Anda di halaman 1dari 34

Konstruksi Bangunan

Pengantar Teknologi Bangunan Program


Diploma III Keuangan Spesialisasi
PBB/Penilai
Pengertian Konstruksi
• Konstruksi (berasal dari bahasa Latin construere) adalah susunan
dan hubungan bahan bangunan sedemikian rupa sehingga susunan
tersebut menjadi satu kesatuan yang kuat.
• Contohnya, konstruksi pondasi, dinding, lantai, kuda-kuda atap.
• Struktur adalah susunan atau pengaturan bagian-bagian gedung yang
menerima beban
• Struktur menjadi komponen yang sangat penting dalam arsitektur
Sistem struktur bangunan dapat dibagi menjadi:
• Struktur bawah, termasuk pondasi dan sloof
• Struktur atas, seperti kolom, balok, plat lantai, rangka atap, dll.
Jenis Konstruksi
1. Konstruksi Kayu
Banyak digunakan untuk bangunan semi permanen. Untuk
bangunan permanen hanya pada bagian-bagian tertentu,
seperti rangka atap, balok lantai, dll.
2. Konstruksi Beton
Memiliki daya tahan sangat baik terhadap api sampai 600°
C. Jenisnya : beton murni dan beton bertulang.
komponen-komponen beton bertulang adalah
* baja tulangan
* sengkang, besi 10mm, dipasang dengan jarak 30cm
* kawat, untuk mengikat sengkang
* agregat, yang dicampur dengan semen, air, pasir.
Ketentuan umum komponen struktur
berbahan beton
1. Plat beton sengkang
- untuk atap, tebal minimal 7 cm
- untuk lantai, tebal minimal 12 cm
2. Balok
- tebal balok minimal 1/50 dari
bentang/panjang batang
- lebar balok 1/10 dari bentang agregat
- diameter tulangan minimal 12 mm tebal
3. Kolom
- menggunakan baja keras
- diameter tulangan pokok 12 mm
- sengkan minimal 5 mm
lebar
4. Pondasi
- tebal telapak minimal 30 cm
- diameter tulangan pokok
minimal 12 mm tulangan pokok
3. Konstruksi Baja
- biasanya digunakan untuk bangunan industri
- akan mulai memuai pada suhu 300°C
- hal-hal yang perlu diperhatikan
* sambungan konstruksinya
* defleksi lendutan
* pengaruh terhadap perubahan bentuk
SUB STRUKTUR
Sub struktur atau struktur
bawah adalah bagian
bangunan yang berada di
bawah permukaan tanah, atau
yang dimaksud disini adalah
PONDASI dan SLOOF
Teknik (Rekayasa) Pondasi
• Teknik Pondasi
adalah suatu upaya teknis untuk mendapatkan jenis dan
dimensi pondasi bangunan yang efisien, sehingga dapat
menyangga beban yang bekerja dengan baik. Merupakan
bagian dari ilmu Geoteknik.
• Definisi Pondasi
Pondasi merupakan bagian dari suatu sis-tem struktur yang
berfungsi untuk meneruskan beban dari struktur bagian atas
ke lapisan tanah bagian bawah, tanpa mengakibatkan
keruntuhan geser tanah dan penurunan tanah (settlement)
yang berlebihan.
Untuk itu hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan
jenis pondasi adalah :
1. Jenis struktur diatasnya (beban-beban yang bekerja)
2. Jenis tanah (daya dukung tanah)
Teknik (Rekayasa) Pondasi

• Daya dukung tanah merupakan salah satu faktor penting


dalam perencanaan pondasi beserta struktur di atasnya. Daya
dukung tanah yang diharapkan untuk mendukung pondasi
adalah daya dukung yang mampu memikul beban struktur,
sehingga pondasi mengalami penurunan yang masih berada
dalam batas toleransi.
• Jika jenis struktur ringan dan lapisan permukaan tanah baik,
pemilihan jenis pondasi dangkal sudah cukup memadai
• Tetapi jika jenis strukturnya berat (high rise building), maka
lebih baik digunakan jenis pondasi dalam. Permasalahan jenis
pondasi dalam jauh lebih kompleks dibandingkan dengan
pondasi dangkal
Jenis-jenis Pondasi
Pondasi dapat dibedakan berdasarkan
1. Segi dan bentuknya
- pondasi lajur/menerus (strip foundation)
- pondasi setempat (pad foundation)
- pondasi rakit (raft foundation)
- pondasi pancang dan bor (pile and bor foundation)
2. Bahan yang digunakan
- pondasi batu bata
- pondasi batu kali
- pondasi cerucuk kayu/bambu
- pondasi beton
3. Berdasarkan letak dan posisinya

