Anda di halaman 1dari 15

MINGGU KE 8

MANAJEMEN PROYEK

a. Serah terima proyek


b. Pre Construction Meeting (PCM)
c. Uitzet (ukur ulang di lapangan)
d. Proses Mutul Check (MC0)
a. Serah terima proyek

Pejabat Pembuat Komitmen atau yang biasa


disingkat PPK dalam dunia pengadaan barang dan
jasa adalah pejabat yang diangkat oleh Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran sebagai
pemilik pekerjaan, yang bertanggung jawab atas
pelaksanaan pengadaan barang dan Jasa (Pasal 1
angka 7 Perpres No.4 Tahun 2015)
PPK bertanggung jawab secara administrasi, teknis dan
finansial terhadap pengadaan barang dan jasa.

Tugas pokok Pejabat Pembuat Komitmen berkaitan erat


dengan penggunaan anggaran negara atau
pengelolaan keuangan, karena itu dalam
pelaksanaannya menuntut suatu keahlian dan
ketelitian serta tanggung jawab yang berbeda dengan
tugas pokok seorang pegawai administrasi lainnya.
b. Pre Construction Meeting (PCM)
Hal-hal lain yang perlu diperhatikan oleh PPK sebelum PCM ialah :

1. Draft Awal Kontrak sebagai acuan awal pelaksanaan


2. Dokumen Pelelangan yang dapat menjelaskan kualifikasi dan
pengalaman penyedia yang ditunjuk
3. SPPBJ
4. Jaminan Pelaksanaan bersifat unconditional
5. Kontrak yang telah ditandatangani
6. SPMK yang telah diterbitkan
7. Rencana pencairan uang muka kerja
8. Rencana Pelaksanaan dan Pengendalian Kontrak
9. Perkiraan Serah Terima Pekerjaan
Rapat Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi (Pre
Construction Meeting) terdiri unsur-unsur :

1. Pihak Satuan Kerja sebagai unsur pengendali, diwakili


oleh KPA, PPK, PPHP
2. Konsultan Perencanaan, diwakili oleh Tenaga Ahli
Perencanaan
3. Direksi Teknis sebagai pengawas teknis, diwakili oleh
Konsultan Pengawasan, Tenaga Ahli dan Tenaga
Pendukung yang ditunjuk
4. Penyedia jasa sebagai pelaksana pekerjaan, diwakili
oleh Pimpinan Perusahaan, Team Leader dan personil-
personil yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan
5. Pengelola Teknis yang ditunjuk
Tujuan PCM ini untuk menyamakan persepsi membahas Syarat-
syarat Umum dan Khusus Dokumen Perikatan dan membuat
kesepakatan hal-hal penting yang belum terdapat dalam
Dokumen Kontrak maupun kemungkinan-kemungkinan kendala
yang akan terjadi dalam pelaksanaan pekerjaan.

PCM diselenggarakan paling lambat 7 (tujuh) hari sejak


diterbitkannya SPMK. Rapat PCM dituangkan dalam Berita
Acara dan ditandatangani minimal oleh 3 (tiga) pihak; Wakil
Satker (KPA/PPK), Penyedia Jasa Konsultan dan Kontraktor.
Berita Acara Rapat Persiapan Pekerjaan tersebut menjadi
bagian yang tak terpisahkan dari Dokumen Kontrak yang
berlaku.
Pembahasan dan kesepakatan dalam Rapat Persiapan
Pelaksanaan Kontrak antara lain :

