Anda di halaman 1dari 33

Sesak nafas dan gagal nafas

Disusun oleh asjat gapur


Pembimbing dr ranti waluyan
Sesak (dispnue)
Definisi
• Dyspnea adalah perasaan subjektif yang sulit,
sulit ditangani, atau tidak nyaman, yang sering
digambarkan oleh pasien sebagai sesak napas,
atau tidak mendapatkan cukup udara.
Dispnue sering di kaitkan dengan gejala
pernafasan lainnya seperti
• Takipnue
• Ortopnue
• Dispnea d’effort
• Paroxysmal nocturnal dyspnea
• Trepopnea
• Platypnea
Manifestasi klinis
• Untuk mengevaluasi sesak dapat dilihat dari
takipnea, takikardia, stridor, dan penggunaan
otot pernafasan aksesori, termasuk
sternokleidomastoid, sternoklavikicular, dan
interkostal
Manifestasi klinis
• ketidakmampuan untuk berbicara sebagai
konsekuensi dari sesak napas,
• agitasi atau kelesuan sebagai konsekuensi
hipoksia,
• kesadaran menurun akibat hiperkkapnia
• Sesak nafas akut : yaitu sesak yang
didefinisikan sebagai awitan baru atau awitan
mendadak dari sesak nafas yang memburuk
dalam waktu 2 minggu setelah periode sesak
nafas terdahulu
• Sesak nafas kronik : yaitu sesak nafas selama >
2minggu
Diagnosis banding sesak nafas akut
Obstruksi saluran nafas atas
• Inhalasi benda asing
• Anafilaksis
• Apiglotitis
• Kompresi ekstrensik, misalnya hematoma yang membesar
dengan cepat

Penyakit saluran nafas bawah


• Bronkitis akut
• Asma
• PPOK
• Eksaserbasi akut bronkiektasis
Diagnosis banding sesak nafas akut
Penyakit parenkim paru
• Pneumonia
• Kolaps lobus paru
• ADRS

Penyebab pernafasan lain


• Pneumotraks
• Efusi pleura
• Emboli paru
• Trauma dinding dada akut
Diagnosis banding sesak nafas akut
Penyebab kardiovaskular
• Edema paru kardiogenik
• Sindroma koroner akut
• Temponade jantung
• Aritmia
• Penyakit katup jantung akut

Penyebab lain
• Asidosis metabolik
• Sesak nafas psikogenik
Diagnosis banding sesak nafas kronik
Penyebab dari pernafasan
• Asma
• Ppok
• Efusi plura
• Kanker paru
• Penyakit paru interstisial
• Tromboemboli paru kronik
• Bronkiektasis
• Fibrosis kistik
• Hipertensi pulmoner
• Vaskulitis paru
• TB
• Steanosis laring / trakea ec keganasan atau kompresi ekstrensik
Diagnosis banding sesak nafas kronik
• Penyebab kardiovaskular
• Gagal jantung kronik
• Penyakit arteri koroner
• Penyekit katup jantung
• Aritmia paroksimal
• Perikarditis konstriktif
• Efusi perikardium
• Penyakit jantung kongenital sianotik
Diagnosis banding sesak nafas kronik
• Penyebab lain
• Anemia berat
• Obesitas
• Penyakit dinding dada
• Penurunan kebugaran fisik
• Paralisis diafragma
• Hiperventilasi psikogenik
• Kelainan neuromuskular misalnya miastenia gravis,
distrofi otot
• Sirosis
• Asites yang tegang
Gagal nafas
• Gagal nafas adalah ketidak mampuan sistem
pernafasan untuk mempertahankan suatu keadaan
pertukaran udara anatara atmosfer dengan sel sel
tubuh yang sesuai dengan kebutuhan normal
• Gagal nafas dapat disebabkan kelainan di paru,
jantung, dinding dada, otot pernafasan, mekanisme
pengendalian sentral ventilasi di medula oblongata
• Selain itu disfungsi dari sirkulasi sistemik dan kegagalan
transpor oksigen hemoglobin juga dapat menyebabkan
gagal nafas
klasifikasi
Gagal nafas hiperkapnea
• Terjadi jika PO2 arterial < 60 mmHg
Gagal nafas hipoksemia
• Terjadi jika PCO2 arterial > 45 mmHg
klasifikasi
Hiperkapnea
• Kadar PCO2 yang tinggi, CO2 meningkat dalam
ruang alveolus, O2 tersisih di alveolus sehingga
PO2 juga akan turun.
• Pasien biasanya didapatkan hiperkapnea dan
hipoksemia
• Paru mungkin normal atau tidak, terutama jika
penyakit utama mengenai bagian nonparenkim
paru seperti dinding dada, otot pernafasan atau
batang otak.
Etiologi hiperkapnea
Paru
• Acute severe asthma
• COPD
• Bronchiectasis
• Edem pulmonal

