Revisi Bahan Presentasi KSF PP No.112017 Fathur Muthe Ades Yuan 04052017
Revisi Bahan Presentasi KSF PP No.112017 Fathur Muthe Ades Yuan 04052017
11 Tahun 2017
Tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil
1
Tujuan Manajemen PNS
1. Profesional
3. Bebas
Intervensi
politik
2
Ruang Lingkup Manajemen PNS
Penyusunan dan Penetapan Kebutuhan
Pengadaan
Pengembangan Karier
Pola Karier
Promosi
Mutasi
Penialaian Kinerja
Penghargaan
Disiplin
Pemberhentian
Perlindungan
3
PENYUSUNAN
DAN PENETAPAN KEBUTUHAN PNS
Prinsip :
4
Penyusunan Kebutuhan PNS
Berdasarkan Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja
A Mengacu pada pedoman yang akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenPAN
C Meliputi kebutuhan jumlah dan jenis Jabatan Administrasi, Jabatan Fungsional dan
Jabatan Pimpinan Tinggi
Usulan maksimum disampaikan akhir maret tahun sebelumnya atau april bila ada
D perubahan anggaran
Hasil disampaikan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian Instansi kepada kepala BKN
F dengan melampirkan Renstra
Kemen
Keuangan 1. USUL
BKN
(paling lambat akhir mei untuk
pemenuhan tahun berikutnya)
Menpan
RB 2. PERTEK
3. PENDAPAT
(paling lambat akhir april untuk (paling lambat akhir Juli untuk
pemenuhan tahun berikutnya) (paling lambat akhir pemenuhan tahun berikutnya)
Mei Th berjalan)
6
Pemberian Pertek
dan Penetapan Kebutuhan PNS
Memperhatikan :
Instansi Daerah
Instansi Pusat Instansi Daerah Provinsi
Kabupaten/Kota
7
Pengadaan PNS
Dilakukan secara nasional, untuk menjamin kualitas PNS
Berlaku untuk jabatan administrasi (khusus jabatan pelaksana), Jabatan Fungsional keahlian (Khusus untuk JF ahli pertama dan muda)
dan jabatan fungsional keterampilan (khusus untuk JF pemula dan terampil)
Membentuk Panitia Seleksi Nasional yang diketuai oleh Kepala BKN dan Panitia Seleksi Instansi yang diketuai Pejabat
yang Berwenang
b. Menyusun soal seleksi kompetensi dasar b. Mengumumkan jenis jabatan lowong, jumlah yg dibutuhkan dan
persyaratan
c. Mengkoordinasikan instansi pembina JF dalam penyusunan materi
seleksi kompetensi bidang c. Seleksi administrasi
d. Merekomendasikan ambang batas kelulusan d. Menyiapkan sarana pelaksanaan seleksi kompetensi dasar dan bidang
e. Melaksanakan seleksi kompetensi dasar e. Melakukan seleksi kompetensi dasar bersama panitia seleksi nasional
g. Mengawasi pelaksanaan seleksi kompetensi dasar dan kompetensi g. Mengumumkan hasil seleksi administrasi, kompetensi dasar dan
bidang bidang
h. Menetapkan dan menyampaikan hasil seleksi kompetensi dasar h. Mengusulkan hasil seleksi ke panitia nasional
Ketentuan lebih lanjut mengenai susunan dan mekanisme kerja panitia seleksi nasional
pengadaan PNS selanjutnya dengan Peraturan MenPAN
8
Tahapan Pengadaan PNS
• Oleh Panitia seleksi nasional pengadaan PNS dan panitia seleksi instansi
Perencanaan • Minimal meliputi perencanaan jadwal pengadaan PNS dan prasarana
dan sarana pengadaan PNS
Pengumuman • Diumumkan secara terbuka, paling lambat 15 hari kalender sblm tgl
Lowongan penerimaan lamaran
Seleksi dan • Pelamar dinyatakan lulus seleksi apabila memenuhi nilai ambang batas minimal
• Jumlah peserta yang mengikuti seleksi kompetensi bidangditentukan paling banyak 3
Pengumuman Hasil (tiga) kali jumlah kebutuhan masing-masing Jabatan berdasarkan peringkat nilai
seleksi kompetensi dasar
• Pengumuman kelulusan dilakukan secara terbuka oleh PPK berdasarkan penetapan
hasil akhir seleksi
Pengangkatan dan • Pengangkatan Calon PNS oleh PPK setelah mendapat persetujuan teknis dari Kepala
BKN
Masa Percobaan Calon • Calon PNS wajib menjalani masa percobaan selama 1 tahun
• Harus ikut diklat prajabatan 1x, apabila tidak lulus diberhentikan sebagai CPNS
PNS • Apabila mengundurkan diri dimasa percobaan ybs dikenakan punishment tidak boleh
ikut test CPNS untuk waktu tertentu
Ketentuan lebih lanjut mengenai petunjuk teknis pengadaan PNS diatur dengan Peraturan Kepala BKN. 9
Pangkat dan Jabatan
Pangkat merupakan kedudukan yang menunjukan tingkatan
jabatan berdasarkan tingkat kesulitan, tanggung jawab, dampak,
dan persyaratan kualifikasi pekerjaan yang digunakan sebagai dasar
penggajian.
