Anda di halaman 1dari 22

Prof. H. ENDAY SUKANDAR, dr.

,SpPD-
KGH.,FINASIM
• Kata Pengantar
• Kurikulum Berbasis Kompetensi
• Teknologi Edukasi
• Materi Pokok Bahasan Hemodialisis
• Materi Pokok Bahasan CAPD
• Tujuan Instruksional Pelatihan Hemodialisis
• Tujuan Instruksional Pelatihan CAPD
• Metoda Proses Belajar Mengajar Dialisis
• Pelatihan Teknisi Mesin Dialisis
• Evaluasi
Kurikulum merupakan masalah esensi untuk
setiap program pendidikan dan pelatihan (misal
mahir dialisis) yang berhubungan dengan segala
kegiatan dan pengalaman belajar yang telah
direncanakan (dirancangkan) yang
diselenggarakan PERNEFRI KORWIL JABAR
bekerjasama dengan RS. Khusus Ginjal Ny. RA
Habibie sebagai jejaring RS. FK. Unpad/RSUP Dr.
Hasan Sadikin, dengan maksud untuk mencapai
tujuan pendidikan (pelatihan) yang telah
ditetapkan.
KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
Gambar 1. Memperlihatkan ilustrasi kurikulum moderen yang
berbasis kompetensi yang digunakan untuk program
pelatihan teknik dialisis yang melibatkan 3 kelompok peserta
pelatihan yang berbeda latar belakang derajat kompetensinya.
Kurikulum modern berbasis kompetensi terdiri dari beberapa
unsur; yaitu:
- Instalasi Diklat RS. Khusus Ginjal Ny. R.A Habibie
- Teknologi Edukasi
- Metoda proses belajar mengajar
- Materi bahan pelajaran
. Tujuan intruksional umum
. Tujuan intruksional khusus
- Evaluasi
. Indeks prestasi peserta pelatihan
. Semua komponen kurikulum
PESERTA
PELATIHAN

INSTALASI
RSD
DIKLAT

PROSES RS. NY. RA.


BM
TEKNOLOGI EDUKSI RSS
HABIBIE

FK.UNPAD/
RSD
RSHS

MATERI PELAJARAN

Kognitif
Psikomotor
Affektif

EVALUASI

Gambar Kurikulum modern berbasis kompetensi


_ _ _ _ _ _ Evaluasi
RSD = Rumah Sakit Daerah
TEKNOLOGI EDUKASI
Teknologi edukasi merupakan hardware dan software yang
cukup memadai untuk menunjang keberhasilan pelatihan
mahir teknik dialisis sesuai dengan tujuan pelatihan.
1. Rumah Sakit Khusus Ginjal Ny. RA. Habibie
1.1 Ruang kuliah dan diskusi
1.2 Ruang istirahat
1.3 Ruang perpustakaan
1.4 Peralatan audio-visual
1.5 Ruang simulasi teknik dialisis
1.6 Water treatment
1.7 Ruang reuse dengan 4 mesin
1.8 Ruang pelayanan HD dengan kapasitas 50 mesin HD
dengan berbagai tipe/merk mesin
1.9 Ruang operasi
1.10 Software
2. RS. FK UNPAD / RSUP. Dr. Hasan Sadikin
2.1 Divisi Ginjal & Hipertensi/PERNEFRI Korwil Jawa Barat
2.1.1 Prof. Enday Sukandar, dr. SpPD-KGH, FINASIM.
2.1.2 Prof. DR. H.M. Rachmat Soelaeman, dr. SpPD-KGH, FINASIM.
2.1.3 Prof. DR. Rully MA Roesli, dr. SpPD-KGH, FINASIM.
2.1.4 DR. Abdul Hadi Martakusumah, dr. SpPD-KGH, FINASIM.
2.1.5 Rubin Surachno Gondodiputro, dr. SpPD-KGH, FINASIM.
2.1.6 DR. Ria Bandiara, dr. SpPD-KGH, FINASIM.
2.1.7 Rudi Supriyadi, dr. M.Kes, SpPD-KGH, FINASIM.
2.1.8 Afiatin, dr. SpPD-KGH.
2.1.9 DR. Emmy Hermiyanti Pranggono, dr. SpPD-KIC, FINASIM.
2.1.10 Lilik Sukesi, dr. SpPD-KIC, FINASIM.
2.2 Bedah Vaskular
2.2.1 Prof. Hendro S. Yuwono, dr. Ph.D, SpB(KV)
2.2.2 Rama Nusjirwan, dr. SpBT(KV)
2.3 Bagian Jantung & Pembuluh Darah
2.3.1 M. Rizki, dr. SpJP
2.4 Bagian Gizi RS. Khusus Ginjal Ny. R.A Habibie
2.5. Bagian Psikiatri
2.5.1 Hasrini Rowawi, dr. SpKJ, MHA
MATERI POKOK BAHASAN HEMODIALISIS
1. Fungsi Ginjal Normal
2. Pendekatan diagnosa klinik pasien dengan Penyakit
3. Pendekatan diagnosa klinik pasien dengan “Acute Kidney injury”
4. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit pada pasien ginjal kronis
5. Limitations of dialysis as replacement for normal kidney function
6. Hukum perikatan dalam praktik kedokteran
7. Basic principles of hemodialysis
8. Blood access
9. Dialysis equipment
10. Biocompatibility
11. Adequacy of hemodialysis, nutrition, and dialysis prescription
12. Management of the dialysis patient
13. Cardiovascular and neurological problems
14. Immunologic and hematologic disorders
15. Bone and joint problems
16. Other clinical problems
MATERI POKOK BAHASAN CAPD

