Pemeriksaan pervaginan
Pemeriksaan penunjanhg
- Periode prenatal ditemukan didalam - Menentukan adanya
kanalis servikalis tetapi gangguan koagulasi
- Informasi mengenai secara parsial / lengkap
episode perdarahan menempel di dalam
postpartum uterus
sebelumnya
- Paritas
- Riwayat multipel fetus
& polihidramnion
-riwayat postpartum
sekarang
penatalaksanaan
Bila plasenta tidak lahir dalam 30 menit sesudah lahir/ terjadi
perdarahan sementara plasenta belum lahir, lakukan :
• Resusitasi, pemberian oksigen 100%, pemasangan IV-line dengan
kateter serta pemberian cairan kristaloid / RL yang hangat
• Drips Oksitosin 20 IU dalam 500 ml larutan RL / NaCl sampai uterus
berkontraksi
• Plasenta coba dilahirkan dengan brandt andrews. Jika berhasil,
lanjutkan dengan drips oksitosin & tunggu terjadi kontraksi. Kemudian
coba lahirkan dengan menggunakan peregangan tali pusat terkendali
• Jika plasenta tidak lepas, dicoba dengan tindakan manual plasenta
• Jika tindakan manual plasenta tidak memungkinkan, jaringan dapat
dikeluarkan dengan tang/cunam abortus &dilanjutkan kuret sisa
plasenta
• Setelah selesai tindakan pengeluaran sisa plasenta, dilanjutkan
dengan pemberian obat uterotonika melalui suntikan /per oral
• Pemberian antibiotika apabila ada tanda-tanda infeksi & untuk
pencegahan infeksi sekunder
Manual plasenta
Indikasi manual plasenta :
- Perdarahan pada kala tiga persalinan kurang lebih 400 cc
- Retensio plasenta setelah 30 menit anak lahir
- Setelah persalinan buatan yang sulit seperti forsep tinggi, versi
ekstraksi, perforasi & dibutuhkan untuk eksplorasi jalan lahir, tali
pusat putus
Tatalaksana manual plasenta:
- Memasang infus cairan dekstros 5%
- Ibu posisi litotomi dengan narkosa dengan segala sesuatu dalam
keadaan steril
- Teknik : tangan kiri diletakkan di fundus uteri, tangan kanan
dimasukkan dalam rongga rahim dengan menyusuri tali pusat sebagai
penuntun. Tepi plasenta dilepas, disisihkan dengan tepi-tepi jari
tangan, bila sudah lepas ditarik keluar. Lakukan eksplorasi apakah ada
luka-luka/ sisa-sisa plasenta dan bersihkan
komplikasi
• Perforasi uterus
• Infeksi
• Inversio uteri
• Syok hipovolemik
• Perdarahan postpartum
• subinvolusi
pencegahan
• Dengan cara mempercepat proses separasi & melahirkan plasenta
dengan memberikan uterotonika segera setelah bayi lahir dan
melakukan peregangan tali pusat terkendali. Usaha ini disebut juga
penatalaksanaan aktif kala III
• Manajemen aktif kala III yaitu :
- Menyuntikkan oksitosin
- Melakukan peregangan tali pusat terkendali
- Masase fundus uteri segera setelah lahir
prognosis
• Tergantung lamanya, jumlah darah yang hilang, keadaan sebelumnya
serta efektifitas terapi. Diagnosis & penatalaksanaan yang tepat
sangat penting