Anda di halaman 1dari 28

PATOFISIOLOGI

DIARE
Dr.H. Abd Rachman Tanjung AIFM

BAGIAN FISIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UISU
2013
Selasa , 19. 03. 2013
08.30 – 09.20

Pokok bahasan
1. Mengidentifikasi proses terjadinya diare
2. Menjelaskan alur perjalanan syaraf dan otot timbulnya diare
3. Menjelaskan faktor – faktor yang mempengaruhi proses
terjadinya diare baik faktor endogen maupun eksogen
DEFENISI
Diare adalah buang air besar (defikasi) dengan
jumlah tinja yang lebih banyak dari biasanya
(normal 100 – 200 ml per jam tinja), dengan
tinja berbentuk cairan atau setengah cair
(setengah padat), dapat pula disertai
frekuensi defikasi yang meningkat (Mansjoer,
Arif., et all. 1999).

Diare adalah buang air besar encer atau cair lebih


dari tiga kali sehari ( WHO, 1980),
JENIS – JENIS DIARE

Diare Akut : diare yang terjadi secara mendadak pada bayi


dan anak yang sebelumnya sehat.
Diare akut yaitu diare yang berlangsung kurang dari 15 hari.

Patogenesis diare akut yaitu


Masuknya jasad renik yang masih hidup ke dalam
usus halus setelah melewati rintangan asam lambung.
Jasad renik itu berkembang biak di dalam usus halus.
Kemudian jasad renik mengeluarkan toksin.
Akibat toksin tersebut terjadi hipersekresi yang
selanjutnya akan menimbulkan diare.
Penyebab diare akut adalah masuknya
- Virus (Rotravirus, Adenovirus enteris, Virus Norwalk),
- Bakteri atau toksin (Compylobacter, Salmonella,
Escherihia Coli, Yersinia dan lainnya),
- parasit (Biardia Lambia, Cryptospo
Diare Kronik
Diare yang berlanjut sampai 2 minggu atau lebih dengan
kehilangan BB atau BB tidak bertambah selama masa
diare tersebut.
Diare yang berlangsung lebih dari 15 hari, namun tidak
terus menerus dan dapat disertai penyakit lain.

Patogenesis diare kronik yaitu


---- > lebih kompleks dan faktor-faktor yang
menimbulkannya ialah infeksi bakteri, parasit,
malabsorbsi, malnutrisi dan lain-lain.
Diare persisten
----- > merupakan istilah yang dipakai di luar negeri yang
menyatakan diare yang berlangsung 15-30 hari dan
berlangsung terus menerus.

Diare psikogenik
Diare yang menyertai ketegangan syaraf seperti mau ujian
atau mau perang ( diare emosional psikogenik )

Stimulasi berlebihan dari sistem syaraf parasimpatis yang


mencetuskan motilitas maupun sekretoris mukus berlebihan
pada kolon distal
Sebagai akibat diare akut maupun kronis

Terjadi kehilangan air dan elektronik (dehidrasi) yang


mengakibatkan terjadinya
- gangguan keseimbangan asam basa (asidosis metabolik,
hipokalemi, dan sebagainya),
- gangguan gizi akibat kelaparan (masukan makanan
kurang, pengeluaran bertambah), hipoglikemia,
- gangguan sirkulasi darah.
Gejala Klinis :
a. Diare.
b. Muntah.
c. Demam.
d. Nyeri abdomen
e. Membran mukosa mulut dan bibir kering
f. Fontanel cekung
g. Kehilangan berat badan
h. Tidak nafsu makan
i. Badan terasa lemah
Komplikasi :

a. Dehidrasi
b. Renjatan hipovolemik
c. Kejang
d. Bakterimia
e. Malnutrisi
f. Hipoglikemia
g. Intoleransi sekunder akibat kerusakan mukosa
usus.
Beberapa mikroorganisme patogen ini menyebabkan
- infeksi pada sel-sel
- memproduksi enterotoksin atau Cytotoksin dimana
merusak sel-sel atau melekat pada dinding usus
pada gastroenteritis akut.

Penularan diare bisa melalui fekal - oral dari satu orang ke


orang lainnya.
Beberapa kasus ditemui penyebaran patogen dikarenakan
makanan dan minuman yang terkontaminasi.
Klasifikasi diare berdasarkan etiologi

1. Infeksi ----- > parasit, bakteri dan enterovirus


2. Keracunan makanan ----- > toksin bakteri
3. Akibat obat – obatan
--- > pemakaian antibiotik yang lama ( resisten )
--- > dosis berlebihan
4. Etiologi yang tidak pasti
5. Diare psikogenik
Klasifikasi diare berdasarkan gangguan faal

1. Dorongan didalam usus normal yang terlalu cepat,


oleh karena
a. rangsangan syaraf yang abnormal
b. pengaruh zat kimia terhadap motilitas usus
c. iritasi pada intestinum
d. hilangnya simpanan di kolon

2. Gangguan pencernaan makanan


a. hilangnya fungsi reservoir lambung
b. penyakit pancreas
c. insufisiensi sepanjang intestinum
d. sekresi abnormal dari HCl
3. Absorpsi abnormal pada pencernaan makanan
a. penyakit hati
b. penyakit pada intestinum
c. obstruksi mesenterium
FAKTOR TERJADINYA DIARE

Faktor infeksi

Infeksi enteral yaitu infeksi saluran pencernaan yang


merupakan penyebab utama diare pada anak yang
meliputi
- infeksi bakteri (E. coli, Salmonella, Vibrio cholera),
- virus (enterovirus, adenovirus, rotavirus),
- parasit (cacing, protozoa).

