Anda di halaman 1dari 28

Perkembangan

Individu
Penerapannya dalam
Observasi dan Interview
Perkembangan individu meliputi pertumbuhan dan
penurunan sepanjang kehidupan.
Perkembangan merupakan produk dari proses
biologis, kognitif dan sosioemosional
Bayi – Awal Anak – Pertengahan & Akhir Anak
– Remaja – Dewasa Awal – Dewasa Madya –
Dewasa Akhir
Periode Perkembangan
Ada 8 periode sepanjang kehidupan individu
1. Prenatal period  (periode prakelahiran), saat
pembuahan hingga kelahiran
2. Infancy (masa bayi)  kelahiran – 24 bulan
3. Early childhood  akhir masa bayi – 5/6 thn
4. Middle & Late childhood  6 hingga 11/12 thn
5. Adolescence (transisi dari ms kanak-kanak hingga
ms dewasa awal) 12 - 18/20 thn
6. Early adulthood  awal 20 hingga 40 thn
7. Middle adulthood  awal 40 hingga 65 thn
8. Late adulthood  awal 65 thn hingga kematian
Aspek Perkembangan

Kognitif
Biologis Sosioemosional
PERKEMBANGAN FISIK
• Aspek biologis meliputi perkembangan fisik
dan sensoris motoris (koordinasi sensoris dan
gerakan otot-otot yang dibutuhkan dalam
melakukan sebuah tindakan)
• Memiliki periode kritis pada masing-masing
tahap usia.
Tahapan Perkembangan Fisik
Usia
Bayi • Perkembangan pesat terkait dengan otak (berat otak
75% serta koneksi susunan syaraf otak)
• Perkembangan persepsi dasar (persepsi visual,
pendengaran, bau dan sentuhan, pengecap,
kedalaman)
• Perkembangan pesat terkait dengan perkembangan
motorik (merangkak, duduk, berjalan)
Awal • Kemampuan mengontrol Bladder dan Bowel (BAK dan
Anak-anak BAB)  toilet training
• Gerakan koordinasi sensoris-motoris semakin terampil
 menggunakan pakaian sendiri
Pertengah • Pertumbuhan menjadi lebih lambat dan konsisten
an /akhir (tidak secepat masa sebelumnya)
anak • Perkembangan motorik lebih halus dan terkoordinasi
• Kesehatan  kondisi prima
Tahapan Perkembangan Fisik
Usia
Remaja • Diawali masa pubertas  hormon seksual  ciri
seks sekunder dan primer (perubahan bentuk
tubuh)
• Pertumbuhan drastis  tinggi badan dan berat
badan
• Berdampak pada citra tubuh
Dewasa Kemampuan fisik mencapai titik puncak (usia
awal pertengahan 20an)
Setelah itu mengalami penurunan perlahan (fungsi
mata, semua sistem tubuh)
Dewasa Penurunan di beberapa kemampuan fisik dan
Madya motorik
Menopause (perempuan)
Penurunan aktivitas seksual
Tahapan Perkembangan Fisik
Usia
Dewasa • Mengalami penuaan (aging)
Akhir • Penurunan drastis terkait dengan fisik dan motorik
• Beberapa penyakit kronis muncul (jantung, stroke,
dll)
PERKEMBANGAN KOGNITIF
Tokoh Jean Piaget  menekankan pada perkembangan
kognitif individu  proses kesadaran
• Anak-anak membangun secara aktif dunia kognitif untuk
mendapatkan pemahaman, melalui organisasi &
adaptasi
• Ada 4 tahap yang dilalui untuk memahami dunia
• Setiap tahap berkaitan dengan usia dan memiliki cara
berpikir tertentu, cara yang berbeda dalam memahami
dunia
Tahap Perkembangan Kognitif

a. tahap sensorimotor (kelahiran – 2 thn) 


