Presentan
Mohmad Alief Basori
12100115159
Preseptor:
dr. Nina surtiretna, Sp.A, M.Kes
LEHER
• JVP : tidak meningkat
• Kel. Tiroid : tidak ada pembesaran
• KGB : tidak teraba pembesaran
• retraksi suprasternal (-)
THORAX
• Bentuk & gerak simetris
• Retraksi intercostal (-)
• Rose spot (-)
• Cor :
I : ictus kordis tidak terlihat
P : ictus cordis teraba di sektar ICS IV MCLS, tidak
kuat angkat
P : batas atas ICS 3, batas bawah parasternal
dextra,batas kiri MCLD
A : Bunyi jantung S1 dan S2 murni reguler,
murmur -, gallop-
• Pulmo
– I : bentuk normal, simetris
– P : pergerakan simetris
– P : Sonor di kedua lapang paru
– A : VBS kanan=kiri
• ronchi (-), slem (-) , wheezing (-)
ABDOMEN
• I : bentuk datar, retraksi epigastrium (-)
• P : lembut, massa (-), skin turgor kembali cepat
Hepar : hepar tidak teraba
Spleen : spleen tidak teraba
• P : timpani,
• A : bising usus (+) normal
ANOGENITAL
• Tidak ada kelainan
Ekstremitas Atas Ekstremitas Bawah
• Simetris • Simetris
• Tidak sianosis • Tidak sianosis
• Akral hangat • Akral hangat
• Petekie (-) • Petekie (-)
• CRT <2 detik • CRT <2 detik
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Rangsang meningeal
kaku kuduk (-)
Brudzinki I/II/III (-)
Kernig sign (-)
Saraf Cranial:
CN II : pupil bulat, isokor, refleks cahaya (+/+)
CN III,IV,VI: Strabismus (-)
Refleks fisiologis :
Bicep : +/+
Tricep : +/+
Patella :+/+
Refleks patologis :
Babinski : -/-
• Status dermatologis
– Distribusi lesi : regional
– Ad regio : wajah, leher, dada, perut,
punggung, lengan, tungkai
RESUME
Seorang anak laki-laki berusia 2 tahun 1bulan
dengan status gizi baik, datang dengan keluhan demam
disertai nyeri kepala sejak 5 hari SMRS, demam
continous, Keluhan disertai dengan ruam merah pada
wajah disertai pilek sejak 2 hari, ingus berwarna bening
dan cair. batuk berdahak disertai mual dan muntah sejak
3 hari dahak kental kehijauaan. Mencret sejak 1 hari, cair,
ampas, lendir, juga terkadang disertai darah. Ibu pasien
mengeluhkan anaknya sulit makan dan selalu kehausan.
Pasien sudah mendapatkan perawatan selama 3 hari di
RS, diberi antibiotik, obat penurun panas dan terapi
cairan.
• KU : tampak sakit sedang, composmentis
• TTV : subfebris, tanda vital lain dalam batas normal
• Pemeriksaan fisik :
Kelopak mata cekung, air mata (+), konjungtivitis (-), mukosa
bibir sedikit kering, Koplik’s spot (-). Dari status
dermatologikus ditemukan ruam makulopapula generalisata,
pemeriksaan fisik lainnya dalam batas normal.
DIAGNOSIS BANDING
• Campak + diare akut non disentri dengan
dehidrasi ringan sedang
• Rubella + diare akut non disentri dengan
dehidrasi ringan sedang
USULAN PEMERIKSAAN
• Darah Rutin (Hb, Ht, Leukosit, Trombosit)
• Hitung jenis leukosit
• Pemeriksaan feses rutin
Hasil pemeriksaan laboratorium
16/11/2015
O/ KU : CM O/ KU : CM O/ KU : CM
Febris Nomal Normal
N; 90x/mnt N; 90x/mnt N; 90x/mnt
S: 38,7’C S: 36,8’C S: 36,8’C
R: 28x/mnt R: 28x/mnt R: 26x/mnt
Cor/pulmo dbn Cor/pulmo dbn Cor/pulmo dbn
Abd bu (+) Abd bu (+) Abd bu (+)
Eks CRT <2dtk Eks CRT <2dtk Eks CRT <2dtk
Lab: Hb 12,2; Ht: 37%; Leuko: Feses rtn : warna: kuning;
5100 sel/mm3; Trombo: 420.000
konsistensi: lembk; lendir:
sel/mm3;
IgM salmonela typhi : negatif 4 +; leukosit : 0-2/lpb;
eritrosit: 0-2/lpb
P/ infus futrosit 50cc/jam, P/iResep dilanjutkan P/ terapi dilanjutkan, invomit 3x0,6 cc
invomit 3x100iv, bufect 3xij I,
daryazinc 1x ij I, cefotaxime
3x500, vit A 200.000iu
PEMBAHASAN
Campak
Definisi
Adalah suatu infeksi virus yang sangat
menular, yang ditandai dengan demam,
batuk, konjungtivitis dan ruam kulit
Pada pasien ini sesuai dengan klinis campak :Demam, batuk, pilek, ruam di
seluruh tubuh
Tatalaksana
• Pengobatan bersifat suportif, terdiri dari pemberian cairan yang cukup, suplemen
nutrisi, antibiotik diberikan apabila terjadi infeksi sekunder, antikonvulsi apabila
terjadi kejang,dan pemberian vitamin A
• Tanpa komplikasi :
– Tirah baring di tempat tidur
– Vitamin A 100.000 IU, apabila disertai malnutrisi dilanjutkan 1500 IU tiap hari.
