Anda di halaman 1dari 34

Preseptor :

dr. H. Deddy Kurniawan, Sp.B , FINaCS

Presentan :
Ulfa Rahmadanti

SMF Ilmu Bedah


Rumah Sakit Umum Daerah Al-Ihsan Fakultas Kedoteran Unibsa
2017
kontraksi yang menetap dari kulit dan
atau jaringan dibawahnya secara
permanen yang menyebabkan
deformitas dan keterbatasan gerak.
Immobilisasi
Trauma
eksternal

Penyakit Defek
Sendi Neurologis
Berdasarkan
jaringan yang
menyebabkan
ketegangan

Kontraktur Kontraktur
Kontraktur
Darmogen/dermato Tendogen /
antrogen
gen desmogen

Dupuytren Kontraktur Tendo


Parut/ Scar Hypertropic scar Keloid Kontraktur Volkman Trigger Finger
kontraktur Achiles
Kontraktur Dermatogen
Kontraktur yang disebabkan karena
proses yang terjadi pada kulit, misalnya:
• Luka bakar yang dalam dan luas
• Kehilangan kulit/jaringan dalam
kecelakaan
• Infeksi
Kontraktur Tendogen/Desmogen

Kontraktur yang terjadi karena pemendekan otot dan


tendon. Dapat terjadi pada keadaan iskemia yang
lama dan atrofi jaringan ikat, misalnya:
• Penyakit neuromuskular
• Luka bakar yang luas
• Trauma
• Penyakit degenerasi
• Inflamasi
Kontraktur Tendogen/Desmogen
Kontraktur Dupuytren

Gangguan pada tendo dan fasia


Penyebab belum jelas :
Trauma kronis
Kebiasaaan minum alkohol
Pemakaian obat yang lama
Penyakit endokrin, syaraf, artritis
Penyakit menurun
Gejala-gejala :
Dimulai nyeri/tidak
Nodul-nodul kecil, nyeri tekan menyebar seluruh telapak tangan mengikuti
lokasi fasia palmaris.
Knucle pads
Kontraktur Tendogen/Desmogen
Kontraktur Volkmann
Terdapat fibrosis otot-otot ekstrinsik pada volar antebrachii
Penyebab :
Manipulasi operator
Pemasangan gips sirkuler terlalu keras
Perdarahan, hematom
Bengkak sehingga gangguan aliran a. Brachialis dan syarafnya
terganggu akibat oksigenasi berkurang, terjadi fobrosis daerah distal.

Posisi tangan kontraktur Volkman :


Pergelangan tangan fleksi
Metacarphal joint extensi
Interphalanng fleksi
Kontraktur Arthrogen
Kontraktur yang terjadi karena proses-proses di
dalam sedi-sendi. Akibat imobilisasi lama dan terus
menerus sehingga terjadi pemendekan kapsul dan
ligamen sendi, misalnya:
• Bursitis
• Tendinitis
• Penyakit kongenital
Manfes:
• Terdapat atrofi jaringan
• Pembentukan sikatrik yang berlebih
• Gangguan imobilisasi
• Sulit melakukan aktivitas sehari-hari
Terdapat aktivasi miofibroblast pada seluruh bagian luka pada tahap awal penyembuhan luka

Terjadi kontraksi dari miofibroblast sehingga luka menjadi menyusut

Terjadi perubahan regulasi pada miofibrolast sehingga tetap berada pada kulit

Timbul jaringan parut

Berikatan dengan kolagen dan saling berhubungan dengan jaringan parut untuk mempertahankan kontraksi

Kontraktur
Goniometer Allen’s Test Bunnel-Littler test:
Sebuah tes yang
dirancang untuk
mengidentifikasi
kontraktur otot
intrinsik atau
kontraktur sendi pada
sendi PIP (Proximal
Inter Phalang).
• penyempitan ruang sendi
yang terlihat
Rontgen mengindikasikan sendi
yang rapat dan kontraksi,

