Anda di halaman 1dari 52

Disampaikan pada:

PELATIHAN PANDU PTM DI FKTP


Batam, 7 – 11 Mei 2018

DINAS KESEHATAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

1
Dasar Hukum

1. Undang-undang No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran


2. Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
3. Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
4. Undang–undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit
5. Peraturan Menteri Kesehatan No. 45 tahun 2014 tentang Penyelenggraan Surveilans
Kesehatan
6. Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 92 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Komunikasi
Data Dalam Sistem Informasi Terintegrasi Kesehatan
8. Peraturan Menteri Kesehatan No. 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kesehatan
9. Peraturan Menteri Kesehatan No. 71 Tahun 2015 tentang Penanggulangan Penyakit Tidak
Menular
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan
11. Peraturan Menteri Kesehatan No. 44 tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas
12. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.1479/MENKES/SK/X/2003 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular dan Penyakit Tidak
Menular Terpadu
Bagian Kedua
Penyakit Tidak Menular
Pasal 158
(1) Pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat melakukan upaya pencegahan, pengendalian, dan
penanganan penyakit tidak menular beserta akibat yang ditimbulkannya.
(2) Upaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan
berperilaku sehat dan mencegah terjadinya penyakit tidak menular beserta akibat yang ditimbulkan.
(3) Upaya pencegahan, pengendalian, dan penanganan penyakit tidak menular sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan melalui kegiatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif bagi individu atau
masyarakat.
(4) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 159
(1) Pengendalian penyakit tidak menular dilakukan dengan pendekatan surveilan faktor risiko, registri
penyakit, dan surveilan kematian.
(2) Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan memperoleh informasi yang esensial
serta dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dalam upaya pengendalian penyakit tidak
menular.
(3) Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui kerja sama lintas sektor dan dengan
membentukjejaring, baik nasional maupun internasional.
Pasal 160
(1) Pemerintah, pemerintah daerah bersama masyarakat bertanggung jawab untuk melakukan komunikasi,
informasi, dan edukasi yang benar tentang faktor risiko penyakit tidak menular yang mencakup seluruh
fase kehidupan.
(2) Faktor risiko sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lain meliputi diet tidak seimbang, kurang
aktivitas fisik, merokok, mengkonsumsi alkohol, dan perilaku berlalu lintas yang tidak benar.
Permenkes No. 71 thn 2015
ttg Penanggulangan PTM Surveilans PTM
Pasal 12
(1) Dalam penyelenggaraan Penanggulangan PTM, dilaksanakan Surveilans PTM sebagai dasar
penetapan kegiatan penanggulangan.
(2) Surveilans PTM bertujuan untuk memperoleh informasi tentang situasi, kecenderungan penyakit, dan
faktor risikonya sebagai bahan pengambilan keputusan dalam rangka pelaksanaan program
penanggulangan secara efektif dan efisien.
(3) Surveilans PTM sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui kegiatan pengumpulan data,
pengolahan dan analisis data, intepretasi data, serta diseminasi informasi terhadap faktor risiko, penyakit,
dan penyebab kematian.
Pasal 13
Surveilans PTM dilaksanakan melalui kegiatan:
a. surveilans faktor risiko;
b. registri penyakit; dan
c. surveilans kematian.
Pasal 14
(1) Surveilans PTM sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dilaksanakan oleh petugas yang memiliki
kompetensi dan kewenangan dalam surveilans.
(2) Kegiatan surveilans faktor risiko sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf a dilakukan dalam
kegiatan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM).
(3) Kegiatan registri penyakit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf b dilakukan dalam kegiatan
pelayanan di fasilitas pelayanan kesehatan terhadap penyakit tertentu sesuai dengan jenis, dampak, dan
besaran penyakit.
(4) Kegiatan surveilans kematian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf c dilakukan di fasilitas
pelayanan kesehatan terhadap penyebab kematian akibat PTM
 Kegiatan analisis sistematis dan terus
menerus dan kondisi yang
mempengaruhi
 Melakukan tindakan penanggulangan
secara efektif dan efisien
 Proses pengumpulan data, pengolahan
dan penyebaran informasi epidemiologi
 Kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus
terhadap data dan informasi tentang kondisi yang
mempengaruhi atau berkontribusi terhadap terjadinya
penyakit atau masalah kesehatan ( Faktor Risiko PTM),
sehingga memperoleh dan memberikan informasi guna
mengarahkan tindakan pengendalikan dan
penanggulangan secara efektif dan efisien (Permenkes N0
45 tahun 2014 Tentang Pedoman Penyelenggaraan
Surveilans Kesehatan)
 Surveilans berbasis Posbindu PTM adalah kegiatan analisis
terus menerus dan sistematis terhadap data FR PTM
dengan berbasis data yang diperoleh di Posbindu .
 Dilakukan oleh Kader & Petugas Kesehatan di Posbindu
PTM.
 Tujuan untuk mendapatkan data tentang FR PTM
(Faktor Risiko bersama atau Common Source
Underlying Risk Factor)

Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular (PTM)


meliputi FR yg tidak dapat dirubah (Umur dan Jenis
Kelamin), dan FR yg dapat dirubah (merokok, kurang
aktivitas fisik, diet yang tidak sehat, konsumsi
minuman beralkohol dan stress)

Faktor Risiko Antara (obesitas, hipertensi,


hiperglikemi (gula darah tinggi), dislipidemia (lemak
tubuh/kolesterol)
2. Surveilans Faktor Risiko
PTM Berbasis Posbindu

1. Portal Web PTM: Media


Informasi & Komunikasi

www.pptm.depkes.go.id SISTEM
INFORMASI
MANAJEMEN
PTM 3. Surveilans PTM
Berbasis FKTP
BERBASIS
WEB

5. E-MONEV 4. WebGIS PTM


 Sistem Informasi
Surveilans FR PTM
Kemenkes berbasis Posbindu

 Sistem Informasi
Dinkes Surveilans FR PTM
berbasis Posbindu
Provinsi

 Sistem Informasi
Surveilans FR
Dinkes PTM berbasis
Posbindu
kab/Kota

 Sistem Informasi
Surveilans FR
FKTP PTM berbasis
Posbindu

 Buku monitoring FR PTM


Posbindu PTM /  Form register FR PTM
 Sistem Informasi Surveilans
Posbindu Khusus FR PTM berbasis Posbindu
LANGKAH SURVEILANS FR PTM
BERBASIS POSBINDU
Kegiatan Buku monitoring
Posbindu PTM

Tindak
lanjut

Buku register

Pengolahan data
(otomatis)
Input dalam software SIS
PTM Posbindu
5W+1H:
WHAT : FAKTOR RISKO PTM, SISTIM INFORMASI, TENAGA,
HARDWARE (PC, ANDROID, GADGET, LAPTOP, PRINTER,
SOFYWARE (JARINGAN), & BIAYA

WHERE : POSBINDU, FKTP, DINKES (SEMUA LEVEL)

WHEN : 3 BULAN SEKALI MEMBERIKAN REPORT KE PIMPINAN /


UP

WHO : KADER, PETUGAS KESEHATAN

WHY : TREND MORBID-MORTAL, TRANSISI EPID & INFO

HOW : PELATIHAN & PENYELENGGARAAN SEMUA LEVEL


 Sasaran surveilans faktor risiko PTM berbasis
POSBINDU adalah kelompok masyarakat yang
sehat dan merasa sehat serta yg memiliki
faktor risiko yang berpotensi menimbulkan
penyakit tidak menular.
1. Tersedianya data faktor risiko PTM
2. Tersedianya informasi, sebagai dasar
perencanaan, pemantauan, penilaian dan
evaluasi program pengendalian PTM.
3. Terselenggaranya kewaspadaan dini PTM
1. Indikator tingkat individu  risiko/tidak
risiko
2. Proporsi  jumlah risiko/jumlah periksa
3. Proporsi Terbobot : proporsi dengan
pembobotan
4. Cakupan  jumlah diperiksa/jumlah
penduduk target
a. Tingkat Posbindu
b. Tingkat PKM, Dinkes, Kemkes
No Faktor risiko Cut off point (merah =
risiko, hijau = tidak risiko)
1 Tekanan darah Sistole >= 140 mmHg
Diastole >= 90 mmHg
2 Kurang makan buah dan sayur (5 Ya, tidak
porsi sehari)
3 Kurang aktivitas fisik (150 menit Ya, tidak
per minggu)
4 Merokok Ya, tidak
5 Stres Ya, tidak
6 Konsumsi minuman beralkohol Ya, tidak
7 IMT >= 23 obesitas
8 Lingkar perut Laki-laki >=90 cm
Perempuan >=80 cm
9 Fungsi paru sederhana Baik (< dari prediksi), buruk
No Faktor risiko Cut off point
11 Kolesterol darah >190 hiperkolesterolemia
12 Trigliserida >=150 hipertrigliserida
13 Benjolan payudara Ditemukan,tdk ditemukan
14 IVA Positif, negatif
15 Penyuluhan IVA dan CBE Ikut, tidak ikut
16 Kadar alkohol pernafasan Positif, negatif
17 Amfetamin urin Positif, negatif
18 Penyuluhan potensi cedera Ikut, tidak ikut
19 Konseling diet Ikut, tidak ikut
20 Konseleing berhenti merokok Ikut, tidak ikut
Jumlah hasil positif /jumlah warga yang diperiksa

