Anda di halaman 1dari 40

Elemen Mesin

Pemindahan Daya dengan Roda Gigi


A. Dasar Teori...
Sistem transmisi adalah sistem yang berfungsi untuk konversi torsi dan
kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi dan kecepatan yang berbeda-
beda untuk diteruskan ke penggerak akhir. Konversi ini mengubah kecepatan
putar yang tinggi menjadi lebih rendah tetapi lebih bertenaga, atau
sebaliknya. Beberapa jenis transmisi yang biasa digunakan adalah sabuk,
rantai dan roda gigi.
Tranmisi sabuk merupakan salah satu jenis sistem transmisi dengan
tenaga/daya/momen puntir ditransmisikan dari poros yang satu keporos
yang lain melalui sebuah belt yang melingkar pada puli yang terpasang pada
poros.
Transmisi rantai digunakan untuk mentransmisikan daya dimana jarak
kedua poros besar dan dikehendaki tidak terjadi slip. Rantai sebagian besar
digunakan untuk mengirimkan gerakan dan daya dari satu poros ke poros
yang lain, seperti ketika jarak pusat antara poros pendek seperti pada
sepeda, sepeda motor, mesin pertanian, dan konveyor.
Roda gigi ialah roda yang mempunyai gigi-gigi pada kelilingnya yang
digunakan untuk meneruskan daya dari roda satu ke roda lain yang berkaitan
dengan roda gigi pertama tersebut. Roda gigi pada umumnya dimaksudkan
adalah suatu benda dari logam atau non logam yang bulat dan pipih pada
pinggirnya bergerigi. Pada umumnya roda gigi dibuat dari bahan logam untuk
memindahkan beban yang berat, kalau gaya yang dipindahkan tidak berat
dapat digunakan roda gigi dari bahan non logam. Nomenklatur dari roda gigi
terlihat pada gambar dibawah. Transmisi yang berubah – ubah berangsur-
angsur juga dapat diperoleh menggunakan roda-roda gigi.
Roda gigi memiliki kelebihan dibandingkan dengan transmisi lain yaitu...
1. Sistem transmisinya lebih ringkas, putaran lebih tinggi dan daya yang
besar
2. Sistem yang kompak sehingga konstruksinya sederhana
3. Kemampuan menerima beban lebih tinggi
4. Efisiensi pemindahan dayanya tinggi karena faktor terjadinya slip sangat
kecil
5. Kecepatan transmisi roda gigi dapat ditentukan sehingga dapat digunakan
dengan pengukuran yang kecil dan daya yang besar
B. Jenis Roda Gigi...
1. Profil Gigi
a. Profil gigi sikloida (cycloide)
Struktur gigi melengkung cembung dan cekung pola sikloida. Jenis gigi ini
cukup baik karena presisi dan ketelitianya baik, dapat meneruskan daya lebih besar
dari jenis yang sepadan, juga kausanya dapat lebih lama. Tetapi mempunya kerugian,
diantaranya pembuatanya lebih sulit dan pemasanganya harus lebih teliti (tidak
dapat digunakan sebagai roda gigi pengganti/change wheel), dan harga lebih mahal.
Gambar Keterangan

Konstruksi kurva sikloida Jenis gigi ini cukup baik karena


presisi dan ketelitianya baik,
dapat meneruskan daya lebih
besar dari jenis yang sepadan,
juga kausanya dapat lebih lama.
Persinggungan roda gigi sikloida
b. Profil gigi evolvente
Struktur gigi ini berbentuk melengkung cembung, mengikuti pola evolvente. Jenis
gigi ini struktur cukup sederhana, cara pembuatanya lebih mudah, tidak sangat presisi
dan maupun teliti, harga dapat lebih murah , baik ekali digunakan untuk roda gigi
ganti. Jenis profil gigi evolvente dipakai sebagai profil gigi standard untuk semua
keperluan transmisi.

Gambar Keterangan

Kurva roda gigi evolvente Jenis gigi ini memiliki


struktur cukup
sederhana, cara
pembuatanya lebih
mudah, tidak sangat
Persinggungan roda gigi evolvente presisi dan maupun teliti,
harga dapat lebih murah.
c. Profil gigi khusus
Roda gigi ini dibuat dengan suatu spesifikasi khusus atau keperluan
tertentu sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan, misalnya bentuk busur
lingkaran dan miring digunakan untuk transmisi daya yang besar dan khusus.

