Anda di halaman 1dari 16

Alur produksi, Formulasi, In Processing

Control (IPC) dan Drug Delivery System


(DDS) pada Tablet Salut
Kelompok 5
Nama Kelompok:
1. Izza Mufarrikhah (F120155012)
2. Meta Ayu Masfiroh (F120155016)
3. M. Anwar Sidiq (F120155018)
4. Ridyasari Kamela Devi (F120155026)
5. Zahrotul Muawanah (F120155031)
6. Mawaddah warohmah (F120155043)
Pendahuluan
Tablet salut adalah tablet yang disalut dengan satu atau
lebih lapisan dari campuran berbagai zat seperti damar sintetik,
gom, gelatin, pengisi yang tidak larut dan tidak aktif, gula,
poliol, malam, zat pewarna yang diperbolehkan oleh peraturan,
dan kadang-kadang penambah rasa serta zat aktif. Zat-zat yang
digunakan sebagai penyalut biasanya diterapkansebagai suatu
larutan atau suspensi dalam kondisi dengan pembawa yang
mudah menguap.
Natrium diklofenak merupakan obat analgesik dan
antiinflamasi yang banyak digunakan secara oral oleh
masyarakat. Namun efek sampingnya dapat menyebabkan iritasi
lambung, mual, muntah sehingga sediaan yang beredar dibuat
dalam bentuk salut enterik. Formulasi salut enterik yang selama
ini menggunakan basis pelarut organik yang beresiko terhadap
toksisitas dan mudah terbakar. Penelitian ini bertujuan untuk
membuat tablet salut enterik natrium diklofenak dengan bahan
penyalut berbasis air. Bahan penyalut yang digunakan adalah
Kollicoat 30 D yaitu suatu polimer turunan akrilat yang mampu
terdispersi dalam air. Optimasi formula penyalut dilakukan
pada kenaikan bobot 4%, 6% dan 8 %.
Alat dan Bahan
Alat Bahan
 timbangan elektronik (AND),  natrium diklofenak (Wenzhou Pharmaceutical),
 spatel, beaker glass, wadah stainless steel, cone  laktosa (DMW),
mixer,  mikrokristalin selulosa PH102 (Mingtai),
 alat homogenizer,  natrium starch glycolate,
 wadah plastik,  magnesium stearat (FACI), kollicoat 30 D
 mesin cetak tablet (Rimek), (BASF),
 alat uji kekerasan/ hardeness tester (Erweka),  trietil sitrat,
 mikrometer (Mitutoyo),  polietilen glikol (PEG) 6000 (Brataco),
 alat uji waktu hancur tablet/ disintegration tester  titanium dioksida (Brataco),
(Erweka),  natrium hidroksida (Merck),
 alat uji kerapuhan/friability tester (Shimadzu),  FD & C Yellow No.6, FD & C Blue No.1, FD & C
 mesin penyalut/coating machine (DH- 102), Red No.3 (Medisca),
 alat uji disolusi (Erweka),  natrium dihidrogen fosfat (Merck),
 alat spektrofotometer UV-Vis (Shimadzu)  dinatrium hidrogen fosfat (Merck),
 asam klorida (Merck), dan
 Akuades.
Pembuatan Tablet Inti
Tablet inti dibuat sebanyak 3000 tablet dengan metode kempa
langsung, dengan formula sebagai berikut:
Langkah-langkah

Natrium diklofenak,
mikrokristalin selulosa 102,
Timbang semua lakotsa 200, dan aerosil 200
bahan dimasukkan dalam cone mixer,
dicampur selama 15 menit hingga
homogen

Tambahkan magnesium
Massa kemudian
stearat, campur dalam
dicetak menjadi
cone mixer selama 5
tablet
menit
Pembuatan Suspensi Penyalut dan
Proses Penyalutan
Suspensi penyalut enterik terdiri dari polimer salut enterik
yaitu Kollicoat 30 D dan zat tambahan lainnya yang digunakan
untuk menyalut tablet sebanyak 1 kg dengan formula sebagai
berikut:
Langkah-langkah

Dimasukkan sedikit demi sedikit


Di tempat terpisah, buat suspensi
kollicoat 30 D kedalam beaker glass
dari talk, titan dioksida, PEG 6000,
berisi air sambil diaduk
pewarna dan air menggunakan alat
menggunakan homogenizer selma
homogenizer selama 20 menit (2)
10 menit (1)

