PADA HEMOPHILIA:
Harlinda Haroen
Etiologi:
Hemarthrosis
Muscle hematoma (pseudotumor) (joint bleeding)
LONG-TERM COMPLICATIONS OF
HEMOPHILIA
Perdarahan
berulang
Deposisi
hemosiderin Perubahan metabolisme
kartilago
Inhibisi sintesis
Inflamasi sinovial (IL-1, IL6, TNFa)
proteoglikan
Hipertrofi/hiperplasi sel sinovial
Neovaskularisasi
Kerusakan kartilago
Erosi tulang
“Target joint” = irreversibly damaged
joint with vicious cycle of injury and
repeated bleeding
Hemartrosis akut
Didahului “tingling sensation”/aura
Tanda inflamasi pada sendi:
Sinovitis Kronik
Nyeri sendi kronik
Pembengkakan sendi menjadi permanen
Sendi menjadi kaku
Range of Motion (ROM) menjadi terbatas
Kasus berat: Tulang menyatu
Deformitas sendi
Kerusakan total sendi
↓
Hemofilik artropati
Pada banyak kasus bersifat poliartikuler
Orthopedist Rheumatologist
Nyeri pada hemartrosis akut
Konservatif
- Cegah perdarahan berulang dengan
pemberian faktor pengganti (FVIII/FIX)
- Atasi nyeri dengan analgetik
- Fisioterapi untuk mempertahankan ROM dan
kekuatan otot, mencegah kontraktur, dan
mengurangi nyeri
- Suntikan steroid intraartikuler dapat
mengurangi nyeri dan inflamasi
Operatif
Bila gejala tidak teratasi dengan terapi
konservatif dapat dilakukan sinovektomi :
Chemical agent
Radiosinovektomi
Pembedahan (artroskopi /bedah terbuka)
Nyeri pada artropati hemofilik
Terapi : analgetik dan tindakan operatif
Total hip / knee replacement
Resection of radial head
Ankle arthrodesis
Paracetamol/acetaminophen
1 If not effective
↓
Terapi on demand
* Sesuai WFH 2005 untuk negara dengan ketersediaan faktor pengganti yang
terbatas
Profilaksis
Malmo protocol :
Hemofilia A: FVIII 25-40 IU/kgBB 3 kali seminggu
Hemofilia B: FIX 25-40 IU/kgBB 2 kali seminggu
Utrecht protocol :
Hemofilia A: FVIII 15-30 IU/kgBB 3 kali seminggu
Hemofilia B: FIX 15-30 IU/kgBB 2 kali seminggu
Nyeri sendi kronik terjadi pada pasien hemofilia
yang tidak mendapatkan terapi adequat sehingga
terjadi komplikasi pada sendi akibat hemartrosis
berulang
Penanganan konservatif nyeri sendi meliputi
pemberian analgetik, terapi pengganti FVIII/FIX,
dan fisioterapi
Bila nyeri tidak teratasi dengan terapi konservatif
maka dibutuhkan tindakan operatif
Pemberian profilaksis merupakan tindakan yang
paling efektif untuk mencegah terjadinya
kerusakan sendi yang berakibat nyeri sendi
kronik
THANK YOU