Anda di halaman 1dari 19

Penyakit Jantung Hipertensi

Mengapa kakiku bengkak ?


Tn. Bastian, usia 60 th, datang ke puskesmas dengan keluhan sakit kepala,
pusing disertai dgn berdebar2, penglihatan kabur dan sukar tidur serta
sering merasa nyeri pada ujung kaki sejak 1 bulan yg lalu. Dari anamnesis
diketahui bahwa Tn. Bastian menderita hipertensi sejak 10 thn yg lalu &
ibu beliau juga menderita hipertensi. Beliau dikenal seorang perokok berat
& karena kesibukannya meyebabkan ia jarang berolahraga.
Dari px fisik didptkan TB 156 cm, BB 70 kg, TD 180/100 mmHg, nadi 90
x/menit, pernapasan 24x/menit & JVP tidak meningkat. Dari px fisik thorax
didapatkan iktud cordis di ICS VI 2 cm lateral linea mid clavicular sinistra &
dan terdapat tanda2 pembesaran jantung. Pada auskultasi didapatkan S1
meningkat, S2 normal. Pada px EKG ditemukan LVH. Hasil rontgen thorax
menunjukkan tanda2 kardiomegali.
Dokter menerangkan pada Tn. Bastian tentang penyakitnya dan
menganjurkan utk mengubah pola hidup. Selanjutnya dokter memberikan
kombinasi obat betabloker selektif & tablet furosemid untuk 3 hari, serta
dirujuk ke bagian jantung, mata dan bedah RSCM. Dokter menasehati Tn.
Bastian untuk berobat secara terus-menerus. Tn.Bastian sangat kaget,
apakah telah separah itu penyakitnya, padahal ia baru mengalami keluhan
selama 1 bulan.
Bagaimana anda menjelaskan apa yg terjadi pada Tn. Bastian ?
• PJHistilah untuk menyebutkan penyakit jantung
secara keseluruhan mulai dari hipertrofi ventrikel
kiri, aritmia, PJK yg disebabkan meningkatnya TD
• Iktus cordis denyut jantung yg teraba di apex
jantung
• LVH penambahan masa pada ventrikel kiri,
sebagai respon miosit thp berbagai rangsangan yg
menyertai peningkatan TD, kompensasi thp
peningkatan afterload
• S1 detak jantung yg terdengar pada saat
kontraksi ventrikel yg dimana meningkatnya
tekanan ventrikel drpd atrium sehingga tjd
penutupan katup mitral/trikuspid
• S2terdengar pada saat relaksasi ventrikel
sampai dibawah tekanan arteri pulmonal &
aorta
Jump 2 & 3
1. Bagaimana hubungan usia & JK dgn keluhannya ?
Jk pr:lk
usia  45-64 th
2. Mengapa pasien mengeluh sakit kepala, pusing,
berdebar2, kabur, sukar tidur serta nyeri pada ujung
kaki?
 hipertensi merusak pemb darah retina
penebalan pemb darah kabur
perfusi perifer menurun nyeri ujung kaki
 TD meningkat kerja jantung meningkat
berdebar2 sulit tidur
3. Bagaimana hub hipertensi 10 tahun lalu dgn
keluhan sekarang ?
 TD menningkat terus menerusbeban
ventrikel kiri meningkat terjadi penebalan
dinding ventrikel sbg kompensasi
4. Bagaimana hubungan perokok dan jarang
olga?
kurang olga meningkatkan LDL
aterosklerosis hipertensi
 rokok zat radikal bebas meningkatnya
Co dalam darah cedera endotel
agregasi trombusFR penyakit jantung
5. Mengapa kaki pasien bengkak ?

6. Apa DD & DX ?
PJH, aterosklerosis arteri koroner, kardiomiopati
hipertrofi
7. Mengapa dokter memberikan kombinasi beta blocker
& furosemid ?
 beta blocker: menghambat pembesaran ACE
meningkat menjadi ACE2, mencegah serangan jantung,
menurunkan TD
 furosemid: menurunkan retensi Na dikeluarkan
dgn banyak BAK
8. Bagaimana tatalaksana ?
 non farmako diet & berhenti meroko
 farmakodiuretik, antisimpatis, vasodilator
Jump 5
1. Hipertensi
a. Esensial
b. Sekunder
2. PJH
3. Penyakit vaskular perifer
4. aterosklerosis
Hipertensi
Peningkatan tekanan darah, TD sistolik >140
mmHg & diastolik > 90 mmHg/ bila pasien
memakai obat anti hipertensi

klasifikasi berdasarkan etiologi:


Hiertensi esensial/primer
Hipertensi sekunder
Manifestasi klinis
• Peningkatan TD
• Gejala bisa muncul setelah terjadi komplikasi
pada ginjal, mata, otak dan jantung
• Gejala lain; sakit kepala, epistaksis, telingan
berdengung, rasa berat di tengkuk, sukar tidur
dan pusing
Klasifikasi
Klasifikasi TD sistolik (mmHg) TD diastol(mmHg)

Normal <120 <80

Prahipertensi 120-139 80-89

Hipertensi derajat I 140-159 90-99

Hipertensi derajat II >160 >100


Diagnosis hipertensi
• Didasarkan atas adanya peningkatan tekanan
darah pada pengukuran yang berulang-ulang
• Resiko kerusakan ginjal, jantung dan otak
berhubungan dengan tingginya kenaikan tekanan
darah
Faktorresiko
• Merokok
• Hiperlipidemia
• Diabetes mellitus
• Riwayat hipertensi pada keluarga
Jumlah darah Tekanan darah
Diameter vesel
dalam vesel
Tinggi

Normal Normal

Normal

Tinggi

Terlalu Normal
banyak
Normal

Tinggi
Normal Normal

Mengecil

Urip Harahap - FarmakologI Lanjutan 12


• Diagnosis hipertensi tergantung dari hasil
pengukuran, tidak berdasarkan keluhan
pasien.
• Sebagian besar hipertensi asimptomatik
Semua obat anti hipertensi bekerja pada satu
atau lebih mekanisme pengaturan tekanan
darah
TERAPI HIPERTENSI

Non-Farmakologi Farmakologi (drug therapy)

•  Intake Na+  Diuretik

•  BB  Mempengaruhi simpatetik

•  intake alkohol • Central acting agent

• Olaha raga teratur • Adrenergik blocking agent

• /hentikan merokok • Antagonis alfa

•  Stres • Antagonis beta

• Batasi agen2 yang menginduksi • Antagonis campuran alfa-beta


hiertensi  Direct vasodilator (termasuk CaCB)
 Licorice  Mempengaruhi RAS
 Kontrasepsi oral • ACEIs
 Simpatomimeti
Terapi - Farmakologi

Klas Obat
1, 2 1
Propranolol Atenolol
Nadolol Metoprolol
Pindolol Acebutolol
-blocker
Timolol Betaxolol
Labetolol
Oxyprenolol
carvedilol
Centrally acting sympatolytics Clonidine
(-adrenrgic agonists) Guanabenz
Methyldopa
Guanfancine
Sympathetics nerve ending Reserpine
blockers (NE depletors) Gunethidine
Guanadrel

16
Terapi – Farmakologi (Lanjutan)

Klas Obat
Prazosin
Peripheral -adrenergic receptor antagonis Teterazosin
Doxazosin
Direct vasodilators Hydralzine
minoxidil
ACEIs Captopril
Enalapril
lisinopril
Diuretics Manitol, asetozolamida,
furosemida, tiazida,
spironolakton
CaCB Verapamil
Dialtiazem
Nifedipine
Amlodipine
felodipine
17
Lasix Nama Generik: furosemide Hati-hati
Meknisme:  Dehidrasi bisa terjadi/ hipotensi akibat
 Menghambat reabsorpsi Na+ dan air di ginjal diuresis berlebihan
– Diuresis nampak  10 menit setelah  Kehilangan elektrolit melalui urin(sodium,
pemberian dan berakhir 6 jam potassium, calcium, dan magnesium)
 Venodilator langsung
menginduksi aritmia jantung,
• Efek terjadi sebelum diuresis
 Perhatian khusus bagi pasien yang
 Efeknya secara keseluruhan  preload
melakukan eksesais dengan insufiensi
renal harus dilakuakn karena lasix bisa
Indikasi dan dosis mendorong terjadinya gagal renal akut
 Tritmen emergensi pada CHF(cardiogenic pada gagal renal kronik
pulmonary edema) pada pasien yang Kontra indikasi
mengalami tekanda darah normal atau
 Hipotensi
tekanan darah tinggi
 Dosis: 20-40 mg IV perlahan 1-2 menit  Alegi terhadap sulfa (lasix  turunan
sulfoan amida

18
TAHAPAN PENDEKATAN TERAPI HIPERTENSI

Terus evaluasi dan/atau rujuk obat ke 3 atau ke 4

Tambah obat ke 3 dari klas lain atau substitusi obat ke 2

Tambah obat ke 2 dari klas lain atau  dosis obat ke 1


atau substitusi dgn obat lain

Diuretik atau -bloker atau CaCB atau ACEIs

Batasi garam Pendekatan Kontrol BB


Batasi alkohol nonfarmakologi Hentikan rokok

Anda mungkin juga menyukai