Jabatan Administrasi (JA)
Nomenklatur jabatan & pangkat JPT Madya & Utama ditetapkan oleh
Presiden, JPT Pratama dan Jabatan Administrasi oleh PPK dengan
pertimbangan Menpan
10
Jabatan Administrasi
Jenjang Tanggung Jawab Akuntabilitas Jabatan
11
Persyaratan dan Pengangkatan Jabatan Administrasi
12
Pengecualian Persyaratan Jabatan Administrator
X
Persyaratan untuk jabatan administrator dikecualikan bagi PNS yang
mengikuti dan lulus sekolah kader* dengan predikat sangat
memuaskan
14
Pemberhentian dari Jabatan Administrasi
Mengundurkan diri dari Diberhentikan
Jabatan sementara sebagai PNS
• Dalam keadaan tertentu, pengunduran diri dapat ditunda paling lama 1 tahun
• Pejabat Administrator pada daerah tertinggal, perbatasan, atau terpencil dapat diberhentikan apabila
tidak melaksanakan kewajiban memenuhi persyaratan kualifikasi pdan tingkat pendidikan
15
Jabatan Fungsional
Keduduka • Secara langsung kepada pejabat pimpinan tinggi pratama, pejabat administrator atau pejabat
n& pengawas yang memiliki keterkaitan langsung dengan pelaksanaan tugas JF
Tanggung
Jawab
16
Klasifikasi Jabatan Fungsional
JF dikelompokkan dalam
klasifikasi Jabatan berdasarkan
kesamaan karakteristik,
mekanisme, dan pola kerja
17
Penetapan Jabatan Fungsional
18
Pengangkatan dan persyaratan Jabatan Fungsional
Pengangkatan Pengangkatan
Pertama Perpindahan Penyesuaian Promosi
PPPK
* Berstatus PNS * Bersatus PNS * Berstatus PNS (disebutkan
Akan diatur dalam pasal 81)
* Memiliki integritas * Memiliki integritas dan * Memiliki
dan moral yang baik moral yang baik integritas dan lebih lanjut mengikuti dan
moral yang baik dengan lulus uji
* Sehat jasmani dan Sehat jasmani dan rohani peraturan Kompetensi
rohani * Ijazah sesuai persyaratan * Sehat jasmani pemerintah Teknis,
* Ijazah sesuai jenjang dan rohani Kompetensi
persyaratan jenjang * Mengikuti dan lulus uji * Ijazah sesuai Manajerial, dan
* Mengikuti dan lulus kompetensi teknis, persyaratan Kompetensi
uji kompetensi teknis, kompetensi manajerial dan jenjang Sosial Kultural
kompetensi manajerial kompetensi sosial sesuai * Memiliki sesuai standar
dan kompetensi sosial standar kompetensinya kompetensi yang
pengalaman
sesuai standar * Memiliki pengalaman bidang JF yang telah disusun
kompetensinya bidang JF yang akan akan diduduki oleh instansi
diduduki minimai 2 th minimai 2 th pembina
* Nilai prestasi kerja
minimum brnilai baik * Nilai prestasi kerja * Nilai prestasi nilai prestasi
dalam 1 th terakhir minimum brnilai baik kerja minimum kerja paling
dalam 1 th terakhir brnilai baik sedikit bernilai
* Syarat lainnya yang baik dalam 2
ditetapkan * Usia maksimum : dalam 1 th
terakhir (dua) tahun
53 Th : JF keterampilan, terakhir
ahli pertama, * Syarat lainnya
muda yang ditetapkan
55 Th : JF ahli Madya
60 Th : JF Utama bagi
PNS yang telah Mempertimbangkan
ketersediaan formasi
menduduki JPT
Pengisian Formasi * Syarat lainnya yang
melalui pengadaan CPNS ditetapkan
Struktural ---
fungsional
19
Pemberhentian dari Jabatan Fungsional
Mengundurkan diri dari jabatan
20
Rangkap Jabatan
Dalam rangka optimalisasi pelaksanaan tugas dan pencapaian kinerja
organisasi, pejabat fungsional DILARANG rangkap jabatan dengan
JA atau JPT
* Sumber : BKN
21
Instansi Pembina
