RS TK IV SALAK
BOGOR
Aktivitas klinik dan administratif
Rumah Sakit identifikasi,
evaluasi, pengurangan risiko
cedera/kerugian pasien,
Manajemen pengunjung dan institusi Rumah
Risiko Sakit
Proaktif
No blame culture
Patient
Employee Medical
Staf
Risiko
RS
CV
Lainnya Property
Financial
• Risk Transfer
Akhirnya apabila risiko itu akhirnya terjadi juga dan menimbulkan
kerugian, maka diperlukan pengalihan penanganan risiko
tersebut kepada pihak yang sesuai, misalnya menyerahkannya
kepada sistem asuransi.
TUJUAN
Meningkatkan akuntabilitas.
Keracunan dan
Kerugian Melakukan prosedur
K3 RS alergi gas anastesi 3 3 1 9 Rendah Risiko dapat diterima
pada staf RS sesuai dengan SPO
halotan
Keracunan gas
Kerugian Melakukan prosedur
K3 RS anastesi nitrogen 3 6 1 18 Rendah Risiko dapat diterima
pada staf RS sesuai dengan SPO
oksida
Melakukan prosedur
Keracunan cairan Kerugian
K3 RS 0,5 6 6 18 Rendah Risiko dapat diterima sesuai dengan SPO
anastesi ethyl eter pada staf RS
lakukan perbaikan
secepatnya dan tidak
Melakukan prosedur
K3 RS Gempa Bumi Fasilitas RS 6 0.5 40 120 Subtantial diperlukan keterlibatan
pihak manajemen puncak. sesuai dengan SPO
UNIT KRITER
KERJA
RISIKO DAMPAK P F A R IA
KETERANGAN PENGENDALIAN RISIKO
Perlu mendapat
Membuat kebijakan/regulasi
perhatian dari
Kerugian pada untuk memperhatikan hal
K3 RS Stress kerja
staf RS
6 6 7 252 Tinggi manajemen puncak dan
tersebut dan menjalankan
tindakan perbaikan
regulasi
segera dilakukan.
Perlu mendapat
perhatian dari Mereview SPO yang ada,
Kerugian pada
K3 RS Infeksi Nosokomial
staf RS
6 6 7 252 Tinggi manajemen puncak dan memastikan semua tindakan
tindakan perbaikan dilakukan berdasarkan SPO
segera dilakukan.
Perlu mendapat
Memastikan regulasi dan
perhatian dari
Memastikan tindakan deteksi
K3 RS Kebakaran Fasilitas RS 6 1 40 240 Tinggi manajemen puncak dan
awal bencana dilakukan sesuai
tindakan perbaikan
SPO
segera dilakukan.
Perlu mendapat
Memastikan regulasi dan
perhatian dari
Memastikan tindakan deteksi
K3 RS Kebanjiran Fasilitas RS 6 1 40 240 Tinggi manajemen puncak dan
awal bencana dilakukan sesuai
tindakan perbaikan
SPO
segera dilakukan.
Perlu mendapat
Membuat kebijakan/regulasi
perhatian dari
Sikap kerja tidak Kerugian pada untuk memperhatikan hal
K3 RS
ergonomis staf RS
6 6 7 252 Tinggi manajemen puncak dan
tersebut dan menjalankan
tindakan perbaikan
regulasi
segera dilakukan.
