Anda di halaman 1dari 28

MANAJEMEN PELAYANAN

KEBIDANAN DI PUSKESMAS

OLEH : KELOMPOK 1
DWI DOLLY MAHLINDA PUTRI
ANGGUN PUSPITA SARI
ANGGREANI
ANNISA MUSDALIFAH
DEGINA RAMADHANTI
DENISA ANAS
DESMAR VINDA KURNIA
Pendahuluan

• Peraturan mendagri No. 5/74 : puskesmas


secara administratif berada di bawah
pemerintah daerah kabupaten dan secara
medis teknis mendapat binaan dari dinas
kesehatan kabupaten/kota dan provinsi.
P1, P2, P3 ????
PENGERTIAN

P1 ( Perencanaan )
Perencanaan adalah proses untuk
merumuskan masalah kegiatan, menentukan
kebutuhan dan sumber daya yang tersedia,
menetapkan tujuan kegiatan yang paling pokok
dan menyusun langkah-langkah untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan ( landasan dasar ).
Rencana Usulan Kegiatan

Usulan kegiatan puskesmas yang disusun


dnegan memperhatikan pencapaian periode
sebelumnya, permasalahan serta rencana
kegiatan kedepan dengan mempertimbangkan
kondisi lokal spesifik dan ketersediaan sumber
daya.
Rencana Pelaksanaan
Kegiatan

RPK disusun setelah puskesmas mendapatkan


alokasi anggaran
Ada 6M dalam manajemen pelayanan kebidanan sebagai berikut :

a. Tenaga kesehatan
b. Money
c. Methode
d. Market
e. Machine
f. Material
PENGERTIAN

P2 ( PENGORGANISASIAN )
Pengorganisasian adalah suatu langkah untuk
menetapkan menggolong-golongkan, dan mengatur
berbagai kegiatan, penetapan tugas-tugas dan wewenang
seseorang dan pendelegasian wewenang dalam rangka
pencapaian tujuan layanan kebidanan.

Contoh : P2 (Pelaksanaan )
Puskesmas
Puskesmas Pembantu
Polindes dan Pembantu
Balai Desa
PENGERTIAN

P3 (PENGGERAKAN DAN PELAKSANAAN, PENGAWASAN


DAN PENGENDALIAN)
Penggerakan dan Pelaksanaan adalah suatu usaha untuk
menciptakan iklim kerja sama di antara pelaksanaan
program pelayanan kebidanan sehingga tujuan dapat
tercapai secara efektif dan efisien.

Contoh :
Pencatatan dan pelaporan ( SP2TP )
Stratifikasi Puskesmas
Lokakarya mini puskesmas (LKMP)
Pencatatan dan Pelaporan Program

1. Data -> informasi pengetahuan


2. Jenis pencatatan kegiatan program harian puskesmas : pencatatan di
dalam dan di luar gedung puskesmas.
3. Di dalam : BP , Pol gigi , Farmasi , Lab ,KB , dsb
4. Di Luar : posyandu , UKS , Kesehatan Lingkungan ,Puskesmas
pembantu , dsb
5. Catatan digabung  P2TP Dikes Kab/ Kota (tiap awal bulan) Dinks
Provinsi & depkes pusat.
6.Jenis laporan : Harian ( untuk kejadian LB ). Mingguan
(penanggulangan penyakit diare), bulanan (LB1-LB4) intuk program
rutin.
7. LB1 (data kesakitan), LB2 (data kematian), Lb3 (data program gizi, KIA,
KB, P2M), LB4 (obat-obatan).
2
PERENCANAAN

