– a. Asupan kurang ; pada vegetarian – b. Malabsopsi • Dewasa – anemia pernisiosa,gastrektomi total/parsial,penyakit Chorn’s,parasit,limfoma ususu halus,obat-obatan (naomisin,etanol,KCL) • Anak-anak – anemia pernisiosa,gangguan sekresi,factor intrinsic lambung dan gangguan reseptor kobalamin di ileum – Gangguan metabolisme seluler • Defisiensi enzim,abnormallitas protein pembawa kobalamin (defisiensi transkobalamin), dan paparan nitrit oksida yang berlangsung lama. – infeksi cacing pita. • Defisiensi Asam Folat – asupan kurang • Gangguan nutrisi – Alkoholoisme, bayi premature, orang tua hemodialisis dan anoreksia nervosa. • Malabsopsi – Gastrektomi parsial,reseksi usus halus,penyakit Crohn’s, scleroderma dan obat antikonvulsan. – Peningkatan kebutuhan • Kehamilan,anemka hemolitik,keganasan,hipertiroidisme, serta eritropoesis yang tidak efektif (anemia pernisiosa,anemia sideroblastik,leukemia dan anemia hemolitik). – Gangguan metabolisme folat • Alkoholisme,defisiensi enzim – Penurunan cadangan folat di hati • Alkoholisme,sirosis non alkoholik dan hepatoma. • Gangguan sintesisi DNA yang merupakan akibat dari proses berikut ini : – defisiensi enzim congenital – didapat setelah pemberian obat atau sitostatik tertentu. PATOFISIOLOGI • Beberapa bentuk anemia dapat terjadi akibat gangguan Absobsi atau metabolism folat atau kobalamin (Vit. B12). • Akibatnya sintesis DNA akan dihambat dan siklus sel jadi diperlambat selama eritropoesis. • Namun sintesis ,hemoglobin di sitoplasma berlangsung terus dan tidak mengalami perubahan sehingga ukuran eritroblast membesar (megaloblast) serta menjadi terlalu besar, dan eritrosit yang oval akan masuk kedalam darah (Megalosit : MCV > 100fL). • Pembentukan granulosit dan megakariosit juga terganggu. Di samping penundaan proloferasi, anemia juga dicetuskan oleh kerusakan dini megaloblast di sumsum tulang (peningkatan eritropoesis yang tidak efisien) dan juga karena pemendekan masa hidup megalosit yang masuk dalam darah. • Folat, metabolit folat N5, N10 –metil-tetra-hidrofolat diperlukan untuk sintesis deoksitimidilat, merupakan satu-satunya sumber timin, yang selanjutnya diperlukan untuk sintesis DNA. • Jadi, defisiensi folat akan menghambat sintesis DNA. • Defisiensi folat terutama mempengaruhi kecepatan pembentukan pada sel yang berproliferasi cepatN5 metiltetrahidrofolat merupakan substrat untuk pembentukan tetrahidrofolat yang selanjutnya di bentuk mukosa usus halus. • Pada tahap ini, metal-kobalamin sangat diperlukan. Dari tetraidrofolat akan terbentuk N5,N10-metilidrofolat, akan bersama dengan dengan deoksiuridilat akan dimetabolisme melalui kerja timidilat-sintase menjadi deoksitimidilat dan 7,8-dihidrofolat akhirnya, tetraidrofolat yang digunakan akan terbentuk kembali dari 7,8-dihidrofolat. MANIFESTASI KLINIS • Pada Defisiensi Kobalami : Gangguan Neurologis • Pada gangguan gastrointestinal dapat timul gejala : kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, mual dan sembelit • Pasien Mungkin diikuti sariawan dan sakit pada lidah • Tanda-Tanda Anemia • Gangguan Neurologis : parastesi tangan dan kaki, kehilangan memori selanjutnya jika keadaan memberat dapat mempengaruhi gaya berjalan, kebutaan akibat atropi N.Optikus dan Gangguan Kejiwaan