Gambar Keterangan

Roda gigi ini dibuat dengan


suatu spesifikasi khusus
atau keperluan tertentu
sesuai dengan kriteria yang
dibutuhkan
2. Jalur Gigi
a. Roda gigi lurus
Roda gigi lurus merupakan roda gigi paling dasar dengan jalur gigi yang sejajar
dengan poros. Gigi-gigi roda gigi ini berjajar pada bidang silinder dimana kedua bidang
silinder tersebut bersinggungan dan yang satu menggelinding pada yang lain dengan
sumbu tetasejajar.

No Gambar Keterangan
.
1. Roda gigi lurus luar Roda gigi paling sederhana yang
terdiri dari silinder atau piringan
dengan gigi-gigi yang terbentuk
secara radial.
2. Roda gigi dalam Roda gigi yang gigi-giginya terletak
di bagian dalam dari silinder roda
gigi. Roda gigi internal tidak
mengubah arah putaran.

3. Roda gigi pinion Perpaduan rack dan pinion menghasilkan


mekanisme transmisi, dimana torsi
ditransmisikan dari gaya putar ke gaya
translasi atau sebaliknya.

4. Roda gigi lurus permukaan Roda gigi lurus permukaan yang memiliki
dua sumbu saling berpotongan dengan sudut
sebesar 90°.
b. Roda gigi miring
Bentuk dasar geometrisnya sama dengan roda gigi lurus, tetapi arah alur profil
giginya mempunyai kemiringan terhadap sumbu putar. Dengan adanya kemiringan alur
gigi, maka perbandingan kontak yang terjadi jauh lebih besar dibanding Roda gigi lurus
yang seukuran, sehingga pemindahan putaran maupun beban pada gigi-giginya
berlangsung lebih halus. Jenis - jenis roda gigi miring dapat dilihat pada tabel 2.5
dibawah ini.

No. Gambar Keterangan

1. Roda gigi miring Roda gigi yang bersudut membuat pertemuan


antara gigi-gigi, dimana gigi-giginya memenuhi
ruang antara gigi sehingga menyebabkn tegangan
dan getaran.
2. Roda gigi miring silang Roda gigi yang memiliki poros silang sehingga
memiliki gerakan putaran yang berbeda arah
poros dengan roda gigi pasanganya

3. Roda gigi miring Roda gigi berbentuk seperti kerucut terpotong


yang terdapat celah diantara pertemuan gigi nya,
dengan gigi-gigi yang terbentuk di permukaannya

4. Roda gigi miring ganda Roda gigi berbentuk seperti kerucut terpotong
dengan gigi-gigi yang terbentuk di permukaannya.
b. Roda gigi kerucut
Roda Gigi kerucut sering disebut juga Roda Gigi payung atau Bevel Gear.
Peaggunaannya secara umum untuk pengtransmisian putaran dan beban dengan posisi
sumbu menyudut berpotongan dimana kebanyakan bersudut 90o. Khusus jenis Roda gigi
payung hypoid, posisi sumbunya bersilangan. Jenis – jenis roda gigi kerucut seperti
pada tabel 2.6. Pada pemasangan Roda gigi payung umumnya salah satu dipasang
dengan kanstruksi tumpuan melayang, terutama pada Roda gigi penggerak.

No. Gambar Keterangan

1. Roda gigi kerucut lurus Roda gigi kerucut yang alur giginya lurus dan
menuju ke puncak kerucut. Besarnya sudut
puncak kerucut merupakan ukuran bagi putaran
porosnya
2. Roda gigi kerucut miring Gigi roda gigi kerucut miring berbentuk kurva miring
seperti pada roa gigi kerucut. Roda gigi kerucut
yang alur giginya miring menuju ke puncak kerucut.

3. Roda gigi kerucut spiral Gigi roda gigi kerucut spiral berbentuk kurva dan
miring terhadap permukaan jarak bagi kerucut. kontak
dimulai dan satu ujung gigi dan bergerak sepanjang gigi
sampai bagian akhir.

