Anda di halaman 1dari 40

MANAJEMEN RISIKO

RS TK IV SALAK
BOGOR
Aktivitas klinik dan administratif
Rumah Sakit  identifikasi,
evaluasi, pengurangan risiko
cedera/kerugian  pasien,
Manajemen pengunjung dan institusi Rumah
Risiko Sakit
Proaktif
No blame culture

4/26/2018 Template copyright 2005 www.brainybetty.com 2


Manajemen risiko
Aktivitas klinik dan administratif yang
dilakukan oleh Rumah Sakit untuk
melakukan identifikasi, evaluasi dan
pengurangan risiko terjadinya cedera atau
kerugian pada pasien, pengunjung dan
institusi Rumah Sakit
• Manajemen risiko dilakukan secara
proaktif untuk mencegah masalah di
kemudian hari, dilakukan terus menerus
dan dalam suasana tidak saling
menyalahkan (no blame culture).
KATEGORI

Patient

Employee Medical
Staf

Risiko
RS
CV

Lainnya Property

Financial

4/26/2018 Template copyright 2005 www.brainybetty.com 5


Alur Manajemen Risiko
PEMBUATAN STANDAR (SET STANDARDS)

PATUHI STANDAR TERSEBUT (COMPLY


WITH THEM)

KENALI BAHAYA (IDENTIFY HAZARDS)

MENCARI PEMECAHANNYA (RESOLVE


THEM)
Tahapan Manajemen Risiko
• Risk Awareness
1. Seluruh staf Rumah Sakit harus menyadari risiko yang mungkin
terjadi di unit kerjanya masing-masing, baik medis maupun non
medis.
2. Metode yang digunakan untuk mengenali risiko antara lain Self-
assessment, sistem pelaporan kejadian yang berpotensi
menimbulkan risiko (laporan insiden) dan audit klinis.

• Risk Control (and or Risk Prevention)


Langkah-langkah yang diambil manajemen untuk mengendalikan risiko.
Upaya yang dilakukan :
1. Mencari jalan untuk menghilangkan risiko (engineering solution)
2. Mengurangi risiko (control solution) baik terhadap probabilitasnya
maupun terhadap derajat keparahannya.
3. Mengurangi dampaknya.
Tahapan Manajemen Risiko
• Risk Containment
1. Dalam hal telah terjadi suatu insiden, baik akibat suatu
tindakan atau kelalaian ataupun akibat dari suatu kecelakaan
yang tidak terprediksikan sebelumnya, maka sikap yang
terpenting adalah mengurangi besarnya risiko dengan
melakukan langkah-langkah yang tepat dalam mengelola
pasien dan insidennya.
2. Unsur utamanya biasanya adalah respons yang cepat dan
tepat terhadap setiap kepentingan pasien, dengan didasari
oleh komunikasi yang efektif.

• Risk Transfer
Akhirnya apabila risiko itu akhirnya terjadi juga dan menimbulkan
kerugian, maka diperlukan pengalihan penanganan risiko
tersebut kepada pihak yang sesuai, misalnya menyerahkannya
kepada sistem asuransi.
TUJUAN

 Terciptanya budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit Salak

 Meningkatkan akuntabilitas.

 Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD).

 Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak


terjadi pengulangan kejadian yang tidak diharapkan.

 Meminimalisir risiko yang mungkin terjadi dimasa mendatang.