No Faktor risiko Cut off point


Merah hijau
1 Kurang makan buah &sayur (5 porsi sehari) > 90% ≤ 90%
2 Kurang aktivitas fisik (30 menit sehari atau > 26% ≤ 26%
150 menit/minggu)
3 Merokok >30% ≤ 30%
4 Konsumsi minuman beralkohol >20% ≤ 20%
5 Stres >10% ≤ 10%
6 Obesitas (IMT >=23) >20% ≤ 20%
7 Obesitas sentral >26% ≤ 26%
8 Fungsi paru sederhana tdk normal >4% ≤ 4%
9 Hipertensi >25% ≤ 25%
10 Hiperglikemia >6,5% ≤ 6,5%
No Faktor risiko Cut off point
Merah hijau
11 Hiperkolesterolemia >1% ≤ 1%
12 Hipertrigliserida >1% ≤ 1%
13 Benjolan payudara >2 0/00 ≤ 2 0/00
14 IVA positif >3% ≤ 3%
15 Kadar alkohol pernafasan positif >1% ≤1%
16 Amfetamin urin positif >1% ≤1%
17 Penyuluhan/konseling berhenti merokok <80% ≥ 80%
18 Penyuluhan/koseling diet <80% ≥ 80%
19 Penyuluhan IVA dan CBE (P 30-50 thn) <80% ≥ 80%
20 Penyuluhan potensi cedera <80% ≥ 80%
 Proporsi faktor risiko PTM tertentu yang telah di-adjust
(dibobot) dengan jumlah penduduk berdasarkan umur dan
jenis kelamin di suatu wilayah.
 Angka ini ditentukan oleh total populasi, jumlah penduduk
yang melakukan pemeriksaan, dan proporsi faktor risiko PTM.
 Menentukan besarnya keterwakilan penduduk yang
melakukan pemeriksaan di Posbindu PTM dari populasinya.
 Proporsi terbobot digunakan sebagai estimasi angka
prevalensi faktor risiko di suatu wilayah sehingga dapat
dijadikan acuan dalam capaian program pengendalian PTM.
Jumlah yg diperiksa di Posbindu / jumlah penduduk >15 tahun 1 desa/kelurahan

No Pemeriksaan Faktor risiko Cut off point


Merah hijau
1 Kurang makan buah &sayur (5 porsi/hr) <10% ≥ 10%
2 Kurang aktivitas fisik (30 menit sehari atau 150 <10% ≥ 10%
menit/minggu)
3 Merokok <10% ≥ 10%
4 Konsumsi minuman beralkohol <10% ≥ 10%
5 IMT <10% ≥ 10%
6 Stes <10% ≥ 10%
7 Lingkar perut <10% ≥ 10%
8 Tekanan darah <10% ≥ 10%
9 Fungsi paru sederhana <10% ≥ 10%
10 Gula darah <10% ≥ 10%
Jumlah yg diperiksa di Posbindu/jumlah penduduk >15 tahun 1 desa/kelurahan

