0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
48 tayangan23 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang keyakinan Hindu mengenai hukum karma, hasil perbuatan (karmaphala), dan kelahiran kembali (punarbawa). Karmaphala dan punarbawa memiliki hubungan erat dimana hasil perbuatan seseorang akan menentukan status kelahirannya di kehidupan berikutnya. Dokumen tersebut juga menjelaskan tiga jenis karmaphala yaitu sancita, prarabda, dan kriyamana.
Dokumen tersebut membahas tentang keyakinan Hindu mengenai hukum karma, hasil perbuatan (karmaphala), dan kelahiran kembali (punarbawa). Karmaphala dan punarbawa memiliki hubungan erat dimana hasil perbuatan seseorang akan menentukan status kelahirannya di kehidupan berikutnya. Dokumen tersebut juga menjelaskan tiga jenis karmaphala yaitu sancita, prarabda, dan kriyamana.
Dokumen tersebut membahas tentang keyakinan Hindu mengenai hukum karma, hasil perbuatan (karmaphala), dan kelahiran kembali (punarbawa). Karmaphala dan punarbawa memiliki hubungan erat dimana hasil perbuatan seseorang akan menentukan status kelahirannya di kehidupan berikutnya. Dokumen tersebut juga menjelaskan tiga jenis karmaphala yaitu sancita, prarabda, dan kriyamana.
SWASTYASTU Nama kelompok : eka saputra NIM : 11.1.5.6.2.93 I bagus putu swambayana OM NIM : 11.1.5.6.1.77
SWASTYASTU CRADDHA
KARMA PHALA &
PUNARBHAWA KARMA PHALA Karma ( Percaya dengan adanya Hukum Karma Phala ) Setiap perbuatan yang kita lakukan di dunia ini baik atau buruk akan memberikan hasil. Tidak ada perbuatan sekecil apapun yang luput dari hasil atau pahala, langsung maupun tidak langsung pahala itu pasti akan datang. Kita percaya bahwa perbuatan yang baik atau Subha karma membawa hasil yang menyenangkan atau baik. Sebaliknya perbuatan yang buruk atau Asubha karma akan membawa hasil yang duka atau tidak baik. Perbuatan – perbuatan buruk atau Asubha karma menyebabkan Atma jatuh ke Neraka, dimana ia mengalami segala macam siksaan. Bila hasil perbuatan jahat itu sudah habis terderita, maka ia akan menjelma kembali ke dunia sebagai binatang atau manusia sengsara ( Neraka Syuta ). Namun, bila perbuatan – perbuatan yang dilakukan baik maka berbagai kebahagiaan hidup akan dinikmati di sorga. Dan bila hasil dari perbuatan – perbuatan baik itu sudah habis dinikmati, kelak menjelma kembali ke dunia sebagai orang yang bahagia dengan mudah ia mendapatkan pengetahuan yang utama. Jika dilihat dari sudut waktu Karma Phala dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu : 1. Sancita karma phala Adalah hasil dari perbuatan kita dalam kehidupan terdahulu yang belum habis dinikmati dan masih merupakan benih yang menentukan kehidupan kita sekarang. Bila karma kita pada kehidupan yang terdahulu baik, maka kehidupan kita sekarang akan baik pula ( senang, sejahtera, bahagia ). Sebaliknya bila perbuatan kita terdahulu buruk maka kehidupan kita yang sekarang inipun akan buruk ( selalu menderita, susah, dan sengsara ). 2. Prarabda karma phala Adalah hasil dari perbuatan kita pada kehidupan sekarang ini tanpa ada sisanya, sewaktu masih hidup telah dapat memetik hasilnya, atas karma yang dibuat sekarang. Sekarang menanam kebijaksanaan dan kebajikan pada orang lain dan seketika itu atau beberapa waktu kemudian dalam hidupnya akan menerima pahala, berupa kebahagiaan. Sebaliknya sekarang berbuat dosa, maka dalm hidup ini dirasakan dan diterima hasilnya berupa penderitaan akibat dari dosa itu. Prarabda karma phala dapat diartikan sebagai karma phala cepat. 3. Kriyamana karma phala Adalah pahala dari perbuatan yang tidak dapat dinikmati langsung pada kehidupan saat berbuat. Tetapi, akibat dari perbuatan pada kehidupan sekarang akan dan di terima pada kehidupan yang akan datang, setelah orangnya mengalami proses kematian serta pahalanya pada kelahiran berikutnya. Apabila karma pada kehidupan yang sekarang baik maka pahala pada kehidupan berikutnya adalah hidup bahagia, dan apabila karma pada kehidupan sekarang buruk maka pahala yang kelak diterima berupa kesengsaraan. PUNARBAWA Pengertian PUNARBAWA
Punarbhawa yang artinya lahir kembali
ke dunia secara berulang – ulang. Kelahiran kembali ini terjadi karena adanya atma masih diliputi oleh keinginan dan kemauan yang berhubungan dengan keduniawian. Kelahiran dan hidup ini sesungguhnya adalah sengsara, sebagai hukuman yang diakibatkan oleh perbuatan atau karma di masa kelahiran yang lampau. Jangka pembebasan diri dari samsara, tergantung pada perbuatan baik kita yang lampau ( atita ) yang akan datang ( nagata ) dan sekarang ( wartamana ). Pembebasan dari samsara berarti mencapai penyempurnaan atma dan mencapai moksa yang dapat dicapai di dunia ini juga. Pengalaman kehidupan samsara ini dialami oleh Dewi Amba dalam cerita Mahabharata yang lahir menjadi Sri Kandi. Selanjutnya keyakinan adanya Punarbhawa ini akan menimbulkan tindakan sebagai berikut : Pitra Yadnya yaitu memberikan korban suci terhadap leluhur kita, karena kita percaya leluhur itu masih hidup di dunia ini yang lebih halus. Berusaha menghindari semua perbuatan buruk karena jika tidak, akan membawa ke alam neraka atau menglami kehidupan yang lebih buruk lagi. Pelaksanaan dana Punya ( amal saleh ), karena perbuatan ini membawa kebahagiaan setelah meninggal. Berusaha menghindari semua perbuatan buruk karena jika tidak, akan membawa ke alam neraka atau menglami kehidupan yang lebih buruk lagi. Hubungan Antara Karmaphala dan Punarbawa : Hubungan antara karma phala dan punarbhawa adalah setiap perbuatan yang dilakukan oleh seseorang dalam hidup ini, dalam pahala yang melekat pada badan halus. Bekas perbuatan inilah disebut karma wesana yang dapat menghantarkan roh menuju akhirat (sorga & neraka). Jadi hanya perbutan baik dan buruk yang akan menentukan status kelahiran dimasa yang akan datang. Kesimpulan Karmaphala dan Punarbawa adalah dua dari lima jenis Craddha yang terdapat dalam ajaran agama hindu. Kedua ajaran ini memiliki hubungan yang sangat erat yaitu jika kita lahir kembali kedunia itu semua ditentukan oleh hasil perbuatan kita pada jaman yang lampau. Wenten sane metaken ???