Anda di halaman 1dari 42

Mata merah

Esther Elisabeth Bakujay


1561050148
Definisi
• Mata merah akibat melebarnya pembuluh
darah konjungtiva yang terjadi pada
peradangan mata akut .
• Keluhan mata merah ini timbul akibat
terjadinya perubahaan warna bola mata yg
sebelumnya berwarna putih menjadi merah
segar atau ungu
Klasifikasi mata merah
1 . Mata merah dg visus normal
1. Pterigium
Merupakan suatu
pertumbuhan
fibrovaskular yang
bersifat degenaratif
dan invasif .
ETIOLOGI
• Neoplasma
• Radang
• Degenerasi
TANDA
• Mata iritatif
Biasanya di sebabkan oleh : • Mata merah
• Iritasi kronis akibat debu • Ada astigmat yg berikan
• Cahaya sinar matahari gangguan penglihatan
• Udara yg panas
2. Pseudopterigium
Merupakan perlekatan konjungtiva
Dengan kornea yang cacat. Sering di
temukan pada ulkus kornea,
sehingga konjungtiva menutup
mata.

Perbedaan dengan pterigium


adalah selain letaknya ,
pseudopterigium tidak harus
pada celah kelopak atau fisura
palpebra .
3. Pinguekula atau
Pinguekula iritans
Merupakan benjolan pada
konjunctiva bulbi yang
degenerasi hialin submukosa
konjunctiva ditemukan pada
orang tua, terutama yang
matanya sering mendapat
rangsangan sinar matahari,
debu , angin dan panas

TERAPI
• OBAT ANTI RADANG
4. Hematoma
subkonjunctiva
Dapat terjadi pada
keadaan dimana
pembuluh darah rapuh
atau juga akibat trauma
5. Episkleritis – Skleritis
Merupakan reaksi radang
jaringan ikat vaskular yang
terletak antara konjunctiva
dan permukaan sklera
Adalah penyakit bawahan TANDA
• Mata terasa kering
terutama perempuan.
• Rasa sakit yang ringan
• Menganjal
ETIOLOGI • Konjunctiva kemotik
• Reaksi hipersensitivitas TERAPI
terhadap penyakit TBC, • Vasokontriktor
reumatoid artritis, SLE dll • Kortikosteroid tetes mata atau
• Reaksi toksik sistemik
• Alergi • Salisilat
• Dan infeksi • Fenil efrin 2,5% topikal
6. Skleritis
Biasanya disebabkan
oleh kelainan atau
penyakit sistemik
Dibedakan atas :
• Skleritis anterior difus TANDA :
• Mata berair
• Skleritis nodular
• Fotofobia
• Skleritis posterior • Penglihatan menurun

TERAPI :
• Anti inflamasi streoid non
steroid
Mata merah dg Visus turun
mendadak
Keratitis
Peradangan pada kornea

ETIOLOGI : GEJALA KLINIS :


• Staphylococus aureus • Mata sakit ringan –
• Streptococus berat
• Jamur • Mata silau
• Protozoa • Mata berair
• Virus • Kotor
• Lesi kornea
• Penglihatan
berkurang
• merupakan suatu infeksi pada kornea yang ditandai dengan adanya
Keratitis infiltrat yang disebabkan oleh beberapa faktor.

Berdasarkan • keratitis pungtata superfisialis


• keratitis marginal
tempatnya • keratitis interstitial.

• keratitis bakterialis,
Berdasarkan • keratitis fungal,

penyebabnya • keratitis viral


• keratitis akibat alergi.

• keratitis sika,
Berdasarkan • keratitis flikten,

bentuk klinisnya • keratitis nurmularis


• keratitis neuroparalitik

• visus turun mendadak,


Gejala umum • mata merah,

keratitis • rasa silau,


• merasa ada benda asing di matanya.

• tergantung dari jenis-jenis keratitis yang diderita


Gejala khususnya oleh pasien
KLASIFIKASI
Keratitis Pungtata
(Keratitis Pungtata
Superfisial dan Keratitis
Pungtata Subepitel)

Lapisan yg terkena Keratitis Marginal

Keratitis Interstisial
Keratitis Bakteri

Keratitis Jamur

Keratitis Virus

Keratitis Infeksi
Herpes Zoster

Keratitis Herpetik Keratitis Dendritik


Penyebab
Keratitis Infeksi
Herpes Simplek :

Keratitis Disiformis

Keratokonjungtivitis

Keratokonjungtivitis
epidemi

Tukak atau ulkus


Keratitis Alergi
fliktenular

Keratitis fasikularis

Keratokonjungtivitis
vernal
Etiologi
Patofisiologi keratitis pungtata
Patofisiologi Keratitis jamur
Keratitis virus herpes simplex
PATOFISIOLOGI