 Melindungi pasien, karyawan, pengunjung dan pemangku


kepentingan lainnya.
4/26/2018 Template copyright 2005 www.brainybetty.com 10
Tata Cara Laksana
Manajemen Risiko
Asesmen dan Identifikasi risiko
Urutkan prioritas risiko dengan mengukur
tingkat risiko

Menentukan prioritas risiko menggunakan rumus :


TINGKAT RISIKO =
PELUANG X FREKUENSI PAJANAN X AKIBAT
UNIT PENGENDALIAN
RISIKO DAMPAK P F A R KRITERIA KETERANGAN
KERJA RISIKO

Keracunan dan
Kerugian Melakukan prosedur
K3 RS alergi gas anastesi 3 3 1 9 Rendah Risiko dapat diterima
pada staf RS sesuai dengan SPO
halotan

Keracunan gas
Kerugian Melakukan prosedur
K3 RS anastesi nitrogen 3 6 1 18 Rendah Risiko dapat diterima
pada staf RS sesuai dengan SPO
oksida

Keracunan Kerugian Melakukan prosedur


K3 RS 0,5 1 7 3.5 Rendah Risiko dapat diterima
formaldehyd pada staf RS sesuai dengan SPO

Kerugian Melakukan prosedur


K3 RS Keracunan Merkuri 3 3 1 9 Rendah Risiko dapat diterima
pada staf RS sesuai dengan SPO

Keracunan ethylene Kerugian Melakukan prosedur


K3 RS 3 3 1 9 Rendah Risiko dapat diterima
oxide pada staf RS sesuai dengan SPO

Melakukan prosedur
Keracunan cairan Kerugian
K3 RS 0,5 6 6 18 Rendah Risiko dapat diterima sesuai dengan SPO
anastesi ethyl eter pada staf RS

lakukan perbaikan
secepatnya dan tidak
Melakukan prosedur
K3 RS Gempa Bumi Fasilitas RS 6 0.5 40 120 Subtantial diperlukan keterlibatan
pihak manajemen puncak. sesuai dengan SPO
UNIT KRITER
KERJA
RISIKO DAMPAK P F A R IA
KETERANGAN PENGENDALIAN RISIKO

Perlu mendapat
Membuat kebijakan/regulasi
perhatian dari
Kerugian pada untuk memperhatikan hal
K3 RS Stress kerja
staf RS
6 6 7 252 Tinggi manajemen puncak dan
tersebut dan menjalankan
tindakan perbaikan
regulasi
segera dilakukan.

Perlu mendapat
perhatian dari Mereview SPO yang ada,
Kerugian pada
K3 RS Infeksi Nosokomial
staf RS
6 6 7 252 Tinggi manajemen puncak dan memastikan semua tindakan
tindakan perbaikan dilakukan berdasarkan SPO
segera dilakukan.

Perlu mendapat
Memastikan regulasi dan
perhatian dari
Memastikan tindakan deteksi
K3 RS Kebakaran Fasilitas RS 6 1 40 240 Tinggi manajemen puncak dan
awal bencana dilakukan sesuai
tindakan perbaikan
SPO
segera dilakukan.

Perlu mendapat
Memastikan regulasi dan
perhatian dari
Memastikan tindakan deteksi
K3 RS Kebanjiran Fasilitas RS 6 1 40 240 Tinggi manajemen puncak dan
awal bencana dilakukan sesuai
tindakan perbaikan
SPO
segera dilakukan.

Perlu mendapat
Membuat kebijakan/regulasi
perhatian dari
Sikap kerja tidak Kerugian pada untuk memperhatikan hal
K3 RS
ergonomis staf RS
6 6 7 252 Tinggi manajemen puncak dan
tersebut dan menjalankan
tindakan perbaikan
regulasi
segera dilakukan.
KRITERI PENGENDALIAN
UNIT KERJA RISIKO DAMPAK P F A R KETERANGAN
A RISIKO
Kamar Operasi Insiden tertinggalnya Kerugian pada Melakukan
instrumen pasien 1 0.5 0 0Rendah risiko dapat diterima prosedur sesuai
dengan SPO
Kamar Operasi Insiden operasi tanpa Kerugian pada Melakukan
spesialis anestesi pasien 3 2 1 0Rendah risiko dapat diterima prosedur sesuai
dengan SPO
Kamar Operasi Insiden kesalahan jenisKerugian pada Melakukan
operasi pasien 0.1 0,5 1 0.05Rendah risiko dapat diterima prosedur sesuai
dengan SPO
Kamar Operasi Insiden kesalahan Kerugian pada Melakukan
posisi operasi pasien 0,5 0,5 1 0.05Rendah risiko dapat diterima prosedur sesuai
dengan SPO
Kamar Operasi Insiden konsultasi Kerugian pada Melakukan
durante operasi pasien 3 1 1 3Rendah risiko dapat diterima prosedur sesuai
dengan SPO
Kamar Operasi Insiden perluasan Kerugian pada Melakukan
operasi pasien 3 0.5 1 0.5Rendah risiko dapat diterima prosedur sesuai
dengan SPO
Kamar Operasi Insiden operasi denganKerugian pada Melakukan
kekurangan darah pasien 1 0,5 1 0,5Rendah risiko dapat diterima prosedur sesuai
dengan SPO
KAmar Operasi Insiden tertinggalnya Kerugian pada
kain kasa pasien Melakukan
prosedur sesuai
0.1 0,5 1 0.05Rendah risiko dapat diterima
dengan SPO