1. General principles
2. Peritoneal membrane physiology
3. Peritoneal dialysis access and complications
4. Peritoneal dialysis solutions and connection systems
5. Methods of chronic peritoneal dialysis
6. Prescribing and modifying chronic peritoneal dialysis
7. Peritoneal dialysis training and education
8. Peritonitis and exit-site infections
9. Medical complications of chronic peritoneal dialysis
TUJUAN INSTRUKSIONAL PELATIHAN HEMODIALISIS
1. Tujuan Pelatihan Instruksional Umum (TIU)
1.1 Peserta pelatihan Dokter Spesialis Penyakit Dalam
1.1.1 Peserta pelatihan diharapkan mempunyai kemampuan untuk memimpin dan bertugas
sebagai penanggung jawab unit dialisis.
1.1.2 Peserta pelatihan harus mampu membina, mengembangkan jumlah (kuantitas) dan kualitas
teknik dialisis.
1.1.3 Peserta pelatihan harus mampu memahami konsep Integrated Dialysis Prescription sebagai
upaya untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dialisis.
1.2 Peserta pelatihan Dokter Umum
1.2.1 Peserta pelatihan harus mampu menjadi dokter pelaksana teknik dialisis sesuai dengan
preskripsi dialisis yang ditentukan Dokter Penanggung Jawab Unit Dialisis.
1.2.2 Peserta pelatihan sebagai pelaksana dilapangan Integrated Dialysis Prescription.
1.2.3 Peserta pelatihan harus membuat Inform Concent.
1.3 Peserta pelatihan Perawat (D3)
1.3.1 Peserta pelatihan harus mampu menjadi perawat pelaksana teknik dialisis sesuai dengan
preskripsi dialisis yang ditentukan Dokter Penanggung Jawab Unit Dialisis.
1.3.2 Peserta pelatihan sebagai pelaksana dilapangan program Integrated Dialysis Prescription.
1.3.3 Peserta pelatihan monitoring teknik dialisis dan pengawasan klinis.
2. Tujuan Pelatihan Intruksional Khusus (TIK)
2.1 Peserta pelatihan Dokter Spesialis Penyakit Dalam
2.1.1 Memahami “Clinical Diagnostic Aproach” pasien dengan Penyakit Ginjal Kronik (PGK).
2.1.2 Mengenal dan memahami “Clinical Diagnostic
2.1.3 Mengenal dan memahami konsep “Integrated Dialysis Prescription” dengan menggunakan
dialiser “Low-Flux”
2.1.4 Memahami dan mengenal prinsip dasar hemodialisis konvensional dan Hybrid Ddialysis.
2.1.5 Mengenal dan merinci perlengkapan untuk program hemodialis.
2.1.6 Mengenal dan memahami peran antikoagulan (seperti heparin dan lovenox)
2.1.7 Mengenal dan memahami akses vascular untuk hemodialisis.
2.1.8 Merencanakan preskripsi inisiasi hemodialisis.
2.1.9 Mengenal dan mengatasi komplikasi intra dan inter hemodialisis
2.2 Peserta Dokter Umum
2.2.1 Memahami “Clinical Diagnostic Approach” pasien dengan Penyakit Ginjal Kronik (PGK).
2.2.2 Mengenal dan memahami “Clinical Diagnostic Approach” pasien dengan “Acute Kidney Injury”
2.2.3 Mengenal dan merinci perlengkapan untuk program HD.
2.2.4 Membuat inform - consent pasien sebelum program hemodialisis.
2.2.5 Memahami konsep fisiologi hemodialisis.
2.2.6 Peserta pelatihan harus mampu sebagai pelaksana dilapangan untuk program “Integrated
Dialysis Prescription”.
2.2.7 Mengenal akses vascular untuk hemodialisis.
2.2.8 Mengenal dan memahami peranan antikoagulan untuk program hemodialisis.
2.2.9 Mampu merencanakan hemodialisis tanpa antikoagulan
2.2.10 Merencanakan preskripsi inisiasi hemodialisis.
