Anda di halaman 1dari 20

By Supriadi

Myocard infark akut adalah nekrosis miokard akibat


aliran darah ke otot jantung terganggu. kematian atau
nekrose jaringan miokardial akibat menurunnya
secara tiba-tiba aliran darah koroner atau
meningkatnya kebutuhan oksigen secara tiba-tiba
tanpa perfusi arteri koronaria yang cukup. Hal ini
biasa disebabkan oleh adanya arterosklerosis,
trombosis/ emboli, konstriksi arteri koronaria yang
lama.
1. Faktor penyebab
a. Berkurangnya suplai oksigen ke miokard yang
disebabkan oleh tiga faktor:
1). Faktor pembuluh darah
2). Faktor sirkulasi
3). Faktor darah

b. Curah jantung yang meningkat


c. Kebutuhan oksigen miokard meningkat
2. Faktor predisposisi
a. Faktor resiko biologis yang tidak dapat dirubah
b. Faktor resiko yang dapat dirubah
1). Mayor
2). Minor
1. nyeri dada retrosternal, seperti diremas-remas, ditekan,
ditusuk, panas atau ditindih barang berat.
2. mual
3. Muntah
4. Sesak
5. Pusing
6. keringat dingin
7. Takikardia
8. kulit yang pucat, dingin
1. EKG
Untuk mengetahui fungsi jantung. Akan ditemukan
gelombang T inverted, ST depresi, Q patologis.
2. Elektrolit
3. Sel darah putih
4. Foto dada
5. Coronary Angiography
6. Dll
 Aritmia
 Bradikardia sinus
 Irama nodal
 Gangguan hantaran atrioventrikular
 Gangguan hantaran intraventrikel
 Asistolik
 Takikardia sinus
 Kontraksi atrium prematur
 Takikardia supraventrikel
 Flutter atrium
 Fibrilasi atrium
 Takikardia atrium multifokal
 Kontraksi prematur ventrikel
 Takikardia ventrikel
 Takikardia idioventrikel
 Flutter dan Fibrilasi ventrikel
 Renjatan kardiogenik
 Tromboembolisme
 Perikarditis
 Aneurisme ventrikel
 Regurgitasi mitral akut
 Ruptur jantung dan septum
1. Tindakan pada unit gawat darurat :
 Tirah baring, posisi semi fowler.
 Monitor EKG
 Infus D5% 10 – 12 tetes/ menit
 Oksigen 2 – 4 lt/menit
 Observasi tanda-tanda vital
 Diet rendah kalori dan mudah dicerna
 Analgesik : morphin 5 mg atau petidin 25 – 50 mg
 Psikoterapi untuk mengurangi cemas
 Antikoagulan : heparin tiap 4 – 6 jam /infus
2. Tindakan penatalaksanaan perawatan di ICCU :
 Penderita dirawat diruang ICCU,atau yang memiliki
fasilitas untuk perawatan jantung.
 Pasang monitor ECG.
 Observasi tanda-tanda vital tiap ½ jam sampai stabil,
selanjutnya 2 sampai 4 jam sesuai kebutuhan.
 Pasang infus Nacl 0,9% atau Dx 5% bila belum ada.
3. Tujuan tindakan penatalaksanaan medis :
 Memperbaiki aliran pembuluh koroner/perfusi
koroner.
 Mencegah perluasan infark.
 Mencegah komplikasi.
 Mengurangai angka kematian.
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN MYOCARD INFARK ACUT
1. Pengkajian Primer
a. Airways
b. Breathing
c. Circulation
2. Pengkajian Sekunder
a. Aktifitas
b. Sirkulasi
c. Integritas ego
d. Makanan atau cairan
e. Nyeri atau ketidaknyamanan
f. Pernafasan
1. Nyeri berhubungan dengan iskemia jaringan sekunder
terhadap sumbatan arteri
Intervensi :
 Observasi karakteristik, lokasi, waktu, dan perjalanan rasa
nyeri dada.
 Anjurkan pada klien menghentikan aktifitas selama ada
serangan dan istirahat.
 Bantu klien melakukan tehnik relaksasi, misalnya nafas dalam,
perilaku distraksi, visualisasi, atau bimbingan imajinasi.
 Monitor tanda-tanda vital ( nadi & tekanan darah ) tiap dua
jam.
 Kolaborasi dengan tim kesehatan dalam pemberian analgetik.
2. Resiko penurunan curah jantung berhubungan
dengan penurunan karakteristik miokard.
Intervensi :
 Pertahankan tirah baring selama fase akut
 Monitor haluaran urin
 Kaji dan pantau TTV tiap jam
 Kaji dan pantau EKG tiap hari
 Berikan oksigen sesuai kebutuhan
 Pertahankan cairan parenteral dan obat-obatan sesuai
advis
 Berikan makanan sesuai diitnya
3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan
ketidakseimbangan antara suplai oksigen miokard dan
kebutuhan
Intervensi :
 Catat frekuensi jantung, irama, dan perubahan TD selama
dan sesudah aktifitas
 Tingkatkan istirahat ( di tempat tidur )
 Kaji ulang tanda gangguan yang menunjukan tidak
toleran terhadap aktifitas atau memerlukan pelaporan
pada dokter.
 Batasi aktifitas pada dasar nyeri dan berikan aktifitas
sensori yang tidak berat.
4. Cemas berhubungan dengan ancaman aktual
terhadap integritas biologis
Intervensi :
 Kaji tanda dan respon verbal serta non verbal terhadap
ansietas
 Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman
 Ajarkan tehnik relaksasi
 Minimalkan rangsang yang membuat stress
 Diskusikan dan orientasikan klien dengan lingkungan
dan peralatan
5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang
informasi tentang fungsi jantung / implikasi penyakit
jantung dan status kesehatan yang akan datang
Intervensi :
 Berikan informasi dalam bentuk belajar yang bervariasi,
contoh buku, program audio/ visual, tanya jawab dll.
 Beri penjelasan faktor resiko, diet ( rendah lemak dan
rendah garam ) dan aktifitas yang berlebihan
 Latih pasien sehubungan dengan aktifitas yang bertahap
contoh : jalan, kerja, rekreasi aktifitas seksual.

Anda mungkin juga menyukai