Anda di halaman 1dari 32

HIV

dan
AIDS
CITRA USADHA INDONESIA
Peta Penyebaran HIV di Dunia
Sumber dari UNAIDS/WHO AIDS epidemic update 2005

East Europe &


Central Asia
West Europe 1.400.000
North America 610.000
1.000.000 East Asia & Pacific
North Africa & 1.100.000
Caribia Middle East South and East
440.000 540.000 Asia, 7.100.000
Indonesia
190,000 – 210.000
Sub-Saharan
Latin America Africa
1.700.000 25.400.000 Australia & New
Zealand,
35.000
Data Kasus HIV&AIDS Terakhir
(sumber Ditjen PPM & PL Depkes RI)

FAKTOR RESIKO/RISK HIV + AIDS TOTAL


Heteroseksual 1947 2256 4203
Pengguna Narkoba Suntik 1168 2920 4088
(IDU)
Homo/Biseksual 134 272 406
Transmisi Prenatal 30 75 105
Transfusi Darah 0 6 6
Tak Diketahui dan Tidak 1054 294 1348
Disebut
Total 4333 5823 10156
HIV

– HIV adalah kuman namun tidak seperti kuman lainnya (diare,


influenza dan lain-lain) yang mudah dilumpuhkan oleh sel
darah putih. Bila HIV masuk ke dalam tubuh justru akan
melumpuhkan sel darah putih
– Jumlah sel darah putih yang sehat 400-1500 menunjukkan
bahwa seseorang masih memiliki kekebalan tubuh cukup baik
– Jika di bawah 350 berpotensi menunjukkan sistem kekebalan
tubuh telah melemah sehingga orang yang telah HIV positif
– HIV mengurangi jumlah sel darah putih (CD4) yang pada
akhirnya membuat tubuh seseorang rentan terkena penyakit
Mengapa Odha masih tampak sehat…….
Karena perjalanan penyakit HIV dalam tubuh seseorang tergolong unik, memiliki
masa inkubasi yang sangat panjang

STADIUM 1 STADIUM 2 STADIUM 3 STADIUM 4

Window HIV+ dengan


AIDS
period gejala
HIV +
penyakit CD4 < 200
1 – 3, bahkan Asimptomatik
6 bulan 5 – 10 tahun > 1 bulan 1 – 2 th.
HIV + penicilliosis
marneffeia
HIV + Candidiasis
HIV + Herpes Simpleks
HIV + Sifilis
HIV + tumor
HIV + Kaposi’s Sarcoma
PRINSIP PENULARAN HIV

– Dikenal dengan ESSE :


– EXIT: keluar.
– SUFFICIENT: cukup
– SURVIVE: virusnya hidup
– ENTER: masuk.

– HIV keluar dari tubuh dalam jumlah cukup dan dalam


keadaan hidup masuk ke dalam tubuh lain.
CEGAH HIV DENGAN
D
B C
A
A: Abstinence
E B: Be Faithfull
C: Condom
D: No Drugs
E: Education
TES YANG
MENGIDENTIFIKASI

– ANTIBODI
– ELISA
– Western Blot
– Dipstick

– VIRUS HIV  PCR


SELALU TEPATKAH HASIL TES…? TIDAK

Karena:
– Periode jendela
– Kerusakan sampel darah
– Reagen rusak
– Kesalahan pada prosedur
pelaksanaan tes darah
Pertimbangan
“Apakah perlu tes darah?”

– Sekedar cemas atau…


– Pernah melakukan perilaku berisiko baik seksual atau non-
seksual?
MENGAPA KTS PENTING ?
(KONSELING DAN TES HIV SUKARELA)

– Mengetahui status lebih dini akan


memudahkan perencanaan penanganan
– Meningkatkan kualitas hidup sehingga
mengurangi angka kesakitan dan kematian
(walaupun tidak dapat disembuhkan,
penyakit dapat dikendalikan dengan baik)
– Memutus mata rantai penularan HIV yang
meluas
STIGMA ODHA

– Sikap negatif yang diberikan pada ODHA(“Cap


Buruk”)
– Mendorong keterpinggiran ODHA dan mereka
yang rentan terhadap infeksi HIV. Mengingat HIV
dan AIDS sering dikaitkan dengan seks,
penggunaan narkoba dan kematian, banyak orang
yang tidak peduli, tidak menerima dan takut
terhadap penyakit ini.
– Menyebabkan beberapa ODHA dan orang yang
rentan terhadap HIV dan AIDS menjadi kurang
dihargai dan merasa malu. Sedangkan kelompok
lainnya merasa superior.
DISKRIMINASI ODHA
– Diskriminasi terjadi ketika pandangan-pandangan negatif
mendorong orang atau lembaga untuk memperlakukan seseorang
secara tidak adil yang didasarkan pada prasangka mereka akan
status HIV seseorang.
– Contoh diskriminasi: para staf rumah sakit atau penjara menolak
memberikan pelayanan kesehatan pada ODHA; atasan yang
memberhentikan pegawainya berdasarkan status atau prasangka
status HIV mereka; atau keluarga atau masyarakat yang menolak
mereka yang hidup atau dipercaya hidup dengan HIV dan AIDS.
Pengobatan HIV

– Sampai saat ini belum ada obat yang


dapat menyembuhkan HIV
– Obat yang sekarang ada yaitu ARV (Anti
Retroviral ) yang digunakan sebagai
terapi untuk menghambat
berkembangbiaknya virus dalam tubuh
– Terapi ARV memberi kesempatan pada
ODHA untuk hidup lebih produktif
Perlukah mendukung ODHA ?

– Setiap ODHA (orang dengan HIV/AIDS) masih


mempunyai hak hidup dan sosial yang sama dengan
orang yang sehat

– ODHA tidak boleh mendapat stigma (pandangan


buruk) atau diskriminasi dari masyarakat

– Pengucilan terjadi karena kurangnya pemahaman


tentang penularan HIV
Anda sudah tahu
tentang HIV dan
AIDS

Lantas, apa yang akan Anda


lakukan ?

Anda mungkin juga menyukai