Anda di halaman 1dari 17

DOPS

BENDA ASING DI TELINGA

Oleh:
Duta Hafsari 1618012028
Rani Purnama Sari 1618012029

Perceptor:
dr. Mukhlis Imanto, Sp.THT-KL

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN THT-KL


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
RSUD PROVINSI DR. H. ABDOEL MOELOEK
BANDAR LAMPUNG
2018
LAPORAN KASUS
Tanggal Pemeriksaan : 5 Juli 2018 (autoanamnesis)

Identitas Pasien
Nama : Tn.
Umur : tahun Keluhan Utama:
Jenis Kelamin : Laki-laki Telinga kanan kemasukan sabun sejak
kemarin
Pekerjaan : Wiraswasta
Status Perkawinan : Menikah
Keluhan Tambahan :
Agama : Islam
Rasa mengganjal dan tidak nyaman di
Alamat :Bandar Lampung telinga kanan
• Pasien datang ke Poliklinik THT-KL RSUD Dr. H. Abdul
Moeloek pada tanggal 5 Juli 2018 dengan keluhan
telinga kanan kemasukan sabun ketika pasien mandi.
Pasien mengatakan telinga kanan terasa seperti ada

RPS yang mengganjal dan tidak nyaman. Pasien sebelumnya


berusaha mengeluarkan dengan cotton bud, namun
tidak berhasil. Kemudian pasien memutuskan untuk ke
poliklinik THT RSUD Abdul Moeloek dikarenakan keluhan
tidak nyaman. Keluar cairan dari liang telinga (-), nyeri
pada telinga (-), riwayat telinga berair (-)
Riwayat Penyakit Dahulu:
Pasien tidak pernah mengalami hal yang sama
sebelumnya.

Riwayat Penyakit Keluarga:


Tidak ada anggota keluarga pasien yang mengalami
keluhan yang sama dengan pasien. Riwayat penyakit
THT dalam keluarga pasien juga disangkal oleh pasien.

Riwayat Alergi: Pasien tidak ada riwayat alergi.

Riwayat Pengobatan:
Pasien belum berobat sebelumnya.
• Pemerikasaan Fisik : • Status General

Keadaan Umum : Baik Kepala : Normocephali


Mata : Anemis - / - , ikterus - / - ,
Kesadaran : Compos hiperemis - / - , pupil 2 mm
Mentis refleks +/+ isokor
Tekanan darah : 110/80 mmHg THT : sesuai status lokalis
Nadi : 80 kali / menit Leher : pembesaran kelenjar
Suhu : 36,7 oC limfe -/-, pembesaran kelenjar
Pernapasan : 20 kali / menit parotid -/-, tiroid dalam batas
normal, bruit (-), stridor (-)
Thorax :
– Cor : tidak diperiksa

– Pulmo : simetris, suara napas bronchial di


daerah suprasternal, bronchovesikular di daerah
medial, vesicular di daerah lateral. Ronchii-/- &
Wheezing -/-

– Abdomen : tidak dilakukan pemeriksaan


Ekstrimitas : hangat dan tidak ditemukan oedem
di keempat ekstrimitas
Status Lokalis
Hidung dan Sinus Paranasal
TELINGA
Pemeriksaan Kanan Kiri
Pemeriksaan Kanan Kiri
Hidung Luar Bentuk (N), Bentuk (N),
Deformitas (-), Deformitas (-), Inflamasi (- Inflamasi (-),
Aurikula hiperemis (-), edema hiperemis (-), edema ), nyeri nyeri tekan (-
(-) (-) tekan (-), ), deformitas
deformitas (-).
Hiperemis (-), edema Hiperemis (-), edema (-).
Daerah (-), fistula (-), abses (-), fistula (-), abses Vestibulum N N
preaurikula (-), nyeri tekan tragus (-), nyeri tekan tragus Kavum nasi Lapang Lapang
(-) (-)
Septum Deviasi (-)

Hiperemis (-), edema Hiperemis (-), edema Discharge (-) (-)


Daerah
(-), fistula (-), abses (-), fistula (-), abses Mukosa N N
retroaurikula
(-), nyeri tekan (-) (-), nyeri tekan (-)
Tumor (-) (-)
Konka Eutrofi Eutrofi
Serumen (-),edema
Serumen (-),edema (-), Daerah sinus Tidak ada Tidak ada
(-), hiperemis
Meatus hiperemis(-),furunkel frontalis kelainan, kelainan,
(-), furunkel (-), nyeri tekan nyeri tekan (-)
akustikus (-), otorea(-), corpus
otorea(-), corpus (-)
alienum(+)
alienum(+) Daerah sinus Tidak ada Tidak ada
maksilaris kelainan, kelainan,
Membran nyeri tekan nyeri tekan (-)
Intak Intak (-)
timpani
Mulut dan Tenggorok

Pemeriksaan Kanan Kiri


Arcus Faring Warna merah muda, hiperemis (-), oedem (-)
Ulvula Warna merah muda, berada di garis median
Tonsil Hiperemis (-/-), ukuran T1/T1, detritus (-/-)

Laring (Laringoskopi indirek) Hiperemis (-), oedem (-), massa/ nodul (-)
• Resume
Seorang laki-laki, ... tahun datang ke Poliklinik THT-KL RSUD
Dr. H. Abdul Moeloek pada tanggal 5 Juli 2018 dengan
keluhan telinga kanan kemasukan sabun ketika pasien
mandi. Pasien mengatakan telinga kanan terasa seperti ada
yang mengganjal dan tidak nyaman. Pasien sebelumnya
berusaha mengeluarkan dengan cotton bud, namun tidak
berhasil. Kemudian pasien memutuskan untuk ke poliklinik
THT RSUD Abdul Moeloek dikarenakan keluhan tidak
nyaman. Keluar cairan dari liang telinga (-), nyeri pada
telinga (-), riwayat telinga berair (-).

