Anda di halaman 1dari 8

Persentase Resiko

Jumlah Keguguran keguguran pada


kehamilan berikutnya
Perempuan yang setidaknya
memiliki 1 bayi lahir hidup

Perempuan yang tidak memiliki


bayi lahir hidup
Penyebab Keguguran
• faktor genetik
• faktor anatomi
• faktor imunologik
• inherited thrombophilias
• faktor endokrin
• Sebab Infeksi
• Faktor Lingkungan
• Faktor yang belum dapat dijelaskan
Faktor Genetik
• Abnormalitas kromosom prenatal
• Aging (penuaan) dan gamete aneuploidy
• Karyotyping the abortus

Preimplantation Genetic diagnosis and Aneuploidy screening


• Secara keseluruhan 50-70% keguguran spontan disebabkan karena
kelainan kromosom pada embrio atau fetus. Trisomies merupakan
yang tersering
• Sekitar 5% dari pasangan dengan keguguran berulang, kariotipe akan
menunjukkan translokasi kromosom yang seimbang yang secara nyata
meningkatkan risiko keguguran karena tingginya prevalensi
aneuploidy pada gamet induk yang terkena.
• Kariotipe menyebabkan kegugruan hamper 50% pada trimester
pertama, 30% pada trimester kedua dan 3% pada janin yang masih
hidup dan terdapat kelainan kromosom.
Kelainan kromosom prenatal
• Mayoritas kelainan kromosom konsepsi berasal dari persilangan satu
gamet normal dan satu gamet aneuploid atau dari nondisjunction
selama perkembangan awal embrio.
• Pada 4-8% pasangan dengan keguguran rekuren, salah satu
diantaranya memiliki kelainan kromosom yang dapat meningkatkan
kemungkinan konsepsi kromosom yang tidak seimbang
• Keseimbangan translokasi (reciprocal, Robertsonian) merupakan
kelainan yang paling sering, mosaic kromosom sex, inversi kromosom,
dan kelainan struktural lainnya.
Aging (penuaan) dan gamete aneuploidy
• Reproduksi penuaan pada wanita dikaitkan dengan peningkatan risiko
keguguran, yang mencerminkan peningkatan prevalensi oosit
aneuploidy.
• Beberapa penelitian memperkirakan bahwa usia berhubungan
dengan instabilitas atau degradasi mekanisme selular yang
menyebabkan eror meiosis segresi dan pencapaian cepat jumlah oosit
aneuploid.
• Kejadian oosit aneuploid relative rendah pada usia <35 tahun (<10%),
dan meningkat sesuai usia. Usia 40 tahun (30%), usia 43 tahun (50%),
dan hamper 100% saat usia 45 tahun.
Karyotyping the abortus

Anda mungkin juga menyukai