KRITERI PENGENDALIAN
UNIT KERJA RISIKO DAMPAK P F A R KETERANGAN
A RISIKO
Kamar Operasi Insiden tertinggalnya Kerugian pada Melakukan
instrumen pasien 1 0.5 0 0Rendah risiko dapat diterima prosedur sesuai
dengan SPO
Kamar Operasi Insiden operasi tanpa Kerugian pada Melakukan
spesialis anestesi pasien 3 2 1 0Rendah risiko dapat diterima prosedur sesuai
dengan SPO
Kamar Operasi Insiden kesalahan jenisKerugian pada Melakukan
operasi pasien 0.1 0,5 1 0.05Rendah risiko dapat diterima prosedur sesuai
dengan SPO
Kamar Operasi Insiden kesalahan Kerugian pada Melakukan
posisi operasi pasien 0,5 0,5 1 0.05Rendah risiko dapat diterima prosedur sesuai
dengan SPO
Kamar Operasi Insiden konsultasi Kerugian pada Melakukan
durante operasi pasien 3 1 1 3Rendah risiko dapat diterima prosedur sesuai
dengan SPO
Kamar Operasi Insiden perluasan Kerugian pada Melakukan
operasi pasien 3 0.5 1 0.5Rendah risiko dapat diterima prosedur sesuai
dengan SPO
Kamar Operasi Insiden operasi denganKerugian pada Melakukan
kekurangan darah pasien 1 0,5 1 0,5Rendah risiko dapat diterima prosedur sesuai
dengan SPO
KAmar Operasi Insiden tertinggalnya Kerugian pada
kain kasa pasien Melakukan
prosedur sesuai
0.1 0,5 1 0.05Rendah risiko dapat diterima
dengan SPO
• Identifikasi proses
tersebut
]]
Dispensing Obat
• Identifikasi dari literatur
• Rekomendasi dari
pimpinan
2. Bentuk tim
Terdiri dari :
• Dasar : Surat perintah • Ketua Komite PMKP
Karumkit No Sprin/27 • Koordinator Manajemen
/III/2016 tentang Risiko
pembentukan tim FMEA • Kepala Farmasi
• Ketua Komite Keperawatan
• Kasi Yanmed
• Kasi Keperawatan
• Ka Instal Watlan
• Ka Instal Watnap
• Ka IGD
Kontrol/Pengendalian
MODUS
Apakah mudah di
Kegagalan : POTENSI
Kelemahan ?
Poin Tunggal
Nilai Hazard
Probabilitas
Kegawatan
deteksi ?
Proses ?
Evaluasi PENYEBAB
Adakah
awal modus
?
kegagalan
sebelum
Salah ambil Obat yang mirip nama/bentuk Mayor Sangat 20 TDK UNLIKELY YA
obat leyaknya bersisisan 4 sering (4)
5
Salah ambil Salah hitung obat Minor Jarang 2 YA TDK EASY (2) YA
Jumlah obat 2 1
Obat tidak Inventaris obat tidak akurat Moderat Mungkin 9 YA TDK UNLI- YA
ada/kurang 3 3 KELY
(4)
Potential failure Potential Effect of Potential Current design PRN Ran
model failure causes(s) / control gaps king
mechanism of
failure
Salah ambil obat Pasien menerima obat Obat yang Rak diberi label 80 1
yang salah mirip yang jelas
nama/bentuk
bersisian
Salah ambil jumlah Pasien menerima obat Salah hitung Cek ulang ketika 4 3
obat kurang obat menempel etiket
Salah ambil jumlah Pasien menerima obat Salah hitung Cek ulang ketika 4 4
obat kurang obat menempel etiket
Rak diberi label yang jelas 15/3/16 – Persiapan penyusunan obat Kepala Farmasi Pengadaan rak
15/4/16 LASA di rak sesuai SPO obat sesuai
dengan
kebutuhan
Budayakan proses konfirmasi jumlah 15/3/16 – Jumlah obat yang diterima Kepala Farmasi -
obat ketika menempel etiket 15/4/16 pasien benar
4 Sering (Frequent) Hampir sering muncul dalam waktu yang relative singkat (mungkin
terjadi beberapa kali dalam 1 tahun)
3 Kadang-kadang (Occasional) Kemungkinan akan muncul
(dapat terjadi beberapa kali dalam 1 sampai 2 tahun)
2 Jarang (Uncommon) Kemungkinan akan muncul
(dapat terjadi dalam >2 sampai 5 tahun)
1 HampirTidak Pernah (Remote) Jarang terjadi (dapat terjadi dalam > 5 sampai 30 tahun)
SKOR HAZARD
TINGKAT BAHAYA
SERING 16 12 8 4
4
KADANG 12 9 6 3
3
JARANG 8 6 4 2
2
HAMPIR TIDAK PERNAH 4 3 2 1
1