Anda di halaman 1dari 16

PROGRAM SELEKSI

Dina Eka Lastika 230110160038


Dimas Sulaeman 230110160039
M. Fikri Riansyah 230110160040
Delinda Nirmalasari 230110160041
Regina Idelia 230110160042
Firdha Julyawati 230110160043
Seleksi adalah program breding yang dilakukan
secara individu atau famili induk diseleksi
berdasarkan keunggulannya untuk memperoleh
perubahan rata 2 fenotif kuantitatif suatu
populasi pada generasi berikutnya (berat,
panjang, warna).
Program seleksi
dapat digunakan • Seleksi Kualitatif Fenotipe, yaitu untuk
untuk meningkatkan kualitas fenotipe ikan
meningkatkan seperti warna atau bentuk tubuh yang
lebih baik
produktivitas,
• Seleksi Kuantitatif Fenotipe, yaitu untuk
dan fenotipe memperoleh jenis ikan yang mempunyai
ikan, menurut pertumbuhan yang terbaik, tahan terhadap
Tave (1992) ada penyakit atau mempunyai FCR yang
rendah, dan sebagainya.
beberapa cara,
yaitu :
No Selection
Program

Selection Direction
Index Program

Seleksi
Kualitatif
Fenotipe

Independent Tandem
Culling Selection
Seleksi Individu, untuk meningkatkan
laju pertumbuhan populasi ikan.
Pelaksanaannya lebih mudah dan
murah dibandingkan dengan seleksi
famili karena dapat dilakukan pada
Seleksi dua buah kolam dan jumlah ikan yang
diukur lebih sedikit.

Kuantitatif
Fenotipe Seleksi Famili, digunakan pada
populasi yang mempunyai nilai
heritabilitasnya kecil yaitu kurang dari
0,15 atau pada populasi yang
dipemgaruhi oleh faktor lingkungan
dimana nilai genetiknya berbeda, atau
pada populasi yang tidak efisien
menggunakan seleksi individu.
Penurunan Gen Dominan Lengkap

Gen- gen autosom yang menunjukkan penurunan gen dominan lengkap


menghasilkan dua fenotif: fenotif dominan dan fenotif resesif. Seleksi dapat
dengan mudah meningkatkan fenotif resesif dan menghasilkan suatu populasi
bergalur murni, tetapi seleksi tidak dapat meningkatkan fenotif dominan yang
menghasilkan suatu populasi bergalur murni.
Seleksi untuk
Fenotip
Resesif

Misalnya, jika seorang petani lele ingin


berpigme berpigme
menghasilkan populasi galur murni dari ikan albino
n normal n normal
lele albino (fenotif resesif), ia dapat
mencapai tujuannya dalam satu generasi
tunggal dengan menyisihkan semua lele yang
berpigmen normal. Semua alel lele albino ++ +a aa
akan menjadi satu-satunya ikan yang
tertinggal dalam populasi tersebut, dan disisihkan
karena albino bersifat resesif homozigot (aa),
maka alel a akan meningkat dan petani akan
memperoleh suatu populasi galur murni dari tanpa alel +, alel a telah
lele albino. ditingkatkan dan populasinya akan
bergalur murni serta hanya akan
menghasilkan ikan albino
Seleksi untuk
Fenotif Dominan

Misalnya, jika seorang petani


lele memiliki populasi yang berpigme berpigme
albino
terdiri dari ikan lele albino dan n normal n normal
dia ingin menghasilkan populasi
galur murni lele berpigmen
normal, maka ia akan ++ +a aa

menemukan bahwa seleksi yang disisihkan


dilakukan pada fenotif albino Karena alel a dibawa oleh beberapa ikan lele
tidak akan menghilangkan alel berpigmen normal dan tersembunyi dari
program seleksi, petani akan menemukan
a. bahwa ia tidak dapat menghilangkan alel a
dengan menyisihkan albino, dan populasinya
akan selalu menghasilkan ikan albino.
Karena seleksi tidak dapat menghilangkan
sebuah alel resesif, persoalannya menjadi:
Berapa banyak generasi yang diperlukan
untuk mengurangi frekuensi alel resesif ke
tingkat yang dapat diterima?
Sebagai contoh, berapa banyak generasi
yang diseleksi dari ikan lele albino yang
perlu dikurangi frekuensi alel a nya ke titik
dimana populasi akan menghasilkan 99.99%
murni? Persoalan ini dapat dijawab dengan
menggunakan persamaan berikut :
 Langkah 1. qo, frekuensi pertama dari alel
a, ditentukan dengan menggunakan
persamaan :

Misalnya, populasi ikan lele dari petani adalah


9% albino, dan petani ingin mengurangi
frekuensi albino menjadi 0,01% (populasi dari  Langkah 2. qn, frekuensi alel a yang
pigmen normal ikan lele yang melahirkan diinginkan, juga ditentukan dengan
99,99% murni). Berapa banyak seleksi generasi menggunakan persamaan :
terhadap albino yang diperlukan untuk
mencapai hasil yang diinginkan?