Kamar Operasi Insiden kesalahan Kerugian pada


identifikasi pasien pasien
Melakukan
0.1 0,5 1 0.05Rendah Risiko dapat diterima prosedur sesuai
dengan SPO

Kamar Operasi Insiden kesalahan Kerugian pada


Melakukan
diagnosis pra operasi pasien
1 1 1 1Rendah Risiko dapat diterima prosedur sesuai
dengan SPO
PENGENDALIAN
UNIT KERJA RISIKO DAMPAK P F A R KRITERIA KETERANGAN
RISIKO
Laboratorium Insiden Kerugian pada 1 0.5 15 7.5 Rendah risiko dapat Melakukan prosedur
kesalahan pasien diterima sesuai dengan SPO
pencampuran
reagen
Laboratorium Insiden Kerugian pada 1 0.5 3 1.5 Rendah risiko dapat Melakukan prosedur
kesalahan jenis pasien diterima sesuai dengan SPO
darah
Laboratorium Insiden Kerugian pada 1 0.5 3 1.5 Rendah risiko dapat Melakukan prosedur
kesalahan pasien pasien diterima sesuai dengan SPO
Laboratorium Insiden Kerugian pada 1 0.5 3 1.5 Rendah risiko dapat Melakukan prosedur
kesalahan pasien diterima sesuai dengan SPO
penyediaan
sample
Laboratorium Insiden Kerugian pada 0.1 0 3 0 Rendah risiko dapat Melakukan prosedur
kesalahan pasien diterima sesuai dengan SPO
pengoperasian
alat
Laboratorium Insiden Kerugian pada 0.5 0 1 0 Rendah risiko dapat Melakukan prosedur
kesalahan pasien diterima sesuai dengan SPO
menyampaikan
hasil
Laboratorium Insiden Kerugian pada 1 1 7 7 Rendah risiko dapat Melakukan prosedur
kesalahan pasien diterima sesuai dengan SPO
menginput hasil
Laboratorium Insiden Kerugian pada 1 0.5 15 7.5 Rendah Risiko dapat Melakukan prosedur
kesalahan pasien diterima sesuai dengan SPO
golongan darah

Laboratorium Insiden Kerugian pada 0 0 15 0 Rendah Risiko dapat Melakukan prosedur


kesalahan pasien diterima sesuai dengan SPO
golongan / jenis
darah tranfusi
PENGENDALIA
UNIT KERJA RISIKO DAMPAK P F A R KRITERIA KETERANGAN
N RISIKO
Radiologi Insiden Kerugian pada 0.1 0.5 1 0.05 Rendah risiko dapat Melakukan
ketidaksesuaian pasien diterima prosedur sesuai
antara foto dengan dengan SPO
hasil expertise

