KELOMPOK IV
Irna Juita
Fitri Yanti
Nova Diana
Ruqowiyah Tanjung
Sri Wahyuni Permata Sari
Yuristya Eka Putri
Pertahanan humoral
Berbagai bahan dalam sirkulasi berperan Pertahanan seluler
pada pertahanan tubuh secara humoral.
Terdiri dari :
Bahan-bahan tersebut adalah:
1. Komplemen 1. Fagosit
2. Interferon 2. Natural Killer Cell (sel NK)
3. C-Reactive Protein (CRP)
RESPON IMUN SPESIFIK
• Sifatnya segera
• Juga disebut Reaksi Anafilaktik
• Patofis : pengikatan Ag dengan IgE pada
permukaan sel mast melepaskan mediator
alergi vasodilatasi, peningkatan permeabilitas
kapiler, kontraksi otot polos, dan eosinofilia
• Contoh klinis : asma ekstrinsik, rinitis alergika,
reaksi sengatan serangga, reaksi alergi
obat/makanan, urtikaria, eczema
Reaksi Hipersensitivitas Tipe II
Reaksi Hipersensitivitas Tipe II
• Dependen komplemen
• Disebut juga Reaksi Sitotoksik
• Patofis : pengikatan IgG atau IgM dengan Ag
seluler mengaktifkan rangkaian komplemen
fagositosis/sitolisis
• Contoh klinis : anemia pernisiosa, anemia
hemolitik autoimun, trombositopenia, reaksi
obat (sebagian), reaksi tranfusi, dan
myasthenia gravis
Reaksi Hipersensitivitas Tipe III
Disebut juga Reaksi Kompleks
Imun
Patofis : kompleks imun (Ab-Ag)
beredar dalam darah mengendap
dalam jaringan (paling sering :
ginjal, persendian, kulit, pembuluh
darah) respon imun kerusakan
jaringan sekitar
Contoh klinis : SLE, RA,
poliarteritis
Reaksi Hipersensitivitas Tipe IV
Reaksi Hipersensitivitas Tipe IV
• Disebut juga Reaksi Lambat
• Patofis : antigen diproses makrofag
dihantarkan pada sel T sel T melepaskan
berbagai sitokin akumulasi sel-sel radang
• Contoh klinis : dermatitis kontak, penolakan
alograft, sensitivitas obat
Faktor yang mempengaruhi sistem
imun
• Genetik
• Umur
• Metabolik
• Stress
• Lingkungan dan nutrisi
• Anatomis
• Hormon
• Olahraga berlebihan
• Tidur
• Biologis
• Mikrobial
Penyakit Pada Sistem Imunitas
• Hepatitis oleh virus hepatitis C
• Graves’disease (gangguan autoimun yang
mengarah ke kelenjar tiroid hiperaktif)
• Myasthenia gravis (gangguan neuromuskuler
yang melibatkan otot dan saraf)
• Systemic lupus erythematosus/SLE (gangguan
autoimun kronis, yang mempengaruhi kulit,
sendi, ginjal, dan organ lainnya)
• Reumatoid arthritis (radang sendi)
• Multiple sclerosis (gangguan autoimun yang
mempengaruhi otak dan sistem saraf pusat tulang
belakang)
• Diabetes mellitus tipe I
• Varisela
• Campak
• granumaltosa kronis
• X-linked agammaglobulinemia
• DiGeorge syndrome
• Kandidiasis mukokutaneus kronis
• Wiskoott-aladrich syndrome
• Ataksia talangiektasia
• HIV/AIDS