4. Roda gigi kerucut miring Gigi roda gigi kerucut miring berbentuk kurva miring
seperti pada roa gigi kerucut. Roda gigi kerucut yang
alur giginya miring menuju ke puncak kerucut.

5. Roda gigi kercut miring ganda Gigi roda gigi kerucut miring ganda yang memilik
bentuk hampir sama dengan kerucut miring, tetapi
roda gigi ini memiliki kemiringan ganda pada gigi nya
dan menuju ke puncak kerucut.
d. Roda gigi cacing
Roda gigi cacing menyerupai screw berbentuk batang yang dipasangkan dengan
roda gigi biasa atau spur. Roda gigi cacing merupakan salah satu cara termudah untuk
mendapatkan rasio torsi yang tinggi dan kecepatan putar yang rendah. Roda gigi cacing
mirip dengan roda gigi heliks, kecuali pada sudut gigi-giginya yang mendekati 90
derajat, dan bentuk badannya biasanya memanjang mengikuti arah aksial. Jika ada
setidaknya satu gigi yang mencapai satu putaran mengelilingi badan roda gigi, maka
itu adalah roda gigi cacing. Jika tidak, maka itu adalah roda gigi heliks. Jenis – jenis
roda gigi cacing seperti terlihat pada tabel 2.7.

No. Gambar Keterangan

1 Roda gigi cacing silindris Roda gigi berbentuk batang yang


. dipasangkan dengan roda gigi biasa atau
spur. Roda gigi ini merupakan salah satu
cara termudah untuk mendapatkan rasio
torsi yang tinggi dan kecepatan putar yang
rendah.
2. Roda gigi cacing selubung ganda Roda gigi cacing yang hampir memiliki
globoid karakteristik sama dengan roda gigi cacing
silindris, tetapi roda gigi cacing globoid
memiliki selubung ganda.

3. Roda gigi cacing samping Roda gigi cacing yang memiliki karakteristik
gigi – giginya berada disamping, atau
penempatan gigi – ginya di samping
3. Letak Poros
a. Roda gigi dengan poros sejajar
Roda gigi dimana giginya berjajar pada bidang silinder (bidang jarak bagi), kedua
bidang silinder tersebut bersinggungan dan yang satu menggelinding pada yang lain
dengan sumbu tetasejajar. Jenis – jenis roda gigi poros sejajar dapat dilihat pada tabel
2.8 dibawah ini.
No. Gambar Keterangan

1. Roda gigi lurus Roda gigi paling sederhana, yang terdiri dari
silinder atau piringan dengan gigi-gigi yang
terbentuk secara radial.

2. Roda gigi miring Roda gigi yang bersudut membuat pertemuan


antara gigi-gigi, dimana gigi-giginya
memenuhi ruang antara gigi sehingga
menyebabkn tegangan dan getaran.
3 Roda gigi miring ganda Roda gigi berbentuk seperti kerucut terpotong
dengan gigi-gigi yang terbentuk di
permukaannya.

4 Roda gigi luar Roda gigi dimana gigi – giginya terletak dibagian
luar dari lingkaran

5 Batang gigi pinion Perpaduan rack dan pinion menghasilkan


mekanisme torsi yang biasa digunakan pada
beberapa jenis kendaraan untuk mengubah
rotasi dari setir kendaraan menjadi pergerakan
ke kanan dan ke kiri dari rack sehingga roda
berubah arah.
b. Roda gigi dengan poros berpotongan
Roda gigi yang letak gigi-giginya berjajar pada dua bidang kerucut atau satu
bidang silindris dengan satu bidang datar melingkar. Roda gigi dengan poros
berpotongan memiliki beberapa jenis yang dapat dilihat pada tabel 2.9. Kedua
bidang tersebut bersinggungan dan yang satu menggelinding pada yang lain dengan
sumbu berpotongan.
No. Gambar Keterangan

1. Roda gigi kerucut lurus Roda gigi kerucut yang alur giginya lurus dan menuju ke
puncak kerucut. Besarnya sudut puncak kerucut
merupakan ukuran bagi putaran porosnya

2. Roda gigi kerucut spiral Gigi roda gigi kerucut spiral berbentuk kurva dan miring
terhadap permukaan jarak bagi kerucut. kontak dimulai
dan satu ujung gigi dan bergerak sepanjang gigi sampai
bagian akhir.
3.
Roda gigi kerucut zerol Gigi roda gigi kerucut spiral nol berbentuk kurva seperti pada roda
gigi kerucut, tetapi dengan sudut spiral nol. Roda gigi model ini
dapat bekerja lebih halus.