Merupakan kementerian/lembaga pemerintah non kementerian atau kesekretariatan lembaga negara yang sesuai kekhususan
Ketentuan tugas dan fungsinya ditetapkan menjadi instansi pembina suatu JF
Sebagai pengelola JF yang menjadi tanggung jawabnya untuk menjamin terwujudnya standar kualitas dan profesionalitas
Peran jabatan
Tugas 1 Menyusun pedoman formasi JF
2 Menyusun standar kompetensi JF
3 Menyusun petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis JF
4 Menyusun srandar kualitas hasil kerja dan pedoman penilaian kualitas hasil kerja pejabat fungsional
5 Menyusun pedoman penulisan karya tulis/ karya ilmiah yang bersifat inovatif bidang tugas JF
6 Menyusun kurikulum pelatihan JF
7 Menyelenggarakan pelatihan JF
8 Membina penyelenggaraan pelatihan fungsional pada lembaga pelatihan
9 Menyelenggarakan uji kompetensi JF
10 Menganalisis kebutuhan pelatihan fungsional di bidang tugas JF
11 Melakukan sosialisasi petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis JF
12 Mengembangkan sistem informasi JF
13 Memfasilitasi pelaksanaan tugas pokok JF
14 Memfasilitasi pembentukan organisasi profesi JF
15 Memfasilitasi penyusunan dan penetapan kode etik profesi dan kode perilaku JF
16 Melakukan akreditasi pelatihan fungsional dengn mengacu kepada ketentuan yang telah ditetapkan oleh LAN
17 Melakukan pemantauan dan evaluasi penerapan JF di seluruh instansi pemerintah yang menggunakan jabatan tersebut
18 Melakukan koordinasi dengan instansi pengguna dalam rangka pembinaan karier pejabat fungsional
Instansi pembina dalam melaksanakan tugas pengelolaan wajib menyampaikan secara berkala setiap tahun hasil pelaksanaan tugas
pengelolaan JF yang dibinanya sesuai dengan perkembangan pelaksanaan JF kepada MenPAN dengan tembusan Kepala BKN dan
atau Kepala LAN
22
Uji Kompetensi
Dapat dilakukan oleh instansi pemerintah pengguna JF setelah
mendapatkan akreditasi dari instansi pembina
23
Organisasi Profesi
Memberikan advokasi
Setiap JF wajib memiliki 1 organisasi profesi JF dalam jangka waktu paling lama 5 tahun sejak
tanggal penetapan JF
24
Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT)
JPT berfungsi memimpin dan memotivasi setiap pegawai ASN pada instansi pemerintah
Akuntabilitas Jabatan Pimpinan Tinggi
JPT Utama JPT Madya JPT Pratama
Tersusunnya kebijakan yang mendukung Terwujudnya perumusan kebijakan yang Tersusunnya rumusan alternatif kebijakan yang
1 1 1
pelaksanaan pembangunan memberikan solusi memberikan solusi
terlaksananya pendayagunaan sumber daya tercapainya hasil kerja unit selaras dengan tujuan
2 Peningkatan kapabilitas organisasi 2 2
untuk menjamin produktivitas unit kerja organisasi
terwujudnya pengembangan strategi yang
Terwujudnya sinergi antar instansi dalam terlaksananya penerapan kebijakan dengan
3 3 3 terintegrasi untuk mendukung pencapaian tujuan
mencapai tujuan pembangunan risiko yang minimal
organisasi
terselesaikannya masalah yang memiliki
tersusunnya program yang dapat menjamin terwujudnya kapabilitas pada unit kerja untuk
4 kompleksitas dan risiko tinggi yang 4 4
pencapaian tujuan organisasi mencapai outcome organisasi
berdampak politis
terlaksananya penerapan program organisasi
5
yang berkesinambungan
terwujudnya sinergi antar pimpinan di dalam
6 dan antar organisasi untuk mencapai tujuan
pembangunan yang efektif dan efisien
25