No Faktor risiko Cut off point


Merah hijau
11 Kolesterol darah <10% ≥ 10%
12 Trigliserida darah <10% ≥ 10%
13 Benjolan payudara (Perempuan 30-50 thn) <10% ≥ 10%
14 IVA (Perempuan 30-50 thn) <10% ≥ 10%
15 Kadar alkohol pernafasan <10% ≥ 10%
16 Amfetamin urin <10% ≥ 10%
17 Konseling/Penyuluhan berhenti merokok <20% ≥ 20%
18 Konseling/penyuluhan diet <20% ≥ 20%
19 Konseling/penyuluhan IVA dan CBE <20% ≥ 20%
(Perempuan 30-50 thn)
20 Konseling/penyuluhan potensi cedera <20% ≥ 20%
Jumlah yang diperiksa di wilayah >15 tahun di wilayah sama
No Pemeriksaan Faktor risiko Cut off point
Merah hijau
1 Kurang makan buah &sayur (5 porsi/hr) <50% ≥ 50%
2 Kurang aktivitas fisik (30 menit sehari atau 150 <50% ≥ 50%
menit/minggu)
3 Merokok <50% ≥ 50%
4 Konsumsi minuman beralkohol <50% ≥ 50%
5 IMT <50% ≥ 50%
6 Stes <50% ≥ 50%
7 Lingkar perut <50% ≥ 50%
8 Tekanan darah <50% ≥ 50%
9 Fungsi paru sederhana <50% ≥ 50%
10 Gula darah <50% ≥ 50%
Jumlah yang diperiksa di wilayah >15 tahun di wilayah sama
No Faktor risiko Cut off point
Merah hijau
11 Kolesterol darah <50% ≥ 50%
12 Trigliserida darah <50% ≥ 50%
13 Benjolan payudara (Perempuan 30-50 thn) <10% ≥ 10%
14 IVA (Perempuan 30-50 thn) <10% ≥ 10%
15 Kadar alkohol pernafasan <50% ≥ 50%
16 Amfetamin urin <50% ≥ 50%
17 Konseling/Penyuluhan berhenti merokok <80% ≥ 80%
18 Konseling/penyuluhan diet <80% ≥ 80%
19 Konseling/penyuluhan IVA dan CBE <80% ≥ 80%
(Perempuan 30-50 thn)
20 Konseling/penyuluhan potensi cedera <80% ≥ 80%
Hasil Wawancara &
Pengukuran/Pemeriksaan
di Posbindu PTM
1. Wawancara :
Identitas, kelompok umur, jenis kelamin,
riwayat merokok, riwayat hipertensi,
konsumsi alkohol, konsumsi buah dan
sayur, kurang aktivitas fisik.
2. Pengukuran :
Berat badan, tinggi badan, lingkar perut,
indeks massa tubuh dan tekanan darah.

DILANJUTKAN DENGAN
- Online Web Base

- Android Base
(Online/Offline)

- Desktop Base, Ms.


Excel (Offline)
1. Pengumpulan data oleh kader
2. Pengolahan dan analisis dengan bantuan
sistem informasi Surveilans
3. Interpretasi
4. Diseminasi informasi
5. Tindak Lanjut
 Secara Off line dan On line
 Off line : di input pada microsoft excel
2007 kemudian di upload ke sistem
On line
 On line : sistem online surveilans PTM
www.p2ptm.kemkes.go.id
Kartu Peserta Posbindu

Registrasi Peserta Posbindu

Input Data
Dapat diunduh/Install di Android Play Store
A. Risiko Individu : perorangan yang
mempunyai risiko PTM sesuai kategori.
Misalnya : IMT ≥ 23 kg/m2
B. Proporsi FR :
jumlah orang yang berisiko x 100%
jumlah orang yang diperiksa
Misalnya : Lingkar Perut (cm) untuk laki-laki
lebih dari 90 cm. Dari 100 orang yang
diperiksa diperoleh hasil 25 orang dengan LP
lebih dari 90 cm, artinya 25/100 = 25%.
Proporsi dapat dilihat menurut variabel : sex,
umur, wilayah dan waktu
C. Cakupan :
Jumlah orang yang diperiksa x 100%
Jumlah populasi target

Misalnya : yang diperiksa Tekanan Darah pada


usia 15 – 59 tahun. Kalau yang diperiksa 168
orang dari 1000 populasi berarti cakupan
168/1000 = 16,8 %
Berdasarkan situasi di suatu wilayah :
 Kecenderungan & besaran masalah FR PTM
 Interpretasi harus mempertimbangkan Cakupan data,
semakin luas cakupan gambaran FR akan lebih
mendekati situasi yg sebenarnya.
 Apabila Cakupan masih kecil pergunakan Rujukan
sumber data lain

 Merupakan feedback kepada perorangan dalam


bentuk SMS Gateway yang isinya hasil pemeriksaan
dan saran-saran.
 Kepada Masyarakat dan Pengambil Keputusan
melalui berbagai Media :
 website: www.p2ptm.kemkes.go.id,
 sosmed :fb, twitter, instagram (p2ptmkemenkesri)
5. TINDAK LANJUT