Ditambahkan suspensi (2) ke


Sus-pensi penyalut enterik dari
dalam campuran (1) dan di aduk
polimer Kollicoat 30 D siap
kembali selama 5 menit dengan
digunakan
kecepatan rendah.
Hasil dan Pembahasan
Tablet inti dibuat dengan menggunakan metode kempa
langsung dengan bobot tablet 200 mg. Metode ini dipilih karena lebih
praktis, sederhana dan murah. Pemilihan kempa langsung juga
didasarkan pada penggunaan zat aktif yang sangat kecil serta sifat
higroskopis dari zat aktif natrium diklofenak. Laktosa berguna
sebagai bahan pengisi yang memiliki sifat kompresibilitas baik,
Mikrokristalin selulosa PH 102 digunakan sebagai bahan pengisi dan
pengikat dengan jumlah relatif besar. Hal ini ini bertujuan untuk
meningkatkan kekompakan tablet sehingga menghasilkan nilai
friabilitas yang kecil. Natrium starch glycolate berfungsi sebagai
disintegran agar tablet dapat hancur ketika kontak dengan cairan
tubuh. Magnesium stearat digunakan sebagai pelincir dan aerosil
sebagai anti higroskopis dan anti adherent.
In Processing Control (IPC)
IPC adalah pengujian yang dilakukan selama proses produksi
dalam industri farmasi. Pengujian yang dilakukan adalah:
1. Keseragaman ukuran (FI ed. III)
Diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari
1 1/3 kali tebalnya tablet.
2. Keseragaman Bobot (FI ed III) dan Keseragaman sediaan (FI
ed. IV)
 Keseragaman Bobot
Keseragaman bobot ditetapkan sebagai berikut (FI ed. III):
1. Ditimbang 20 tablet dan dihitung bobit rata-ratanya
2. Jika ditimbang satu persatu, tidak boleh lebih dari 2 tablet yang
menyimpang dari bobot rata-rata lebih besar dari harga yang ditetapkan
pada kolom “A” dan tidak boleh ada satu tablet pun yang bobotnya
menyimpang dari bobot rata-rata lebih dari harga dalam kolom “B”.
3. Jika perlu dapat diulang dengan 10 tablet dan tidak boleh ada satu tablet
pun yang bobotnya menyimpang lebih besar dari bobot rata-rata yang
ditetapkan dalam kolom “A” maupun kolom “B”.

 Keseragaman Sediaan
Keseragaman sediaan dapat ditetapkan dengan salah satu dari dua metode,
yaitu keragaman bobot atau keseragaman kandungan. Persyaratan keseragaman
bobot dilakukan terhadap tablet yang mengandung zat aktif 50 mg atau lebih
yang merupakan 50% atau lebih dari bobot satuan sediaan. Keseragaman bobot
bukan merupakan indikasi yang cukup dari keseragaman kandungan jika zat aktif
merupakan bagian kecil dari tablet atau jika tablet bersalut gula.
3. Waktu Hancur dan Disolusi (FI ed. III dan FI ed. IV)
Waktu hancur tablet salut enterik
Lakukan pengujian waktu hancur menggunakan alat dan
menurut cara, air diganti dengan lebih kurang 250 ml asam
klorida (HCl) 0.06 N.
Pengerjaan dilakukan selama 3 jam, tablet tidak larut
kecuali zat penyalut. Angkat keranjang, cuci segera tablet dengan
air. Ganti larutan asam dengan larutan dapar pH 6,8 atur suhu
antara 36° dan 38°, celupkan keranjang ke dalam larutan
tersebut.
Lanjutkan pengujian selama 60 menit. Pada akhir pengujian
tidak terdapat bagian tablet di atas kasa kecuali fragmen zat
penyalut. Jika tidak memenuhi syarat ini, ulangi pengujian
menggunakan 5 tablet dengan cakram penutun. Dengan cara
pengujian ini, tablet harus memenuhi syarat diatas.
4. KekerasanTablet (FI ed. III)
Pengukuran kekerasan tablet digunakan untuk mengetahui
kekerasannya, agar tablet tidak terlalu rapuh atau terlalu keras.
Kekerasan tablet ini erat hubungannya dengan ketebalan tablet,
bobot tablet dan waktu hancur tablet. Alat yang digunakan untuk
pengukuran kekerasan tablet adalah Hardness tester atau dengan
tiga jari tangan.
5. Keregasan Tablet (Friability)
Friability adalah persen bobot yang hilang setelah tablet
diguncang. Penentuan keregasan atau kerapuhan tablet dilakukan
terutama pada waktu tablet akan dilapis (coating). Alat yang
digunakan disebut Friability tester.
Drug Delivery System (DDS)
Enteric Coating tablet adalah tablet konvensional yang
disalut dengan polimer tertentu. Tablet ini ditujukan untuk
melarut dalam saluran cerna usus halus dan pelepasan obat yang
tertunda. Dalam penyusunan formula tablet enteric coating,
perlu diperhatikan fisiologi tubuh terutama lambung dan usus
halus. Agar tablet tersebut tidak terlalu lama di dalam lambung,
kita harus memahami karakteristik pengosongan lambung.
Tablet salut enteric tidak pecah saat di lambung. Namun apabila
ada substansi yang dapat menaikkan atau menetralkan pH asam
lambung misalnya antasida atau makanan. Oleh karena itu,
penggunaan enteric coating tablet tidak boleh bersamaan
dengan antasida dan makanan.
Kesimpulan
Kollicoat 30 D dapat digunakan sebagai polimer tablet
salut enterik dengan basis pelarut air terhadap senyawa natrium
diklofenak. Tablet salut enterik dengan formula kenaikan bobot
6% dan 8 % memenuhi persyaratan parameter uji. Formula
optimal ditunjukkan pada kenaikan bobot 8 % karena tidak ada
perubahan pada medium asam dan mampu melepas zat aktif
dengan baik pada medium basa.

Anda mungkin juga menyukai