Anda di halaman 1dari 22

“ KONSEP IMUNITAS “

KELOMPOK IV
Irna Juita
Fitri Yanti
Nova Diana
Ruqowiyah Tanjung
Sri Wahyuni Permata Sari
Yuristya Eka Putri

DOSEN PENGAMPU : Ns. Silvia,M.Biomed


Sejarah Imunologi

Ilmu ini sebenarnya berawal dari penemuan vaksin oleh Edward


Jenner pada tahun 1796. Edward Jenner dengan ketekunannya telah
menemukan vaksin penyakit cacar menular, smallpox. Pemberian
vaksin terhadap individu sehat selanjutnya dikenal dengan istilah
vaksinasi. Vaksin ini berupa strain yang telah dilemahkan dan tidak
punya potensi menimbulkan penyakit bagi individu yang sehat.
Walaupun penemuan Jenner ini tergolong penemuan yang besar dan
sangat sukses, namun memerlukan waktu sekitar dua abat untuk
memusnahkan penyakit cacar di seluruh dunia setelah penemuan
besar itu.
Defini

Immunology (Latin): Immunis + Logos


Imunologi (Immunology): Studi tentang mekanisme
biologis dari Seluler, Molekular serta fungsional Sistim
Imun.
Sistim Imun (Immune System): Sistim yang terdiri dari
Molekuler, Seluler, Jaringan dan Organ yang berperan
dalam proteksi/ kekebalan tubuh
Imunitas (Immunity): Proteksi dari Penyakit Infeksi
Fungsi Sistem Imun

Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit


dengan menghancurkan dan menghilangkan
mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit,
jamur, dan virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubu
Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak
untuk perbaikan jaringan
Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal
Respon Imunologi
Tahapan Respon Sistem Imun :
 Deteksi dan mengenali benda asing
 Komunikasi dengan sel lain untuk merespon
 Rekruitmen bantuan dan koordinasi respon
 Destruksi atau supresi penginvasi
 Pertahanan (Defense): terhadap benda asing/mikroba
 Homeostasis: eliminasi sel tak berguna/debris
 Pengawasan( surveillance ) : bertugas untuk waspada dan
mengenal adanya perubahan-perubahan dan secara cepat
membuang sel-sel yang abnormal tersebut.
Jenis-jenis Respon Imun
RESPON IMUN NON SPESIFIK
Pertahanan biokimia
Pertahanan fisik/mekanik Bahan yang disekresi mukosa saluran nafas, kelenjar
sebaseus kulit, kel kulit, telinga, spermin dalam semen,
Kulit, selaput lendir , silia saluran mengandung bahan yang berperan dalam pertahanan tubuh
secara biokimiawi. asam HCL dalam cairan lambung ,
pernafasan, batuk, bersin akan mencegah lisozim dalam keringat, ludah , air mata dan air susu dapat
masuknya berbagai kuman patogen kedalam melindungi tubuh terhadap berbagai kuman gram positif
tubuh. Kulit yang rusak misalnya oleh luka dengan menghancurkan dinding selnya. Air susu ibu juga
mengandung laktoferin dan asam neuraminik yang
bakar dan selaput lendir yang rusak oleh mempunyai sifat antibacterial terhadap E. coli dan
asap rokok akan meninggikan resiko infeksi. staphylococcus.

Pertahanan humoral
Berbagai bahan dalam sirkulasi berperan Pertahanan seluler
pada pertahanan tubuh secara humoral.
Terdiri dari :
Bahan-bahan tersebut adalah:
1. Komplemen 1. Fagosit
2. Interferon 2. Natural Killer Cell (sel NK)
3. C-Reactive Protein (CRP)
RESPON IMUN SPESIFIK

Sistem imun spesifik humoral


Yang berperanan dalam sistem imun humoral adalah
limfosit B atau sel B. sel B t ditemukan didalam
serum. Funsi utama antibody ini ialah untuk
pertahanan tehadap infeksi virus, bakteri
(ekstraseluler), dan dapat menetralkan toksinnya.
Sistem imun spesifik selular
Yang berperanan dalam sistem imun spesifik seluler adalah limfosit T atau sel T. Berbeda dengan
sel B , sel T terdiri atas beberapa sel subset yang mempunyai fungsi berlainan
Imunitas spesifik dapat terjadi sebagai berikut:
1. Alamiah
a. Pasif
Imunitas alamiah pasif ialah pemindahan antibody atau sel darah putih yang disensitisasi
dari badan seorang yang imun ke orang lain
b. aktif
Imunitas alamiah katif dapat terjadi bila suatu mikoorgansme secara alamiah masuk kedalam
tubuh dan menimbulkan pembentukan antibody atau sel yang tersensitisasi
2. Buatan
a. pasif
Imunitas buatan pasif dilakukan dengan memberikan serum, antibody, antitoksin misalnya
pada tetanus, difteri, gangrengas, gigitan ular dan difesiensi imun atau pemberian sel yang sudah
disensitisasi pada tuberkolosis dan hepar
b. aktif
Imunitas buatan aktif dapat ditimbulkan dengan vaksinasi melalui pemberian toksoid
tetanus, antigen mikro organism baik yang mati maupun yang hidup.
Pengertian antigen dan antibody
• Antigen (imunogen) adalah bahan
yang dapat merangsang respon imun
atau bahan yang dapat bereaksi dengan
Antigen antibodi yang sudah ada