Persyaratan JPT dari PNS
No JPT Utama JPT Madya JPT Pratama
1 memiliki kualifikasi pendidikan paling rendah memiliki kualifikasi pendidikan paling rendah memiliki kualifikasi pendidikan paling
sarjana atau diploma IV; sarjana atau diploma IV; rendah sarjana atau diploma IV;
2 memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi memiliki Kompetensi Teknis,
Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural sesuai Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural Kompetensi Manajerial, dan
standar kompetensi Jabatan yang ditetapkan; sesuai standar kompetensi Jabatan yang Kompetensi Sosial Kultural sesuai
ditetapkan; standar kompetensi Jabatan yang
ditetapkan;
3 memiliki pengalaman Jabatan dalam bidang tugas memiliki pengalaman Jabatan dalam bidang
yang terkait dengan Jabatan yang akan diduduki tugas yang terkait dengan Jabatan yang akan memiliki pengalaman Jabatan dalam
secara kumulatif paling singkat selama 10 (sepuluh) diduduki secara kumulatif paling singkat bidang tugas yang terkait dengan Jabatan
tahun; selama 7 (tujuh) tahun; yang akan diduduki secara kumulatif
paling kurang selama 5 (lima) tahun;
4 sedang atau pernah menduduki JPT madya atau JF sedang atau pernah menduduki JPT pratama sedang atau pernah menduduki Jabatan
jenjang ahli utama paling singkat 2 (dua) tahun; atau JF jenjang ahli utama paling singkat 2 administrator atau JF jenjang ahli madya
(dua) tahun; paling singkat 2 (dua) tahun;
5 memiliki rekam jejak Jabatan, integritas, dan memiliki rekam jejak Jabatan, integritas, dan memiliki rekam jejak Jabatan, integritas,
moralitas yang baik; moralitas yang baik; dan moralitas yang baik;
6 usia paling tinggi 58 (lima puluh delapan) tahun; usia paling tinggi 58 (lima puluh delapan) usia paling tinggi 56 (lima puluh enam)
dan tahun; dan tahun; dan
7 sehat jasmani dan rohani. sehat jasmani dan rohani. sehat jasmani dan rohani.
26
Persyaratan JPT dari Non - PNS
No JPT Utama JPT Madya
1 warga negara Indonesia; warga negara Indonesia;
Kompetensi Teknis, Manajerial, dan Sosial Kultural sesuai standar Kompetensi Teknis, Manajerial, dan Sosial Kultural sesuai
3
kompetensi Jabatan yang ditetapkan; standar kompetensi Jabatan yang dibutuhkan;
pengalaman Jabatan dalam bidang tugas yang terkait dengan Jabatan pengalaman Jabatan dalam bidang tugas yang terkait dengan
4 yang akan diduduki secara kumulatif paling singkat 15 (lima belas) Jabatan yang akan diduduki secara kumulatif paling singkat 10
tahun; (sepuluh) tahun;
bukan anggota atau pengurus partai politik paling singkat 5 (lima) tahun bukan anggota/pengurus partai politik paling singkat 5 (lima)
5
sebelum pendaftaran; tahun sebelum pendaftaran;
6 tidak pernah dipidana dengan pidana penjara; tidak pernah dipidana dengan pidana penjara;
7 memiliki rekam jejak Jabatan, integritas, dan moralitas yang baik; memiliki rekam jejak Jabatan, integritas dan moralitas yang baik;
8 usia maksimal 58 (lima puluh delapan) tahun; Usia maksimal 58 (lima puluh delapan) tahun;
9 sehat jasmani dan rohani; dan sehat jasmani dan rohani; dan
tidak pernah diberhentikan tidak dengan hormat dari PNS, prajurit tidak pernah diberhentikan tidak dengan hormat dari PNS,
10
TNI, anggota Kepolisian atau pegawai swasta. prajurit TNI, anggota Kepolisian atau pegawai swasta.
