Anda di halaman 1dari 29

M A N A G E M E N T AT T H E L O C A L

LEVEL
&
PUBLIC MANAGEMENT AND
T H E P R I V AT E S E C T O R
KELOMPOK 5
Fikriyani Maghfiroh
Wirasti Nur Aini
TATA HARI KUSUMA
I Gusti Ayu Mirah Andi Saraswati
An Nisaa Sarah Uzlifatul Jannah
NABILLA PUTRI C D
1. WHY: REPRESENTATION. RESPONSIBILITIES, IDEOLOGY,
OBJECTIVES

Representation
- Pemerintah atau manajemen lokal dibutuhkan untuk menjadi representatif yang akan ditugaskan
untuk melakukan administrasi di daerah setempat dimana mereka bertugas.

- Area lokal adalah milik masyarakat setempat dan mereka membayar pajak, dimana uang dari
pajak tersebut digunakan untuk pelayanan bagi pejabat setempat dan manajer.

- Pemerintah lokal juga harus melindungi hak masyarakat setempat diatas kepentingan para
pemerintah tingkat atas dan kepentingan privat.
• Manajer sektor publik berkonsentrasi pada dua isu utama di pariwisata di level lokal.

• Pertama yaitu tanggung jawab untuk melindungi masyarakat setempat, dan juga dampak dari
pariwisata terhadap komunitas.

• Kedua, tanggung jawab terhadap pengembangan dari area tersebut dalam hal ekonomi dan
sosial.

• Lokal manajer tidak dapat vakum dari pekerjaannya. Mereka bekerja diantara pengaruh
masyarakat, dan sistem politik dan administrasi.
LOCAL GOVERNMENT RESPONSIBILITIES
• Para manajer memiliki tanggung jawab untuk menempatkan kepentingan publik sebagai prioritas
pertama di dalam aktivitas manajemen karena tugas mereka adalah melayani kebutuhan
masyarakat lokal. Kepentingan nasional dan pemerintah harus berada dalam posisi yang
menguntungkan (benefit and cost) bagi masyarakat lokal.

• Pemerintah lokal dan para manajernya memiliki juga bertanggungjawab terhadap nasional dan
sistem politik negara serta mereka juga diberikan kekuasaan untuk hukum administrasi dan
pelayanan dari pemerintah

• Tanggung jawab pemerintah lokal melebihi ekonomi dan legalitas dan termasuk kesejahteraan
dari rakyat yang miskin dan yang membutuhkan, moral dari masyarakat, hubungan yang baik
dengan pengunjung, hal-hal menyangkut budaya dan konservasi lingkungan
IDEOLOGI POLITIK & OBJEKTIF
Ideologi Politik
• Ideologi politik dapat mencerminkan sejauh mana pemerintah lokal dapat mengintervensi
pariwisata, dan mendukung organisasi privat atau aktivitas pariwisata.
• Pemerintah lokal dapat secara ketat mengontrol pengembangan atau mengijinkan banyak
kebebasan di sektor privat.

Objektif
- Tujuan yang baik dan jelas dibutuhkan untuk mengevaluasi performa dari manajer, dan serta
mencegah tujuan lokal bertabrakan dengan tujuan nasional.
- Tujuan ada yang formal dan informal, tersirat dan tidak tersirat.
WHO: REPRESENTATIF, MANAJER, DAN INDUSTRI
• Representatif yang terpilih sebagai pembuat keputusan yang terlegitimasi untuk berbicara di
depan masyarakat, membuat sebuah peraturan, memprioritaskan dan secara langsung
berhubungan dengan manajer.

• Manajer dalam hal pariwisata harus mampu bekerja dengan manajer lainnya di sistem
pemerintahan lokal, termasuk manajer keuangan, perencanaan, dan engineer. Mereka juga harus
mampu dealing dengan adanya persaingan antar departemen dan administratif budaya.