• Antibodi (imunoglobulin) merupakan


kelas molekul yang dihasilkan oleh sel
plasma (proliferasi dari limfosit B) dan
dibantu oleh limfosit T dan makrofag
Antibody yang dirangsang oleh antigen asing
Reaksi hipersensitivitas

• Merupakan reaksi imun yang patologik  respon


imun yang berlebihan  kerusakan jaringan

Tipe Manifestasi Mekanisme

I Reaksi hipersensitivitas cepat Biasanya IgE


II Antibodi terhadap sel IgG atau IgM
III Kompleks Ab-Ag IgG (Terbanyak) atau IgM
IV Reaksi hipersensitivitas lambat Sel T yang disensitasi
Reaksi Hipersensitivitas Tipe I
Reaksi Hipersensitivitas Tipe I

• Sifatnya segera
• Juga disebut Reaksi Anafilaktik
• Patofis : pengikatan Ag dengan IgE pada
permukaan sel mast  melepaskan mediator
alergi  vasodilatasi, peningkatan permeabilitas
kapiler, kontraksi otot polos, dan eosinofilia
• Contoh klinis : asma ekstrinsik, rinitis alergika,
reaksi sengatan serangga, reaksi alergi
obat/makanan, urtikaria, eczema
Reaksi Hipersensitivitas Tipe II
Reaksi Hipersensitivitas Tipe II
• Dependen komplemen
• Disebut juga Reaksi Sitotoksik
• Patofis : pengikatan IgG atau IgM dengan Ag
seluler mengaktifkan rangkaian komplemen 
fagositosis/sitolisis
• Contoh klinis : anemia pernisiosa, anemia
hemolitik autoimun, trombositopenia, reaksi
obat (sebagian), reaksi tranfusi, dan
myasthenia gravis
Reaksi Hipersensitivitas Tipe III
Disebut juga Reaksi Kompleks
Imun
Patofis : kompleks imun (Ab-Ag)
beredar dalam darah  mengendap
dalam jaringan (paling sering :
ginjal, persendian, kulit, pembuluh
darah) respon imun  kerusakan
jaringan sekitar
Contoh klinis : SLE, RA,
poliarteritis
Reaksi Hipersensitivitas Tipe IV
Reaksi Hipersensitivitas Tipe IV
• Disebut juga Reaksi Lambat
• Patofis : antigen diproses makrofag 
dihantarkan pada sel T  sel T melepaskan
berbagai sitokin  akumulasi sel-sel radang
• Contoh klinis : dermatitis kontak, penolakan
alograft, sensitivitas obat
Faktor yang mempengaruhi sistem
imun
• Genetik
• Umur
• Metabolik
• Stress
• Lingkungan dan nutrisi
• Anatomis
• Hormon
• Olahraga berlebihan
• Tidur
• Biologis
• Mikrobial
Penyakit Pada Sistem Imunitas
• Hepatitis oleh virus hepatitis C
• Graves’disease (gangguan autoimun yang
mengarah ke kelenjar tiroid hiperaktif)
• Myasthenia gravis (gangguan neuromuskuler
yang melibatkan otot dan saraf)
• Systemic lupus erythematosus/SLE (gangguan
autoimun kronis, yang mempengaruhi kulit,
sendi, ginjal, dan organ lainnya)
• Reumatoid arthritis (radang sendi)
• Multiple sclerosis (gangguan autoimun yang
mempengaruhi otak dan sistem saraf pusat tulang
belakang)
• Diabetes mellitus tipe I
• Varisela
• Campak
• granumaltosa kronis
• X-linked agammaglobulinemia
• DiGeorge syndrome
• Kandidiasis mukokutaneus kronis
• Wiskoott-aladrich syndrome
• Ataksia talangiektasia
• HIV/AIDS

Anda mungkin juga menyukai

  • Askep Kegawat Daruratan Pada Klien Trauma Abdomen
    Askep Kegawat Daruratan Pada Klien Trauma Abdomen
    Dokumen13 halaman
    Askep Kegawat Daruratan Pada Klien Trauma Abdomen
    Yuristya Eka Putri
    Belum ada peringkat
  • Mencuci Tangan Yang Baik Dan Benar
    Mencuci Tangan Yang Baik Dan Benar
    Dokumen20 halaman
    Mencuci Tangan Yang Baik Dan Benar
    Yuristya Eka Putri
    Belum ada peringkat
  • Satuan
    Satuan
    Dokumen10 halaman
    Satuan
    Yuristya Eka Putri
    Belum ada peringkat
  • TGS Kel 3
    TGS Kel 3
    Dokumen20 halaman
    TGS Kel 3
    Yuristya Eka Putri
    Belum ada peringkat
  • Kasus Pemicu Thalasemia
    Kasus Pemicu Thalasemia
    Dokumen5 halaman
    Kasus Pemicu Thalasemia
    Yuristya Eka Putri
    Belum ada peringkat
  • Definisi Penalaran
    Definisi Penalaran
    Dokumen8 halaman
    Definisi Penalaran
    Yuristya Eka Putri
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Nyeri
    Leaflet Nyeri
    Dokumen5 halaman
    Leaflet Nyeri
    Yuristya Eka Putri
    Belum ada peringkat
  • Manajemen Nyeri
    Manajemen Nyeri
    Dokumen2 halaman
    Manajemen Nyeri
    Yuristya Eka Putri
    Belum ada peringkat
  • BAB I App Kronis
    BAB I App Kronis
    Dokumen15 halaman
    BAB I App Kronis
    Oktaria Lutfiani
    Belum ada peringkat
  • Pengertian Keperawatan Gerontik
    Pengertian Keperawatan Gerontik
    Dokumen77 halaman
    Pengertian Keperawatan Gerontik
    Yuristya Eka Putri
    Belum ada peringkat
  • Askep Cidera Kepala Berat
    Askep Cidera Kepala Berat
    Dokumen7 halaman
    Askep Cidera Kepala Berat
    Yuristya Eka Putri
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen22 halaman
    Bab Ii
    Yuristya Eka Putri
    Belum ada peringkat
  • Askep Apendik Benar
    Askep Apendik Benar
    Dokumen22 halaman
    Askep Apendik Benar
    Yuristya Eka Putri
    Belum ada peringkat
  • Askep Hipertensi
    Askep Hipertensi
    Dokumen15 halaman
    Askep Hipertensi
    Yuristya Eka Putri
    Belum ada peringkat
  • Manajemen Nyeri
    Manajemen Nyeri
    Dokumen2 halaman
    Manajemen Nyeri
    Yuristya Eka Putri
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen3 halaman
    Bab I
    Yuristya Eka Putri
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen12 halaman
    Bab Ii
    Yuristya Eka Putri
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen12 halaman
    Bab Ii
    Yuristya Eka Putri
    Belum ada peringkat
  • Manajemen Nyeri
    Manajemen Nyeri
    Dokumen2 halaman
    Manajemen Nyeri
    Yuristya Eka Putri
    Belum ada peringkat
  • Sap Kanker Tulang
    Sap Kanker Tulang
    Dokumen15 halaman
    Sap Kanker Tulang
    Yuristya Eka Putri
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen27 halaman
    Bab Ii
    Yuristya Eka Putri
    Belum ada peringkat
  • Satuan
    Satuan
    Dokumen10 halaman
    Satuan
    Yuristya Eka Putri
    Belum ada peringkat
  • Satuan Acara Penyuluhan Manajemen Nyeri
    Satuan Acara Penyuluhan Manajemen Nyeri
    Dokumen15 halaman
    Satuan Acara Penyuluhan Manajemen Nyeri
    Yuristya Eka Putri
    Belum ada peringkat
  • Satuan
    Satuan
    Dokumen10 halaman
    Satuan
    Yuristya Eka Putri
    Belum ada peringkat
  • KEPEMIMPINAN
    KEPEMIMPINAN
    Dokumen26 halaman
    KEPEMIMPINAN
    Yggdrasil Pohon Dunia
    Belum ada peringkat
  • KEPEMIMPINAN
    KEPEMIMPINAN
    Dokumen26 halaman
    KEPEMIMPINAN
    Yggdrasil Pohon Dunia
    Belum ada peringkat
  • KEPEMIMPINAN
    KEPEMIMPINAN
    Dokumen26 halaman
    KEPEMIMPINAN
    Yggdrasil Pohon Dunia
    Belum ada peringkat
  • Cairan Dan Elektrolit
    Cairan Dan Elektrolit
    Dokumen24 halaman
    Cairan Dan Elektrolit
    Yuristya Eka Putri
    Belum ada peringkat
  • KEPEMIMPINAN
    KEPEMIMPINAN
    Dokumen26 halaman
    KEPEMIMPINAN
    Yggdrasil Pohon Dunia
    Belum ada peringkat