AVIAN

INFLUENZA

Puskesmas Kasihan I
14 Februari 2007
PENDAHULUAN
Epidemi Avian Influenza

Pertengahan Desember 2003

Penyebab : Jenis Influenza A (H5N1)

8 Negara yang melaporkan :

Kamboja
China
Indonesia
Jepang
Laos
Korea
Thailand
Vietnam
ETIOLOGI
 Virus Influenza A (H5N1) yang menyerang
unggas : burung, ayam.
 Menular dari unggas ke unggas, ke hewan
lain dan ke manusia.
 Penularan dari manusia ke manusia
kemungkinan kecil, tapi potensial bisa
terutama bila terjadi mutasi.
 Masa inkubasi : 3 hari (1 - 7 hari).
 Masa penularan pada manusia 1 hari
sebelum sampai 3 - 5 hari setelah gejala
timbul, pada anak bisa sampai 21 hari.
GEJALA FLU BURUNG PADA
MANUSIA

 Gejala sama dengan gejala flu pada

umumnya.
 Infeksi saluran napas akut.
 Gejala : demam, suhu di atas 38°C, sakit
tenggorokan, batuk, beringus, sesak,
diare, nyeri otot, sakit kepala, lemas,
infeksi selaput mata.
 Dalam waktu singkat dapat menjadi berat
& terjadi pneumonia.
 Dapat terjadi pada dewasa dan anak (lebih
sering pada anak)
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
Toraks PA/Lateral ditemukan gambaran
infiltrat pada kedua paru/pneumonia.

DIAGNOSIS BANDING
Disesuaikan dengan tanda dan gejala yang
ditemukan : Malaria, DHF, Demam Thypoid,
Influenza Like Illness (ILI)
CARA PENULARAN

WHO :
 Kontak langsung dengan sekret/lendir atau tinja binatang
yang terinfeksi melalui saluran pernapasan atau mukosa
konjunctiva (selaput lendir mata).
 Melalui udara yang tercemar virus Avian Influenza (H5N1)
yang berasal dari tinja atau sekret/lendir unggas atau
binatang lain yang terinfeksi dalam jarak terbatas.

 Virus akan mati dengan detergent, desinfektan misal

formalin, cairan iodin.
 Pada bahan organik akan hidup lama.
 Dapat hidup di air pada suhu 22°C sampai 4 hari, pada
suhu 0°C sampai 30 hari.
 Pada suhu kamar (37°C) virus tahan selama 6 hari.
 Virus akan mati dalam suhu 80°C selama 30 menit,
sehingga daging dan telur aman dikonsumsi bila dimasak
sampai matang.
TATA LAKSANA

 FASILITAS KESEHATAN NON RUJUKAN

 Suspek AI : langsung diberi Oseltamivir
2 x 75 mg, untuk anak dosis sesuai BB.
 Ditangani sesuai dengan kewaspadaan
standar.
 Pasien dirujuk ke RS Rujukan.
KRITERIA PEMBERIAN
TAMIFLU DGN SISTEM
SKORING

1 2
Suhu < 39°C > 39°C
RR N >N
Ronki Tidak Ada Ada
Leukopeni Tidak Ada Ada
Kontak Tidak Ada Ada
Jumlah
 Skor 5 : tidak diberi Oseltamivir
 Skor 6 – 7 : evaluasi 24 jam apabila

meningkat lebih dari 7 diberi

Oseltamivir
 Skor > 7 : diberi Oseltamivir
 Kriteria frekuensi napas untuk anak-anak
sesuai kriteria MTBS.
Kelompok Resiko Yang Perlu
Diwaspadai
 Pekerja peternakan/pemrosesan unggas
termasuk Dokter Hewan/Sarjana
Peternakan.
 Pekerja Laboratorium yang memproses
sampel pasien/unggas yang terjangkit.
 Pengunjung peternakan/pemrosesan
unggas (dalam 1 minggu terakhir).
 Kontak dengan penderita Flu Burung.
PERAN PUSKESMAS
1) PE wabah/kematian masal unggas dan
surveilans kontak unggas.
2) PE dan surveilans kontak kasus AI di
lapangan
a. Koordinasi dengan peternakan
b. Identifikasi semua kontak dengan
unggas
- Semua kontak kasus AI (probable
dan konfirmasi)
c. Pemantauan suspek AI setiap hari
diantara kontak.
d. Bila ditemukan suspek AI
- lapor ke Dinkes Kab./Kota
- pengambilan spesimen usap hidung
pada kontak kasus AI ditambah
pengambilan serum darah
- pemberian Tamiflu dan rujuk ke RS
Rujukan.
e. Observasi lingkungan/faktor resiko.
f. Penyuluhan masyarakat
g. Pemantauan kontak unggas dilakukan
sampai :
- 10 hari KLB/wabah unggas berakhir
atau
- 14 hari setelah kematian unggas
terakhir.
h. Pemantauan kontak kasus AI dilakukan
sampai 10 hari sejak kontak terakhir.
GEJALA FLU BURUNG PADA
UNGGAS

 Pial dan jengger membengkak dan

kebiruan.
 Adanya petechie sub kutan kaki.
 Petechie pada otot paha.
 Perdarahan pada otot dada.
 Kematian mendadak.
 UPAYA
PENCEGAHAN
 STERILISASI : Penyemprotan dengan
Desinfektan dan budaya hidup bersih
 VAKSINASI -> bila pelihara unggas
 MUSNAHKAN unggas yang sakit -> di
daerah tertular
 KENDALIKAN lalu lintas unggas, produk
unggas dan limbah peternakan unggas
 MENINGKATKAN kesadaran masyarakat
 MELAPORKAN secara aktif setiap kejadian
unggas sakit atau sakit mendadak
 Sekian

- Terima Kasih -