Infeksi parenteral yaitu : infeksi yang berasal dari bagian


tubuh yang lain diluar alat pencernaan, seperti otitis media
akut (OMA), tonsilofaringitis, bronkopneumonia. Keadaan
ini terutama pada bayi berumur dibawah 2 tahun.
Faktor malabsorbsi

Gangguan penyerapan makanan akibat malabsorbsi


karbohidrat, pada bayi dan anak tersering karena intoleransi
laktosa, malabsorbsi lemak dan protein.
Faktor alergi makanan

Faktor makanan misalnya makanan basi, beracun, atau


alergi terhadap makanan.
Penularan melalui kontak dengan tinja yang terinfeksi
secara langsung, seperti :
- Makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi, baik
yang sudah dicemari oleh serangga atau kontaminasi
oleh tangan yang kotor.
- Penggunaan sumber air yang sudah tercemar dan tidak
memasak air dengan benar.
- Tidak mencuci tangan dengan bersih setelah buang air
besar.
PATOFISIOLOGI DIARE
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare
adalah:

a) Gangguan osmotik
Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat
diserap akan menyebabkan tekanan osmotik meninggi,
sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam
rongga usus yang berlebihan ini akan merangsang usus
untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare.

b) Gangguan sekresi
Akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding
usus akan terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolit ke
dalam rongga usus dan selanjutnya diare timbul karena
terdapat peningkatan isi rongga usus
c) Gangguan motilitas usus
Hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya
kesempatan usus untuk menyerap makanan, sehingga
timbul diare.
Sebaliknya jika peristaltik menurun akan mengakibatkan
bakteri tumbuh berlebihan yang selanjutnya akan
menimbulkan diare.
FAKTOR RESIKO TERJADINYA DIARE

1. Umur
Kebanyakan episode diare terjadi pada dua tahun
pertama kehidupan.
Insiden paling tinggi pada golongan umur 6-11 bulan,
pada masa diberikan makanan pendamping.
Hal ini karena belum terbentuknya kekebalan alami dari
anak pada umur di bawah 24 bulan.

2. Jenis Kelamin
Resiko kesakitan diare pada golongan perempuan lebih
rendah daripada laki - laki karena aktivitas anak laki-laki
dengan lingkungan lebih tinggi.
3. Musim
Variasi pola musim di daerah tropik memperlihatkan
bahwa diare terjadi sepanjang tahun, frekuensinya
meningkat pada peralihan musim kemarau ke musim
penghujan.

4. Status Gizi
Status gizi berpengaruh sekali pada diare.
Pada anak yang kurang gizi karena pemberian makanan
yang kurang, episode diare akut lebih berat, berakhir
lebih lama dan lebih sering.
Kemungkinan terjadinya diare persisten juga lebih sering
dan disentri lebih berat.
Resiko meninggal akibat diare persisten atau disentri
sangat meningkat bila anak sudah kurang gizi.
5. Lingkungan
Di daerah kumuh yang padat penduduk, kurang air bersih
dengan sanitasi yang jelek penyakit mudah menular.
Pada beberapa tempat shigellosis yaitu salah satu
penyebab diare merupakan penyakit endemik, infeksi
berlangsung sepanjang tahun, terutama pada bayi dan
anak-anak yang berumur antara 6 bulan sampai 3 tahun.
6. Status Sosial Ekonomi
Status sosial ekonomi yang rendah akan mempengaruhi
status gizi anggota keluarga.
Hal ini nampak dari ketidakmampuan ekonomi keluarga
untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga khususnya
pada anak balita sehingga mereka cenderung memiliki
status gizi kurang bahkan status gizi buruk yang
memudahkan balita tersebut terkena diare.
Mereka yang berstatus ekonomi rendah biasanya
tinggal di daerah yang tidak memenuhi syarat
kesehatan sehingga memudahkan seseorang untuk
terkena diare
Evaluasi
1. Volume cairan dan elektrolit kembali normal sesuai
kebutuhan.
2. Kebutuhan nutrisi terpenuhi sesuai kebutuhan tubuh.
3. Integritas kulit kembali normal.
4. Rasa nyaman terpenuhi.
5. Pengetahuan keluarga meningkat.
6. Cemas pada pasien teratasi.
SEMOGA SUKSES

kdk2-anis_dkkd'07 28

Anda mungkin juga menyukai