Anda di halaman 1dari 22

IMAN KEPADA HARI KIAMAT

KONSEP SURGA DAN NERAKA

Oleh : Deanti Tamara


Nilu Rohman
Sarah Febbyani
PENGERTIAN KIAMAT

Kiamat dalam bahasa Arab disebut "Yaumul qiyamah ( ")‫يوم القيامة‬adalah


hari akhir bagi seluruh makhluk ciptaan Allah. Islam memberikan
pedoman yang jelas kepada para pengikutnya mengenai akhir zaman. Ada
berbagai tanda (hingga 100) yang terdapat dalam Sunnah dan Al-Quran
mengenai kedatangan akhir zaman.

Tanda-tanda ini dapat dibagi menjadi dua bagian, besar (Kubra) dan kecil
(Sughra). Tanda-tanda yang besar mencakup kedatangan Dajjal, Imam
Mahdi dan kemudian Nabi Isa (yang akan menyatukan semua kekuatan
baik untuk melawan yang jahat), ditiupnya sangkakala dan tanda-tanda
yang kecil akan mendahuluinya.

Eskatologi Islam berkaitan dengan Qiyamah (kiamat), akhir dunia, dan


penghakiman terakhir umat manusia. Eskatologi ini adalah salah satu dari
keenam rukun Iman (aqidah) dalam Islam. Seperti agama-agama
Abrahamik lainnya, Islam mengajarkan kebangkitan tubuh orang mati,
penggenapan rencana ilahi untuk penciptaan, dan keabadian jiwa
manusia; orang-orang benar akan diganjar dengan kesenangan Jannah
(surga), sementara yang jahat akan dihukum dalam Neraka. Al-Quran
banyak sekali membahas keyakinan ini, dengan banyak hadits yang
menguraikan tema-temanya dan rinciannya. Literatur apokaliptik Islam
yang menggambarkan Harmagedon sering dikenal sebagai fitnah (ujian)
dan malahim (atau ghayba dalam tradisi Syi’ah).
MACAM-MACAM KIAMAT

Para ulama membagi kiamat menjadi 2 bagian


yaitu:

1. Kiamat Shugra (kecil), yaitu matinya setiap


manusia dan bisa pula bencana-bencana alam;

2. Kiamat Kubra (total), yaitu dihancurkan dan


diakhirinya seluruh fisik dan hukum dunia fana.
TANDA – TANDA KIAMAT

Tanda – tanda Kecil

1. Waktu akan berlalu lebih cepat.


2. Perang dan pembunuhan menjadi lazim di antara manusia.
3. Merebaknya pencurian,penipuan dan skandal di antara manusia.
4. Merebaknya perzinahan.
5. Munculnya bangunan-bangunan besar.
6. Popularitas minuman-minuman beralkohol di antara manusia, hingga
namanya diubah, misalnya: bir, anggur, jenever dan seterusnya.
7. Padang gurun Arab berubah menjadi hijau.
8. Bangunan-bangunan yang lebih tinggi daripada gunung-gunung di Mekkah
dibangun di Mekkah.
TANDA – TANDA BESAR