1. Pondasi Dangkal (Shallow Foundation)


adalah pondasi yang kedalamannya masih dekat dengan
permukaan tanah
Macam-macam pondasi dangkal:
- pondasi menerus (continuous footing)
- pondasi setempat (single footing)
- pondasi pelat (plate foundation)
- pondasi gabungan
2. Pondasi Dalam (Deep Foundation)
adalah pondasi yang kedalamannya jauh dari permukaan tanah
Pondasi Dangkal (Shallow
Foundation)
Pondasi Menerus

• Disebut juga pondasi langsung


• Ukuran sama besar dan terletak
pada kedalaman yang sama (0,4 –
1,2 m)
• Dipasang di bawah seluruh
dinding penyekat dan kolom
• Biasanya digunakan untuk
bangunan tidak bertingkat
• Untuk tanah lembek, dibuat dari
sloof memanjang yang bagian
bawahnya diperlebar menjadi
pelat
Pondasi Setempat
• Jika tanah keras meiliki
kedalaman >1,5 meter (sd 4
meter)
• Pondasi dibuat hanya dibawah
kolom
• Masih menggunakan pondasi
menerus sebagai tumpuan men-
cor sloof (tinggi 0,6-0,8 m),
tidak digunakan untuk
mendukung beban.
• Contoh pondasi setempat:
- pondasi pilar
- pondasi sumuran
- pondasi umpak
- pondasi telapak
Pondasi Plat/Rakit
• Terbuat dari plat tebal dengan
perkuatan balok-balok beton
kedap air
• Pondasi dibuat di bawah
seluruh bangunan
• Biasanya digunakan untuk
basemen
• Dirangkai menjadi satu dengan
dinding beton kedap air
sebagai penahan tanah
disekeliling basemen
Pondasi Gabungan

• Merupakan pondasi plat yang


mendukung lebih dari satu
kolom
• Untuk menghemat ukuran
plat

Rumus untuk menentukan luas


penampang pondasi adalah :

F = P/σ
F = luas penampang
P = beban bangunan
σ = daya dukung tanah
Pondasi Dalam
(Deep Foundations)
Pondasi Dalam
• Perbedaannya dengan pondasi dangkal adalah pada tingkat
kedalaman pondasi tersebut di dalam tanah
• Alasan pemakaian pondasi dalam
- desain bangunan yang membawa beban yang berat (high rise
building)
- kondisi tanah yang kurang bagus
• Komponen material
- kayu
- beton, beton bertulang
- baja
• Yang termasuk dalam pondasi ini adalah
 Pondasi tiang pancang (pile)
 Pondasi bor (bored piled/dhrilled shaft)
1. Tiang Pancang (Pile)
• Tiang pancang dapat dibuat dari
kayu, baja, atau beton bertulang
• Tiang pancang dibuat lebih
dahulu, kemudian dipancangkan
ke dalam tanah dengan mesin
pemancang
• Tiang-tiang diatasnya dirangkan
menjadi 1 dengan plat beton atau
biasa disebut pur atau “pile cap”
• Dibawah 1 pur biasanya terdiri
dari lebih dari 1 tiang dengan
penampang bulat, segi 4 atau
segi 8 berdiameter 30 – 40 cm
2. Bor (Bored Pile, In situ
Pile, drhilled shaft)
• Cara membuatnya, tanah
1/3
dibor lebih dulu sampai
kedalaman sesuai rencana,
setelah itu diberi cor beton.
beton 2/3
• Sepertiga tinggi dari atas
diberi tulangan baja untuk
mengikat kolom di atasnya.
• Dhrilled shaft biasanya
dipakai untuk off shore,
jembatan.
• Diapraghm walls
digunakan jika
- tingginya saturasi
- kondisi tanah tidak
stabil
- untuk meminimalkan
pergerakan tanah
karena getaran pada
saat pengeboran
Sloof
• Dipasang diatas pondasi menerus untuk
10 cm
mendukung meratakan beban dinding di
atasnya
• Berfungsi juga sebagai trasram untuk
mencegah air naik ke dinding sloof
• Dipasang sekitar 10 cm dibawah lantai
• Ukuran :
- dinding ½ batu, 15/15, 15/20, 20/20
dengan isi tulangan 4 Ф 10
- dinding 1 batu, 25/25, 25/30,
30/30, dengan isi tulangan 4 Ф 16
• Sloof bisa dibuat dari beton atau bata
yang dipasang tegak berjejer (bata
rolag)
SUPER STRUKTUR

• Adalah elemen struktur yang berada di atas


permukaan tanah
• Terdiri dari dua bagian, yaitu:
- rangka bangunan (kolom, balok, dinding)
- atap
Rangka Bangunan
Kolom
• adalah elemen struktur vertikal  Material pembentuk: kayu, baja,
yang berfungsi menyalurkan beban beton bertulang
struktur diatasnya ke elemen Jika kolom terbuat dari baja, di
struktur di bawahnya, pengaku bagian bawah (yang menempel
dinding, dan pengikat balok pondasi) harus diberi plat untuk
meratakan beban sebelum
disalurkan ke pondasi
• Terdiri dari kolom struktur (utama)
dan kolom praktis

• Kolom struktur berfungsi untuk


mendukung beban diatasnya dan
meneruskannya ke pondasi

• Kolom praktis berfungsi untuk


mengikat dinding, mengikat kusen
pintu dan jendela
dimensi kolom praktis biasanya
10/10
Balok
• adalah elemen struktur yang
berfungsi untuk
- mengikat kolom
- menambah kekakuan hori-
sontal pada struktur
- menyalurkan gaya gravitasi
(vertikal) dan beban hori-
sontal (gempa, dll) ke kolom.
• Terdiri dari balok struktur (induk)
dan balok anak, balok kantilever
• Material pembentuk: kayu, baja,
beton bertulang
Dinding
• adalah struktur solid yang mem-  Dinding biasa menggunakan
batasi dan melindungi suatu area campuran 1 : 5
• fungsi:  Trasraam menggunakan campuran 1
- membagi-bagi bangunan ke :3
dalam beberapa ruang
- melindungi dari cuaca
- sebagai pengaku bangunan
- sebagai penghubung lantai dan
plafon
- sebagai unsur estetis
• Material
- batu bata, batako Siar
horisontal
- batu split
- beton
Siar
- kayu, plywood vertikal
- gypsum
- anyaman bambu
Lantai elevasi

adalah lapisan penutup tanah tempat Lantai kamar


berpijak di dalam bangunan + >2 cm
Lantai utama
0,0
Ketinggian lantai harus dibedakan sesuai Lantai teras
penggunaan ruang - >2 cm
Lantai kamar mandi 30 cm
- >5 cm
Bahan yang digunakan
Muka tanah
• kayu,
- lebar 20 – 30 cm, tebal 2-3 cm.
- ditopang dengan balok kayu
- sifat : murah, mudah dikerjakan,
ringan, mudah terbakar, keawetan
terbatas
• baja
umumnya digunakan oleh bangunan
gudang atau bengkel
• beton
umumnya digunakan beton bertulang
yang dicor ditempat bersamaan dengan
pengerjaan kolom dan balok

persyaratan konstruksi:
- tebal minimum 12 cm
- diameter tulangan minimal 10 mm
- lapisan selimut beton minimal 1 cm
- jarak antar balok 3 x 3 m

sifat:
- mampu mendukung beban besar
- isolasi suara yang baik
- tidak mudah terbakar
- kedap air
- awet dan daya tahan lama
Atap
1. Rangka Atap/ Kuda-kuda

2. Penutup Atap
Rangka Atap / Kuda-Kuda
• Adalah bagian yang
memberi bentuk atap dan
sekaligus berfungsi sebagai
pendukung penutup atap
• Material pembentuk:
- kayu
- baja
- beton
Penutup Atap
• Secara visual, bentuk atap rata-rata
mengikuti bentuk bangunan
• Fungsi:
- sebagai pelindung terhadap
cuaca
- untuk menampilkan unsur
keindahan
• Material pembentuk:
- genting
- sirap
- asbes
- seng
- aluminium

Anda mungkin juga menyukai