• USG menghasilkan
USG gambaran posisi antara
tulang, arteri, dan nodul.
• Pembebasan Kontraktur
• Skin graft/skin flap
• Fisioterapi
• Medikamentosa
Pembebasan kontraktur harus dilakukan dengan
mencegah kerusakan berbagai struktur penting seperti
arteri, saraf, tendon, dan lain-lain. Insisi dimulai di pada
lintasan ketegangan yang maksimal yaitu daerah yang
paling kencang (sesuai dengan langers line). Titik ini
biasanya berlawanan dengan garis persendian. Insisi
diperdalam sampai jaringan yang tidak ada parutnya.
Pada prosedur skin graft, jaringan kulit
diambil dari bagian yang sehat kemudian
ditransplantasikan ke bagian tubuh yang
terkena jejas. Jaringan kulit yang diambil yaitu
segmen epidermis dan dermis dipisah
sempurna dari blood supply donor sebelum
ditanam di daerah lain tubuh (resipien).
Z plasty
Metode Z-plasti adalah suatu teknik operasi untuk
memperbaiki skar dan kontraktur. Pada metode ini,
kulit di sekitar jaringan parut akan dibuat flap dalam
bentuk segitiga-segitiga kecil yang biasanya
mengikuti bentuk huruf Z.
Fisioterapi
• Properpositioning
• Pressure Garment
• Massage Therapy (Terapi
Pijat)
• Stretching dan Excercise
• Splinting
• Exercise
POSISI UNTUK PENCEGAHAN
KONTRAKTUR (Propper Positioning)
Leher depan
ekstensi leher, tidak ada bantal di belakang
kepala. Kepala dimiringkan bila posisi duduk.
Aksila anterior, aksila posterior, maupun
lipatan aksila
berbaring dan duduk lengan abduksi 900
ditopang dengan menggunakan bantal atau
alat lain diantara dada dan lengan.
Siku depan
ekstensi siku.
Punggung tangan
pergelangan tangan diekstensi 30-40
derajat, fleksi MCP 60-70 derajat, ekstensi
sendi IP, dan abduksi ibu jari.
Telapak tangan
ekstensi pergelangan tangan, fleksi minimal
MCP, ekstensi dan abduksi jari-jari tangan.
Groin
berbaring tengkurap dengan ekstensi
tungkai, batasi duduk dan berbaring posisi
menyamping. Jika dengan posisi supine,
berbaring dengan posisi ekstensi tungkai,
tanpa bantal di bawah lutut.
Belakang lutut
ekstensi tungkai pada saat berbaring dan
duduk.
Kaki
pergelangan kaki diposisikan 90 derajat
terhadap telapak kaki dengan menggunakan
bantal untuk mempertahankan posisi. Jika
pasien dalam keadaan duduk maka posisi
kakinya datar di lantai.
Wajah
secara teratur merubah ekspresi wajah dan
peregangan seperlunya. Tabung empuk dapat
dimasukkan ke dalam mulut untuk melawan
kontraktur mulut.
Pressure Garment
• Garment elastik, pembalut elastik dan
pembalut dengan tekanan (menyerupai kaus
kaki) dirancang khusus untuk memberikan
tekanan yang menetap pada area tubuh yang
mengalami proses penyembuhan setelah luka
bakar.
Pressure Garment
MEDIKAMENTOSA
Obat-obatan antifibrogenik untuk mengatasi
parut hipertrofi yang dapat menyebabkan
kontraktur adalah sebagai berikut:
• Antagonis TGF-β
• Interferon α, β, γ
• Bleomycin
• 5-fluorouracil
• kortikosteroid
PROGNOSIS
Prognosis pasien dengan kontraktur bergantung pada
penanganan dan perawatan luka postoperative. Pada
pasien dengan skin graft bila diyakini tindakan hemostasis
darah resipien telah dilakukan dengan baik dan fiksasi
skin graft telah dilakukan dengan baik, balutan dibuka
pada hari ke-5 untuk mengevaluasi take dari skin graft
dan benang fiksasi dicabut. Take dari skin graft
maksudnya adalah telah terjadi neovaskularisasi, dimana
skin graft memperoleh cukup vaskularisasi untuk hidup.
Disarankan pada penderita paska tindakan skin graft di
ekstremitas tetap memakai pembalut elastis sampai
pematangan graft kurang lebih 3-6 bulan.

Anda mungkin juga menyukai