1. Matahari akan terbit di barat, menandai ditutupnya pintu pertobatan Allah dan
orang-orang kafir tak dapat berbalik lagi setelah titik ini. Dikatakan bahwa matahari
akan terbenam dan tidak terbit selama tiga hari hingga terbitnya di sebelah barat.
2. Munculnya sang Dajjal (Anti Kristus), dan menipu mayoritas umat manusia untuk
mengikut dan menyembah dia. Kelak ia akan dibunuh oleh Isa Almasih di Yerusalem.
3. Turunnya Isa Almasih dari surga dan berdoa di belakang Imam Mahdi. Pada
waktkunya ia akan membunuh babi, mematahkan salib, dan membunuh orang-orang
kafir.
4. Dilepaskannya Ya’juj dan Ma’juj, menyebabkan bala kelaparan dan bencana di
dunia dan akhirnya menembakkan sebuah anak panah di langit untuk
memperlihatkan bangsa-bangsa bahwa Allah dapat dibunuh, anak panah ini
kemudian jatuh dengan ujung yang berlumur darah sehingga menyebabkan orang-
orang mukmin yang lemah percaya akan hal itu dan takluk kepada Ya'juj dan Ma'juj.
Mereka belakangan dibunuh oleh ulat yang muncul dari lubang hidung unta dan
mayat-mayat mereka akan bertebaran di bumi.
5. Seorang laki-laki muncul di Madinah dan diminta oleh para ulamanya untuk
pindah ke Mekkah. Di sana ia akan dinyatakan sebagai Khalifah dan disebut
Imam Mahdi dan memerintah sebagai Khalifah terakhir Islam yang memimpin
umat manusia memasuki zaman kemakmuran yang tak pernah terlihat atau
terdengar sebelumnya. Ia juga akan meluruskan semua sekte Islam menjadi
Islam yang sejati. Namanya juga Muhammad bin Abdullah, nama yang sama
dengan nama Nabi dan sebagai keturunannya,ia juga memiliki sebuah tanda
gelap pada pipi kanannya dan rupa yang sama dengan Nabi Muhammad.
6. Perang besar antara orang-orang Muslim dengan orang-orang Yahudi di
Palestina yang mengakibatkan kekalahan total orang-orang Yahudi.
7. Kematian Isa Almasih dan diikuti atau didahului oleh Imam Mahdi. Perhatikan
bahwa hari penghakiman terjadi 60 tahun setelah naiknya Almasih ke surga.
8. Munculnya Dabbat al-Ard seekor binatang yang aneh rupanya dari sebuah
gunung di Mekkah, yang memiliki cincin Nabi Sulaiman dan tongkat Nabi Musa.
Dabbat al-Ard akan mencap manusia sebagai orang kafir atau orang mukmin.
9. Akan terjadi serangan terhadap Mekkah tetapi pasukan-pasukan penyerang
itu akan tenggelam di padang pasir sebelum mencapai Mekkah.
10. Angin yang akan mengambil jiwa semua orang Muslim dan hanya
meninggalkan orang-orang kafir di muka bumi.
Langkah-langkah terakhir dari hari
penghakiman dan terjadi di Bumi:
1. Ditiupnya terompet pertama yang mematikan semua manusia di
muka bumi.
2. Ditiupnya terompet kedua yang menandai kebangkitan.
3. Penantian akan Penghakiman oleh seluruh umat manusia, sebuah
proses yang dikatakan akan berlangsung selama ribuan tahun di bawah
matahari yang membakar.
4. Penghakiman atas umat manusia dimulai.
KONSEP SURGA DAN NERAKA
Pengertian Surga

Dalam al-Qur’an (Islam), konsep surga dimaksudkan terjemahan dari kata


bahasa arab, jannah – jamak dari Jinan – yang berarti “kebun, taman“. Ia
adalah tempat yang kekal di akhirat dan diperuntukkan bagi hamba-hamba
Allah Swt yang beriman dan beramal shaleh, tempat yang memberikan
kenikmatan yang belum pernah dirasakan ketika hidup di dunia dan
sebagai balasan jerih payah memenuhi perintah dan menjauhi larangannya.
Dari arti “kebun” itu, tampaknya sangat sesuai ketika Al-Qur’an
melukiskan Al-Jannah (surga) sebagai sebuah tempat yang indah, dipenuhi
pohonn-pohon rindang, sungai yang airnya mengalir jernih dan segala
keindahan lainnya. Hal tersebut dimaksudkan dan juga sejumlah penafsir
menggarisbawahi bahwa keadaan di surga, begitu indah dan nikmatnya
sampai tidak terbayangkan oleh manusia.

