Anda di halaman 1dari 26

BUDI SANTOSO

Desain, populasi dan sampel, waktu, tempat penelitian,


metode pengumpulan daa, alat pengumpul data, prosedur, etik
dan analisa data

BAB IV Metode Penelitian


A. Desain Penelitian
B. Populasi dan Sampel
C. Waktu dan Tempat Penelitian
D. Metode Pengumpulan Data
E. Alat Pengumpul data
F. Prosedur Pengumulana Data
G.Pertimbangan Etik
H. Analisa Data
 DESKRIPTIF :Pengkajian Fenomena
berdasarkan fakta empiris.
 EKSPERIMEN :Fokus pada pembuktian dan
Pengembangan
 Desain penelitianDigunakan untuk peneliti
sebagai petunjuk dalam perencanaan dan
pelaksanaan penelitian untuk mencapai tujuan
atau menjawab pertanyaan penelitian
 Lazimnya ditentukan setelah perumusan
hipotesis penelitian
 Rancangan penelitian merupakan strategi untuk
mendapatkan data untuk pengujian hipotesis
atau menjawab pertanyaan penelitian dan alat
untuk mengontrol variabel yang berpegnaruh
dalam penelitian.
INTERVENSI PENELITI

Tidak Ya

Deskriptif, Analitik Hubungan Komparasi Eksperimen

Tujuan Utama Mencari Memiliki : (1) kelompok Kontrol


Hubungan? (2) Randomisasi (3) Pengendalian
ketat pada variabel
Tidak Ya
Tidak 2 saja Ya
Deskriptif, Studi Subjek yang dite
kasus, Survey liti sebagai klpk Quasi Eksprimen True Eksperimen

Ya Random/ Kel Kontrol


Tidak Pra Eksperimen: One shot case studi;
Cross Sectional one group pre-post test design; statistic group
komperatif (cohort ,Case control ) comparision
 Desain penelitian Deskriptif : studi kasus
desain penelitian Survey
 Desain Studi Korelasional (hubungan/
Asosiasi) : Cross Sectional
 Desain studi komparatif : Kohort (penelitian
prospektif) dan Case Control (retrospektif)
 Case Control (retrospektif)
Menilai Faktor Risiko Kini
Retrospekstif

Faktor Risiko Kasus: Astma

Faktor Risiko Kontrol: Tdk Astma


 Tujuan untuk mencari sebab akibat dengan
intervensi peneliti terhadap variabel bebas
 Menguji Hipotesis
 Dilihat dari aspek kemampuan dalam melakukan
kontrol terhadap variabel rancangan
eksperimen dibagi dalam: (1) Pra-
eksperimental, (2) Eksperimen Semu dan (3)
True Eksperimental (eksperimen murni)
Pra Eksperimen : dicirikan tidak adanya kelompok
kontrol untuk diperbandingkan dengan kelompok
eksperimen
 One Shot case Study: Intervensi pada suatu
kelompok kemudian diobservasi variabel
dependen setelah diintervensi contoh:
Observasi penyembuhan luka pasca operasi
setelah dilakukan mobilisasi
 Subjek Pra Perlakuan Pasca-tes
- I O
Time 1 Time 2 Time 3
- : Tidak Diobservasi sebelum tindakan
I : Intervensi O : Observasi pasca Intervensi
 Pra-Pasca Test (one group pra-test- posttest
design) mengungkapkan hubungan sebab akibat
pada suatu kelompok
 Subjek Pra Perlakuan Pasca-tes
O I O1
Time 1 Time 2 Time 3

O: Observasi sebelum Intervensi


I : Intervensi
O1: Observasi setelah Intervensi
 Static Group Comparison : Meneliti pengaruh dari
suatu tindakan pada kelompok subjek yang
mendapat perlakuan kemudian dibandingakan
dengan subjek yang tidak mendapat perlakuan
 Subjek Pra Perlakuan Pasca-tes
 K-A O I O1-A
 K-B - - O1-B
Time 1 Time 2 Time 3

- : Tidak diobservasi dan Tidak Intervensi


O: Observasi sebelum Intervensi
I : Intervensi
O1(A+B): Observasi setelah Intervensi kelompok A dan B
 Penelitian Untuk Mengetahui Hubungan
Sebab Akibat dengan Melibatkan kelompok
Eksperimental dan Kelompok Control Namun
Pemilihan Kedua Kelompok tidak Random
(acak) sehingga dari awal bisa saja kedua
kelompok sudah berbeda.
 Subjek Pra Perlakuan Pasca-tes
 K-A O I O1-A
 K-B O - O1-
B
Time 1 Time 2 Time 3
O: Observasi sebelum Intervensi
I : Intervensi
O1 A/B: Observasi setelah Intervensi
 PenelitianUntuk Mengetahui Hubungan
Sebab Akibat dengan Melibatkan kelompok
Eksperimental dan Kelompok Control dengan
Pemilihan Kedua Kelompok Random (acak).
 Pasca tes dengan pemilihan
 Subjek Pra Perlakuan Pasca-tes
 R - I O1
 R - - O1
Time 1 Time 2 Time 3
- : Tidak Observasi atau Intervensi
I : Intervensi
O1: Observasi setelah Intervensi
 Pra Tes dan Pasca tes dengan Pemilihan :
 Subjek Pra Perlakuan Pasca-tes
 R O I O1
 R O - O1
Time 1 Time 2 Time 3

