F = P/σ
F = luas penampang
P = beban bangunan
σ = daya dukung tanah
Pondasi Dalam
(Deep Foundations)
Pondasi Dalam
• Perbedaannya dengan pondasi dangkal adalah pada tingkat
kedalaman pondasi tersebut di dalam tanah
• Alasan pemakaian pondasi dalam
- desain bangunan yang membawa beban yang berat (high rise
building)
- kondisi tanah yang kurang bagus
• Komponen material
- kayu
- beton, beton bertulang
- baja
• Yang termasuk dalam pondasi ini adalah
Pondasi tiang pancang (pile)
Pondasi bor (bored piled/dhrilled shaft)
1. Tiang Pancang (Pile)
• Tiang pancang dapat dibuat dari
kayu, baja, atau beton bertulang
• Tiang pancang dibuat lebih
dahulu, kemudian dipancangkan
ke dalam tanah dengan mesin
pemancang
• Tiang-tiang diatasnya dirangkan
menjadi 1 dengan plat beton atau
biasa disebut pur atau “pile cap”
• Dibawah 1 pur biasanya terdiri
dari lebih dari 1 tiang dengan
penampang bulat, segi 4 atau
segi 8 berdiameter 30 – 40 cm
2. Bor (Bored Pile, In situ
Pile, drhilled shaft)
• Cara membuatnya, tanah
1/3
dibor lebih dulu sampai
kedalaman sesuai rencana,
setelah itu diberi cor beton.
beton 2/3
• Sepertiga tinggi dari atas
diberi tulangan baja untuk
mengikat kolom di atasnya.
• Dhrilled shaft biasanya
dipakai untuk off shore,
jembatan.
• Diapraghm walls
digunakan jika
- tingginya saturasi
- kondisi tanah tidak
stabil
- untuk meminimalkan
pergerakan tanah
karena getaran pada
saat pengeboran
Sloof
• Dipasang diatas pondasi menerus untuk
10 cm
mendukung meratakan beban dinding di
atasnya
• Berfungsi juga sebagai trasram untuk
mencegah air naik ke dinding sloof
• Dipasang sekitar 10 cm dibawah lantai
• Ukuran :
- dinding ½ batu, 15/15, 15/20, 20/20
dengan isi tulangan 4 Ф 10
- dinding 1 batu, 25/25, 25/30,
30/30, dengan isi tulangan 4 Ф 16
• Sloof bisa dibuat dari beton atau bata
yang dipasang tegak berjejer (bata
rolag)
SUPER STRUKTUR
persyaratan konstruksi:
- tebal minimum 12 cm
- diameter tulangan minimal 10 mm
- lapisan selimut beton minimal 1 cm
- jarak antar balok 3 x 3 m
sifat:
- mampu mendukung beban besar
- isolasi suara yang baik
- tidak mudah terbakar
- kedap air
- awet dan daya tahan lama
Atap
1. Rangka Atap/ Kuda-kuda
2. Penutup Atap
Rangka Atap / Kuda-Kuda
• Adalah bagian yang
memberi bentuk atap dan
sekaligus berfungsi sebagai
pendukung penutup atap
• Material pembentuk:
- kayu
- baja
- beton
Penutup Atap
• Secara visual, bentuk atap rata-rata
mengikuti bentuk bangunan
• Fungsi:
- sebagai pelindung terhadap
cuaca
- untuk menampilkan unsur
keindahan
• Material pembentuk:
- genting
- sirap
- asbes
- seng
- aluminium