Dinding dada
• cedera dinding dada
• Ruptur diafragma
• Abdominal distension

CNS
• Cedera kepala
• Obat opiat dan sedative
klasifikasi
Hipoksemia
• Lebih sering dijumpai
• Nilai PO2 rendah tetapi PCO2 normal atau
rendah.
• Derajat PCO2 membedakan dengan gagal
nafas hiperkapnea, masalah utamanya adalah
hipoventilasi alveolar
Etiologi hipokemia
• ARDS
• Pneumonia
• Edem pulmonal
• COPD
• Emphysema
• pneumothoraks
Gambaran klinis
Tata laksana
hiperkapnia
• Tatalaksana suportif memperbaiki ventilasi
alveolar. Dengan mengusahakan terbukanya
jalan napas, penyedotan sekret, stimulasi
batuk, drainase postural atau dengan
membuat jalan napas buatan dengan selang
endotrakeal dan trakeostomi.
• Pemberian oksigen pada pasien yang
hipoksemia
Tata laksana
hipoksemia
• Suplementasi oksigen
• Pada ARDS mungkin diperlukan ventilasi mekanik, (PEEP)
• Atasi penyakit yang mendasari gagal napas
• Buat jalan napas buatan jika terapi pernapasan, oksigen
dan obat-obatan tidak adekuat.
• Bronkodilator
• Agonis beta adrenergik
• Kolinergik
• Teofilin
• Kortikosteroid
• Ekspektoran dan nukelonik
Tata laksana lain
• Pemantauan hemodinamik
• Pemantauan respirasi
• Fisioterapi dada
• nutrisi
OPA
• Alat bantu jalan napas ini hanya digunakan
pada pasien yang tidak sadar
• AIat initidak boleh digunakan pada pasien
sadar atau setengah sadar karena dapat
menyebabkan batuk dan muntah. Sehingga
dapat menstimulasiterjadinya muntah dan
laringospasme.
NPA
• AIat bantu jalan napas nasofaring dapat digunakan
pada pasien yang sadar atau setengah sadar, jadi
pasien yang masih mempunyai refleks batuk dan
muntah.
• Indikasi lain penggunaan NpA adalah bila ditemui
kesulitan pada penggunaan OPA seperti adanya
trauma di sekitar mulut atau trismus.
Ventilasi manual
Intubasi endotrakea
• lntubasi endotrakea adalah proses
memasukkan pipa endotrakea ke dalam trakea
pasien. Bila pipa dimasukkan melalui mulut
disebut intubasi orotrakea, bila melalui hidung
disebut intubasi nasotrakea.
Tekanan krikoid
• Maksud dari penekanan tulang rawan krikoid
adalah untuk mencegah aspirasi regurgitasi isi
lambung ke dalam paru dan membantu
visualisasi orifisium trakea. Penekanan
dilakukan sampai pipa endotrakea masuk,
balon pipa dikembangkan dan posisi pipa
dipastikan tepat.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai