Kimia Anorganik II Dosen Pengampu: Nur Asbirayani Limatahu S.Pd.,M.Si IKATAN METALIK
A. Model Ikatan Metalik
Dalam ilmu kimia, kita mengenal berbagai macam ikatan, salah satu di antaranya ialah ikatan metalik. Teori ikatan metalik mana pun harus mampu menjelaskan sifat utama logam, khususnya sifat hantaran listriknya yang sangat tinggi. Selain itu, teori tersebut juga harus mampu menjelaskan sifat logam dalam hal hantaran bahan (kalor) atau kondukstivitas termal dan sifat pantulan atau reflektivitas yang tinggi. Di antara teori ikatan metalik yang ada, yang paling sederhana adalah model lautan elektron. B. Teori Orbital Molekul Teori orbital molekular mengandaikan bahwa apabila dua atom atau lebih bergabung membentuk suatu spesies, maka spesies ini tidak lagi memiliki sifat orbital atomik secara individual, melainkan membentuk orbital molekular yang elektron-elektronnya dipengaruhi secara serentak oleh kedua inti atom yang bergabung. Tipe orbital molecular Jika dua orbital atomik 1s (secara matematis masing-masing dinyatakan dengan fungsi gelombang ΨA dan ΨB) bergabung, maka fungsi gelombang orbital molekular ikat (bonding), Ψb, dan anti ikat, Ψa secara berurutan dapat dinyatakan dengan persamaan : Konstrksi Diagram Energi Orbital Molekuler Logam Konstruksi diagram energi orbital molekular, misalnya untuk dua atom Li dalam fase gas yang membentuk molekul L, dapat diperiksa pada Gambar 1.4. Selanjutnya, andaikata terdapat empat orbital atom 2s dari empat atom Li bergabung dalam molekul L, maka diperoleh empat orbital molekular , yaitu dua orbital ikat dan dua yang lain anti ikat. Namun agar tidak melanggar hukum kuantum, energi orbitalorbital ini tidak setingkat (degenerat), artinya energi orbital yang satu tidak boleh mempunyai energi yang persis sama dengan energy orbital yang lain. Oleh karena itu, konstruksi diagram energi orbital molekular L dapat dilukiskan seperti Gambar 1.5a. TERIMAH KASIH