Anda di halaman 1dari 4

DERIVATIVES AND HEDGING RISK

25.1 Derivatives, Hedging, dan Risiko


Derivative adalah suatu instrument keuangan yang payoff dan nilainya diperoleh dan
bergantung dari hal aset mendasarinya. Salah satu contoh dari produk derivative adalah option,
namun kebanyakan produk derivative sekarang ini adalah perjanjian forward dan futures atau
swaps. Alasan dari sebuah perusahaan menggunakan instrumen derivative adalah sebagai alat
untuk merubah risk exposure dari perusahaan tersebut. Dengan menggunakan derivative,
sebuah perusahaan dapat memangkas porsi risk exposure yang tidak diinginkan dan bahkan
membuatnya menjadi tidak bergerak.
Hedging adalah tindakan perusahaan untuk mengurangi risk exposure-nya dengan
menggunakan instrumen derivative, di mana hedging akan mengimbangi risiko perusahaan.
Kebalikannya, Risk Enchancing adalah penggunaan derivative untuk mentranslasi sebuah opini
mengenai apakah tingkat suku bunga atau beberapa variabel ekonomi lainnya akan meningkat
atau menurun, di mana opini tersebut dapat disebut sebagai spekulasi.
25.2 Kontrak Forward
Kontrak forward adalah kontrak privat antara dua belah pihak, yaitu pembeli dan penjual,
mengenai instrumen tertentu (deliverable instrument) dengan periode dan harga yang sudah
disepakati di awal. Berbeda dengan Option yang memberikan hak bukan kewajiban kepada
pemegangnya untuk membeli atau menjual sesuatu, kontrak forward memberikan kewajiban
bukan hak kepada pemegangnya untuk membeli atau menjual sesuatu.
Berikut adalah Payoff Diagram untuk kontrak forward :

Payoff

Short
Long

USD exchange rate


14 (in IDR 1.000)

underlying = USD
Forward Price = IDR 14.000
25.3 Kontrak Futures
Kontrak futures adalah suatu varian dari kontrak forward yang diperdagangkan pada
bursa exchange-trade. Gambar di bawah ini adalah contoh publikasi kontrak futures yang
dikeluarkan oleh The Wall Street Journal, pada Selasa, tanggal 22 November 2011, di mana
cara membacanya sebagai berikut :

maturity month high price settlement price the open interests


or closing price
opening price low price the change

a. Maturity Month, adalah bulan kontrak berakhir, atau dengan kata lain maturity month adalah
bulan saat delivery dilakukan. Di mana untuk maturity month kontrak futures Corn untuk
delivery sebanyak 5.000 bushels yang terdapat pada gambar di atas adalah bulan Maret
2012.
b. Opening Price, adalah harga pembukaan pada saat di mulainya perdagangan kontrak futures
tersebut pada tanggal 22 November 2011, di mana opening price dari kontrak futures
tersebut di atas adalah 617.75 cents per bu.
c. High Price, adalah harga tertinggi yang terjadi pada tanggal 22 November 2011, di mana
High Price dari kontrak futures pada tanggal 22 November 2011 tersebut di atas adalah
618.75 cents per bu.
d. Low Price, adalah harga terendah yang terjadi pada tanggal 22 November 2011, di mana
Low Price dari kontrak futures pada tanggal 22 November 2011 tersebut di atas adalah
600.50 cents per bu.
e. Settlement Price, adalah harga penutupan perdagangan kontrak futures tersebut pada tanggal
22 November 2018, di mana Settlement price-nya adalah 605.00 cents per bu.
f. The Change, adalah selisih antara settlement price pada tanggal perdagangan dengan
settlement price tanggal sebelumnya. Di mana the change pada tanggal 22 November 2011
adalah -13.00 cents per bu.
g. The Open Interests, adalah jumlah kontrak yang masih tersisa pada penutupan perdagangan,
di mana the open interests pada tanggal 22 November 2011 adalah sejumlah 480,793
kontrak.
Walaupun kontrak futures merupakan sebuah varian dari kontrak forward, namun
diantara keduanya terdapat beberapa perbedaan, yaitu :
1. Penjual dapat memilih untuk mengantarkan deliverable instrument pada tanggal berapapun
dalam bulan pengantaran (maturity month). Hal ini akan memberikan keleluasaan bagi
penjual yang tidak akan didapatkan pada kontrak forward.
2. Kontrak futures diperdagangkan dalam bentuk exchange, di mana kontrak forward pada
umumnya adalah untuk memilih suatu exchange yang lebih baik.
3. Harga dari kontrak futures didasarkan pada harga pasar harian (marked to the market).
Berikut adalah ilustrasi dari marked to the market yang mendasari harga kontrak futures.

Sumber : Ross et al (2013)


Ketentuan mark to the market pada kontrak futures memiliki dua buah akibat, yaitu :
1. Perbedaan pada net present value. Walaupun efek ini hanya merupakan kejadian teoritis
saja, namun menjadi hal yang penting dalam dunia nyata.
2. Perusahaan harus mempunyai likuiditas yang lebih untuk menangani outflow yang terjadi
sebagai akibat penurunan harga secara tiba-tiba sebelum kontrak berakhir.
Kontrak forward memiliki sebuah kelemahan besar, dimana ketika harga deliverable
instrument-nya berubah akan mendorong satu pihak untuk melanggar kesepakatan (default).
Maka dari itu, ketentuan mark to the market akan meminimalisir kemungkinan default yang
akan terjadi pada kontrak futures, tidak seperti yang terjadi pada kontrak forward di mana jika
harga naik, penjual akan memiliki dorongan untuk melanggar kesepakatan. Pada kontrak
futures, setelah membayar kepada clearinghouse, penjual kontrak futures memiliki sedikit
kemungkinan untuk melakukan default jika harga naik, hal yang sama akan terjadi pada
pembeli jika harga turun. Dikarenakan nilai dari underlying asset kontrak futures berubah-ubah
setiap harinya telah menyebabkan tidak adanya akumulasi kerugian, sehingga mengurangi
dorongan untuk melakukan default.

Anda mungkin juga menyukai