4.
Roda gigi kerucut miring Gigi roda gigi kerucut miring berbentuk kurva miring seperti pada roa
gigi kerucut. Roda gigi kerucut yang alur giginya miring menuju ke
puncak kerucut.

5.
Roda gigi kercut miring ganda Gigi roda gigi kerucut miring ganda yang memilik bentuk hampir sama
dengan kerucut miring, tetapi roda gigi ini memiliki kemiringan ganda
pada gigi nya dan menuju ke puncak kerucut.

6.
Roda gigi permukaan dengan poros Roda gigi berbentuk seperti kerucut terpotong dengan gigi-gigi yang
berpotongan terbentuk di permukaannya. Sudut antara kedua roda gigi bevel bisa
berapa saja kecuali 0 dan 180.

7.
Roda gigi miring silang Roda gigi berbentuk seperti kerucut terpotong yang terdapat celah
diantara pertemuan gigi nya, dengan gigi-gigi yang terbentuk di
permukaannya
c. Roda gigi dengan poros silang
Roda gigi yang gigi-giginya berjajar pada dua bidang silindris atau dua bidang
kerucut atau satu bidang silindris dengan satu bidang ulir. Untuk pasangan roda gigi-
ulir, perputaran roda gigi diatur oleh pergerakan ulir yang disebabkan perputaran poros
ulir, serta sumbu roda gigi menyilang sumbu poros ulir. Jenis – jenis roda gigi ini dapat
dilihat pada tabel 2.10 dibawah ini.
N Gambar Keterangan
o
.

1 Roda gigi cacing silindris Roda gigi berbentuk batang yang dipasangkan dengan
. roda gigi biasa atau spur. Roda gigi ini merupakan
salah satu cara termudah untuk mendapatkan rasio
torsi yang tinggi dan kecepatan putar yang rendah.

2 Roda gigi cacing selubung ganda Roda gigi cacing yang hampir memiliki karakteristik
. golboid sama dengan roda gigi cacing silindris, tetapi roda gigi
cacing globoid memiliki selubung ganda.
3 Roda gigi cacing samping Roda gigi cacing yang memiliki karakteristik gigi –
. giginya berada disamping, atau penempatan gigi – ginya
di samping

4 Roda gigi hyperboloid Roda gigi yang memiliki poros silang sehingga memiliki
. gerakan putaran yang berbeda arah poros dengan roda gigi
pasanganya

5 Roda gigi hipoid Roda gigi yang memiliki karakteristik sama dengan roda
. gigi bevel, akan tetapi roda gigi hipoid kedua aksisnya
tidak saling berpotongan

6 Roda gigi permukaan silang Roda gigi berbentuk seperti kerucut terpotong dengan
. gigi-gigi yang terbentuk di permukaannya.
4. Arah Putaran
a. Arah putaran berlawanan
Roda gigi yang memiliki arah putaran yang saling berlawanan antara dua roda gigi
saat bekerja seperti pada tabel 2.11

Gambar Keterangan

Roda gigi luar Roda gigi yang memiliki arah


putaran yang saling berlawanan
antara dua roda gigi saat
bekerja
b. Arah putaran searah
Roda gigi yang memiliki arah putaran yang searah antara dua roda gigi saat bekerja
seperti pada tabel 2.12