Di dalamnya terdapat segala sesuatu yang memikat dan menyenangkan


hati serta pandangan, di dalamnya terdapat segala sesuatu yang belum
pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar oleh telinga dan belum
pernah terpikirkan oleh akal pikiran. Oleh karena itu, Allah subhanahu
wata’aala berfirman:
َ ُ‫ي لَ ُه ْم ِم ْن قُ َّر ِة أ َ ْعيُ ٍن َج َزا ًء بِ َما كَانُوا يَ ْع َمل‬
“ ‫ون‬ َ ‫س َما أ ُ ْخ ِف‬
ٌ ‫فَ ََل ت َ ْعلَ ُم نَ ْف‬Seorangpun tidak
mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-
macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan
terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (As Sajdah: 17).
Sebagaimana diungkap di atas, surga dan neraka merupakan kelanjutan
alami dari perbuatan baik dan jahat manusia. Secara logis manusia
memerlukan keduanya sebagai balasan amal mereka. Jika beramal
sholeh balasannya adalah surga dan sebaliknya neraka adalah buat
orang kafir dan ingkar terhadap ayat-ayatnya. Ini lebih menjelaskan lagi
bahwa surga merupakan tempat yang bagus dan sebaliknya dengan
neraka.
َ َ‫) َخا ِل‬107( ‫ت كَانَتْ لَ ُه ْم َجنَّاتُ ا ْل ِف ْرَ َْو ِس نُ ُز ًل‬
‫ِين فِي َها َل‬ َّ ‫ِين آ َ َمنُوا َوع َِملُوا ال‬
ِ ‫صا ِل َحا‬ َ ‫ِإ َّن الَّذ‬
“ )108( ‫ع ْن َها ِح َو ًل‬ َ ُ‫يَ ْبغ‬
َ ‫ون‬
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shalih, bagi
mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal, mereka kekal di
dalamnya, mereka tidak ingin berpindah daripadanya.” (Al Kahfi: 107-
108).”
1. Calon-Calon Penghuni Surga
Berdasarkan Al Quran dan hadits Nabi Saw, Ada sepuluh golongan yang akan menjadi
penghuni Surga. Kesepuluh golongan itu diantaranya:

1. Para Nabi, orang-orang yang jujur, syuhada, dan orang-orang yang shalih.
Allah berfirman:Dan barangsiapa yang menta’ati Allah dan Rasul-(Nya), mereka itu akan
bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi ni’mat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para
shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman
yang sebaik-baiknya. (TQS. An-Nisa [4]: 69)
2. Orang-orang yang berbuat baik (al-Abrar).
Allah berfirman:Sesungguhnya orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam keni’matan
yang besar (surga), (TQS. Muthafifin [83]: 22)Sesungguhnya orang-orang yang berbuat
kebajikan, minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur. (Yaitu)
mata air (dalam surga) yang daripadanya hamba-hamba Allah minum, yang mereka dapat
mengalirkannya dengan sebaik-baiknya. Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari
yang azabnya merata di mana-mana. Dan mereka memberikan makanan yang disukainya
kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. Sesungguhnya Kami memberi
makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki
balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih. Sesungguhnya Kami takut akan
(azab) Tuhan kami pada suatu hari yang (di hari itu) orang-orang bermuka masam penuh
kesulitan. Maka Tuhan memelihara mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada
mereka kejernihan (wajah) dan kegembiraan hati. Dan Dia memberi balasan kepada mereka
karena kesabaran mereka (dengan) surga dan (pakaian) sutera, (TQS. Al-Insan [76]: 5-12).
3. Orang-orang yang terdahulu (masuk islam) yang didekatkan
kepada Allah.
Allah berfirman: Dan orang-orang yang paling dahulu beriman, merekalah
yang paling dulu (masuk surga). Mereka itulah orang yang didekatkan
(kepada Allah). Berada dalam surga keni’matan. (TQS al-Waqiah [56]: 10
–12)
4. Ashhabul Yamin yaitu orang-orang yang menerima buku catatan
amal dari sebelah kanan.
Allah berfirman: Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan
kanan itu. Berada di antara pohon bidara yang tidak berduri, dan pohon
pisang yang bersusun-susun (buahnya), dan naungan yang terbentang
luas, dan air yang tercurah, dan buah-buahan yang banyak, yang tidak
berhenti (buahnya) dan tidak terlarang mengambilnya, dan kasur-kasur
yang tebal lagi empuk. Sesungguhnya Kami menciptakan mereka
(bidadari-bidadari) dengan langsung, dan Kami jadikan mereka gadis-
gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya, (Kami ciptakan mereka)
untuk golongan kanan, (TQS. al-Waqiah [56]: 27-38)
5. Al-Muhsinun yaitu orang-orang yang senantiasa berbuat baik
dengan ikhlas dan sesuai dengan aturan syariat.
Allah berfirman: Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali
persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun
berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang mereka kerjakan. (TQS. Yunus [10]: 36)
6. Ash-Shabirun, yaitu orang-orang yang bersabar. Allah Swt
berfirman:(yaitu) surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama
dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak
cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari
semua pintu; (sambil mengucapkan): “Salamun `alaikum bima shabartum”.
Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu. (TQS. Ar-Ra’d [13]: 23-24)
7. Orang yang takut saat menghadap Tuhannya.
Allah berfirman: Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya
ada dua surga. (TQS. Ar-Rahman [55]: 46)
8. Al-Muttaqun yaitu orang-orang yang bertakwa.
Allah berfirman :Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam
syurga (taman-taman) dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir). (TQS.
Al-Hijr [15]: 45).Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam
tempat yang aman, (yaitu) di dalam taman-taman dan mata-air-mata-air; (TQS.
Ad-Dukhan [44]: 51-52).Itulah surga yang akan Kami wariskan kepada hamba-
hamba Kami yang selalu bertakwa. (TQS. Maryam [19]: 63). Perumpamaan
surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang takwa ialah (seperti taman).
mengalir sungai-sungai di dalamnya; buahnya tak henti-henti, sedang
naungannya (demikian pula). Itulah tempat kesudahan bagi orang-orang yang
bertakwa; sedang tempat kesudahan bagi orang-orang kafir ialah neraka. (TQS.
Ar-Ra’d [13]: 35).
9. Orang-orang yang beriman dan beramal shalih. Allah
berfirmanSesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi
mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal, mereka kekal di dalamnya,
mereka tidak ingin berpindah daripadanya. (TQS. Al-Kahfi [18]:107-108),Orang-
orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat
kembali yang baik. (TQS. Ar-Ra’d [13] :29),Sesungguhnya orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, mereka diberi petunjuk oleh Tuhan
mereka karena keimanannya, di bawah mereka mengalir sungai-sungai di dalam
surga yang penuh keni`matan. (TQS. Yunus [10]: 9),
(Yaitu) orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami dan adalah mereka
dahulu orang-orang yang berserah diri. Masuklah kamu ke dalam surga, kamu dan
isteri-isteri kamu digembirakan. (TQS. Az-Zukhruf [43]: 69-70),
Kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal
saleh; mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar. (TQS. Hud [11]: 23).
10. At-Taaibun, yaitu orang-orang yang bertaubat.
Allah berfirman: Kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh, maka
mereka itu akan masuk surga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikitpun. (TQS.
Maryam [19]: 60).
2. Ciri Fisik Penghuni Surga
 Penghuni al jannah memiliki ciri-ciri khusus.
Diantaranya;
Berperawakan seperti Adam. Dari shahabat Abu
Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shalallahu ‘alaihi
wasallam bersabda: “Maka setiap orang yang
masuk al jannah wajahnya seperti Adam dan tingginya
60 hasta, setelah Adam manusia terus mengecil hingga
sampai sekarang.” (Muttafaqun ‘alaihi)