 Tindak lanjut dilakukan bersama oleh kader dan


petugas kesehatan sesuai peran masing-masing
berupa :
 Penyuluhan kepada masyarakat atau keluarga
penyandang faktor risiko PTM atau penderita PTM
 Memberikan konseling berkala pada penyandang
faktor risiko PTM atau penderita PTM
 Membantu merujuk penyandang faktor risiko PTM
atau penderita PTM berisiko tinggi ke unit pelayanan
FKTP.
Hasil dan Tindak Lanjut Individu

Riwayat Faktor Risiko PTM SMS Hasil, Saran


Tindaklanjut
Indvidu
Melalui SMS
Email hasil, saran tindak lanjut
Hasil Pemeriksaan : Proporsi dan Pengelola PTM
cakupan Faktor Risiko dan
Cakupan Pemeriksaan
 Mengetahui keberhasilan surveilans yang telah
dilaksanakan.
 Tujuannya adalah untuk menilai apakah sistem
yang ada berjalan sesuai dengan yang
diharapkan. Untuk itu diperlukan berbagai
upaya untuk mengidentifikasi masalah yang
terjadi dalam pelaksanaan surveilans dan
upaya untuk memperbaikinya sehingga
pelaksanaan surveilans PTM sesuai dengan
yang diharapkan.
 Pemantauan dan evaluasi dilakukan dengan
menggunakan indikator kinerja yang telah
disepakati.
s
Jumlah Sebaran Posbindu : 19772
Sumber :
http://pptm.depkes.go
.id/
Aceh
641
Kaltim
192
Sumut
641 KEPRI Kaltara
155 39
Sulut
RIAU 371
196 Kalbar
544
Malut Papua
Gorontal 51 barat
o 123
Sumsel
137
681
Kalten
Sumbar Jambi g
BABEL 272
743 598 426 Sulbar
41

DKI Papua
844 Sultra Maluku 81
Kalsel 340
198 210
Bengkul Lampun Sulsel
u g Jateng 1072
267 909 1416
Jatim
4775 NTB NTT
633 250
Banten DI
656 Ygya
390
Jabar
1527
Bali
88
Jumlah Jumlah
No Provinsi Jumlah Penduduk Jumlah Posbindu
Kabupaten/Kota Kel/Desa
1 Aceh 23 5,1 Juta 6,493 641
2 Sumatera Utara 33 14,1 Juta 5,876 641
3 Sumatera Barat 19 5,2 Juta 1140 743
4 Riau 12 6,4 Juta 1,759 196
5 Jambi 11 3,4 Juta 1,506 598
6 Sumatera Selatan 17 8,1 Juta 3,262 681
7 Bengkulu 10 1,9 Juta 1,517 267
8 Lampung 15 8,2 Juta 2,576 909
9 Kep. Bangka Belitung 7 1,4 Juta 381 426
10 Kep. Riau 7 2,1 Juta 415 332
11 DKI Jakarta 6 10,2 Juta 267 844
12 Jawa Barat 27 46,8 Juta 5962 1527
13 Jawa Tengah 35 33,8 Juta 8578 1417
14 DI Yogyakarta 5 3,7 Juta 438 390
15 Jawa Timur 38 38,9 Juta 8505 4776
16 Banten 8 11,9 Juta 1551 656
17 Bali 9 4,2 Juta 716 88
18 NTB 10 4,8 Juta 1146 633
19 NTT 23 5,1 Juta 3213 250
20 Kalimantan Barat 14 4,8 Juta 1982 542
21 KalimantanTengah 14 3,9 Juta 1559 272
22 Kalimantan Selatan 13 2,5 Juta 2007 198
23 Kalimantan Timur 10 4,1 Juta 1013 192
24 Kalimantan Utara 5 650 Ribu 473 39
25 Sulawesi Utara 15 2,4 Juta 1738 371
26 Sulawesi Tengah 13 2,9 Juta 1922 265
27 Sulawesi Selatan 24 8,6 Juta 3025 1072
28 Sulawesi Tenggara 17 2,5 Juta 2215 340
29 Gorontalo 6 1,2 Juta 733 137
30 Sulawesi Barat 6 1,3 Juta 645 41
31 Maluku 11 1,7 Juta 1041 210
KURANG
DIET TIDAK
AKTIFITAS
SEIMBANG
MEROKOK FISIK

n=9711 n=9768 n=9776

n=9693 n=9890 n=3656 n=.2860

OBESITAS
HIPERTENSI HIPERGLIKEMI HIPERKOLESTEROL

Sumber data: Surveilans Berbasis Posbindu dan Surveilans Berbasis FKTP

Anda mungkin juga menyukai