INPUT PROSES OUTPUT

OUT
EFFECT
COME
INPUT
MAN

MARKET MONEY

INPUT

MINUTE MATERIAL

METODE
MAN
Man : Tenaga yang di manfaatkan, dan pasien
No. TENAGA JUMLAH

1 Dokter Umum 3
2 Dokter Gigi 2
3 SKM 3
4 Tenaga Pelaksana Gizi 2
5 Bidan 13
6 Perawat 8
7 Analis Labor 1
8 Sanitarian 2
9 Perawat Gigi 1
10 Asisten Apoteker 3
11 Pekarya Kesehatan+SMEA 2
12 Penjaga Malam 1
13 Sopir 1
14 Tenaga K 3 1
TOTAL 43
MONEY
Money : Anggaran yang di butuhkan atau
MATERIAL
dana untuk menjalankan program
Material yang dibutuhkan
yaitu :
No Sumber Dana Jumlah Alat tulis dan Alat ketik,
(Rp) kursi, meja, bad ginekologi,
bad pemeriksaan, lemari,
alat pemeriksaan (yang di
1 APBD 10.000.000.000 butuhkan untuk semua
tindakan termasuk ANC,
2 JKN/BPJS 1.372.053.700 INC, PNC, BBL)
METODE MINUTE / TIME

Pelayanan ANC di Posyandu, Waktu yang


Puskesmas. dibutuhkan selama 5
Pelatihan untuk kader, nakes
tahun untuk jangka
panjang, (program
yang di rencanakan)
MARKET
Pasar dan pemasaran
atau sarana program

Agar program yg kita rencanakan


berjalan maka di butuhkan
pemasaran, dengan cara
memberikan penyuluhan
PROSES

Memonitor tugas atau kegiatan yang dilaksanakan.


Meliputi Manajemen Operasional dan Manajemen
asuhan.
Perencanaan ( P1 )
Pengorganisasian ( P2 )
Penggerakan dan pelaksanaan, Pengawasan dan
Pengendalian (P3)
OUTPUT

Cakupan Kegiatan Program :


Jumlah kelompok masyarakat yang sudah
menerima layanan kebidanan, di bandingkan dengan jumlah
kelompok masyarakat yang menjadi sasaran program
kebidanan.
Pelayanan yang diberikan sesuai dengan standar pelayanan
kebidanan (Mulai dari KIE, Asuhan Kebidanan, dsb)
EFFECT

Perubahan pengetahuan, sikap, dan prilaku masyarakat yang


diukur dengan peran serta masyarakat untuk memanfaatkan
pelayanan kebidanan yang ada di sekitarnya ( Posyandu, BPS,
Puskesmas dsb ) yang tersedia
OUTCOME

Di pergunakan untuk menilai perubahan atau dampak ( impact ) suatu program,


perkembangan jangka panjang termasuk perubahan status kesehatan masyarakat.
Outcome dari suatu program yang di jalankan memiliki dampak yang sangat positif.
Standar keberhasilan program puskesmas

1. Ditetapkan oleh Dinkes kota/kab dan provinsi.


2. Standar Pelaksanaan kerja program  standard of performance staf.
3. Tingkat keberhasilan program secara kuantitatif diukur dengan
membandingkan target yang sudah dittapkan dengan output (cakupan
pelayanan) program.
4. Secara kualitatif keberhasilan kerja diukur dengan membandingkan standar
prosedur kerja untuk masing-masing kegiatan dengan kemampuan staf dalam
menjalankan program.
5. Effect program (perubahan perilaku, pengetahuan, sikap masyarakat) dan
impact program (tingkat kematian, kesakitan, tingkat kelahiran, kecacatan)
tidak diukur secara langsung oleh puskesmas.
6. Impact program di ukur 5 tahun sekali melalui survei kesehatan rumah
tangga (SKRT) atau survei kesehatan nasional (surkesnas) Depkes.
7. Perkembangan masalah gizi dipantau setiap 3 tahun sekali
sampai tingkat kabupaten.
8. Indikator derajat kesehatan untuk menilai impact program: infant
Mortality Rate (IMR), Maternal Mortality Rate (MMR), Birth Rate
(BR).
9. Empat program pokok yang harus dijalani oleh puskesmas :
KIA,KB,P2M,Gizi. Diluar puskesmas : posyandu.

Anda mungkin juga menyukai