• Tidak ada pariwisata tanpa industri, industrilah yang menyediakan investasi dan entrepreneurial
dan kemampuan yang menjadi dasar dari pariwisata. Pada level lokal, dapat termasuk lawyer,
agen real-estate, tuan tanah, petani tebu, developer dan penjual souvenir adalah yang
berhubungan secara langsung dengan pariwisata.
BAGAIMANA : KEPEMIMPINAN,
KOMUNITAS, KEKUASAAN DAN PRINSIP
• Tantangan dalam mengatur bidang pariwisata
• Kewajiban seorang manajer
– Mengatur dan Mengawasi Berjalannya sistem
– Kompeten untuk mencapai tujuan
• Kemampuan yang diperlukan
– Pengetahuan dan pengalaman yang bagus
– Kemampuan teknis dan keahlian
KEPEMIMPINAN
• Karisma dan Kekuasaan yang dimiliki manajer
• Mengatur sektor yang dinamis dan mengalami perubahan secara konstan
• Dibutuhkan visi, inisiatif dan tekad dalam mennghadapi tantangan
• Tantangan : krisis ekonomi dan keamanan
- serangan penerbangan Australia
- Industri tektil tua di Inggris
• Lebih dipilih untuk mendapatkan kebebasan otonomi dan campur tangan pemerintah lokal oleh
menajer berbakat
KEBIJAKAN KOMUNITAS
• Manajemen beroperasi didalam kebijakan komunitas dan system legal nasional
• Perlunya koneksi dengan pihak privat maupun publik
• Manajer memiliki intergritas dan mementingkan kepentingan umum
• Melakukan rekonsiliasi terhadap konflik privat dan publik
• Birokrasi yang sering menghambat kinerja manajer
KEKUASAAN
• Manajer memiliki kekuasaan dalam menerapkan suatu huku
• Keputusan kebijakan dan strategi harus diinterpretasi dan diterapkan oleh manajer
• Memprioritaskan permasalahan
• Kekuasaan formal
– Berasal dari status formal dan status
– Fungsi signifikan yang luas seorang manajer
– Contoh : Inggris yang membuat manajer menuntut adanya AMDAL dalam proposal pengembang
• Menggunakan kekuasaan untuk mencapai objetif pariwisata
• Menggunakan kekuassaan untuk melindungi kepentingan publik
KEKUASAAN FINANSIAL
• Dapat mengatur penerapan pajak dan nilai lahan
• Berbanding lurusnya layanan dan kemandirian
• Pengaruh kekayaan wilayah terhadap pilihan yang dapat diambil
• Pandangan terhadap adanya turis yang negatif terhadap masyarakay lokal
• Campur tangan pemerintah yang mempersulit
• Adanya pajak yang terpisah yang dimasukan dalam pendapatan lokal
• Adanya kesadaran untuk membaangun dan membantu wilayah miskin oleh Uni Eropa
PRINSIP DAN MASALAH
• Tanggung jawab utama manager terhadap masyarakat lokal
• Dampak meningkatkan pengembang terhadap masyarakat lokal
• Komunikasi antar pihak
• Resiko dari setiap keputusan dan kebijakan
• Manajemen yang tidak flesibel dan tidak efisien dan efektif dalam mencapa objektif, namun pada
manajemen pariwisata memiliki peran yang introvert, sempit dan disiplin yang terpisah
MANAGEMENT AT THE LOCAL LEVEL : WHAT RESULTS?
ENGLAND, AUSTRALIA, THAILAND
NEWCASTLE, INGGRIS
• Sektor pariwisata mulai digalakkan tahun 1970-an karena resesi ekonomi dan industri lesu
• Pembuatan kebijakan pariwisata :
1. 1981 : joint policy report pengembangan pariwisata Newcastle
2. 1982 : deklarasi Newcastle sebagai city conference
3. 1983 : pariwisata menjadi topik ke-5 dalam City Centre Local Plan
4. 1985 : pembuatan tourism unit
• Terhambat latar belakang politik
GOLD COAST, AUSTRALIA
• Pariwisata dikembangkan bertahap sejak 1880-an.
• Pemerintah terlibat karena tekanan swasta yang menuntut pemerintah menyediakan
infrastruktur pendukung.
• Promosi oleh Queensland Tourist and Travel Corporation dan Gold Coast Visitors and
Convention Bureau.
• Pihak swasta terlalu mendominasi.

PATTAYA, THAILAND
• Pemerintah terlibat sejak awal, dibantu badan semi-otonom lokal seperti National Economic
and Social Development Board (NESDB) dan Tourism Authority of Thailand (TAT).
• Dominasi kepentingan bisnis yang didukung kekuatan politik besar.
WHAT RESULTS?
• Lima prinsip PSM sulit diimplementasikan :
1. Di Newcastle terhalang latar belakang politik dari politisi sayap kiri.
2. Di Gold Coast dan Pattaya pihak swasta terlalu mendominasi  non-producer tourism interest
group (Hall dan Jenkins)
• hegemoni politik kelompok swasta dalam mengontrol proses pembuatan kebijakan.
• Prinsip PSM sulit diimpelemntasikan karena ada faktor-faktor lain seperti kelompok
kepentingan, budaya politik, ideologi, pola pikir masyarakat, dll.
• Peran manajer dalam sektor publik terpengaruh oleh budaya politik, ideologi, trend manajemen
(privatisasi, marketisasi, deregulasi).
FAKTOR PENDUKUNG PENGEMBANGAN
SEKTOR PARIWISATA
1) Pendekatan “whole of government”;
2) Kolaborasi dan koherensi diantara berbagai tingkat dalam pemerintahan;
3) Kerjasama dengan pihak industri

OECD Tourism Trends and Policies 2010


• Tuntutan untuk menyesuaikan perubahan trend pariwisata masyarakat yang dinamis sehingga
dapat mempertahankan usaha pariwisatanya.
• Dengan banyaknya industri pariwisata, tentu saja aka nada banyak tujuan-tujuan yang ingin
dicapai oleh masing-masing industri -> dibutuhkan hubungan kerjasama antar manajer publik
dan privat. (komunitas kebijakan pariwisata dan networking)
REKOMENDASI PEMBUATAN
KEBIJAKAN
1) Membentuk kerangka kebijakan yang komprehensif
2) Membuat kerangka kebijakan yang koheren dengan melakukan pendekatan “whole of
government”
3) Terus mempererat hubungan kerjasama antara aktor-aktor yang terlibat dalam
pengembangan pariwisata
4) Mengadakan evaluasi dari kebijakan pemerintah serta melakukan control terhadap performa
dari hal-hal yang terkait dengan pengembangan pariwisata.