No. Gambar Keterangan

1. Roda gigi dalam Roda gigi yang memiliki arah putaran


yang searah antara dua roda gigi saat
bekerja

2. Roda gigi pinion Perpaduan rack dan pinion menghasilkan


mekanisme torsi yang pergerakanya akan
menghasilkan arah yang searah
C. Fungsi Roda Gigi...
Fungsi dari roda gigi adalah untuk:
a. Roda gigi berfungsi untuk meneruskan daya
Roda gigi bersama – sama dengan putaran poros penggerak pada roda gigi ini
menerukan daya. Daya ini diteruskan melalui dari poros penggerak ke poros yang
digerakkan yang saling terhubung satu sama lain seperti pada gambar dibawah ini.
b. Roda gigi berfungsi untuk mengubah putaran poros
Mengubah putaran dari poros penggerak ke poros yang digerakkan, yaitu dari
putaran tinggi ke putaran rendah atau dari putaran rendah ke putaran tinggi seperti
pada gambar dibawah. Bisa juga mengubah putaran di sini berarti membuat arah
putaran poros yang digerakkan berlawanan dengan arah putaran poros penggerak.
c. Roda gigi berfungsi untuk memindahkan zat cair
Memindahkan zat cair dari satu tempat ke tempat lain, misalnya oli, minyak tanah,
dan sebagainya. Jadi, fungsi roda gigi di sini adalah sebagai pompa zat cair. Dalam
otomotif dikenal adanya sistem pelumas dengan roda gigi. Pelumasan pada roda gigi ini
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
D. Material yang Digunakan dalam Pembuatan Roda Gigi...
Material pembuat roda gigi digolongkan menjadi 3, yaitu:
a. Ferrous (Logam Besi)
Ferrous atau logam besi adalah unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat kuat, keras,
penghantar listrik dan panas, serta mempunyai titik cair tinggi. Roda gigi ferrous
dibagi menjadi :
1. Baja Tempa ( Forged Steel )
Dalam berbagai penggunaan, merupakan bahan yang paling memuaskan karena
mampu mengkombinasikan harga murah dan kekuatan. Baja tempa dibuat dengan
mengkombinasikan surface strength dan kekerasan yang baik, sehingga dapat dibuat
roda gigi menurut kekerasannya. Roda gigi dari baja tempa tampak pada gambar
2. Besi Cor ( Cast Iron )
Roda gigi yang terbuat dari bahan besi cor lebih tahan terhadap gesekan, memiliki
gluing dan pitting resistance tinggi tetapi murah dan mudah dibuat. Roda gigi dari
bahan ini seperti terlihat pada gambar Karena tensile strength-nya rendah, hanya
digunakan untuk beban dan kecepatan rendah.
b. Non-ferrous
Logam non besi merupakan semua unsur logam dimana komposisi utamanya bukan
besi. Logam non besi juga sering digunakan walaupun pada umumnya jarang sekali di
industri, karena Logam besi lebih banyak dipakai semua industri. Roda gigi non-ferrous
dibagi menjadi :
1. Alumunium
Logam ini ringan, tahan korosi dan mudah untuk proses permesinan, selain itu
alumunium juga mudah dibentuk, dan non-magnetik. Roda gigi alumunium juga
digunakan pada industri penerbangan. Roda gigi yang terbuat dari bahan alumunium
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
2. Tembaga
Tembaga merupakan material yang lunak, mudah ditekuk dan dibentuk tanpa
keretakan. Tembaga bisa juga digulung menjadi berbagai bentuk. Merupakan logam
yang ulet dan tahan terhadap korosi. Punya kekuatan yang tinggi untuk roda gigi.
Digunakan pada industri kapal karena tahan korosi. Gambar dibawah ini merupakan
roda gigi yang terbuat dari bahan tembaga.
3. Kuningan
Kuningan merupakan logam yang murah, dan punya sifat tahan pada korosi.
Kuningan memiliki kekuatan dan kekerasan yang baik. Kuningan secara luas digunakan
untuk kualitas material roda gigi dengan biaya rendah. Gambar dibawah ini merupakan
roda gigi yang terbuat dari bahan tembaga.
3. Non Metal
Unsur non metal adalah unsur yang memiliki sifat rapuh dan mudah patah, sukar
dibentuk, kecuali karbon titik didih dan titik leleh rendah, tidak mengkilapbersifat
oksidator, oksidanya bersifat asam. Beberapa jenis roda gigi non metal :
a. Kayu
Roda gigi awalnya terbuat dari kayu dengan pasak silinder. Digunakan untuk kincir
angin dan kincir air untuk mengurangi atau meningkatkan kecepatan rotasi dari
kincir. Roda gigi yang terbuat dari kayu dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
b. Plastik
Roda gigi yang terbuat dari material plastik akan memiliki kelebihan yang ringan,
fleksible, dan tahan karat. Akan tetapi material plastik ini akan mudah terdeformasi
pada saat digunakan. Gambar dibawah ini merupakan roda gigi yang terbuat dari
bahan plastik.
E. Proses Pembuatan Roda Gigi...
a. Forming
Proses metal forming adalah suatu proses pembuatan roda gigi dengan
mempergunakan gaya tekan untuk mengubah bentuk dan atau ukuran dari bahan (raw
material) menjadi sebuah roda gigi.Dalam pembuatan roda gigi menggunakan cara
forming diantaranya adalah casting, sintering, ekstruding, dan forging.