Radiologi Insiden kesalahan Perawatan 3 1 1 3 Rendah risiko dapat Melakukan


posisi pemeriksaan pasien diterima prosedur sesuai
dengan SPO
Radiologi Insiden kesalahan Perawatan 0.1 0,5 1 0.05 Rendah Risiko dapat Melakukan
memberikan hasil pasien diterima prosedur sesuai
pemeriksaan dengan SPO
UNIT KERJA RISIKO DAMPAK P F A R KRITERIA KETERANGAN PENGENDALIAN RISIKO
Rawat Inap Insiden kesalahan Kerugian pada 1 0 1 0 Rendah risiko dapat diterima Melakukan prosedur sesuai
cara pemberian obat pasien dengan SPO
Rawat Inap Insiden luka bakar Kerugian pada 3 0 1 0 Rendah risiko dapat diterima Melakukan prosedur sesuai
akibat buli-buli panas pasien dengan SPO
Rawat Inap Insiden pasien jatuh Kerugian pada 1 0,5 3 1,5 Rendah risiko dapat diterima Melakukan prosedur sesuai
pasien dengan SPO
Rawat Inap Insiden kesalahan Kerugian pada 3 0,5 1 1,5 Rendah risiko dapat diterima Melakukan prosedur sesuai
sampling pasien dengan SPO
Rawat Inap Insiden kesalahan Kerugian pada 3 0,5 1 1,5 Rendah risiko dapat diterima Melakukan prosedur sesuai
persiapan operasi pasien dengan SPO
Rawat Inap Insiden kesalahan Kerugian pada 3 1 1 3 Rendah risiko dapat diterima Melakukan prosedur sesuai
pemberian obat pasien dengan SPO
Rawat Inap Insiden kesalahan Kerugian pada 3 1 1 3 Rendah risiko dapat diterima Melakukan prosedur sesuai
identifikasi pasien pasien dengan SPO
pada saat
pengambilan sample
Rawat Inap Insiden infus blong Kerugian pada 6 2 1 12 Rendah risiko dapat diterima Melakukan prosedur sesuai
pasien dengan SPO
Rawat Inap Insiden kesalahan Kerugian pada 3 1 7 21 Menengahtindakan perbaikan Mereview SPO yang sudah
pencampuran obat pasien dapat dijadwalkan ada kemudian melakukan
kemudian dan prosedur sesuai dengan
penanganan cukup SPO
dilakukan dengan
prosedur yang ada
Rawat Inap Insiden luka bakar Kerugian pada 0.1 0 1 0 Rendah Risiko dapat diterima Melakukan prosedur sesuai
akibat pemasangan pasien dengan SPO
Bicnat Drip (100 CC)
Rawat Inap Insiden Kerugian pada 3 2 7 42 Substantialakukan perbaikan Melengkapi SPO dan
ketidaktepatan tehnik pasien l secepatnya dan tidak Kebijakan yang diperlukan,
pengambilan sample diperlukan membuat sistem IT yang
darah keterlibatan pihak mendukung dan melakukan
manajemen puncak. prosedur sesuai SPO
PENGENDALIAN
UNIT KERJA RISIKO DAMPAK P F A R KRITERIA KETERANGAN
RISIKO
Farmasi Insiden penggunaan Kerugian pada pasien 3 1 1 3Rendah Risiko dapat diterima Melakukan prosedur
antibiotika double sesuai dengan SPO
Farmasi Insiden kesalahan Kerugian pada pasien 6 6 7 252Tinggi Tindakan perbaikan Melakukan FMEA
penyerahan obat pada dapat dijadwalkan sesuai dengan SPO,
pasien Intal Watlan
kemudian dan evaluasi tindak lanjut
penanganan cukup
dilakukan dengan
prosedur yang ada
Farmasi Insiden kesalahan Kerugian pada pasien 3 1 7 21Menengah Tindakan perbaikan Mereview SPO yang
penyerahan obat pada dapat dijadwalkan sudah ada kemudian
pasien Instal Watnap
kemudian dan melakukan prosedur
penanganan cukup sesuai dengan SPO
dilakukan dengan
prosedur yang ada
Farmasi Insiden kelebihan Kerugian pada pasien 3 1 7 21Menengah Tindakan perbaikan Mereview SPO yang
penyerahan obat pada dapat dijadwalkan sudah ada kemudian
pasien Instal Watlan
kemudian dan melakukan prosedur
penanganan cukup sesuai dengan SPO
dilakukan dengan
prosedur yang ada
Farmasi Insiden kelebihan Kerugian pada pasien 3 1 7 21Menengah Tindakan perbaikan Mereview SPO yang
penyerahan obat pada dapat dijadwalkan sudah ada kemudian
pasien Instal Watnap
kemudian dan melakukan prosedur
penanganan cukup sesuai dengan SPO
dilakukan dengan
prosedur yang ada
Evaluasi Risiko
Add your text
Membandingkan Hasil Analisa dan Kriteria
Risiko
Menentukan apakah risiko tersebut dapat/
tidak diterima dan ditoleransi.

