Kelompok 11luka Dekubitus
Kelompok 11luka Dekubitus
HAIRI ASBI
LENI CININTYA RUMAYATI
YANTO RAHMAN
YUNITA NAFERA
LUKA DEKUBITUS
(Presure ulcure, bed sores, atau pressure
sore)
Definisi
• Dekubitus berasal dari bahasa latin, yaitu ‘cubitum’
yang berarti siku, dihubungkan dengan kebiasaan
orang Romawi yang bertumpu pada siku mereka saat
berbaring.
• Dekubitus adalah area setempat jaringan dan nekrosis
yang terjadi ketika jaringan lunak tertekan diantara
tonjolan tulang dan permukaan eksternal dalam
waktu lama. Dekubitus menyebabakan risiko serius
pada status klien. Dekubitus memperlama mobilitas
dan mempengaruhi rehabilitas klien.
Etiologi
• Faktor Ekstrinsik
a) Tekanan
b) Pergesekan atau Pergeseran
c) Kelembaban
• Faktor Intrinsik
a) Usia
b) Termperatur
c) Nutrisi
Etiologi
(lanjutan)
• Adapun faktor lainnya adalah
a) Menurunnya persepsi sensori
b) Immobilisasi, dan
c) Keterbatasan Aktivitas
Iskemik
Nekrosis
Manifestasi Klinis
– Tingkat/stadium I
• Adanya eritma atau kemerahan pada kulit setempat
yang menetap, atau bila ditekan dengan jari, tanda
eritma atau kemerahan tidak kembali.
– Tingkat/stadium II
• Adanya kerusakan pada epitel kulit yaitu lapisan
epidermis dan, atau dermis. Kemudian dapat ditandai
dengan adanya luka lecet, atau melepuh.
Tahap-tahap perkembangan
dekubitus
– Tingkat/stadium III
• Kerusakan pada semua lapisan kulit atau sampai
jaringan subkutan, dan mengalami nekrosis dengan
tanpa kapisitas yang dalam.
– Tingkat/stadium IV
• Adanya kerusakan pada ketebalan kulit dan nekrosis
hingga sampai ke jaringan otot bahkan tulang atau
tendon dengan kapasitas yang dalam.
Gambar Luka Dekubitus
Faktor yang mempengaruhi
pembentukan luka dekubitus
Mobilitas dan aktivitas
Penurunan sensori persepsi
Kelembapan
Tenaga yang merobek ( shear )
Pergesekan ( friction)
Nutrisi
Usia
Tekanan arteriolar yang rendah
Stress emosional
Merokok
Temperatur kulit
Asuhan keperawatan pasien
dengan luka dekubitus
Pengkajian
Aktivitas/istirahat
Tanda : penurunan kekuatan, ketahanan,
keterbatasan rentang gerak.pada area yang sakit
gangguannya misalnya otot perubahan tunas.
Sirkulasi
Tanda : hipoksia, penurunan nadi perifer distal
pada ekstremitas yang cidera, vasokontriksi perifer
umum dengan kehilangan nadi, kulit putih dan
dingin, pembentukan edema jaringan
Eliminasi
Tanda : keluaran urin menurun adalah tidak adanya
pada fase darurat, warna mungkin hitam kemerahan ,
bila terjadi, mengidentifiasi kerusakan otot.
Makanan/cairan
Tanda : edema jaringan umum, anoreksia, mual dan
munta
Neurosensori
Gejala : area kebas/kesemutan
Pernapasan
Gejala :menurunnya fungsi medulla spinalis, edema
medulla, kerusakan neurology, paralysis abdominal
dan otot pernapasan.
Diagnosa keperawatan
• Kerusakan integritas jaringan berhubungan
dengan destruksi mekanis jaringan sekunder
terhadap tekanan, gesekan dan fraksi.
• Kerusakan mobilitas fisik berhubungan
dengan pembatasan gerak yang diharuskan,
status yang dikondisikan, kehilangan control
motorik akibat perubahan status mental.
• Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan pemasukkan oral.
• Risiko tinggi terhadap infeksi
berhubungan dengan pemajanan dasar
dekubitus, penekanan respons inflamasi.
• Risiko tinggi terhadap inefektif
penatalaksanaan regimen terapeutik
berhubungan dengan ketidakcukupan
pengetahuan tentang etiologi,
pencegahan, tindakan dan perawatan
dirumah.
Intervensi dan Implementasi