Anda di halaman 1dari 23

MOLUSKUM KONTANGIOSUM RIANTI

20174011078
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. A
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 6 tahun
Pendidikan : TK
Agama : Islam
Alamat : Mertoyudan , Kab. Magelang
Tanggal periksa : 26 September 2018
ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Gatal-gatal pada perut.
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Tidar Kota Magelang pada Tanggal 26
september 2018 dengan keluhan gatal dan terdapat bintil-bintil kecil di perut dan punggung.
Keluhan dirasakan sejak ± 2 bulan, awalnya hanya terdapat sedikit di perut sebesar kepala jarum
pentul dan berwarna seperti kulit, kemudian menjalar ke arah punggung, dan jumlahnya semakin
banyak. Gatal dirasakan hilang timbul, namun tidak terasa nyeri ataupun panas. Sebelum ke RSUD
pasien sudah periksa ke puskesmas dan diberikan salf asiklovir tapi keluhan yang dirasakan tidak
berkurang.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien tidak memiliki riwayat sakit tertentu dan mengaku tidak memiliki alergi apapun
Riwayat Penyakit Keluarga :
Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan seruppa
PEMERIKSAAN FISIK
KU : baik
Kesadaran : Compos Mentis
STDV : pada abdomen
terdapat papul sewarna kulit, berbentuk
kubah, berkilat, pada permukaan
terdapat delle, multiple diskret
DIAGNOSIS

Moluskum kontangiosum
TERAPI
Vaselin album1dd ue
KOH 10% 1dd ue tutul
Zinc syrup 1dd C1
MOLUSKUM KONTANGIOSUM

Moluskum kontangiosum adalah penyakit kulit yang disebabkan virus poks,


virus dengan DNA genus molluscipox virus dengan klinis berupa papul
berbentuk kubah (dome shaped), berkilat, dan pada permukaan nya
terdapat lekukan (delle/umbilikasi), berisi massa putih seperti nasi yang
mengandung badan moluskum.
EPIDIMIOLOGI
Angka kejadian moluskum kontagiosum di seluruh dunia diperkirakan sebesar 2% -
8%, dengan prevalensi 5% - 18% pada pasien HIV AIDS. Moluskum kontagiosum
bersifat endemis pada komunitas padat penduduk, higiene buruk dan daerah miskin.
Penyakit ini terutama menyerang anak -anak, usia dewasa dengan aktivitas seksual
aktif dan status imunodefisiensi. Penularan dapat melalui kon tak langsung dengan
lesi aktif atau autoinokulasi, penularan secara tidak langsung melalui pemakaian
bersama alat-alat pribadi seperti handuk, pisau cukur, alat pemotong rambut,
baju, kolam renang serta penularan melalui kontak seksual.
KLASIFIKASI

Berdasarkan kelompok yang


terkena

ANAK DEWASA PENDERITA HIV/AIDS


Predileksi di daerah Predileksi di daerah Predileksi umumnya di
yang terpapar, seperti genital wajah, tersebar melalui
wajah, badan, tungkai Tranmisi penularan pisau cukur
atas dan tungkai melalui aktivitas Tanpa terapi yang
bawah seksual adekwat, moluskum
Sembuh spontan Sembuh spontan dapat membesar
GAMBARAN
KLINIS
 Kelainan kulit berupa papul berbentuk bulat mirip kubah,
tengahnya terdapat lekukan (delle). Jika dipijat tampak ke
luar massa yang berwarna putih seperti nasi
berukuran miliar sampai lenticular permukaan halus
 konsistensi kenyal
Diameter rata-rata 3 – 5 mm
 Lesi berwarna putih seperti lilin, kuning muda, atau seperti
warna kulit
Jumlah lesi biasanya kurang dari 30 buah, tetapi dapat
mencapai ratusan buah
Pada pasien imunokompromais, misalnya HIV/AIDS, lesi
moluskum menjadi cepat tumbuh, berjumlah sampai ratusan,
besar-besar dan tersebar
DIAGNOSIS
 Anamnesis
Pemeriksaan fisik. Menemukan lesi khas :
papul padat dengan umbilikasi sentral, distribusi
tertentu pada anak dan dewasa

Mikroskop cahaya : bahan seperti keju yang


keluar dari lesi, memperlihatkan badan moluskum
yang khas (inklusi intrasitoplasmik)

Pada pewarnaan HE dan biopsi terdapat badan


moluskum
5/27/2018 Moluskum Kontagiosum - slidepdf.com

PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Penilaian kandungan inti menggunakan pewarnaan Giemsa dapat
dilakukan dan evaluasi histopatologi dapat dilakukan pula.
• Histopatologi: pemeriksaan histopatologi memperlihatkan epidermis
yang hipertropi dan hiperplastik. moluskum kontagiosum memiliki

karakteristik gambaran histopatologi. Pada bagian atas lapisan basal dapat


ditemukan pembesaran sel yang mengandung inklusi intrasitoplasmi
(“Henderson-Paterson body”).
5/27/2018 Moluskum Kontagiosum - slidepdf.com

POTONGAN BAGIAN BAWAH, TERLIHAT SEBUAH LESI MOLUSKUM KONTAGIOSUM MENUNJUKKAN


GAMBARAN KLASIK BERBENTUK CANGKIR, INVAGINASI DARI EPIDERMIS KE DALAM DERMIS. BADAN
HENDERSON-PATERSON DIIDENTIFIKASI DAN BERWARNA UNGU-MERAH DALAM GAMBARINI.
DIAGNOSIS BANDING
• Lesi awal herpes
• varicella
• verruca vulgaris,
• granuloma pyiogenic
• basal cell carcinoma
• Kondiloma akuminata
TATALAKSANA
Non farmakologi
 Memperbaiki higiene perorangan/keluarga/kelompok
 Tidak bertukar pakaian/handuk dengan orang lain
 Tidak melakukan olah raga yang berkontak badan
 Sebaiknya pasien kontrol kembali 2-4 minggu setelah pengobatan
 Menyarankan pasangan seksual juga berobat
TATALAKSANA
Non farmakologi :
Memperbaiki higiene perorangan/keluarga/kelompok
 Tidak bertukar pakaian/handuk dengan orang lain
 Tidak melakukan olah raga yang berkontak badan
 Sebaiknya pasien kontrol kembali 2-4 minggu setelah pengobatan
 Menyarankan pasangan seksual juga berobat
1. mengeluarkan isi badan moluskum  mekanik, kimiawi
2. immunomodulator
Imunostimulator
 Imiquimod
 Resiquimod
Imunomodulator lain
 Calcipotriol
 Anthralin
 Zinc topikal
 Interferon topikal
 Interferon intralesi

3. Antivirus : cidofovir
5/27/2018 Moluskum Kontagiosum - slidepdf.com
KOMPLIKASI
Lesi yang teriritasi menjadi erosi, ekzema pustul dan kadang berkrusta, yang
menstimulasi terjadinya infeksi bakteri sekunder.
PENCEGAHAN
Pasien diminta menjaga kebersihan diri, tidak saling meminjam alat mandi, misalnya
handuk, pakaian dan mainan, mencegah kontak fisik sesame teman, dan selama sakit
dilarang berenang.
5/27/2018 Moluskum Kontagiosum - slidepdf.com

PROGNOSIS
•Penyembuhan spontan dapat terjadi tetapi
sering dalam jangka waktu yang berbulan-
bulan bahkan bertahun-tahun.
•Kebanyakan keluarga memilih pengobatan
pada lesi daripada menunggu sebulan
maupun dua bulan.
TERIMAKASIH...

Anda mungkin juga menyukai