Menggunakan metode Risk Rangking atau


Prioritize The Risk

4/26/2018 Template copyright 2005 www.brainybetty.com 19


4/26/2018 Template copyright 2005 www.brainybetty.com 20
Opsi Perlakuan Risiko
Klasifikasi Jenis Pengendalian
Menghindari  Menghentikan kegiatan
risiko  Tidak melakukan kegiatan
Mengurangi  Membuat Kebijakan
risiko  Membuat SPO
 Mengganti atau membeli alat
 Mengembangkan sistem informasi
Mentransfer  Melaksanakan prosedur
risiko  Pengadaan, perbaikan dan pemeliharaan bangunan dan
instrumen yang sesuai dengan persyaratan; pengadaan
bahan habis pakai sesuai dengan prosedur dan persyaratan;
pembuatan dan pembaruan prosedur, standar dan check-list;
pelatihan penyegaran bagi personil, seminar, pembahasan
kasus, poster, stiker
Mengeksploitasi Asuransi
risiko
Menerima risiko Mengambil kesempatan dengan kondisi yang ada dengan
mempertimbangkan keuntungan lebih besar daripada kerugian
Membangun upaya pencegahan

• Monitoring adalah pemantauan rutin terhadap kinerja


aktual proses manajemen risiko dibandingkan dengan
rencana atau harapan yang akan dihasilkan.
• Review adalah peninjauan atau pengkajian berkala atas
kondisi saat ini dan dengan fokus tertentu.

Kelola pembiayaan risiko (Risk Financing)


• Biaya yang dikeluarkan untuk pengendalian atau
penanganan yang dilakukan
STANDAR PMKP 11
Kerangka acuan yang ditetapkan Pimpinan
rumah sakit tentang manajemen risiko yang
meliputi a) sampai f) yang dimuat di Maksud
dan Tujuan.
Adanya alat pendokumentasian proaktif, paling
sedikit setiap tahun terhadap pengurangan salah
satu prioritas proses risiko
Rancangan ulang yang ditetapkan Pimpinan rumah
sakit berdasarkan hasil analisis, untuk proses yang
mengandung risiko tinggi.
SPO FMEA DI RS SALAK
1. Pilih proses :
• Proses yang berisiko
tinggi & berdampak kpd
keamanan

• Identifikasi proses
tersebut
]]
Dispensing Obat
• Identifikasi dari literatur

• Identifikasi melalui safety


alerts

• Rekomendasi dari
pimpinan
2. Bentuk tim

Terdiri dari :
• Dasar : Surat perintah • Ketua Komite PMKP
Karumkit No Sprin/27 • Koordinator Manajemen
/III/2016 tentang Risiko
pembentukan tim FMEA • Kepala Farmasi
• Ketua Komite Keperawatan
• Kasi Yanmed
• Kasi Keperawatan
• Ka Instal Watlan
• Ka Instal Watnap
• Ka IGD
Kontrol/Pengendalian
MODUS

Apakah mudah di
Kegagalan : POTENSI

Kelemahan ?
Poin Tunggal
Nilai Hazard
Probabilitas
Kegawatan

deteksi ?