 Berusia masih muda. Dari shahabat Syahr bin Husyab


radhiallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda: “Penghuni al
jannah akan masuk ke dalam al jannah dengan keadaan
rambut pendek, jenggot belum tumbuh, mata bercelak,
dan berusia tiga puluh tahun atau tiga pulu tiga tahun.”
(HR. At Tirmidzi no. 2468,)
3. Orang Yang Pertama
Mengetuk Pintu Surga
 Orang pertama kali yang mengetuk pintu al jannah, lalu
membukanya dan kemudian memasukinya adalah Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wasallam.
Dari shahabat Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Saya adalah orang yang
paling banyak pengikutnya pada Hari Kiamat dan saya adalah
orang yang pertama kali mengetuk pintu Al Jannah.” (HR. Muslim
no. 196)
Masih dari shahabat Anas bin Malik namun dalam riwayat At
Tirmidzi, dengan lafadz:
“Saya adalah orang yang pertama kali keluar jika mereka
dibangkitkan. Saya adalah orang pertama kali bicara, jika mereka
diam. Saya adalah pemimpin mereka, jika mereka dikirim. Saya
adalah pemberi syafaat kepada mereka, jika mereka tertahan.
Saya adalah pemberi berita gembira, jika mereka putus asa. Panji
pujian ada digenggaman tanganku. Kunci-kunci al jannah ada
ditanganku. Saya adalah keturunan Adam yang paling mulia di sisi
Rabb-ku dan tidak ada kebanggaan melebihi hal ini. Saya dikelilingi
seribu pelayan setia laksana mutiara yang tersimpan.”
4. Umat Yang Pertama Kali
Masuk Surga Dan Ciri-Cirinya
 Sekalipun umat Islam ini adalah umat terakhir, namun Allah
subhanahu wata’ala (dengan rahmat-Nya yang luas) memilihnya
sebagai umat yang pertama kali masuk al jannah. Dari shahabat
Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shalallahu ‘alaihi
wasallam bersabda: “Kita adalah umat terakhir namun paling
awal pada hari kiamat. Kita adalah umat yang pertama kali masuk
al jannah, meskipun mereka diberi kitab sebelum kita, dan kita
diberi kitab sesudah mereka.” (HR. Muslim no. 855)