27
Tahapan Pengisian JPT
Penetapan
Pengumu Pengumu
Perencana dan
man Pelamaran Seleksi man hasil
an Pengangk
lowongan seleksi
atan
28
Perencanaan
Perencanaan penentuan JPT yang akan diisi
29
Pengumuman Lowongan
30
Pelamaran JPT
31
Tahapan Seleksi JPT
1. Seleksi Administrasi & penelusuran rekam jejak jabatan, integritas & moralitas
2. Seleksi kompetensi
3. Wawancara akhir
5. Panitia seleksi JPT dibantu oleh Tim seleksi kompetensi yang independen dan
memiliki keahlian melakukan seleksi kompetensi
32
* Sumber BKN
MEKANISME SELEKSI JPT
MADYA DAN UTAMA
9 Laporan
PRESIDEN 6
MENYAMPAIKAN
KEPUTUSAN PRESIDEN 8 3 CALON
KASN JPT TERPILIH (Madya/Utama)
MENDAGRI
MEMASTIKAN 7 PENGAWASAN DAN KEPUTUSAN
MENGIKAT
SISTEM MERIT
2 PENGAWASAN PEMBENTUKAN
PANSEL DAN KEPUTUSAN
PPK PUSAT
MENGIKAT
MEMBENTUK MENYAMPAIKAN
1 5
3 CALON JPT
KOORDINASI (Pratama/Madya
/Utama)
PANSEL
4 PENGAWASAN PELAKSANAAN
SELEKSI DAN KEPUTUSAN
MENGIKAT 3 MENYELEKSI JPT SECARA TERBUKA
Dibantu Tim Penilai Kompetensi 33
* Sumber BKN
MANAJEMEN KARIER PNS
(Berdasarkan PP No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS)
MANAJEMEN
KARIER PNS
Pengembangan Pengembangan
Pola karier Mutasi Promosi
karier kompetensi
Sistem Merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi,
kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar
belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur,
atau kondisi kecacatan
34
MANAJEMEN KARIER PNS
(Berdasarkan PP No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS)
menyeimbangkan antara
pengembangan karier PNS meningkatkan kinerja
dan kebutuhan instansi Instansi Pemerintah
meningkatkan kompetensi
dan kinerja PNS
mendorong peningkatan
profesionalitas PNS
35
MANAJEMEN KARIER PNS
(Berdasarkan PP No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS)
Manajemen karier PNS dilakukan sejak pengangkatan pertama sebagai PNS sampai
dengan pemberhentian (pasal 165)
STANDAR KOMPETENSI
PROFIL PNS
Pasal 166
Pasal 167
JABATAN
• Nama Jabatan • Data Personal
• Uraian Jabatan • Kualifikasi
• Kode Jabatan • Rekam Jejak Jabatan
• Pangkat yang sesuai • Kompetensi
• Kompetensi Teknis • Riwayat Pengembangan
Pedoman
Kompetensi
Penyusuna
• Kompetensi Manajerial
diatur • Riwayat Hasil Penilaian Kinerja
melalui • Kompetensi Sosial Kultural
Peraturan • Informasi Kepegawaian lainnya
Menteri • Ukuran Kinerja Jabatan
PAN & RB
36
MANAJEMEN KARIER PNS
(Berdasarkan PP No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS)
37
MANAJEMEN KARIER PNS
(Berdasarkan PP No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS)
Riwayat
Rekam Riwayat hasil Informasi
Data Pengembang
Kualifikasi Jejak Kompetensi penilaian Kepegawaian
Personal an
Jabatan kinerja Lainnya
Kompetensi
Kebutuhan PROMOSI
Penilaian
Kualifikasi Kompetensi Instansi
Kinerja
Pemerintah PENUGASAN
KHUSUS
41
MANAJEMEN KARIER PNS
(Berdasarkan PP No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS)
PENGEMBANGAN KARIER PNS
Sistem Informasi ASN adalah rangkaian informasi dan data mengenai pegawai ASN yang
disusun secara sistematis, menyeluruh, dan terintegrasi dengan berbasis teknologi
42
MANAJEMEN KARIER PNS
(Berdasarkan PP No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS)
RENCANA PENGEMBANGAN KARIER DI TINGKAT INSTANSI DAN NASIONAL
Waktu pelaksanaan
Rencana pengembangan karier disusun untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan
dirinci setiap tahun
(Pasal 180)
43
MANAJEMEN KARIER PNS
(Berdasarkan PP No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS)
RENCANA PENGEMBANGAN KARIER
- Disusun oleh PyB dengan memetakan JPT, JA, dan JF yang akan diisi dan
merencanakan penempatan PNS dalam jabatan tersebut
- Ditetapkan oleh PPK
Pasal 181
