Pleno Skenario 1
Pleno Skenario 1
SKENARIO 1
AFIFAH 161610101011
ROSI 161610101012
OKSALANI 161610101013
ANANDA 161610101014
DEVI 161610101015
LISA 161610101016
CHORIDATUL 161610101017
DINDA 161610101019
PARAMITA 161610101020
SKENARIO 1
Seorang laki-laki usia 25 tahun datang ke RSGM
bagian Konservasi Gigi ingin merawat gigi belakang
bawah kiri yang berlubang sejak 1 tahun yang lalu.
Penderita mengeluh gigi terasa ngilu bila dibuat minum
dingin dan nyeri saat kemasukan makanan.
Berdasarkan pemeriksaan obyektif didapatkan tampak
gigi 26 karies profunda, tes vitalitas positif, tekan dan
perkusi negatif. Hasil pemeriksaan radiografik tampak
selapis tipis dentin dan keadaan jaringan periodontal
baik. Diagnosa kasus tersebut adalah pulpitis reversible
pada 26 dan akan dilakukan perawatan. Apa rencana
perawatan yang tepat untuk kasus tersebut.
Step 1
1. Pemeriksaan obyektif : dapat dilakukan dengan melihat, perkusi,
palpasi, rontgen foto, dan menggunakan sonde. Melihat keadaan
obyektif secara intra oral dan ekstra oral
2. Karies profunda : karies yang mengenai lebih dari setngah dentine
atau mengenai pulpa
Stadium I : mengenai setengah dentine, tidak terjadi radang pulpa
Stadium II : terdapat lapisan tipis dentin yang membatasi karies
dengan pulpa
Stadium III : pulpa terbuka dan dijumpai radang pulpa
Perawatan endodontik:
Pulp capping : dilakukan untuk mecegah terbukanya pulpa
PSA : jika pulpa sudah nekrosis , contoh : pulpektomi
2. Apa indikasi dan kontraindikasi untuk
perawatan kasus dalam skenario?
Indikasi : gigi vital, tidak ada lesi periapikal, keluhan nyeri jika diberi
rangsangan, gigi sulung dan permanen muda
Indikasi
Pulp capping direct : pulpa sudah terbuka oleh trauma tetapi masih
vital, keadaan pulpa masih steril (mengalami perforasi karena alat
steril), berhasil pada pasien dibawah 30 tahun
Pulp capping indirect : karies sudah mencapai dentine
3. Bagaimana prosedur penata laksanaan
perawatan pada kasus dalam skenario?
Pulp capping indirect
• Diberi rubber dum dan saliva ejector
• Karies dibersihkan menggunakan bur dan eskavator, kemudian
diirigasi
• Dentine lunak dibuang dilapisi sub base, diletakkan semen ZOE
(elastisitas bagus) atau CaOH2 untuk menekan bakteri.
• Diberi restorasi sementara
• Lapisan dibongkar dengan restorasi permanen jika tidak terdapat
keluhan nyeri
Liner :
Varnish : selapis tipis antara GI dan cairan
Alat :
• Bur untuk enamel maupun dentine
• Eskavator membuang sisa karies
• Pinset untuk mengambil kapas
• Plastic Filling Instrument untuk memamipulasi
bahan yang digunakan, untuk mengaplikasikan
semen,mengurangi kelebihan bahan
• Spatula semen untuk memanipulasi semen
• Stopper semen untuk memampatkan bahan
semen
5. Bagaimana indikasi/ tanda keberhasilan
perawatan pada skenario dan faktor yang
mempengaruhinya?
Direct Indirect
- Tujuan penatalaksanaan :
- Menyembuhkan infeksi
- Menghilangkan gejala
- Mencegah komplikasi
- Pencegahan :
- Menjaga kebersihan gilut
- Gosok gigi 2x sehari
- Periksa ke dokter gigi min 6 bulan sekali
- Makan makanan berserat (sayuran)
Komunikasi
1. Salah satu kompetensi yang harus dikuasai
oleh dokter untuk menyelesaikan
permasalahan kesehatan pasien
2. Terjadi suatu komunikasi yang efektif antara
pasien dengan dokter
- Dokter tidak mendominasi dalam
berkomunikasi dan pasien dapat
menceritakan keluhannya
- Tujuan dalam komunikasi yang efektif yaitu
agar dapat mencapai tujuan dari kedua pihak
Informasi
- Hal ini diperluka untuk membantu pasien
dalam memperoleh informasi mengenai
penyakit, pengobatan, dan prognosisnya.
- Dokter akan selalu memberikan informasi
yang akurat terhadap pasiennya, baik secara
lisan maupun tertulis.
Edukasi
- Dapat dilakukan dengan berbagai media
- Dapat dilakukan seorang dokter sewaktu
pasca perawatan
Hal yang perlu diperhatikan dalam
memberikan KIE
1. Hindari menggunakan istilah-istilah dalam
kedokteranyang tidak dimengerti pasien
2. Tulis beberapa informasi yang penting
3. Informasi yang sama dapat diinterpretasikan
berbeda oleh setiap pasien
4. Menilai pengertian dan atensi pasien
berulang kali
Pelaksanaan KIE pasca perawatan dapat berupa :