 Langkah 3. Jumlah generasi yang dibutuhkan


untuk mengurangi f(a) dari 0,3 menjadi 0,01
ditentukan dengan menggunakan persamaan
:

Jadi diperlukan 97 generasi (hasil


pembulatan dari 96,67) untuk
mengurangi f(a) dari 0,3 menjadi 0,01.
Penurunan Gen Tambahan

Gen-gen autosomal yang menunjukkan sifat dominan atau penurunan gen


tambahan menghasilkan tiga genotif dan tiga fenotif. Karena tiap genotif
menghasilkan satu fenotif yang khas, maka seleksi dapat meningkatkan baik
fenotif dominan maupun resesif, dan juga alelnya dalam satu generasi.
Penyisihan fenotif yang tidak diinginkan dapat menyisihkan alel yang tidak
diinginkan juga. Fenotif yang tidak dapat ditingkatkan dengan cara seleksi adalah
heterozigot.
Seleksi untuk fenotif resesif
Karena fenotif yang diinginkan bersifat resesif homozigot, maka penyisihan fenotif-fenotif yang lain
akan menyisihkan alel dominan yang tidak diinginkan dan menghasilkan suatu galur murni.

Contoh dari program seleksi untuk memperbaiki fenotif resesif telah dilakukan di
universitas Auburn untuk memperbaiki fenotif normal dan alel +, dan untuk
menghilangkan semua saddleback s dan alel S di Auburn yang menyiksa T. aurea (Tave
etal. 1983).
Alel S dominan sangat amat merusak. Alel S tunggal (S+) memproduksi saddleback s,
yang ditandai dengan adanya sirip yang mencolok dan kelainan tulang. Alel S tunggal
juga mengurangi kelangsungan hidup hingga 67% selama 3 bulan pertama dan membuat
saddleback s jauh lebih sensitive terhadap stress dan penyakit menular. Dua alel S (SS)
menyebabkan kematian sebelum berenang. Jelas, penyisihan alel S diperlukan untuk
meningkatkan nilai jumlah turunan pada Tilapia aurea.
Semua alel S dihancurkan generasi tunggal dengan memusnahkan semua saddlebacks,
dan populasinya sekarang keturunannya murni dan hanya memproduksi ikan normal.
Ikan homozigot dominan memusnahkan dirinya sendiri (mati), dan yang heterozigot
dimusnahkan dengan program seleksi pembiakan.
Seleksi untuk Fenotip Dominan

Contoh, apabila seorang petani ikan di biru baja biru hijau


daerah tropis ingin menghasilkan
populasi galur murni dari ikan ikan
VV Vv vv
cupang berwarna biru baja (VV), maka
yang harus ia lakukan adalah disisihkan
menyingkirkan semua ikan cupang yang
berwarna biru (Vv), dan hijau (vv).
Setelah itu dilakukan, maka ikan cupang Tanpa alel v, alel V telah
yang tersisa hanyalah yang berwarna biru ditingkatkan dan populasinya
baja saja dan akan dapat menjadi galur hanya menghasilkan ikan
murni karena bersifat homozigot VV. cupang berwarna biru saja
Seleksi untuk Fenotif Heterozigot

biru baja biru hijau


Seleksi tidak dapat menghasilkan suatu
populasi murni yang heterozigot karena
memang tidak dapat menghasilkan keturunan VV Vv vv
yang murni. Contoh, jika seorang petani ingin disisihkan disisihkan
menghasilkan suatu populasi bergalur murni
dari ikan cupang berwarna biru (Vv), ia tidak
dapat mencapai keinginannya melalui seleksi memiliki alel V dan v populasinya tidak akan
bergalur murni yang
yang digambarkan ini: akan dihasilkan adalah ikan cupang
berwarna biru baja, biru dan hijau.
Seleksi untuk Fenotif Homozigot

berpigmen
Sebagai contoh, jika seorang manajer palamino emas
normal
hatchery ingin memproduksi kedua populasi
galur murni trout pelangi biasanya GG GG’ G’G’
berpigmen dan populasi yang sebenarnya-
penangkaran emas rainbow trout ia harus disisihkan
menyisihkan semua biasanya berpigmen dan
palomino rainbow trout. Ini akan
tanpa alel G, alel G’ telah
menghilangkan semua alel g. Setelah ini
ditingkatkan dan populasinya
dilakukan, satu-satunya ikan yang tetap
akan bergalur murni serta hanya
akan emas trout pelangi, dan mereka
akan menghasilkan golden
berkembang biak benar karena mereka G'G
rainbow trout
homozigot :
Hatur nuhun 

Anda mungkin juga menyukai