b. Casting
Pengecoran (casting) adalah suatu proses membuat roda gigi dengan menuangankan
material cair yang dimasukkan ke dalam cetakan, kemudian dibiarkan membeku di
dalam cetakan tersebut, dan kemudian dikeluarkan sehingga terbentuk produk roda
gigi. Berikut adalah macam-macam proses casting :
1. Sand casting
Proses pembuatan roda gigi dengan cara mencetak bentuk roda gigi pada cetakan
dari pasir yang kemudian rongga tersebut diisi dengan logam yang telah dicairkan
melalui pemanasan. Roda gigi yang terbentuk biasanya berukuran besar dan memiliki
akurasi rendah.
2. Die casting
Die Casting adalah salah satu jenis pengecoran dengan cara memaksa logam cair
ke dalam cetakan baja dengan menggunakan tekanan tinggi sehingga terbentuk roda
gigi dengan akurasi tinggi.

3. Investment casting
Investment casting merupakan salah satu cara/metoda pembentukan roda gigi
melalui proses pengecoran dimana proses pembentukannya dilakukan pada cetakan
yang terbuat dari lilin.

4. Sintering
Sintering adalah proses pengikatan partikel melalui proses pemanasan dibawah titik
lebur yang dilakukan selama proses penekanan untuk dibuat roda gigi. Proses ini
menghasilkan roda gigi yang tidak terlalu kuat, tetapi proses produksinya sangat
murah.
5. Extruding
Extruding adalah proses manufaktur kontinu yang digunakan untuk mencetak roda
gigi yang panjang dengan penampang yang tetap. Roda gigi yang terbentuk biasanya
memiliki bentuk yang panjang dan kemudian dipotong sesuai dengan kebutuhan.
6. Forging
Forging atau penempaan adalah proses pembentukan roda gigi secara plastis
dengan memberikan gaya tekan pada logam yang akan dibentuk . Gaya tekan yang
diberikan bisa secara manual maupun secara mekanis (Hidrolis atau Pneumatis).

c. Machining
Pemesinan adalah proses pembentukan roda gigi dari material dengan pemotongan
dan menggunakan mesin perkakas dari bentuk material mentah menjadi sebuah
produk. Cara ini meliputi roughing ( pembentukan awal ) menggunakan milling atau
rack cutter, dan finishing process untuk meningkatkan kepresisian gigi.
d. Roughing
Roughing merupakan proses untuk mengurangi ukuran benda kerja secepat-cepatnya
tanpa memperhatikan kualitas permukaan hasil penyekrapan,hingga mendekati ukuran
yang dikehendaki. Proses ini meliputi forming, generating, shaping, dan hobbing
process.
F. Dimensi Utama pada Roda Gigi...
1. Diameter pitch
2. Modul
3. Circular pitch
4. Addendum
5. Kelonggaran (Clearance)
6. Dedendum
7. Working Depth
8. Clearance Circle
9. Pitch point
10. Dedendum circle
11. Width of space
12. Pressure Angle
13. Tooth Thickness
G. Kesimpulan...
Roda gigi merupakan suatu elemen mesin yang sangat diperlukan karena fungsinya
sangat vital, sebagai suatu elemen pemindah daya yang diperlukan oleh banyak mesin
dalam proses Manufaktur. Walaupun pembuatannya sangat sulit karena memerlukan
tingkat keakuratan yang tinggi disertai profilnya yang khusus.
Kelompok 5

Anda mungkin juga menyukai