 Selain itu, Allah subhanahu wata’ala pun menampilkan umat Islam


dengan penampilan yang amat indah. Masih dari shahabat Abu
Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam
bersabda: “Rombongan pertama yang masuk Al Jannah
laksana bulan purnama, sedangkan rombongan berikutnya
bagaikan bintang yang paling berkilau di langit.”
(HR. Al Bukhari no. 3327, Muslim no. 2824)
Orang Fakir Miskin Lebih
Dahulu Masuk Al Jannah
 Lalu siapakah diantara umat Islam yang pertama kali
masuk al jannah? Hal yang sama pernah Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wasallam tanyakan kepada para
shahabatnya. Seraya mereka menjawab: “Allah dan Rasul-
Nya yang lebih tahu.” Barulah Rasulullah shalallahu ‘alaihi
wasallam menjelaskan: “Mereka adalah kaum faqir
Muhajirin yang terlindungi dari hal-hal yang dibenci. Salah
seorang dari mereka meninggal dunia sementara
kebutuhannya masih ada di dadanya namun ia tidak
mampu menunaikannya.
 Sementara dalam riwayat Al Imam Muslim dan At
Tirmidzi menjelaskan selisih waktu antara rombongan
orang-orang fakir dengan orang-orang kaya masuk ke
dalam al jannah. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam
bersabda: “Orang-orang fakir kaum Muhajirin masuk Al
Jannah mendahului orang-orang kaya dari mereka,
dengan selisih waktu 40 tahun.” (HR. Muslim no. 2979)
Pengertian Neraka
ilustrasi neraka
Neraka dalam terminologi al-Quran memiliki beberapa pengertian, di antaranya:
1) Alam akhirat tempat penyiksaan untuk orang berdosa,
2) Sial, dan
3) Keadaan atau tempat menyengsarakan, penyakit parah, dan kemiskinan.
Dalam terminologi al-Quran, kata neraka disebut naar, yang berarti api yang menyala.
Secara istilah, neraka berarti tempat balasan berupa siksaan bagi orang yang berbuat dosa dan
kesalahan.
Neraka adalah tempat penyiksaan dimana bentuk hukumannya yang paling sangat menyiksa
digambarkan sebagai api. Nama-nama neraka yang digunakan di dalam al-Quran : al-Naar
(api),jahannam, al-Jahim (yang membakar), al-Sa’ir (jilatan api), al-Saqar (api yang
menghanguskan), al-Hawiyah (jurang), al-Huthamah (api yang meremukkan).
Naar adalah api yang panas sekali atau api yang dijadikan jin darinya. Adapun ayat-ayat yang
menggunakan kata naar ditemukan sebanyak 194 kali. Jahannam, yang memiliki arti sumur yang
dalam. Kata jahannam dalam al-Quran disebutkan sebanyak 77 kali.
Bersabda Nabi SAW : Adapun Neraka itu gelap gulita, tidak mempunyai penerangan kecuali api
yang menyala-nyala. Neraka itu mempunyai tujuh pintu dan tiap-tiap pintu itu mempunyai tujuh
puluh ribu bukit, tiap-tiap bukit mempunyai tujuh puluh ribu cabangnya, tiap-tiap cabang itu
terdiri atas bagian-bagian yang lebih kecil. Dan tiap-tiap bagian yang lebih kecil itu terdiri atas
tujuh puluh ribu dusunnya. Dan tiap-tiap dusun itu tujuh puluh ribu rumahnya dan api yang
menyala-nyala. Tiap-tiap rumah itu tujuh puluh ribu ular dan kalajengking
Calon Penghuni Neraka
Dalam firman Allah tersebut terdapat enam sifat orang yang bakal dilemparkan ke dalam
Jahannam.

 Orang yang sangat ingkar


 Keras kepala
 Sangat menghalangi kebajikan
 Melanggar batas: yakni melanggar batas-batas
hukum Allah dan melanggar hak-hak makhluk,
sehingga ia berbuat jahat kepada mereka.
 Yang menyembah sesembahan yang lain beserta
Allah

Anda mungkin juga menyukai