- : Tidak Intervensi
O: Observasi sebelum Intervensi
I : Intervensi
O1: Observasi setelah Intervensi
 SOLOMON (Gabungan dua metode eksperimen) :
 Subjek Pra Perlakuan Pasca-tes
 R - I O1
 R - - O1
 R O I O1
 R O - O1
Time 1 Time 2 Time 3

- : Tidak Intervensi dan tidak diobservasi


O: Observasi sebelum Intervensi
I : Intervensi
O1: Observasi setelah Intervensi
 POPULASI Adalah setiap Subjek yang memenuhi
kriteria yang telah ditetapkan
 Populasi Target adalah populasi yang sampling
kriteria dan menjadi sasaran akhir penelitia,
bersifat umum
 Populasi Terjangkau populasi yang memenuhi
kriteria dalam penelitian dan terjangkau oleh
peneliti
 POPULASI Adalah setiap Subjek yang memenuhi
kriteria yang telah ditetapkan
 Populasi Target adalah populasi yang sampling
kriteria dan menjadi sasaran akhir penelitia,
bersifat umum
 Populasi Terjangkau populasi yang memenuhi
kriteria dalam penelitian dan terjangkau oleh
peneliti
Subjek Penelitian Karakteristik Contoh

Dibatasi Oleh
Populasi Stres Hospitalisasi
Karteristik Klinis,
Target pada anak
demografi

Populasi Dibatasi oleh Anak Stress Hospi-


Terjangkau Tempat dan waktu talisasi pada RSMH
50 anak/bln

Sampel Dipilih secara 30 Anak stress


random hospitalisasi
 Sampel adalah bagian dari populasi yang
dapat dipergunakan sebagai subjek
penelitian melalui sampling. Sampling adalah
proses menyeleksi populasi yang dapat
mewakili populasi yang ada.
 Syarat Sampel:
 Representatif : dapat mewakili populasi yang ada
 Jumlah yang cukup. Polit da Hungler (1993) semakin
besar sampel yang digunakan semakin baik
representatif hasil penelitian. Besar Sampel dapat
dihitung dengan formula tertentu.
 Tujuan Untuk Mengurangi Bias hasil penelitian
khususnya pada variabel-variabel kontrol
 KRITERIA INKLUSI adalah kriteria umum subjek
dari suatu populasi. Misal penelitian pengaruh
mobiliasi dengan pemulihan peristaltik usus,
kriteria inklusi seperti Umur Pasien, Jenis
anestesi yang digunakan.
 KRITERIAEKSLUSI yaitu mengeluarkan subjek
yang karena berbagai kondisi seperti:
 Subjek yang dapat mengganggu pelaksanaan
penelitian misalnya tempat tinggal tidak tetap dan
sulit ditemui, Meninggalkan lokasi penelitian untuk
waktu yang lama
 Hambatan etis
 Subjek menolak berpartisipasi
 Merupakan cara-cara yang ditempuh dalam
pengambilan sampel penelitian agar sampel
yang dipilih benar-benar sesuai dengan
keseluruhan subjek penelitian.
 PROBABILITY SAMPLING: Setiap Subjek
penelitian (populasi) memiliki kesempatan yang
sama untuk terpilih menjadi sampel penelitian.
Menggunaka Random Sampling.
 SIMPLE RANDOM SAMPLING : Pengambil sampel
sederhana dimana setiap subjek memiliki
kesempatan yang sama untuk menjadi sampel
dengan diseleksi secara acak (random)
 STRATIFIED RANDOM SAMPLING
 CLUSTER SAMPLING : Pengelompokan
sampel berdasarkan wilayah atau lokasi
populasi atau karakteristik tertentu.
 SYSTEMATIC SAMPLING: Pengambilan
sampel dengan sistematik dengan syarat
bahwa tersedia daftara populasi yang
akan digunakan. Misalnya Tersedia 1000
populasi diperlukan sampel 50 orang
misalnya maka (1000:50= 20) jadi setiap
kelipatan 20 adalah sampel penelitian
(populasi nomor 1:20:40:60: dst)
NON PROBABILITY SAMPLING
Convinence Sampling: Mengambil
sampel atas dasar pertimbangan
menyenangkan atau memudahkan
peneliti
Quato Sampling: Penentuan sampel
berdasarkan kuota atau jumlah
tertentu.
NON PROBABILITY SAMPLING
Purposive Sampling/ Judgment
Sampling yaitu pemilihan sampel
berdasarkan pertimbangan peneliti
(tujuan/pertanyaan penelitian)
Consecutive Sampling: Pemilihan
sampel dengan menetapkan subjek
yang memenuhi kriteria penelitian
sampai kurun waktu tertentu/
Accidental samling

Anda mungkin juga menyukai