Patogen
atau benda
asing atau Inflamasi
Vasodilatasi
pembuluh
Mata
trauma darah merah
masuk
Faktor resiko

1. Penggunaan kontak lensa yang


berlebihan dan tidak bersih
2. Usia tua
3. Bergonta-ganti pasangan
4. Sistem imunitas yg menurun
5. Penggunaan obat tetes yang
mengandung steroid
Manifestasi klinis
KERATITIS
1. Terdapat injeksi siliar yang unilateral
2. Pada kornea, ada gambaran berkabut, ada infiltrate,
dan defek epitel (tes fluorosens positif)
3. Sekret yang biasanya encer
4. Visus berkurang
5. Terdapat nyeri pada mata yang hebat
TRIAS KERATITIS
• Fotofobia
• Lakrimasi
• Blefarospasme
KERATITIS HERPES SIMPLEKS
1. Ada iritasi, fotofobia, berair mata
2. Ada gangguan pengelihatan
3. Ada riwayat lepuh-lepuh demam atau infeksi herpes
di tempat lain
4. Ada defek epitel dendritic
5. Ada ulserasi geografik
Ada defek Ada ulserasi
epitel dendrit geografik
Anamnesis
• KU : Mata merah
• Lokasi : sebelah kanan
• Onset : 3 hari
• Kualitas : hanya sesaat atau terus menerus?
• Kuantitas :
• Kronologi :
• Memperingan :
• Memperberat :
• Keluhan lain : mata berair, nyeri, pandangan buram, silau, kelopak
mata kanan muncul beberapa lepuhan berisi cairan.

• Mata buram apakah buram nya mendadak pak ?

• Dulu pake kacamata apa tidak ?

• Buram nya hanya sebelah atau di kedua nya ?

• Nyeri nya apakah terus menerus ?

• Apakah seperti terbakar, panas, tertusuk2, berpasir dll ?


• RPD
• RPK
• RKP
• Resume
Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan Visus
• Pemeriksaan segmen anterior dengan
menggunakan Penlight & Loupe :
• Bilik mata depan : Dalam & Jernih
• Tonometri tidak dilakukan jika terdapat defek
epitel kornea
• Pemeriksaan segmen posterior dengan
funduskopi
Pemeriksaan penunjang
• Uji Floresein
Tes untuk mengetahui terdapatnya kerusakan epitel
kornea. Dasar tes ini dengan zat warna floresein yang
akan berubah menjadi hijau pada media alkali.

• Uji Keratoskop
Tes untuk melihat licinnya kelengkungan kornea. Dasar
test ini, bila kornea disinari suatu sumber cahaya yang
konsentris maka refleks sumber cahaya konsentrik pada
kornea akan bersifat konsentrik juga. Gambar dapat
dipantulkan pada kornea karena bersifat cermin
cembung.
• Pemeriksaan mikrobiologi
kerokan kornea dan kultur sensitivitas untuk
mencari etiologi penyakit
• Uji Sensibilitas Kornea
Tes untuk pemeriksaan saraf trigeminus yang
memberikan sensibilitas kornea.
Tatalaksana
Medika mentosa
IDU (Idoxuridine) analog pirimidin (terdapat dalam larutan 1% dan
diberikan setiap jam, salep 0,5% diberikan setiap 4 jam).

Vibrabin: sama dengan IDU tetapi hanya terdapat dalam bentuk salep.

Trifluorotimetidin (TFT): sama dengan IDU, diberikan 1% setiap 4 jam.

Asiklovir (salep 3%), diberikan setiap 4 jam.

Asiklovir oral dapat bermanfaat untuk herpes mata berat, khususnya


pada orang atopi yang rentan terhadap penyakit herpes mata dan kulit
agresif.
Non medikamentosa
• Terapi Bedah
Keratoplasti penetrans mungkin diindikasikan
untuk rehabilitasi penglihatan pasien yang
mempunyai parut kornea yang berat, namun
hendaknya dilakukan beberapa bulan setelah
penyakit herpes nonaktif.
PROGNOSIS

Keratitis dapat • ditangani dengan tepat


• tidak diobati dengan baik dapat menimbulkan
sembuh dengan ulkus yang akan menjadi sikatriks dan dapat
baik mengakibatkan hilang penglihatan selamanya.

Prognosis visual
• Virulensi organisme
tergantung pada • Luas dan lokasi keratitis
beberapa faktor, • Hasil vaskularisasi dan atau deposisi kolagen
tergantung dari:

Anda mungkin juga menyukai