OECD Tourism Trends and Policies 2010


PROGRAM YANG DAPAT MENUNJANG
KEBERHASILAN KEBIJAKAN
1) Meningkatkan inovasi yang mementingkan kualitas
2) Meningkatkan promosi kepada masyarakat tentang keuntungan bekerja dalam sektor
pariwisata
3) Meningkatkan keunikan dari destinasi pariwisata dalam sebuah daerah
4) Melakukan pengembangan pariwisata yang berkelanjutan
5) Mengurangi hambatan dalam pengembangan pariwisata
6) Pelatihan untuk menambah pengetahuan mengenai hal kepariwisataan.

OECD Tourism Trends and Policies 2010


KETERGANTUNGAN ANTARA SEKTOR
PUBLIK DAN PRIVAT
• Semua aktor-aktor dalam pengurusan pengembangan pariwisata, baik sektor publik maupun
privat saling bergantung sama lain.
• Beberapa pihak memiliki pengaruh yang lebih kuat dibandingkan pihak lain.
• Faktor dari kekuatan pengaruh ini sendiri adalah kekuatan hukum, keuangan dan keahlian.
• Komunikasi yang lancar
• Bisa saling menaruh kepercayaan antara pihak satu dan yang lain
• Kemauan untuk bernegosiasi
W H AT R E S U LT S ?
AIR TRAVEL AND
INCENTIVE TRAVEL
AIR TRAVEL
WHY GOVERNMENTS ARE INVOLVED
Ekonomi

• Pemasukan utama
• Budget
• Lapangan Pekerjaan

Politik

• Permasalahan dengan negara lain


AIR TRAVEL
WHO IS INVOLVED

• Aktor yang terlibat dalam Air Travel umumnya merupakan gabungan dari pihak pemerintah,
publik, privat, internasional dan lokal
• Case:
– Qantas, merupakan Airline milik Australia yang pada tahun 1993, 25% kepemilikannya dipegang oleh
British Airways dan 75% kepemilikannya dipegang oleh pemerintahan Australia.
– Privatisasi juga menjadi opsi yang secara tidak langsung dapat mengangkat posisi
suatu negara, seperti yang terjadi pada Spanyol pada tahun 1960an hingga
1970an dengan maraknya penyewaan pesawat terbang yang dapat terealisasi
dengan adanya privatisasi.
– Kementrian Transportasi dan aktor semi-otonomi bersinergi dengan pembagian
tugas:
• Kementrian Transportasi melindungi posisi perusahaan-perusahaan penerbangan
dan kelompok-kelompok kepentingan yang memiliki hubungan erat dengan air travel
• Aktor semi-otonomi, berfungsi untuk mengatur berjalannya industri
penerbangan, ex: Civil Administration of China (CAAC).
AIR TRAVEL
HOW MANAGERS MANAGE AND RESULTS

• Manager berfungsi sebagai pemberi petunjuk, komunikasi, koordinasi dan menjalankan fungsi
kontrol melalui berbagai macam organisasi, proses dan networks yang dimiliki oleh manager
tersebut.
• Usaha untuk meningkatkan angka pariwisata internasional dilakukan dengan negosiasi dengan
negara lain, perwakilan dari penerbangan nasional dan tourism group.
• Praktek dari PSM cenderung bersifat konservatif dan protektif, namun tidak responsif dalam
menghadapi permasalahan terkait pariwisata dan kebutuhan pasar.
INCENTIVE TRAVEL MARKET
WHY GOVERNMENTS ARE INVOLVED AND WHO IS INVOLVED

• Incentive traveling memberikan keuntungan yang sangat besar bagi negara


tujuan wisata dari Incentive traveling.
– Pada tahun 1992, dari total 2,3 juta wisatawan yang berkunjung ke Australia,
230.000 diantaranya merupakan incentive tourists yang memberikan keuntungan
kepada Australia sebesar A$500-600 juta.
• PSM berfungsi untuk membantu industri pariwisata dan NTOs yang
berfungsi untuk mencari tahu atau melakukan research terkait permintaan
pasar yang dinamis
INCENTIVE TRAVEL MARKET
HOW MANAGERS MANAGE AND WHAT RESULTS

• Pemanfaatan teknologi, kemampuan untuk dapat melihat potensi


pariwisata dan framing
• Keberhasilan Incentive Tourism ditentukan oleh adanya support dan
partnership dari pihak PSM dan NTOs

Anda mungkin juga menyukai