dan/atau promosi dari lingkungan internal Instansi Pemerintah, namun
Pemerintah
Instansi Pemerintah
Di tingkat nasional, rencana pengembangan karier disusun oleh Kepala BKN dan
ditetapkan oleh Menpan & RB
(Pasal 182)
44
MANAJEMEN KARIER PNS
(Berdasarkan PP No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS)
PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KARIER
INSTANSI PEMERINTAH
PPK
• Ditetapkan
• Dilaksanakan
PyB
Pengembangan karier di tingkat nasional dilakukan
sesuai rencana pengembangan karier nasional dan
didasarkan pada jabatan yang lowong yang telah
diumumkan BKN melalui Sistem Informasi ASN
(Pasal 183 dan 184) 45
MANAJEMEN KARIER PNS
(Berdasarkan PP No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS)
PEMANTAUAN & EVALUASI PENGEMBANGAN KARIER
• Menjamin ketepatan
Tujuan pengisian dan
penempatan PNS dalam
(pasal 185) Jabatan di tingkat instansi
dan tingkat nasional
• Perencanaan pengembangan
Lingkup Evaluasi karier
• Proses pelaksanaan
pengembangan karier
(pasal 185)
• Hasil pengembangan karier
• Di tingkat instansi dilakukan oleh
Pemantau & PyB
• Di tingkat nasional dilakukan oleh
Evaluator BKN
• Dilakukan setiap tahun dan
hasilnya dimasukkan ke dalam
(pasal 186 & 187) Sistem Informasi ASN
46
MANAJEMEN KARIER PNS
(Berdasarkan PP No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS)
POLA KARIER
Definisi
Tujuan
Pasal 188
• menjamin keselarasan potensi PNS dengan penyelenggaraan tugas
pemerintahan dan pembangunan
Penyusunan
Penetapan pola karier instansi harus dilakukan dengan memperhatikan jalur karier yang
berkesinambungan
Jalur karier merupakan lintasan posisi Jabatan yang dapat dilalui oleh PNS baik pada
jenjang Jabatan yang setara maupun jenjang Jabatan yang lebih tinggi
Horizontal
Diagonal
Pasal 189 48
MANAJEMEN KARIER PNS
(Berdasarkan PP No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS)
MUTASI
Setiap PNS dapat dimutasi tugas dan/atau lokasi dalam 1 (satu) Instansi
Pusat, antar-Instansi Pusat, 1 (satu) Instansi Daerah, antar-Instansi Daerah,
antar-Instansi Pusat dan Instansi Daerah, dan ke perwakilan Negara
Kesatuan Republik Indonesia di luar negeri (pasal 190)
Mutasi dilakukan paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 5 (lima)
tahun (pasal 190)
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelaksanaan mutasi diatur dengan
Peraturan Kepala BKN (Pasal 197)
49
MANAJEMEN KARIER PNS
(Berdasarkan PP No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS)
PROMOSI
Promosi merupakan bentuk pola karier yang dapat berbentuk vertikal atau diagonal
PNS dapat dipromosikan di dalam dan/atau antar JA dan JF keterampilan, JF ahli pertama,
dan JF ahli muda sepanjang memenuhi persyaratan Jabatan, dengan memperhatikan
kebutuhan organisasi
Dalam hal instansi belum memiliki kelompok rencana suksesi, promosi dalam JA dapat
dilakukan melalui seleksi internal oleh panitia seleksi yang dibentuk oleh PPK
Menjadi
Menjadi
• JF Ahli • JPT Madya
• JA & JF Ahli • JPT Pratama Utama
Madya
Dapat
Dapat Dipromosikan
Dipromosikan
+ Mengikuti & lulus seleksi terbuka (Pasal 198)
Promosi PNS dalam JA dan JF dilakukan oleh PPK setelah mendapat pertimbangan tim
penilai kinerja PNS pada Instansi Pemerintah (pasal 200)
50
MANAJEMEN KARIER PNS
(Berdasarkan PP No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS)
PROMOSI
PPK menetapkan kelompok rencana suksesi setiap tahun dan mengumumkan melalui
Sistem Informasi ASN
Ketentuan lebih
kompetensi sesuai lanjut mengenai
memiliki penilaian
kinerja paling kurang
bernilai baik dalam 2
(dua) tahun terakhir
Pasal 199
51
MANAJEMEN KARIER PNS
(Berdasarkan PP No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS)
TIM PENILAI KINERJA PNS
Pasal 201 52
