Anda di halaman 1dari 27

STRATEGI PENGEMBANGAN

PELAYANAN SOSIAL DASAR DI DESA

PEMBEKALAN PENDAMPINGAN REFLIKASI GSC


Visi Kab. Bandung Barat

• Visi :
• MEWUJUDKAN MASYARAKAT YANG CERDAS,
RASIONAL, MAJU, AGAMIS DAN SEHAT BERBASIS
PADA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
POTENSI WILAYAH
Misi Kab. Bandung Barat
1. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui kualitas
birokrasi dalam melayani masyarakat.
2. Meningkatkan kualitas pelayanan prima dalam bidang
pendidikan dan kesehatan yang terjangkau bagi semua lapisan
masyarakat.
3. Meningkatkan kemandirian dan daya saing ekonomi
masyarakat, untuk optimalisasi penyerapan tenaga kerja dan
penanggulangan kemiskinan.
4. Memantapkan pengelolaan prasarana dan sarana, sumberdaya alam dan
lingkungan hidup melalui pembangunan berkelanjutan.
5. Meningkatkan kesalehan dan modal sosial berdasarkan nilai agama dan
kearifan budaya lokal.
6. Meningkatkan pemberdayaan pemerintahan dan masyarakat desa.
Derajat Derajat Derajat
Kesehatan
Kesehatan
Kesehatan (Konsep Hendrik L. Blum)
(Konsep Hendrik
L. Blum)

(Konsep Hendrik L. Blum)

Lingkungan
45%

Pelayanan
Keturunan Derajat Kesehatan
Morboditas & Mortalitas Kesehatan
5%
20%

Perilaku Kesehatan
30%

Sumber : Kementrian Kesehatan RI

4
BAPPEDA KAB. BANDUNG BARAT
Perilaku : Praktek Persalinan Perilaku : Praktek Persalinan
yang Aman Semakin yang Aman Semakin
Meningkat, Tetapi Belum Meningkat, Tetapi Belum
Merata Merata
Persentase Persalinan yang Ditolong oleh Tenaga
Medis Kabupaten/Kota, 2014

Jawa Barat :
79,22

• Masih terdapat 8 kabupaten yang persentase


persalinan ditolong tenaga medis di bawah provinsi
• Masih terdapat kesenjangan persalinan yang
ditolong oleh tenaga medis antara perkotaan
dengan perdesaan.
BAPPEDA KAB. BANDUNG BARAT
Lingkungan : Kondisi Lingkungan Belum Sepenuhnya Sehat

• Faktor terbesar yang mempengaruhi derajat kesehatan yaitu faktor


lingkungan.
• Masih terdapat 49 persen rumah tangga yang belum mampu mengakses
air bersih.
• Masih 23 persen rumah tangga belum menikmati sanitasi layak.

Akses Air Bersih Sanitasi Layak


Kabupaten/Kota, 2014 Kabupaten/Kota, 2014
Jawa Barat=
Jawa Barat= 84,99
65,19

6
BAPPEDA KAB. BANDUNG BARAT
Pendidikan
Capaian Pendidikan Bandung Barat
Tren Harapan Lama Sekolah
2010-2014

• Capaian pendidikan di
2014 :
Bandung Barat semakin
2013 :
2012 : 11,00
11,06 meningkat selama
2011 : 10,53 kurun waktu 2010-
10,09
2010
: 9,68
2014.
• RLS merupakan
Sumber: BPS
indikator output
Tren Rata-rata Lama pendidikan, sementara
Sekolah 2010-2014 HLS merupakan
indikator proses.

2013 :
2014 :
7,51
• Harapan Lama Sekolah
2012 :
2011 : 7,39
7,33
7,36 tumbuh 3,41 persen
2010
: 7,03 per tahun, sementara
Rata-rata Lama Sekolah
tumbuh 1,68 persen
Sumber: BPS
per tahun.diatas
Jawa Barat
8
BAPPEDA KAB. BANDUNG BARAT
Peningkatan Harapan Lama Sekolah untuk
Mendorong Peningkatan Rata-rata Lama Sekolah

Kelompok Umur APS

7-12th 97.81
13-15th 91.29
16-18th 49.28
19-24th 10.56

• Harapan lama sekolah merupakan pendorong (booster)


untuk meningkatkan rata-rata lama sekolah.

