Anda di halaman 1dari 29

BONE CANCER

Daftar Isi Presentasi Hari Ini :


 DEFINISI
 ETIOLOGI
 GAMBARAN KLINIS
 PATOFISIOLOGI
 PENATALAKSANAAN
 MOBILISASI
 ASUHAN KEPERAWATAN
DEFINISI
 Tumor tulang / incoplasma adalah pertumbuhan
jaringan baru yang terus menerus secara cepat dan
pertimbangannya tidak terkendali. Tumor / incoplasma
dapat berasal dari dalam tulang juga timbul dari
jaringan atau dari sel-sel kartilago yang berhubungan
dengan epiphipisis atau dari unsur-unsur pembentuk
darah yang terdapat pada sumsum tulang (Depkes,
1995; 67)
 Neoplasma system muskuluskeletal bisa berbentuk
bermacam-macam, seperti tumor osteogenik (tulang,
konrogenik, fibrogenik, otot (rabdomiogenik) dan sel
sumsum (retikulum) bisa juga tumor saraf, vaskuler dan
sel lemak).
Klasifikasi Tumor Tulang

1. Tumor tulang benigna


2. Tumor tulang maligna
a) Tumor tulang maligna primer
b) Tumor tulang maligna sekunder
3. Kanker tulang metastatik
ETIOLOGI

 Sangat sedikit faktor resiko yang berhubungan


dengan tumor tulang primer. Penyakit paget,
displasia fibrosa, enchondroma tosis, infark
tulang atau pajanan radiasi merupakan keadaan
yang diketahui memiliki hubungan dengan
tumor-tumor tulang.
GAMBARAN KLINIS
1. Nyeri dan atau pembengkakan ekstremitas yang terkena
(biasanya menjadi semakin parah pada malam hari dan
meningkat sesuai dengan progresifitas penyakit).
2. Akibat riwayat trauma dan atau cidera yang berkaitan
dengan olahraga yang tidak berhubungan.
3. Peningkatan kadar fosfate alkalis serum.
4. Keterbatasan gerak.
5. Kehilanganberat badan.
6. Peningkatan suhu kulit diatas masa dan ketegangan vena.
7. Lesi primer dapatmengenai semua tulang.
8. Malaise.
9. Demam.
PATOFISIOLOGI
Keganasan sel pada mulanya berlokasi pada sumsum tulang (myeloma) dari jaringan
sel tulang (sarkoma) atau tumor tulang (carsinomas). Pada tahap selanjutnya sel-sel tulang
akan berada pada nodul-nodul limpa, hati limfe dan ginjal. Akibat adanya pengaruh
aktivitas hematopoetik sumsum tulang yang cepat pada tulang, sel-selplasma yang belum
matang / tidak matang akan terus membelah. Akhirnya terjadi penambahan jumlah sel
yang tidak terkontrol lagi.
Osteogeniksarcoma sering terdapat pada pria pada usia 10-25 tahun, terutama pada
pasien yang menderita penyakit paget’s. hal ini dimanifestasikan dengan nyeri bengkak,
terbatasnya pergerakan serta menurunnya berat badan. Gejala nyeri pada punggung bawah
merupakan gejala yang khas, hal ini disebabkan karena adanya penekanan pada vertebra
oleh fraktur tulang patologik. Anemia dapat terjadi akibat adanya penempatan sel-sel
neoplasma. Pada sumsum tulang hal ini menyebabkan terjadinya hiperkalsemia,
hiperkalsuria dan hiperurisemia selama adanya kerusakan tulang. Sel-sel plasma ganas
akan membentuk sejumlah immunoglobulin / bence jones protein abnormal. Hal ini dapat
dideteksi dalam serum urin dengan teknik immunoelektrophoesis. Gejala gagal ginjal
dapat terjadi selama presitipasi immunoglobulin dalam tubulus (pada pyelonephritis),
hiperkalsemia, peningkatan asam urat, infiltrasi ginjal oleh plasma sel (myeloma ginjal)
dan thrombosis pada pena ginjal.
Kecenderungan patologik perdarahan
merupakan ciri-ciri myeloma dengan dua
alasan utama, yaitu:
a. Penurunan platelet (thrombositopenia)
selama adanya kerusakan megakaryosit, yang
merupakan sel-sel induk dalam sel-sel tulang,
b.Tidak berfungsinya platelets, microglobulin
menghalangi elemen-elemen dan turut serta
dalam fungsi hemostatik
PATHWAY Zat karsinogen