– Diet makanan cukup cairan, kalori yang memadai, jenis makanan disesuaikan dengan tingkat
kesadaran pasien dan ada tidaknya komplikasi.
• Pengobatan dengan komplikasi
– Ensefalopati
• Kloramfenikol dosis 75 mg/kgbb/hari dan ampisilin 100 mg/kgbb/hari selama 7-10 hari
• Kortikosteroid: deksametason 1 mg/kgbb/hari sebagai dosis awal dilanjutkan 0,5 g/kgbb/hari dibagi
dalam 3 dosis sampai kesadaran membaik (bila pemberian lebih dari 5 hari dilakukan tappering off).
• Kebutuhan jumlah cairan dikurangi ¾ kebutuhan serta koreksi terhadap gangguan elektrolit
– Bronkopneumonia
• Kloramfenikol 75mg/kgbb/hari dan ampisilin 100mg/kgbb/hari selama 7-10 hari
• Oksigen 2 liter/menit
PENCEGAHAN
• Diare Sekretorik
• Diare skretorik adalah diare yang terjadi akibatnya aktifnya enzim
Adenylat siklase. Enzim ini akan mengubah ATP menjadi cyclic AMP.
Akumulasi cAMP akan menyebabkan sekresi aktif air, ion CI, Na, K
dan HCO3 ke dalam lumen usus. Adenylcyclase ini diaktifkan atau
dirangsang oleh toksin dari mkroorganisme sebagai berikut:
• Vibrio
• ETEC
• Shigella
• Clostridium
• Salmonella, dan
• Campylobacter
• Akan tetapi, toksin yang paling kuat aktifasinya mengaktifkan
Adenylcyclase adalah toksin dari vibrio
• Diare Invasif
• Diare invasif adalah diare yang terjadi akibat invasi mikroorganisme ke dalam mukosa usus sehingga
menimbulkan kerusakan pada mukosa usus tersebut. Diare invasif disebabkan oleh ;
– Rotavirus (diarenya tidak berdarah)
– Bakteri : Shigella
• Salmonella
• Campylobacter diare berdarah
• EIEC
• Yersina
• Parasit : Amoeba
• Khususnya pada Shigella, setelah kuman melewati barier asam lambung, kuman masuk ke dalam
usus halus dan berkembang biak sambil mengeluarkan enterotoksin ini akan merangsang enzim
Adenylsiklase merubah ATP menjadi cAMP sehingga terjadi diare sekretorik (tidak berdarah).
Bakteri ini dengan adanya peristaltik usus sampai di colon. Di colon, bakteri ini akan melakukan
invasi, membentuk mikro-mikro ulkus yang disertai dengan sebukan sel-sel radang PMN dan
menimbulkan gejala diare yang berlendir dan berdarah.
• Pada Rotavirus, setelah masuk ke dalam traktus digestivus, berkembang biak dan masuk ke
dalam apikal usus halus, kemudian bagian apikal dari villi tersebut akan rusak dan diganti dengan
bagian kripta yag belum matang (immatur, berbentuk kuboid atau gepeng). Karena sel ini masih
immatur, sel ini tidak dapat berfungsi normal sehingga menimbulkan diare dan tidak bisa
menghasilkan enzim laktase atau disakaridase, panas yang tidak begitu tinggi, batuk pilek,dan
muntah-muntah.
• Diare Osmotik
• Diare Osmotik adalah diare yang terjadi
karena tingginya tekanan osmotik di lumen
usus sehingga menarik cairan dari intraseluler
ke dalam lumen, sehingga menimbulkan
watery diarhhea. Paling sering di sebabkan
oleh malabsorpsi karbohidrat.(
• Manifestasi Klinis :
• Manifestasi klinis penderita diare biasanya
berupa kekurangan cairan atau dehidrasi.
Pertama penderita harus dinilai derajat dan
kemudian masalah lain yang biasanya
berhubungan dengan diare. Biasanya kedua
langkah ini diselesaikan sebelum pengobatan
diberikan. Namun begitu, bila anak mengalami
dehidrasi berat, membuat dan melaksanakan
pemeriksaan lengkap harus ditunda sehingga
tidak terlambat diberikan
Tabel 26. Penilaian Derajat Dehidrasi
Penilaian A B C
1.Lihat : keadaan Baik, sadar *Gelisah, rewel *Lesu, lunlai atau tidak sadar
umum Sangat cekung dan kering
Normal Cekung Tidak ada
Mata Sangat kering
Ada Tidak ada *Malas minum atau tidak bisa
Air mata Basah Kering minum
Mulut dan Lidah Minum biasa *Haus, ingin minum banyak
Rasa Haus Tidak
2.Periksa: turgor
Kembali cepat *Kembali lambat *Kembali sangat lambat
kulit
3.Hasil Pemeriksaan Tanpa dehidrasi Dehidrasi ringan sedang Dehidrasi berat
Jumlah Oralit yang diberikan tiap BAB Jumlah oralit yang disediakan di rumah
Umur