• Intervensi pemerintah sebaiknya diarahkan pada


peningkatan partisipasi sekolah meningkatkan HLS 
meningkatkan RLS

9
BAPPEDA KAB. BANDUNG BARAT
STATUS DESA BEDASARKAN IDM TAHUN 2016
KABUPATEN BANDUNG BARAT
Status Desa
No Kecamatan Berkemban Sangat Total
Mandiri Maju Tertinggal
g Tertinggal
1 Rongga 4 4 8
2 Gununghalu 8 1 9
3 Sindangkerta 4 7 11
4 Cililin 1 6 3 1 11
5 Cihampelas 6 4 10
6 Cipongkor 3 10 1 14
7 Batujajar 5 2 7
8 Saguling 4 2 6
9 Cipatat 8 2 2 12
10 Padalarang 8 1 1 10
11 Ngamprah 2 7 2 11
12 Parongpong 2 5 7
13 Lembang 4 5 5 2 16
14 Cisarua 1 7 8
Cikalongweta
15 6 6 1 13
n
16 Cipeundeuy 2 7 2 1 12
Total 4 32 83 41 5 165
Persentase 2% 19% 50% 25% 3% 100%
Mencermati Peraturan Perundang-Undangan Desa di Indonesia
1. Undang-undang No.6 Th 2014 tentang Desa
2. PP RI No.47 Th 2015 ttg Perubahan atas PP RI No.43 Th 2014
ttg Peraturan Pelaksananan UU No.6 Th 2014 ttg Desa.
3. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah tertinggal,
dan Transmigrasi RI No.1 Th 2015 ttg Pedoman Kewenangan
Berdasarkan Hak Asal usul dan Kewenangan Lokal Berskala
Desa
Maka urusan terkait dengan Desa Fokus pada:
1. Pengaturan mengenai pembangunan desa;
2. Pengaturan mengenai pembangunan kawasan perdesaan;
3. Pengaturan mengenai penataan desa
4. Pengaturan mengenai penyelenggaraan pemerintahan desa,
dan pengaturan mengenai keuangan desa dan asset desa
DIMENSI INDEKS PEMBANGUNAN DESA DALAM PERSPEKTIF UU DESA

Pelayanan
Dasar
Kondisi
Infrastruktur
Penyelenggaraan 5 Dimensi, 11 Variabel, 42 Indikator
Pemerintahan 5 Dimensi
Indeks
Pembangu
nan Desa

Pelayanan Aksesibilitas/
Publik Transportasi

Sumber: UU 6/2014 ttg desa


Dimensi Pembangunan
Desa
Dimensi Variabel
Pelayanan Dasar Pelayanan Pendidikan
Pelayanan Kesehatan
Kondisi Infrastruktur Infrastruktur Ekonomi
Infrastruktur Energi
Infrastruktur Kesehatan dan Sanitasi
Infrastruktur Komunikasi dan Informasi
Aksesibilitas/Transportasi Sarana Transportasi
Aksesibilitas Transportasi
Pelayanan Publik Pelayanan Publik
Penyelenggaraan Pemerintahan Kemandirian
Kualitas Sumber Daya Manusia
MENCARI SUMBER-SUMBER PENDANAAN
PEMBANGUNAN

APBD Beban Yang


Dibawa

Beban Berat APBD Harus Sehat


FOKUS
TERUKUR
kewenang
OPTIMALISASI
Pemerintah Pusat an Pemerintah SUMBER PENDANAAN
sumber Daerah DAERAH
pendanaan
BERBAGI BEBAN

Pemerintah (APBN/APBD/PHLN):

Investasi Swasta (KPS)

Dunia Usaha (CSR/PKBL)

Perbankan Nasional

Masyarakat
ASUMSI PENGURANGAN
ANGKA KEMISKINAN
2016 2018

*11,71 63.980 8,36 45.676


% KK % KK

Jml Pddk KBB: 1.600.936 Jumlah Individu Rp. Terendah 40 %: 487.855

Jumlah KK KBB: Jumlah KK Rp. Terendah 40


546.372 %: 142.069
IDENTIFIKASI MASALAH DAN HAMBATAN
PELAYANAN DASAR
Kerangka instrumen Fasilitasi, Koordinasi dan Intervensi
Pelayanan Sosial Dasar melalui GSC

• Merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat yang


GSC secara spesifik berupaya mengintervensi khusus pada bidang
kesehatan dan pendidikan

• Menerapkan strategi pembangunan secara partisipatif yang


mengedepankan dasar-dasar pemberdayaan masyarakat (dari,
oleh dan untuk masyarakat - DOUM)
• Menekankan pada keterlibatan masyarakat, peningkatan
kapasitas masyarakat dan kemampuan pemerintah daerah untuk
DESAIN memfasilitasi masyarakat dalam proses pembangunan
PROGRAM • Munculnya desain baru yakni menitikberatkan pada pemenuhan
gizi 1000 hari pertama kehidupan (masa kehamilan sampai anak
berusia 2 tahun), penurunan jumlah balita pendek (reduce
stanting), Pendidikan Dasar bagi ABK (Anak Berkebutuhan
Khusus), dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

• Menitikberatkan pada fasilitasi masyarakat dalam proses


perencanaan dan pelaksanaan kegiatan untuk meningkatkan
derajat kesehatan ibu dan anak, pendidikan dasar dan
menengah, serta pendidikan anak usia dini
PELAKSANA
AN
• Mendukung pengurangan angka kematian bayi dan balita,
PROGRAM
peningkatan kesehatan ibu /pengurangan angka kematian ibu
melahirkan, peningkatan pendidikan dasar dan pengurangan
kemiskinan
PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DESA

• Penjabaran
RPJM Berjangka 6 RKP RPJM Desa
• Berjangka
tahun
DESA DESA waktu 1
tahun
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA

RPJM DESA RKP DESA

APBDESA
PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DESA
•DILAKSANAKAN OLEH BPD MUSRENBANGDES
BERSAMA PEMERINTAH
DESA DAN LEMBAGA • PRIORITAS
KEMASY. DESA, PADA BULAN • PROGRAM
JUNI • KEGIATAN PEMBANGUNAN
•HASIL  KESEPAKATAN • KEBUTUHAN DESA YG DIDANAI:
MUSYAWARAH
PERENCANAAN PEMB DESA -APBDESA
• USULAN
DESA -SWADAYA MASY
-APBD KAB/KOTA
DILAKSANAKAN
OLEH PEMDES
SECARA
PARTISIPATIF
OUT
PUT

RANCANGAN:
RKPDESA  1.RPJMDESA 6
JULI
Akhir September THN
(PERDES) 2.RKPDESA 1 THN
PENYUSUNAN RKP DESA
JUNI DESEMBER
JUNI RKPDESA

BPD MUSYAWARAH DESA


PAGU INDIKATIF
JULI DESA

PEMDES RANCANGAN RKPDESA


PEMDES MUSRENBANG DESA
PEMDES PERDES RKPDESA
PAGU DEFINITIF
OKTOBER DESA

PEMDES PRIORITAS BELANJA DESA

PEMDES RANCANGAN APBDESA


23
PEMDES 31 DES = PERDES APBDESA
23
Permendesa, PDT dan Transmigrasi No. 1 th 2015 ttg
Kewenangan Hak Asal Usul dan Lokal Berskala Desa

Kewenangan Lokal Berskala Desa


Bidang Pembangunan Pelayanan Dasar di Desa

KESEHATAN PENDIDIKAN
SOSIAL
• Fasilitasi • Penyelenggaraa
pengelolaan n Pendidikan • Pendataan
posyandu; Anak Usia dini warga buta
• pengelolaan (PAUD); huruf/aksara,
dana sehat; • pendataan Putus Sekolah
warga buta dan Siswa
• pengelolaan
kegiatan huruf/aksara , • Memfasilitasi
tanaman obat Putus Sekolah pengurusan
keluarga (toga); dan Siswa orang terlantar
Miskin. dan difabel;
• penyelenggaraan
upaya sarana • Bantuan Siswa
kesehatan Miskin
tingkat desa;
• penyelenggaraan
upaya promosi
kesehatan;
ISU JANGKAUAN PELAYANAN DASAR

ISU UTAMA

40% 44%
imunisasi air minum
50%
14,6% tidak lengkap tidak layak
Usia 0-17
Usia SMP 31% 80%
tahun tanpa
tidak sekolah persalinan sanitasi tidak
akta lahir
tidak di faskes layak

Sumber: Susenas, 2014

Anda mungkin juga menyukai