Anda di halaman 1dari 14

A.

Proses Terjadinya
Bhuwana Agung
• Menurut ajaran Agama Hindu dinyatakan
bahwa alam semesta ini berasal dari Bhatara
Siwa, yang disebut juga Rudra. Proses
terjadinya alam semesta ini dimulai dari
tahapan yang sangat halus dan gaib (niskala),
berevolusi ke tahap yang semakin kasar atau
nyata (sekala). Disebutkan ada duabelas
tahapan yang disebut “Tattwa rwawelas”.
• Rudra merupakan asal mula alam semesta ini,
beliau berkeadaan sunya (sepi). Dari Rudra
muncullah Sang Purusa “Brahma” yang
merupakan benih kehidupan bersifat nitya
(abadi). Selain sifat Purusa muncul juga
Awyakta (Pradhana atau Prakerti) yang
bersifat material. Dari Awyakta (Wisnu)
muncul Budhi yang bersifat sattwa sebagai asa
kesadaran
• Dari Budhi muncullah Ahamkara yang bersifat
rajas sebagai asas individualis. Dari Ahamkara
muncullah yang bersifat tamas yaitu Panca Tan
Matra yang kemudian memunculkan Manah
yang merupakan asas akal dan pikiran. Dari
Manah muncullah Akasa yang bersifat sabda
(suara).
• Dari Akasa muncullah Bayu yang bersifat
sabda, sparsa (suara dan rabaan). Dari Bayu
muncullah Agni yang bersifat sabda, rupa, rasa
(suara, rupa dan rasa). Dari Agni muncullah
Apah yang bersifat sabda, sparsa, rupa, rasa
(suara, rabaan, rupa dan rasa).
• Dari Apah muncullah Perthiwi bersifat sabda,
sparsa, rupa, rasa, dan gandha (suara, rabaan,
rupa, rasa, dan bau) yang merupakan bagian
dari Panca Tan Matra. Sedangkan Akasa, Bayu,
Teja, Apah dan Perthiwi adalah bagian dari
Panca Maha Butha.kedua unsure inilah yang
membangun alam semesta.
• Tuhan menciptakan alam semesta
berdasarkan Tapa yang memunculkan dua
kekuatan yang saling melengkapi yaitu Purusa
bersifat kejiwaan dan Prakerti bersifat
kebendaan yang memunculkan zat yang
sangat halus yaitu Citta yang berpengaruh
pada Tri Guna yaitu Satwam bersifat bijaksana
Rajas bersifat aktif dan Tamas bersifat gelap.
• Melalui Prakerti dan Tri Guna maka
bergeraklah unsure-unsur yang menjadikan
alam semesta seperti Pramanu, Akasa, Kola,
dan Dik. Pramanu dan Akasa disebut juga
Panca Maha Bhuta. Panca Maha Bhuta
kemudian berevolusi terciptalah Brahmanda-
Brahmanda dalam jagat raya, salah satu wujud
Brahmanda adalah bumi.
• Bumi sebagai tempat hidup makhluk hidup
yang diciptakan Tuhan meiliki beberapa
lapisan, yaitu :
• 1. Lapisan menuju ruang jagat raya disebut
sapta Loka, diantaranya :
• a. Bhur Loka (alam manusia)
• b. Bhuwah Loka (alam pitar
• c. Swah Loka (alam dewa)
• d. Maha Loka
• e. Jana Loka
• f. Tapa Loka
• g. Satya Loka (alam Nirguna Brahman)
• 2. Lapisan menuju inti bumi (Kalagni Rudra)
disebut Sapta Petala, diantaranya :
• a. Atala
• b. Vatala
• c. Sutala
• d. Talatala
• e. Mahatala
• f. Rasatala
• g. Patala
• Setelah alam semesta ini ada, bila Tuhan
berkehendak maka yang ada di alam semesta
ini akan kembali kepada-Nya. Saat itu disebut
dengan Pralaya (Brahmanakta). Gambaran
saat terjadinya Pralaya dikatakan bermula dari
hancurnya ikatan kesatuan api (teja) lalu
menyebar ke seluruh ruangan besar yang
menyebabkan udara menjadi panas dan air
menjadi menguap
• Zat logam atau tanah huncur menjadi cair
kemudian menjadi asap. Panca Maha Bhuta
kembali menjadi atom-atom. Segala ruang
dipenuhi hawa kemerah-merahan dengan
gejolak yang hebat dan dentuman halilintar
sambung-menyambung.
• Tuhan mengembalikan semua unsure alam
melalui hokum-Nya yang disebut “Rta”.
Demikianlah ajaran Agama Hindu
menyebutkan proses terjadinya alam semesta
dan saat Pralayanya alam semesta ini.

Anda mungkin juga menyukai