2.2.11 Mengenal dan mengatasi komplikasi intra hemodialisis.
2.2.12 Konsultasi ke disiplin ilmu lain bila ditemukan manifestasi klinik intra hemodialisis
2.2.13 Rekam medik unit dialisis
2.3 Peserta Perawat (D3)
2.3.1 Memahami fungsi ginjal normal.
2.3.2 Mengenal stadium Penyakit Ginjal Kronik (PGK)
2.3.3 Mengenal panduan pendekatan diagnose klinik pasien dengan Penyakit Ginjal kronik.
2.3.4 Mengenal keterbatasan dialisis sebagai pengganti fungsi ginjal normal.
2.3.5 Memahami fisologi hemodialisis.
2.3.6 Merinci semua perlengkapan untuk program hemodialisis.
2.3.7 Mengenal akses vascular untuk hemodialisis.
2.3.8 Mengenal dan memahami peranan antikoagulan standar (heparin) untuk program
hemodialisis.
2.3.9 Mengenal dan memahami teknik hemodialisis tanpa antikoagulan heparin.
2.3.10 Mengenal dan mengatasi komplikasi yang paling sering selama intra hemodialisis.
2.3.11 Bila ditemukan hipotensi (syok) pada jam pertama dan tidak terkait dengan teknik dialisis
harus dicurigai Penyakit Jantung Iskemik.
2.3.12 Melaksanakan pemeriksaan laboratorium, EKG, ekokardium rutin sesuai dengan protokol
catatan medik unit dialisis.
TUJUAN INSTRUKSIONAL PELATIHAN CAPD
1. Tujuan Pelatihan Instruksional Umum (TIU)
1.1 Peserta Dokter Spesialis Penyakit Dalam
1.1.1 Peserta pelatihan memahami program CAPD menggunakan membran
Peritoneal berperan sebagai “natural dialysis filter”.
1.1.2 Larutan CAPD disuntikan ke ruang peritoneal yang berperan sebagai dialysate
1.1.3 Dasar bukti penelitian melaporkan ternyata hasil akhir (outcome) CAPD sama
dengan HD selama 3 tahun pertama tetapi setelah 5 tahun survival CAPD rendah
1.2 Peserta Dokter Umum
1.2.1 Peserta pelatihan memahami prinsip dasar membran peritoneal berperan
sebagai dializer yang dapat mengeliminasi toksin azotemia dan gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit.
1.2.2 Peserta pelatihan harus mengenal indikasi dan indikasi kontra CAPD
1.2.3 Peserta pelatihan harus mengenal dan memahami keuntungan dan
kerugian CAPD dibandingkan hemodialisis (HD)
1.3 Peserta Perawat unit HD
1.3.1 Peserta mengenal preparasi preoperative
1.3.2 Perawatan pasca operasi
1.3.3 Oasca operasi 14 hari latihan CAPD
2. Tujuan Pelatihan Instruksional Khusus (TIK)
2.1 Dokter Spesialis Penyakit Dalam
2.1.1 Fisiologi dialisis peritoneal
2.1.2 Inform-concent
2.1.3 Konsultasi Bedah
2.2 Dokter Umum
2.2.1 Fisiologi dialisis peritoneal
2.2.2 Peserta harus mengenal indikasi dan indikasi kontra CAPD
2.2.3 Peserta mengenal keuntungan dan kerugian CAPD dibandingkan HD.
2.2.4 Mengenal komplikasi akut
2.2.5 Menentukan adekuasi CAPD & PET (Peritoneal Equillibrium Test) rutin
sesuai dengan protocol baru.
2.3 Perawat Unit Dialisis dan Perawat Lapangan
- Perawatan pasca operasi
- Pelatihan CAPD
- Komplikasi peritonitis
METODA PROSES BELAJAR MENGAJAR
DIALISIS
1. Kuliah tatap muka
1.1 Materi kognitif HD dan CAPD
1.2 Durasi 50 jam
1.3 Peserta didik / pelatihan
1.4 Khusus untuk peserta pelatihan Dokter Spesialis
Penyakit Dalam ditambah materi “Clinical Dialysis”
1.5 Kegiatan Kasuistik untuk kasus khusus.
2. Kegiatan psikomotorik
2.1 Materi teknik hemodialysis
2.1.1 Simulasi teknik hemodialisis
