dioksida,
kaolin, kalium-oksida mangan, oksida besi, serbuk
besi, besi silikon, besi mangan, dan sebagainya,
dengan presentase yang berbeda-beda untuk tiap
jenis elektroda.
b. Tebal selaput
Tergantung dari jenisnya, tebal selaput elektroda
antara 10% sampai 50% dari diameter elektroda.
Pada waktu pengelasan, selaput elektroda ini
akan turut mencair dan menghasilkan gas CO₂
yang melindungi cairan las, busur listrik, dan
sebagian benda kerja terhadap udara luar.
Udara luar yang mengandung O₂ dan N akan
dapat mempengaruhi sifat mekanik dari logam
las. Cairan selaput yang disebut terak akan
terapung dan membeku melapisi permukaan las
yang masih panas.
a. Pesawat las arus bolak-balik (AC)
Pesawat las jenis ini terdiri dari transformator
yang dihubungkan dengan jala PLN atau dengan
pembangkit listrik, motor diesel atau motor bensin.
Kapasitas trafo biasanya 200 sampai 500 ampere.
Sedangkan voltage (tegangan) yang keluar dari
pesawat trafo ini antara 36 sampai 70 volt, dan ini
bervariasi menurut pabrik yang mengeluarkan
pesawat las trafo ini.
b. Pesawat las arus searah (DC)
Pesawat ini dapat berupa pesawat transformator
rectifier, pembangkit listrik motor diesel atau motor
bensin, maupun pesawat pembangkit listrik yang
digerakkan oleh motor listrik.
Salah satu jenis dari pesawat las arus searah adalah
pesawat pembangkit listrik yang degerakkan oleh
motor listrik ( motor generator).
c. Pesawat las AC-DC
Pesawat las ini merupakan gabungan dari pesawat
las bolah-balik dan arus searah. Dengan pesawat ini
akan lebih banyak kemungkinan pemakaiannya
karena arus yang keluar dapat searah maupun
bolak-balik (AC-DC).
a. Kabel las
Kabel las biasanya dibuat dari tembaga yang
dipilih dan dibungkus dengan karet isolasi.
Kabel las ada tiga macam, yaitu:
1)Kabel elektroda, yaitu kabel yang menghubungkan
pesawat las dengan elektroda.
2)Kabel massa, yaitu yang menghubungkan pesawat
las dengan benda kerja.
3)Kabel tenaga, yaitu kabel yang menghubungkan
sumber tenaga atau jaringan listrik dengan pesawat
las.
Tabel 1. Ukuran kabel las (mm²)
Kapasitas
arus pesawat Jumlah panjang kabel elektroda dan kabel massa (meter)
las
(ampere) Sampai 20 m 35 m 50 m 70 m
100 21 21 21 33
150 33 33 33 43
200 33 33 43 53
250 33 33 53 67
300 43 43 67 85
350 53 53 85 107
400 53 53 85
450 67 67 107
500 67 67 107
550 67 85 107
600 85 85 107
Tabel 2. Ukuran kabel tenaga untuk 3 kabel konduktor
Kuat arus masuk pesawat

Ukuran kabel tenaga Pesawat las motor


(mm²) generator atau Pesawat las
transformator atau transformator
transformator 3 fase
6 Sampai 24 Sampai 30
10 24 – 32 A 30 – 40 A
13 32 – 44 A 40 – 55 A
21 44 – 64 A 55 – 70 A
33 64 – 76 A 70 – 95 A
43 76 – 88 A 95 – 110 A
53 88 – 100 A 110 – 125 A
67 100 – 130 A 125 – 165 A
107 130 – 155 A 165 – 195 A
b. Pemegang elektroda
Ujung yang tidak berselaput dari elektroda dijepit
dengan pemegang elektroda. Ini terdiri dari mulut
penjepit dan pegangan yang dibungkus oleh bahan
penyekat (biasanya dari ebonit)
c. Palu las
Palu ini digunakan untuk melepaskan dan
mengeluarkan kerak las pada jalur las dengan jalan
memukulkan atau menggoreskan pada daerah las.
Gunakanlah kaca mata terang pada waktu
membersihkan kerak, sebab dapat memercik pada
mata.
d. Sikat kawat
Sikat kawat digunakan untuk;
1)Membersihkan benda kerja yang akan dilas
2)Membersihkan kerak las yang sudah lepas dari
jalur las oleh pukulah palu las
e. Klem massa
Ini adalah alat untuk menghubungkan kabel massa
ke benda kerja. Terbuat dari bahan yang
menghantar dengan baik (tembaga). Klem massa
dilengkapi dengan pegas yang kuat, yang dapat
menjepit benda kerja dengan baik. Tempat yang
dijepit harus bersih dari kotoran (karet, cat,
minyak dan sebagainya).
f. Penjepit (Tang)
Ini digunakan untuk memegang atau
memindahkan benda kerja yang masih panas
sehabis pengelasan.
a. Helm Las (Topeng las)

Gunanya untuk melindungi kulit muka dan mata


dari sinar las (ultra violet dan infre merah).
Sinar las yang terang itu tidak boleh dilihat dengan
mata langsung sampai jarak 15 meter. Kaca dari
helm las adalah khusus yang dapat mengurangi
sinar las tersebut.
b. Sarung tangan

Dibuat dari kulit atau asbes lunak untuk


memudahkan memegang pemegang elektroda.
Pada waktu mengelas, sarung tangan ini selalu
harus dipakai.
c. Baju las (Apron)

Dibuat dari kulit atau asbes. Baju las yang lengkap


dapat melindungi badan dan sebagian kaki.
Untuk pengelasan posisi di atas kepala harus
memakai baju las yang lengkap. Sedang pada
pengelasan posisi lainnya cukup menggunakan
apron.
d. Sepatu las

Berguna untuk melindungi kaki dari semburan


bunga api. Jika tidak ada sepatu las, pakailah
sepatu biasa yang rapat, jangan sampai mudah
kemasukan percikan bunga api las.
e. Kamar las

Kamar las dibuat dari bahan tahan api. Kamar las


penting, yaitu agar orang yang ada disekitarnya
tidak terganggu oleh bahaya las.
Untuk mengeluarkan gas, sebaiknya kamar las
dilengkapi dengan sistem ventilasi. Kamar las
dilengkapi dengan meja las yang bebas dari bahaya
kebakaran. Disekitar kamar las ditempatkan alat
pemadam kebakaran dan pasir.
TERIMA KASIH
Sumber :
Soedjono, “Buku Las Listrik”, PT. Remaja
Rosdakarya, Bandung

Anda mungkin juga menyukai