MANAJEMEN KARIER PNS
(Berdasarkan PP No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS)
PENGEMBANGAN KOMPETENSI
Pasal 203
paling sedikit 20 JP dalam 1 tahun dengan memperhatikan hasil
penilaian kinerja dan penilaian kompetensi PNS yang bersangkutan
Dilakukan oleh
Kompetensi Teknis
Instansi Teknis
Kompetensi Teknis
Kebutuhan dan rencana
Kompetensi
Dilakukan oleh LAN
Manajerial
Disampaikan
Kompetensi Sosial kepada LAN
Dilakukan oleh LAN Sebagai bahan penyusunan
Kultural
rencana pengembangan
rencana pengembangan kompetensi nasional ditetapkan oleh kompetensi nasional
Menpan & RB yang dipublikasikan dalam Sistem Informasi
56
Pelatihan yang terintegrasi dengan Sistem Informasi ASN Pasal 208 & 209
MANAJEMEN KARIER PNS
(Berdasarkan PP No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS)
PENGEMBANGAN KOMPETENSI
Pelaksanaan Pengembangan Kompetensi
Pelaksanaan Pengembangan Kompetensi
Pelatihan Klasikal
(Pelatihan, Seminar, Kursus, dan Penataran)
Penilai Kinerja :
Atasan langsung dari PNS atau Pejabat yang ditentukan oleh pejabat
yang berwenang
62
PENGHARGAAN
BAB VII
(Berdasarkan PP No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS)
PENGHARGAAN
Tanda kehormatan
Kenaikan pangkat istimewa kepada PNS
berdasarkan pada penilaian kinerja &
keahlian yang luar biasa dalam
menjalankan tugas jabatannya
Kesetiaan
Kesempatan prioritas untuk
Pengabdian
pengembangan kompetensi kepada PNS
Kecakapan
yang mempunyai nilai prestasi kerja yang
Kejujuran
sangat baik, memiliki dedikasi & loyalitas
Kedisiplinan
yang tinggi pada organisasi
Prestasi kerja
Kesempatan menghadiri acara resmi
dan/atau acara kenegaraan
63
PEMBERHENTIAN
BAB VIII
(BerdasarkanDASAR-DASAR
PP No. 11DAN
Tahun 2017PEMBERHENTIAN
TATA CARA tentang Manajemen PNS)
Dapat ditunda paling lama 1 tahun apabila PNS yang bersangkutan masih diperlukan untuk kepentingan dinas
Bila perampingan organisasi/kebijakan pemerintah mengakibatkan kelebihan PNS, maka PNS tersebut
terlebih dahulu disalurkan pada Instansi Pemerintah
PNS sudah mencapai usia 50 tahun & masa Diberhentikan dengan hormat dengan
kerja 10 tahun : mendapat hak kepegawaian sesuai peraturan
Sampai dengan 5 tahun PNS tidak dapat Diberhentikan dengan hormat dengan
disalurkan mendapat hak kepegawaian sesuai peraturan
Sampai dengan berakhirnya uang tunggu Jaminan Pensiun bagi PNS mulai diberikan
belum berusia 50 tahun pada saat mencapai usia 50 tahun
65
PEMBERHENTIAN
BAB VIII
(Berdasarkan PP No. 11DAN
DASAR-DASAR Tahun 2017PEMBERHENTIAN
TATA CARA tentang Manajemen PNS)
66
PEMBERHENTIAN
BAB VIII
(Berdasarkan PP No. 11DAN
DASAR-DASAR Tahun 2017PEMBERHENTIAN
TATA CARA tentang Manajemen PNS)
PNS dinyatakan hilang diluar kemampuan & kemauan PNS yang bersangkutan apabila:
• Tidak diketahui keberadaannya; dan
• Tidak diketahui masih hidup atau telah meninggal dunia
67
PEMBERHENTIAN
BAB VIII
(Berdasarkan PP No. 11DAN
DASAR-DASAR Tahun 2017PEMBERHENTIAN
TATA CARA tentang Manajemen PNS)
68
PEMBERHENTIAN
BAB VIII
(Berdasarkan PP No. 11DAN
DASAR-DASAR Tahun 2017PEMBERHENTIAN
TATA CARA tentang Manajemen PNS)
G. Pelanggaran Disiplin
69
PEMBERHENTIAN
BAB VIII
(Berdasarkan PP No. 11DAN
DASAR-DASAR Tahun 2017PEMBERHENTIAN
TATA CARA tentang Manajemen PNS)
Selesai CLTN Tidak melaporkan diri secara tertulis ke instansi induk dalam
jangka waktu paling lama 1 bulan setelah selesai CLTN,
diberhentikan dengan hormat
Melaporkan diri secara tertulis tapi tidak dapat diangkat dalam jabatan Bila tidak dapat disalurkan,
pada instansi induknya, disalurkan pada instansi lain diberhentikan dengan hormat
72
PENGGAJIAN, TUNJANGAN DAN FASILITAS
(Berdasarkan PP No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS)
Gaji,
RPP
