Negara
Fakultas Hukum
Universitas Gadjah Mada
Ada juga yang menyebut dengan bentuk “ Negara Pluralis “ yaitu negara yang
pemerintahannya netral sebagai pelaksana dari keinginan masyarakat.
Pemisahan Kekuasaan :
John Locke (Two Tretises on civil Government) distribution of power
(pembagian kekuasaan) Kekuasaan Legislatif, Eksekutif dan federatif.
Montesquieu (L’Esprit des Lois) Seperation of power (pemisahan
kekuasaan) meliputi kekuasaan Legislatif, Eksekutif, Yudikatif. (Trias
Politica).
Disebut juga Universal welfare state. Mempunyai omitmen yang kuat untuk melakukan
Negara Kesejahteraan
cakupan kesejahteraan warganya secara menyeluruh dan prinsip egalitarianisme.
Rezim Sosial –
Kebijakan publik yang meluas yaitu mencakup perawatan sehari hari, kesehatan, anak-
Demokratik anak dan pendidikan. Contoh : Swedia, Norwegia dan Denmark
Cirinya adalah pencampuran segimentasi status serta peran gereja dalam memajukan
Negara Kesejahteraan kesejahteraan. Tidak tergoda oleh efisiensi pasar. Contoh : Jerman, Austria, Perancis
Rezim Konservatif Italia, Belanda dan Spanyol
M Yamin dan Sokarno dalam sidang BPUPKI berpendapat agar Negara
Indonesia berbentuk Negar Kesejahteraan, negara yang berkedaulatan
rakyat, negara yang hendak mewujudkan keadilan, negara yang menjamin
kesehatan rakyat, negara yang menjamin kebebasan rakyat untuk
berserikat berkumpul dan mengeluarkan pendapat.
Tujuan Negara Indonesia dalam pembukaan UUD 1945 salah satunya
adlah memajukan kesejahteraan umum.
Diimplemaentasikan melalui pembentukan lembaga dan kementrian terkait
kesejahteraan rakyat contohnya Kementrian Pendidikan, Kementrian Sosial
dsb.