bayi mengenali dunia dengan
mengkoordinasikan pengalaman sensorinya
(melihat, mendengar) dengan tindakan
motorik-fisik (menggapai, menoleh)
b. tahap praoperasional (2-7 thn) anak mulai
melukiskan dunia dengan kata-kata & gambar
(simbolis)
Contoh : bermian kereta api dengan bangku-
bangku yang ditata paralel
Lanjutan Tahap perkembangan kognitif….
c. tahap operasional konkrit (7-11 thn) mulai mampu
melakukan penalaran logis yang dapat di terapkan ke
dalam contoh konkrit dan mulai meninggalkan
pemikiran intuitif. Klasifikasi objek dalam bentuk yang
berbeda
Contoh : mampu mengerjakan persoalan dengan
langkah logis dan konkret (hitungan, menulis
cerita/karangan pengalaman pribadi atau
lingkungannya seperti pengalaman liburan)
d. tahap operasional formal (11 tahun - dewasa)
mampu berpikir abstrak, idealis dan lebih logis.
Contoh :
Individu mampu berpikir tentang orang tua ideal,
mulai merencanakan masa depan.
PERKEMBANGAN SOSIOEMOSIONAL
• Meliputi perkembangan diri (self), emosi dan
relasi dengan lingkungan.
Tahapan Perkembangan Sosial-Emosional
Usia
Bayi • Temperamen  Easy, Difficult, Slow to warm up
• Bayi membentuk keterikatan dengan pengasuhnya 
Attachment
• Lingkungan yang berperan adalah Orang tua
Awal • Mulai mengenal peran gender dan identitas gender
Anak-anak • Perilaku sosial dibentuk melalui observational learning
• Mulai mengembangkan permainan dari parallel play 
cooperative play
• Sudah mulai membentuk hubungan pertemanan
Pertengah • Peningkatan kemampuan sosial, peningkatan
an /akhir kemampuan memahami perasaan orang lain
anak • Lingkungan sosial yang mendominasi adalah teman
sebaya sesama jenis kelamin
Tahapan Perkembangan Sosial-Emosional
Usia
Remaja • Self esteem  dampak dari perubahan tubuh dan
tekanan lingkungan
• Lingkungan yang berperan  teman sebaya
• Ketertarikan terhadap lawan jenis  pacaran
• Pencarian identitas
• Meningkatnya konflik orang tua – remaja
• Konformitas meningkat
Dewasa  Adult attachment  secure, avoidant, dan anxious.
awal  Meningkatkan close relationship  triangular love
(Stenberg)
 Tuntutan untuk membangun perkawinan
 Menjadi orang tua
Dewasa “Sandwich Generation”
Madya Pencapaian puncak karir
Kesadaran akan kematian meningkat
Tahapan Perkembangan Sosial-Emosional
Usia
Dewasa • Penyesuaian terhadap kondisi aging  yang
Akhir berdampak pada kepuasan hidup
• Kepuasaan pernikahan meningkat
• Risiko kehilangan pasangan
• Lebih banyak waktu dihabiskan di rumah
Sumber Santrock dan Weiten
Perkembangan Psikososial - Erik Erikson
• Perubahan perkembangan individu terjadi sepanjang
siklus kehidupannya, melalui tahap-tahap psikososial
• Masing-masing tahapan perkembangan
menghadapkan individu dengan suatu krisis, yang
merupakan titik balik peningkatan kerentanan
(vulnerability) dan peningkatan potensi  semakin
berhasil mengatasi krisis, semakin sehat
perkembangan
• Tahapan diawali dari 0 (baru lahir) sampai dengan
masa lanjut usia
Lanjutan Erikson….

• Kepribadian dibentuk sepanjang siklus masa


hidup
• Pengalaman di masa awal kehidupan dan
masa berikutnya, sama pentingnya
• Individu berkembangan menurut tahap
Psikososial(didasari motivasi yang bersifat
sosiall)
8 tahapan dari Erikson
1. Trust vs mistrust (0-1 thn)  dialami tahun
pertama kehidupan, rasa percaya diperoleh melalui
rasa nyaman secara fisik dan sedikit ketakutan akan
masa depan.
2. Autonomy vs shame & doubt (1-3 thn) akhir masa
bayi dan mulai berjalan, mulai menemukan bahwa
perilakunya adalah miliknya, mulai ingin mandiri dan
menyadari kemauan. Jika terlalu dibatasi/dihukum
rasa malu dan ragu-ragu.
3. Initiative vs guilt (3-6 thn)  selama masa pra-
sekolah, dunia sosial semakin luas, banyak tantangan
baru yang dihadapi, menunjukkan perilaku aktif dan
bertujuan. Pengembangan rasa tanggung jawab. Jika
tidak, anak menjadi cemas dan muncul rasa bersalah.
Psikososial…..
4. Industry vs inferiority (6-11/12 thn)  selama
masa SD, masa yang penuh energi & dilampiaskan
melalui pengalaman menuju penguasaan pengetahuan
dan skill. Bahayanya adalah awal berkembangnya rasa
rendah diri, perasaan tidak kompeten & tidak
produktif
5. Identity vs identity confusion (11-18 thn), selama
masa remaja  individu dihadapkan pada penemuan
siapa, bagaimana dan kemana arah perkembangannya
dalam kehidupan. Individu dihadapkan pada banyak
peran baru & status orang dewasa. Jika individu
mampu menjalani secara positif  identitas positif
akan dicapai
Psikososial….
6. Intimacy vs isolation (dewasa awal)  dihadapkan pada
tugas perkembangan pembentukan relasi akrab dengan
orang lain. Jika terbentuk relasi atau persahabatan yang
sehat  tercapai keakraban, jika tidak  merasa
terisolasi
7. Generativity vs stagnation (dewasa madya)  tugas
utama adalah membantu generasi muda
mengembangkan & mengarahkan kehidupan yang
berguna. Jika merasa (tidak) melakukan stagnasi
8. Integrity vs despair (dewasa akhir)  Refleksi diri
mengenai apa yg telah dilakukan. Jika merasa puas akan
tercapai integritas, dan jika tidak tercapai akan merasa
putus asa
EKOLOGI
• Tokohnya Urie Bronfenbrenner menekankan
pengaruh lingkungan pada perkembangan
• Teori ekologi merupakan pandangan
sosiokultural, mulai dari pengaruh interaksi
langsung dengan agen sosial hingga pengaruh
kebudayaan yang berbasis luas.
• Dalam perkembangan individu, 5 sistem
lingkungan yang berpengaruh yaitu:
mikrosistem, mesosistem, eksosistem,
makrosistem dan kronosistem.
Lanjutan ekologi ….
Makrosistem
Eksosistem
Kronosistem Mesosistem
Mikrosistem
Individu
TEORI EKOLOGI lanjutan ….
• Mikrosistem  Lingkungan tempat individu hidup. Meliputi
keluarga, teman , sekolah  interaksi secara langsung
Contoh : Hubungan ibu dengan anak, suami-istri, sahabat
• Mesosistem  Relasi antar mikrosistem atau hub antara
beberapa konteks. Misal: Hubungan pengalaman keluarga
dengan pengalaman sekolah.
Contoh : Pak Dahlan bertengkar dengan istrinya pagi hari
sebelum pergi ke kantor, yang mempengaruhi kondisi pak
Dahlan saat di kantor. Pak Dahlan memarahi semua anak
buahnya saat briefing tanpa sebab yang jelas.
TEORI EKOLOGI lanjutan ….
• Eksosistem Kaitan antara lingkungan sosial, yang individu
tidak memiliki peran secara aktif dengan konteks individu
sendiri.Misal: beban kerja istri mempengaruhi relasinya
dengan suami dan anak
Contoh :Kondisi pekerjaan yang menuntut pekerjanya bekerja over time
mempengaruhi hubungan ibu dengan anak-anaknya (waktu bersama keluarga
kurang)
• Makrosistem  Budaya tempat individu hidup.
Contoh : Budaya barat dan timur mempengaruhi cara remaja dalam menjalin
hubungan dengan lawan jenis
• Kronosistem  pola peristiwa lingkungan dan transisi dari
rangkaian kehidupan dan keadaan sosiohistoris.
Misal: Aktivitas remaja pada jaman Perjuangan – orde baru – reformasi
mengalami perubahan
Referensi

Santrock, J.W., (2010). Life-Span Development. (13th ed.).


University of Texas:Mc Graw Hill
Weiten, W., (2010). Psychology Themes and Variations (8th
ed.). USA: Wadsworth.
Tugas
• Tentukan fenomena (yang dapat diamati)
berdasarkan karakteristik pada tahapan usia
perkembangan individu dan turunkan dalam
perilaku-perilaku yang bisa diamati.
• Setiap kelompok mendapat 1 tahapan usia
(bayi – dewasa akhir)
• Bisa mengacu pada developmental chart (ada
di ULS)
Contoh :
Remaja – fenomena konformitas (yang
diturunkan dalam beberapa perilaku) 
a. Menggunakan atribut yang sama/seragam
(baju yang senada, aksesoris yang sama).
b. Berkelompok (terdiri dari 4 – 5 remaja).

Anda mungkin juga menyukai