Proses ?
Evaluasi PENYEBAB

Adakah
awal modus

?
kegagalan
sebelum

Salah ambil Obat yang mirip nama/bentuk Mayor Sangat 20 TDK UNLIKELY YA
obat leyaknya bersisisan 4 sering (4)
5

Salah ambil Salah hitung obat Minor Jarang 2 YA TDK EASY (2) YA
Jumlah obat 2 1

Obat tidak Inventaris obat tidak akurat Moderat Mungkin 9 YA TDK UNLI- YA
ada/kurang 3 3 KELY
(4)
Potential failure Potential Effect of Potential Current design PRN Ran
model failure causes(s) / control gaps king
mechanism of
failure
Salah ambil obat Pasien menerima obat Obat yang Rak diberi label 80 1
yang salah mirip yang jelas
nama/bentuk
bersisian

Salah ambil jumlah Pasien menerima obat Salah hitung Cek ulang ketika 4 3
obat kurang obat menempel etiket

Obat tidak Inventaris obat tidak Inventaris obat Stock of name 27 2


tersedia/kurang akurat tidak akurat bulanan

4/26/2018 Template copyright 2005 www.brainybetty.com 32


Potential failure Potential Effect of Potential Current design PRN Ran
model failure causes(s) / control gaps king
mechanism of
failure
Salah ambil obat Pasien menerima obat Obat yang Rak diberi label 36 2
yang salah mirip yang jelas
nama/bentuk
bersisian

Salah ambil jumlah Pasien menerima obat Salah hitung Cek ulang ketika 4 4
obat kurang obat menempel etiket

Obat tidak Inventaris obat tidak Inventaris obat Stock of name 27 3


tersedia/kurang akurat tidak akurat bulanan
Target Ukuran Outcome Penanggung Dukungan
Tipe Tindakan (Kontrol, terima, Eliminasi) Jawab Manajemen

Rak diberi label yang jelas 15/3/16 – Persiapan penyusunan obat Kepala Farmasi Pengadaan rak
15/4/16 LASA di rak sesuai SPO obat sesuai
dengan
kebutuhan
Budayakan proses konfirmasi jumlah 15/3/16 – Jumlah obat yang diterima Kepala Farmasi -
obat ketika menempel etiket 15/4/16 pasien benar

Stock of name bulanan 15/3/16 – Obat tersedia Kepala farmasi -


15/4/16
Proses baru telah dibangun dengan susun
FMEA, periksa potential risk.

Lakukan beberapa kali, setelah


pengurangan dari setiap Failure
mode

Melakukan penilaian PRN before -


after
Monitoring FMEA
4/26/2018 Template copyright 2005 www.brainybetty.com 37
4/26/2018 Template copyright 2005 www.brainybetty.com 38
ANALISIS HAZARD
TINGKAT PROBABILITAS
LEVEL DESKRIPSI CONTOH

4 Sering (Frequent) Hampir sering muncul dalam waktu yang relative singkat (mungkin
terjadi beberapa kali dalam 1 tahun)
3 Kadang-kadang (Occasional) Kemungkinan akan muncul
(dapat terjadi beberapa kali dalam 1 sampai 2 tahun)
2 Jarang (Uncommon) Kemungkinan akan muncul
(dapat terjadi dalam >2 sampai 5 tahun)
1 HampirTidak Pernah (Remote) Jarang terjadi (dapat terjadi dalam > 5 sampai 30 tahun)

SKOR HAZARD
TINGKAT BAHAYA

KATASTROPIK MAYOR MODERAT MINOR


4 3 2 1

SERING 16 12 8 4
4

KADANG 12 9 6 3
3

JARANG 8 6 4 2
2
HAMPIR TIDAK PERNAH 4 3 2 1
1

HFMEA : Healthcare Failure Mode Effect and Analysis

Anda mungkin juga menyukai