Tunjangan Akan di atur PP 11 tentang
dan dengan Peraturan Tahun Gaji dan
Fasilitas Pemerintah
Tersendiri tentang 2017 tunjangan
Gaji dan PNS
Tunjangan
73
JAMINAN PENSIUN DAN JAMINAN HARI TUA
(Berdasarkan PP No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS)
74
PENSIUN
(Berdasarkan PP No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS)
75
CUTI
(Berdasarkan PP No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS)
• Lamanya hak atas cuti tahunan adalah 12 hari kerja
• Hak atas cuti tahunan yang tidak digunakan dalam tahun yang bersangkutan, dapat digunakan dalam tahun
berikutnya untuk paling lama 18 hari kerja
CUTI TAHUNAN • Hak atas cuti tahunan yang tidak digunakan lebih dari 2 (dua) tahun atau lebih berturut-turut, dapat digunakan
dalam tahun berikutnya untuk paling lama 24 hari kerja
• guru dan dosen yang mendapat liburan disamakan dengan PNS yang telah menggunakan hak cuti tahunan
• PNS yang telah bekerja sekurang-kurangnya 5 tahun secara terus menerus berhak atas cuti besar paling lama 3
CUTI BESAR bulan
• Dikecualikan bagi PNS yang belum 5 tahun untuk kepentingan agama
• PNS yang sakit lebih dari 1 hari sampai dengan 14 hari berhak atas cuti sakit
• Hak atas cuti sakit dapat diberikan paling lama 1 tahun & dapat ditambah untuk paling lama 6 bulan
CUTI SAKIT • PNS yang mengalami gugur kandungan berhak atas cuti sakit untuk paling lama 1 1/2 (satu setengah) bulan
• PNS yang mengalami kecelakan dalam dan oleh menjalankan tugas berhak cuti sampai sembuh
• Untuk kelahiran anak pertama sampai dengan kelahiran anak ketiga pada saat menjadi PNS berhak atas cuti
CUTI MELAHIRKAN melahirkan selama 3 bulan
CUTI KARENA • Pegawai Negeri Sipil berhak atas cuti karena alasan penting paling lama 1 bulan
ALASAN PENTING
• PNS yang telah bekerja paling kurang 5 (lima) tahun secara terus-menerus karena alasan pribadi dan mendesak
CLTN dapat diberikan cuti di luar tanggungan negara paling lama 3 (tiga) tahun, dan dapat diperpanjang 1 th
• Cuti Sakit, Cuti Melahirkan, Cuti Karena Alasan Penting, dan Cuti Bersama berlaku pula untuk Calon Pegawai Negeri Sipil
• Cuti Pegawai Negeri Sipil yang menjabat sebagai Pejabat Negara, Jaksa Agung dan Pimpinan Lembaga Pemerintah
76 Non
Kementerian yang dijabat oleh bukan Pegawai Negeri diatur dalam peraturan tersendiri.
PERLINDUNGAN
(Berdasarkan PP No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS)
Jaminan
Jaminan
Kecelakaan
Kesehatan
Kerja
Jaminan Bantuan
Kematian Hukum
PNS yang di
angkat sebagai • Diberhentikan oleh Presiden untuk JPT Utama,
Pejabat Negara Madya dan JF Ahli Utama
di berhentikan • PPK Untuk JPT Pertama, JA da JF selain Ahli Utama
sebagai PNS
78
KETENTUAN PERALIHAN
• CPNS yang belum prajab wajib ikut prajab berdasarkan PP ini paling lambat 07 April
2018.
• Ketentuan Pangkat dan golongan ruang tetap berlaku sampai PP Gaji yang baru.
• Jabatan Fungsional Madya yang usia diatas 60 tahun, yang sebelumnya BUPnya 65 tahun, maka
BUPnya tetap 65.
• Jabatan Fungsional Ahli Pertama, Muda, Penyelia yang diangkat setelah 7 April 2017 BUPnya 58
Tahun
• Pejabat Administrator yang belum S1 atau D4 dalam 5 tahun harus sudah S1 atau D4
• Jabatan Pimpinan Tinggi yang belum memenuhi syarat jabatan berdasarkan PP ini wajib
memenuhi syarat paling lama 2 tahun
• Jabatan Administrasi, Jabatan Pimpinan Tinggi yang telah melaksanakan tugas jabatan fungsional
sebelum PP berlaku, dapat diangkat melalui inpassing nasional
79
KETENTUAN PERALIHAN
80
PP yang dicabut dan dinyatakan tidak berlaku (Pasal 362)
81
Sumber BKN
No Pasal Nama Perka
1 Pasal 11 Tata Cara Pelaksanaan Penyusunan Kebutuhan PNS
84
Sumber BKN
Perka LAN
85
Sumber BKN
PERATURAN MENTERI PERTAHANAN DAN KAPOLRI
86
Sumber BKN
87