Tumor payudara, bronkus, prostat ginjal

Mengalami kerusakan Metastase mll PD Pembentukan


yang luas eritrosit 
Sum-sum tulang
Aktivitas hematopoetik Anemia
yg cepat
Asupan nutrisi O2 ke sel 
ke sel 
Plasma tdk matang
Metabolisme 
Pembelahan sel Transport nutrisi
ke seluruh tubuh  Energi 
Jml sel kanker 
kelelahan
G3 NUTRISI
Mendesak sel saraf nyeri KURANG
DARI KEBUTUHAN INTOLERANSI
NYERI AKTIVITAS
PENATALAKSANAAN
Tujuan penatalaksanaan adalah menghancurkan
atau mengangkat jaringan ganas dengan metode seefektif
mungkin.
1. Teknik Pembedahan
a) Eksisi luas,
b) Amputasi,
c) Reseksi enblock,
d) Prosedur tikhofflinbekrg.
2. Kemoterapi
3. Pilihan Rekonstruksi
4. Terapi Radiasi
MOBILISASI
Mobilisasi adalah suatu kebutuhan manusia untuk melakukan
aktivitas dimana aktivitas tersebut dilaksanakan secara bebas
dari satu tempat ketempat lain.
Tujuan mobilisasi :
1. Mempertahankan fungsi tubuh,
2. Memperlancar peredaran darah,
3. Membantu pernafasan menjadi lebih baik,
4. Mempertahankan tonus otot,
5. Memperlancar eliminasi BAB / BAK,
6. Mengembalikan aktivitas tertentu sehingga penderita dapat
kembali normal atau setidak-tidaknya dapat mencukupi
kebutuhan sehari-hari.
Macam – Macam Alat Yang Dipakai
1. Crutshes / Kruk
Digunakan untuk keseimbangan yang bertumpuan berat
badan, bisa digunakan dua tempat, yaitu : kanan dan kiri atau
satu tempat pada daerah yang sakit. Pasien berdiri untuk
mengukur panjang kruk dengan tepat. Klien berdiri tegak dan
posisi kruk 5 cm kedepan dan 15 cm dari samping kaki. Alat
ukur kira-kira 5-13,2 cm dibawah ketiak.
2. Walker / Tongkat Penopang Berkaki Empat
Untuk keseimbangna pasien, dimana alat ini untuk
menyangga berat badan walaupun hanya digunakan sebagian
pada penyangga tiap kaki :
a) Alat dibuat sedemikian rupa
b) Ukuran tinggi setinggi pinggang pasien
ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
C. INTERVENSI DAN
IMPLEMENTASI
D. EVALUASI
PENGKAJIAN
1. Riwayat Keperawatan
Perlu dikaji perasaan nyeri atau sakit yang
dikeluhkan pasien, kapan terjadinya, biasanya terjadi
pada malam hari. Tanyakan umur pasien, riwayat
dalam keluarga apakah ada yang menderita kanker,
pernah tidaknya terpapar dalam waktu lama terhadap
zat-zat karsinogen pasien dan sesuai yang dianjurkan.
Pegang daerah ekstremitas perlahan-lahan dan
tinggikan.
2. Pengkajian Fisik
Lakukan pemeriksaan untuk mengidentifikasi
adanya nyeri, bengkak, pergerakan terbatas,
kelemahan.
3. Riwayat Psikososial
Kaji adanya kecemasan, takut ataupun depresi.
4. Pemeriksaan Diagnostik
Periksa adanya anemia, hiperkalsemia,
hiperkalsiuria dan hiperurisemia.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungan dengan proses penyakit
(kompresi/destruksi jaringan saraf, infiltrasi saraf /
suplai vaskulernya, obstruksi jaringan saraf,
inflamasi)
2. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan
a. Status hipermetabolik berkenaan dengan kanker
b. Konsekuensi kemoterapi, radiasi, pembedahan,
misalnya anoreksia, iritan lambung, penimpangan
rasa, mual
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
fisik
INTERVENSI DAN
IMPLEMENTASI
Dx. 1
Tujuan : pasien melaporkan nyeri tidak ada
Intervensi :
1. Tentukan riwayat nyeri, misalnya : lokasi nyeri,
frekuensi, durasi dan intensitas (skala 0-10) dan
tindakan penghilangan yang digunakan
2. Evaluasi / sadari terapi tertentu, misal :
pembedahan, radiasi, kemoterapi, bioterapi
3. Berikan tindakan kenyamanan dasar (reposisi,
gosokan punggung) dan aktivitas hiburan (mis:
musik, TV)
4. Dorong penggunaan keterampilan managemen
nyeri (teknik relaksasi, visualisasi, bimbingan
imajinasi)
5. Evaluasi penghilang nyri / kontrol nilai pengobatan
bila perlu kolaborasi
6. Berikan analgetik sesuai indikasi, mis : morfin,
metadon, brompton’s cockrail.
Dx. 2
Tujuan : pemambahan berat badan yang progresif
Intervensi :
1. Pantau masukan makanan tiap hari,
2. Ukur tinggi badan, berat badan, dan ketebalan
lingkar kulit trisep,
3. Dorong pasien makan diet tinggi kalori kaya nutrien
dengan masukan cairan adekuat,
4. Ciptakan suasana makan malam yang
menyenangkan,
5. Dorang pengguanan teknik relaksasi, visualisasi,
bimbingan imajinasi,
6. Identifikasi pasien yang mengalami mual muntah
Dx. 3
Intervensi :
1. Rencanakan perawatan untuk memungkinkan
periode istirahat, jadwalkan aktivitas periode bila
pasien mempunyai energi
2. Buat tujuan realistis dengan pasien
3. Dorong pasien melakukan apa saja bila mungkin mis
mandi duduk, bangun dari kursi, berjalan
4. Pantau respon fisiologis terhadap aktivitas mis
perubahan pada tekanan darah / rekuensi jantung
5. Dorong masukan nutrisi
EVALUASI