1. Stuktur organisasi Perusahaan/Proyek


2. Penyamaan presepsi tentang pasal-pasal yang tertuang
dalam Dokumen Kontrak
3. Usulan-usulan perubahan mengenai isi dalam pasal-pasal
Dokumen Kontrak
4. Pendekatan kepada masyarakat dan pemerintah daerah
setempat mengenai rencana kerja.
5. Pembahasan prosedur administrasi penyelenggaraan
pekerjaan.
6. Presentasi penyedia jasa dalam rencana penanganan
pekerjaan melalui program untuk penyedia jasa (Rencana
Mutu Kontrak).
7. Presentasi Konsultan Pengawas tentang prosedur
pengawasan pekerjaan berdasarkan uraian kegiatan
pekerjaan penyedia jasa.
8. Pembahasan kendala yang diperkirakan akan timbul, dan
rencana penangananya.
9. Penetapan masa berlaku ijin kerja (request) dan pemaparan
metode kerja yang akan digunakan
10. Masalah-masalah lapangan terkait metode pekerjaan
11. Rencana pemeliharaan dan pengaturan lalu lintas
12. Pembahasan tentang tanggungjawab masing-masing unsur
yang terkait dalam pelaksanaan pekerjaan,
13. Pembahasan tentang pembayaran prestasi pekerjaan dan
syarat-syarat yang diusulkan untuk pelaksanaan pembayaran
14. Fasilitas pendukung yang akan diberikan oleh Pemberi
Pekerjaan (Satker)
15. Hal-hal yang belum jelas tertuang dalam kontrak
uitzet : pengukuran pada awal pendirian
bangunan
Tujuan uitzet untuk mengetahui seberapa banyak
perubahan yang terjadi ketika proyek akan
dikerjakan, berkaian dengan volume pekerjaan
BERITA CARA UITZET
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN KANTOR KECAMATAN
BANDUNGAN KAB. DATI II SEMARANG
LOKASI : BANDUNGAN KECAMATAN BANDUNGAN
Pada hari ini …………… tanggal …………………….. bulan September tahun dua ribu enam ( …..-
……- 2006 ) telah bersama sama diadakan Uitzet Lapangan untuk pekerjaan Pembangunan Kantor
Kecamatan Bandungan, yang dihadiri oleh Camat Bandungan, Konsultan Perencana, Konsultan
Pengawas, Unsur Teknis DPUK dan Kontraktor Pelaksana.
Dengan hasil sebagai berikut:
1.Peil 0.00 Gedung Kantor Kecamatan diambil + 70 cm dari peil paving area parkir.
2.Peil 0.00 Rumah dinas diambil + …… cm peil lantai Gedung Kantor Kecamatan.
3. As tembok bagian depan gedung kantor Kecamatan diambil dari
.
.
.
(…………………..) (…………………..) (…………………..)
Camat Bandungan Konsultan Perencana Konsultan Pengawas
.
.
(…………………..) (…………………..) (…………………..)
Unsur Teknis DPUK Unsur Proyek (DPKD) Kontraktor Pelaksana
DENIFISI MC 0%
Mutual Check Nol adalah suatu bentuk laporan setiap jenis
item uraian pekerjaan yang dilengkapi dengan Berita Acara
Pemeriksaan Lapangan Bersama (MC 0%), Berita Acara Serah
Terima Lapangan (BA MC 0%), Schedule, Dan Rekap MC 0%.

Mutual check nol (MC 0%) pasti akan kita jumpai pada saat
melaksanakan suatu pekerjaan dan ini menjadi salah satu
kelengkapan yang wajib dibuat dan dilaksanakan karena MC0
akan berpengaruh terhadap pekerjaan yang akan di
laksanankan apakah mengalami perubahan Misal volume
bertamabah, berkurang atau tetap
Mutual check Seratus adalah suatu bentuk laporan
setiap jenis item uraian pekerjaan yang dilengkapi
dengan Berita Acara Pemeriksaan Lapangan
Bersama (MC 100%), Berita Acara Serah Terima
Lapangan (BA MC 100%), Schedule, Dan Rekap MC
100%.
Mutual check seratus (MC 100%) menjadi salah satu
kelengkapan yang wajib dibuat dan dilaksanakan
karena sebagai kontrol terhadap pekerjaan yang
telah dilaksanankan apakah sesuai atau tidak
dengan MC 0%, jadi MC 0% dengan MC 100%
memiliki hubungan yang sangat penting.
Seperti halnya Membuat mutual check nol (MC
0%) begitu pula mutual check seratus (MC 100%)
secara umumnya akan di sesusaikan dengan
standarisasi harga satuan yang telah di
tetapkan pada proses Pembuatan Rencana
Anggaran Biaya (RAB) atau pada saat
melakukan penawaran (pelelangan) sehingga
kita tidak bisa asal merubah atau menentukan
harga sendiri. Garis besar dari pembuatan
mutual check adalah berupa laporan
prosentase (%) dari semua item pekerjaan yang
akan dilaksanakan.
Kesimpulan
Proses serah terima proyek dari panitia lelang ke pimpro
dilaksanakan setelah ada pengumuman pemenang lelang.
Ketika itu tanggung jawab proyek berpidah ke PPKOM dan
Kontraktor.
Kemudian dilakukan PCM dan MC 0, setelah pelaksanaan
proyek dibuat mutual check Seratus, adalah suatu bentuk
laporan setiap jenis item uraian pekerjaan yang dilengkapi
dengan Berita Acara Pemeriksaan Lapangan Bersama (MC
100%), mutual check seratus (MC 100%) menjadi salah satu
kelengkapan yang wajib dibuat dan dilaksanakan karena
sebagai kontrol terhadap pekerjaan yang telah
dilaksanankan apakah sesuai atau tidak dengan MC 0%, jadi
MC 0% dengan MC 100% memiliki hubungan yang sangat
penting.

Anda mungkin juga menyukai