2.1.2 Kegiatan simulasi teknik hemodialisis
2.1.3 Diskusi
2.1.4 Simulasi teknik hemodialisa diikuti semua peserta
2.1.5 Pembimbing simulasi
2.2 Ruang pelayanan hemodialisis
PELATIHAN TEKNISI MESIN DIALISIS
TUJUAN :
1. Umum :
Pelaksana unit Hemodialisis yang baik dan dapat
dipertanggungjawabkan terkait dengan keberadaan teknisi.
2. Peserta Didik /Pelatihan
Lulusan STM dan Akademi Teknik Elektro Medis (ATEM)
3. Khusus :
3.1. Mengetahui dengan baik teori tentang mesin hemodialisis.
3.2. Mampu melaksanakan dan mengelola secara baik di dalam pemasangan instalasi
water treatment dan mesin hemodialisis
3.3. Mampu mengoperasikan, memperbaiki, kalibrasi dan merawat berbagai jenis
mesin hemodialisis.
3.4. Mampu melaksanakan analisis terhadap data pencapaian kegiatan pre intra dan
post dialisis sehingga dapat diketahui apakah mesin-mesin siap dijalankan / siap
pakai atau masih harus dilakukan perbaikan terlebih dahulu.
3.5. Memberikan bimbingan kepada para perawat mengenai teknik menjalankan
dan perawatan mesin
METODE PENDIDIKAN
1. Belajar mesin hemodialisis dengan pengawasan dan
bimbingan pembimbing selama satu bulan.
2. Evaluasi pengetahuan teori dengan cara tertulis.
3. Melakukan praktik di lapangan (ruang teknisi dan ruang
hemodialisis)
4. Praktik lapangan dilakukan selama dua bulan.
5. Evaluasi praktik di lapangan ( ruang teknisi )
6. Evaluasi praktik dilakukan juga secara lisan pada akhir
praktik lapangan.
KEGIATAN PROSES BELAJAR MENGAJAR
1. Orientasi ruangan 2 hari
2. Perkuliahan :
2.1. Nara sumber :
- Staf Ahli Ginjal dan Hipertensi RSHS
- Para Dokter, perawat dan Teknisi RSKG
2.2. Lama Perkuliahan : 2 minggu
3. Simulasi di ruang teknisi : 2 minggu
4. Praktek lapangan dengan bimbingan instrukur yang sudah bersertifikat
sebanyak 6 orang
5. Praktek lapangan dengan bimbingan meliputi (mesin hemodialisis dan water
treatment ) :
5.1. Mengenal prinsip dasar operasional mesin hemodialisis
5.2. Mengenal seluruh jenis komponen mesin hemodialisis
5.3. Mempelajari prinsip kerja bagian mesin terdiri dari :
5.4. Mengenal prinsip kerja water treatment untuk hemodialisis
5.5. Mengenal seluruh jenis komponen water treatment
5.6. Mengenal cara merawat dan memperbaiki water treatment
5.7. Praktek bimbingan selama 25 hari (1 bulan)
6. Praktek Lapangan Mandiri :
6.1 Membongkar seluruh komponen mesin hemodialisis
6.2 Memasang komponen kedalam mesin hemodialisis
6.3 Menguji keterampilan peserta dalam menyiapkan
jalannya mesin
6.4 Evaluasi kelayakan mesin hemodialisis
7. Mesin yang digunakan untuk praktek simulasi teknisi
1 (satu) peserta teknisi 1
mesin hemodialisis (1 buah)
8. Ujian Teori dan Praktek Teknisi
EVALUASI
1. Peserta Pelatihan
1.1 Sesuai dengan kurikulum moderen berbasis kompetensi evaluasi peserta
pelatihan
telah mencapai kemampuan akademik profesional seperti tersirat
pada tujuan
kurikulum yang telah ditetapkan.
1.2 Penilaian kognitif
1.2.1 Penilaian kognitif
1.2.2 Penilaian psikomotorik
1.2.3 Penilaian afektif
1.1.4 Instrumen Evaluasi
2. Komponen Kurikulum
Evaluasi rutin tiap 5 tahun, meliputi :
- Instalasi diklat meliputi teknologi edukasi
- Materi pokok bahasan
- Metoda proses belajar mengajar

Anda mungkin juga menyukai