 Komplikasi dapat teratasi


 Nutrisi adekuat
 Nyeri Berkurang dan dapat teratasi
 Bekas biopsi bersih, kering dan utuh
 Memahami setiap prosedur baik pre dan post
operasi, rehabilitasi, kemoterapi maupun
radioterapi
DAFTAR PUSTAKA
 Depkes. 1995. PENERAPAN PROSES
KEPERAWATAN PADA KLIEN dgn GANGGUAN
SISTEM MUSKULUSKELETAL. Jakarta : Depkes.
 Shirley E. Otto. 2003. Buku Saku keperawatan
Onkologi. Jakarta : EGC
 Doengoes. 2000. Asuhan Rencana Keperawatan. Jakarta
: EGC.
 Brunner & Suddarth. 1998. Keperawatan Medikal
Bedah. Jakarta : EGC
THE END

THANK YOU FOR YOUR ATTENTION

SEE YOU NEXT TIME


Tumor Tulang Benigna
Tumor tulang benigna biasanya tumbuh lambat dan berbatas
tegaas, gejalanya sedikit dan tidak menyebabkan kematian.
Tumor tulang benigna terdiri atas :
a. Osteoma, berasal dari jaringan tulang sejati yang relative
jarang terjadi, biasanya timbul pada tulang membranosa
tengkorak.
b. Chondroma, sering terjadi pada tulang panjang, misalnya
pada lengan kadang-kadang terdapat pada tulang datar
seperti tulang ileum.
c. Osteochondroma, bukan neoplasma sejati, berasal dari sel-
sel yang tertinggal pada permukaan tulang, lapisan kartilago
pada osteochondroma dapat mengalami transformasi
maligna setelah trauma dan dapat terjadi chondrosarkoma.
Tumor Tulang Maligna
Tumor tulang maligna terdiri dari :
a. Tumor tulang maligna primer, yaitu:
 Osteosarkoma, berasal dari osteoblas pada
metafisis tulang karena itu tumor terlihat pada daerah
pertumbuhan yang aktif terutama dibagian distal
femur bagian proksimal tibia dan humerus.
 Ewings sarkoma, adalah tumor ganas yang timbul
dalam sumsum tulang, pada tulang panjang umumnya
femur, tibia, fibula,humerus, ulna, vertebra, skapula.
 Multiple myeloma secara patologi terdapat focus
distrakdi tulang yang multiple.
 Fibrosarkoma adalah tulang yang biasanya
menuju kearah ujung korpus tulang panjang
terutama tulang femur dan tibia.
 Chondro sarkoma, timbul dari ujung tulang
panjang yang besar atau dari tulang pipih seperti
pelvis dan skapula.
b. Tumor tulang maligna sekunder yaitu berasal dari
metastase tumor, misalnya tumor payudara,
bronkus, prostat dan ginjal. Contoh dari tumor
maligna sekunder adalah osteosarkoma dan
osteogeniksarkoma.
Kanker Tulang Metastatik
 Tumor tulang metastastik (tumor tulang sekunder)
lebih sering dari tumor tulang maligna primer. Tumor
yang muncul dari jaringan tubuh mana saja bisa
menginfasi tulang dan menyebabkan destruksi tulang
lokal, dengan gejala yang mirip dengan yang terjadi
paada tumor tulang primer.
 Tumor yang bermetastasis ketulang paling sering
adalah karsinoma ginjal, prostat, paru-paru, payudara,
ovarium dan tiroid. Tumor metastatik paling sering
menyerang kranium, vertebra, pelvis femur dan
humerus.
IMAGE

Anda mungkin juga menyukai