Delvia Marcelinna
Dinda Rachmi
Rahayu Puspita
Selvia Febriyani
ETIKA
– Etika berasal dari bahasa yunani dari kata ethos yang berarti kebiasaan atau tingkah laku
manusia. Dalam bahasa inggris disebut juga ethis yang mempunyai pengertian sebagai
ukuran perilaku manusia yang baik, yang harus dilaksanakan sesuai dengan moral yang
berlaku.
– Secara sederhana dapat dikatakan bahwa etik adalah disiplin yang mempelajari tentang
baik atau buruknya suatu tindakan manusia.
– Sementara menurut KBBI moral berarti ajaran tentang baik buruk mengenai perbuatan,
sikap, kewajiban, dan sebagainya.
Pembagian Etika:
EtikaDeskriptif EtikaNormatif
Etika normatif terdiri dari etika umum
dan etika khusus
a.Kebebasan
a.Nilai dan
dan
Norma
tanggungjawab
a.Hak dan
a.Hatinurani
Kewajiban
Etika Khusus
Issue etik yang terjadi antara Bidan dengan Klien, Kelurga, dan
Masyarakat
Issue etik yang terjadi antara Bidan dengan Teman Kesehatan Lainnya
1. Posisi/kedudukan.
2. Masalah terstruktur, tidak terstuktur, rutinitas,
insidentil.
3. Situasi ; factor konstan, dan factor yang tidak konstan.
4. Kondisi, factor-farktor yang menentukandaya gerak.
5. Tujuan, antara atau objektif.
Pengertian Konflik
Konflik adalah proses dimana ketika dua pihak atau lebih berusaha memaksakan
tujuannya dengan cara mengusahakan untuk menggagalkan tujuan yang ingin
dicapai pihak lain.
Menurut Taquiri dalam Newstorm dan Davis (1977), konflik merupakan warisan
kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada
berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara
dua pihak atau lebih pihak secara berterusan.
1. Berusaha mencapai tujuan dengan cara memuaskan kebutuhan
2. Mempertahankan nilai-nilai
3. Memaksakan kepentingan
4. Sumber daya yang tidak mencukupi
5. Kurang atau ketiadaan komunikasi antara pihak-pihak berkonflik
6. Kurangnya rasa percaya satu sama lain
7. Saling tidak mengahargai hubungan
8. Kekuasaan terpusat (tidak terbagi secara merata)
9. Kesenjangan antara prinsip moral yang dianut dengan situasi kenyataan yang dihadapi.
Fungsi Etika Dan Moralitas Dalam Pelayanan
Kebidanan
– Issue :
Di mata masyarakat, bidan tersebut dalam pelayanan atau melakukan tindakan tidak sesuai prosedur dan tidak
profesioal. Selain itu juga masyarakat menilai bahwa bidan tersebut dalam menangani pasien dengan kelas
ekonomi rendah sangat lambat atau membeda-bedakan antara pasien yang ekonomi atas dengan ekonomi rendah.
– Dilema :
Bidan merasa kesulitan untuk memutuskan tindakan yang tepat untuk menolong persalinan Resiko Tinggi. Dalam
hal ini letak sungsang seharusnya tidak boleh dilakukan oleh bidan sendiri dengan keterbatasan alat dan
kemampuan medis. Seharusnya ditolong oleh Dokter Obgyn, tetapi dalam hal ini diputuskan untuk menolong
persalianan itu sendiri dengan alasan desakan dari kelurga klien sehingga dalam hatinya merasa kesulitan untuk
memutuskan sesuai prosedur ataukah kenyataan di lapangan.
Diskusi Kasus
Issue Etik yang terjadi antara bidan dengan teman sejawat
Di suatu desa yang tidak jauh dari kota dimana di desa tersebut ada dua orang bidan yaitu
bidan “A” dan bidan “B” yang sama – sama memiliki BPS dan ada persaingan di antara dua bidan
tersebut.Pada suatu hari datang seorang pasien yang akan melahirkan di BPS bidan “B” yang
lokasinya tidak jauh dengan BPS bidan “A”. Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata pembukaan
masih belum lengkap dan bidan “B” menemukan letak sungsang dan bidan tersebut tetap akan
menolong persalinan tersebut meskipun mengetahui bahwa hal tersebut melanggar wewenang
sebagai seorang bidan demi mendapatkan banyak pasien untuk bersaing dengan bidan
“A”.Sedangkan bidan “A” mengetahui hal tersebut. Jika bidan “B” tetap akan menolong persalinan
tersebut,bidan “A” akan melaporkan bidan “B” untuk menjatuhkan bidan “B” karena di anggap
melanggar wewenang profesi bidan.
Issue Moral ?
Konflik Moral ?
Dilema Moral ?
Issue Moral:
Seorang bidan melakukan pertolongan persalinan normal.
Konflik Moral:
Menolong persalinan sungsang untuk nendapatkan pasien demi persaingan atau dilaporkan oleh bidan
“A”.
Dilema Moral:
– Bidan “B” tidak melakukan pertolongan persalinan sungsang tersebut namun bidan kehilangan satu
pasien.
– Bidan “B” menolong persalinan tersebut tapi akan dijatuhkan oleh bidan “A” dengan di laporkan ke
lembaga yang berwewenang