• Diagnosis Kerja
Corpus Alienum (sabun) et AD
Penatalaksanaan
• Irigasi

Non Medikamentosa:
• Ketika ada benda asing masuk, jangan ada tindakan yang dilakukan sendiri
oleh pasien atau keluarga, segera dibawa ke dokter.
• Setelah dilakukan tindakan, jika ada tanda-tanda inflamasi seperti nyeri,
kemerahan pada telinga atau ada sekret yang keluar dari telinga segera
kembali ke dokter.

Prognosis
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam
Ekstraksi Benda Asing Telinga

Ekstraksi benda asing telinga atau dikenal


sebagai ekstraksi corpus alienum dari meatus
eksternus telinga, adalah suatu prosedur yang
umum dilakukan di instalasi gawat darurat.
Beberapa tehnik di klinik pada pengeluaran benda asing di teinga:
• Forceps yang sudah dimodifikasi dapat digunakan untuk mengambil benda
dengan bantuan otoskop
• Suction dapat digunakan untuk menghisap benda
• Irigasi liang telinga dengan air hangat dengan pipa kecil dapat membuat
benda-benda keluar dari liang telinga serta membersihkan debris.
• Penggunaan alat seperti magnet dapat digunakan untuk benda dari logam
• Sedasi pada anak perlu dilakukan jika tidak dapat mentoleransi rasa sakit
dan takut.
• Serangga dalam liang telinga biasanya diberikan lidocain atau minyak, lalu
diirigasi dengan air hangat.

Setelah benda asing keluar, diberikan antibiotik tetes selama lima hari sampai
seminggu untuk mencegah infeksi dari trauma liang telinga.
Persiapan Pasien

Perlu melakukan anamnesis terkait benda asing apa yang masuk


ke dalam telinga, kapan terjadinya, dan tindakan apa yang telah
dilakukan pasien sebelum datang ke tempat praktek dokter.
Kemudian menjelaskan mengenai kondisi pasien dan tindakan
yang akan dilakukan.

Anestesi lokal tidak umum digunakan pada benda asing telinga


tanpa komplikasi. Walau demikian, anestesi lokal tetap dapat
diberikan pada pasien yang tidak kooperatif.
Peralatan
Peralatan yang akan digunakan tergantung pada jenis benda asing dan
metode ekstraksinya. Secara umum, peralatan yang umum dipergunakan
adalah:
• Otoskop dengan lensa yang dapat digerakkan
• Otoskop mikroskopik
• Lampu kepala
• Forcep bayonet
• Forcep alligator
• Spuit
• Angiocatheter, 20 gauge (ga)
• Wadah penampung cairan
• Peralatan suction beserta kateter berujung lembut
• Magnet untuk benda asing bersifat metal
Prosedural
Cara melihat ke dalam lubang telinga:
• Pada anak kecil dan orang dewasa, tarik daun telinga bagian
atas secara lembut ke arah superior dan posterior. Cara ini
akan membentuk kanal telinga yang tadinya berkelok menjadi
lurus secara optimal sehingga memudahkan visualisasi lubang
telinga secara jelas hingga ke dalam membran timpani
• Pada bayi, untuk melihat lubang telinga secara jelas dan
optimal, tarik daun telinganya secara lembut ke arah
posterior, atau ke arah bawah

Setelah didapatkan visualisasi benda asing, dapat menentukan


teknik ekstraksi benda asing berdasarkan jenis benda asingnya.
Teknik yang dapat dilakukan adalah ekstraksi mekanik, irigasi,
dan suction.
IRIGASI

Irigasi telinga adalah proses pembilasan saluran telinga


eksternal dengan air steril atau saline steril. Hal ini
digunakan untuk mengobati pasien yang mengeluh
benda asing atau cerumen impaksi.

Irigasi, dikontraindikasikan untuk ekstraksi benda asing


yang bersifat substansi organik. Hal ini karena cairan
yang digunakan untuk irigasi akan dapat menyebabkan
benda asing organik menjadi bertambah besar sehingga
semakin sulit untuk dikeluarkan dari lubang telinga.
Prosedur Irigasi
• Langkah pertama untuk melakukan teknik ini adalah dengan menghubungkan 20-
ga angiokateter ke spuit ukuran 60 mL. Cairan yang digunakan untuk irigasi ini
adalah air biasa, atau normal saline yang telah dihangatkan karena akan
memberikan kenyamanan yang lebih pada pasien.
• Posisikan pasien dengan nyaman dengan meletakkan plastik dan handuk sekeliling
bahu dan leher pasien agar tetap kering sewaktu prosedur tindakan berlangsung.
Letakkan wadah penampung cairan di bawah telinga yang akan dilakukan tindakan,
untuk menampung cairan irigasi yang akan dialirkan ke dalam lubang telinga.
• Perlu memperhatikan untuk tidak memasukkan kateter terlalu dalam pada lubang
telinga supaya tidak terjadi perforasi membran timpani. Lakukan irigasi dengan
cara mempertahankan ujung kateter secara tetap dan tidak bergerak kemudian
alirkan cairan secara perlahan hingga benda asing terbilas dan hanyut keluar
terbawa air.

Setelah irigasi berhasil dilakukan, lakukan pemeriksaan telinga ulang untuk


memastikan hal berikut ini:
• Pengeluaran benda asing tidak tersisa, dan tidak ada bagian yang tertinggal
• Tidak ada komplikasi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai