Anda di halaman 1dari 29

Papila dan Regenerasi Daerah Pontik

pada Pasien dengan Gingival Smile:


Sebuah Kasus Klinis

Nama : St. Shakira Wija Religia


NIM : J014172053
Pembimbing : drg. Effendy S. Dangkeng, MS.
Sumber : Journal of Clinical and Experimental Dentistry
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kehilangan gigi

Pembuatan
gigitiruan

Kestabilan jaringan Kehilangan tulang


Lepasan Cekat
lunak dan jaringan lunak

Pemenuhan kebutuhan Augmentasi


fungsional dan estetik jaringan
Tujuan
Tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk menbahas tentang
rekonstruksi ruang pontik dengan defek tulang dan papila yang hilang
disekitarnya.
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Gigitiruan jembatan merupakan gigi tiruan sebagian yang
disementasikan secara cekat atau permanen pada gigi asli yang telah
dipreparasi untuk memberikan dukungan utama pada gigi yang
digantikan
Macam-macam Gigitiruan Jembatan
01 Fixed-fixed Bridge

02 Semi Fixed Bridge

03 Cantilever Bridge

04 Spring Cantilever Bridge


• Fixed-fixed Bridge
gigi tiruan yang pontiknya didukung
secara kaku pada kedua sisi oleh
satu atau lebih gigi penyangga.
• Semi Fixed Bridge
gigitiruan yang salah satu pontik
dihubungkan pada retainer dengan
konektor non rigid, sedangkan yang
satunya dihubungkan dengan
konektor rigid
• Cantilever Bridge
gigitiruan dimana satu ujung bridge
melekat secara rigid pada retainer
sedangkan ujung yang lain bebas
menggantung.
• Spring Cantilever
Bridge
gigitiruan cekat yang mempunyai
pontik jauh dari retainer dan
dihubungkan dengan palatal bar.
Komponen Gigitiruan Jembatan
Pontik

Pontik adalah bagian gigi tiruan jembatan yang menggantikan


fungsi dan menempati daerah yang ditinggalkan gigi asli.

Sadel Ridge lap Modifikasi Konikal Ovate HIgienis


Ridge lap
Retainer

Retainer adalah mahkota atau restorasi yang disementasikan pada


abutment

Konektor

Konektor adalah bagian yang menghubungkan pontik ke retainer

a. Konektor rigid
b. Konektor non-rigid
Abutment

Gigi penyangga yang bervariasi dalam kemampuan untuk menahan


gigitiruan cekat dan bergantung pada faktor-faktor seperti daerah
membran periodontal, panjang serta jumlah akar.
Resesi dan Hilangnya Papila Interdental
Sebelum gigitiruan dipasangkan, sebaiknya ridge alveolar dievaluasi
terlebih dahulu. Jika terdapat kerusakan akan mempengaruhi pontik
yang akan gunakan.

Resesi gingiva adalah terbukanya permukaan akar gigi akibat migrasi


gingival margin dan junctionalepithelium ke apikal. Ditandai dengan
margin gingiva berada lebih apikal dari cemeto-enamel junction.
Klasifikasi Resesi menurut Miller
Koreksi Ridge dengan Tindakan Bedah
Hard/soft tissue graft

1. Insisi
2. Menyingkap flap
3. Jaringan transplantasi diletakkan
pada dasar flap
4. Suturing
Connective tissue graft

1. Jaringan epitelium diambil dari crest


ridge
2. Insisi ridge
3. Graft onlay di jahit pada daerah ridge
4. Penyembuhan augmentasi ridge
5. Pontik pada bekas augmentasi
sebaiknya memiliki tampilan yang
natural
LAPORAN KASUS
Pemeriksaan Subjektif

Seorang pasien perempuan berusia 45 tahun tanpa


kebiasaan merokok datang dengan defek periodontal
di sekitar gigi insisivus atas. Pasien tidak memiliki
alergi dan patologi kronis

Pemeriksaan Objektif

Insisivus sentral mobile derajat 3 dan kedalaman probing 11


mm dan 8 mm secara sirkular

Insisivus lateral kanan, kedalaman proing 10 mm pada bagian


mesial, dan kehilangan tulangdibawah papila.

Insisivus lateral kiri, kedalaman proing 7 mm pada bagian


mesial,
Resesi Miller klas III dan hilangnya papila antara insisivus
kanan
Pilihan Perawatan
Melakukan koreksi daerah pontik

Memperbaiki defek papila dengan


graft jaringan ikat.

Implan Gigitiruan Cekat

Tidak memungkinkan Gigitiruan cekat dipilih untuk


karena kurangnya memberikan retensi yang
dukungan tulang akibat lebih baik dari hasil akhir
penyakit periodontal perawatan periodontal
Prosedur Bedah I
1. Pencatatan fotografi dan radiografi, pencetakan
2. Model ditanam diartikulator
3. Anastesi lokal
4. Ekstraksi gigi Insisivus sentralis
5. Gigi insisivus dan kaninus dipreparasi dan pemasangan gigitiruan
sementara
6. Perawatan saluran akar pada insisivus lateral
7. Pencetakan dengan silikon untuk mebuatan gigitiruan sementara
kedua.
Graft diposisikan di daerah pontik Jahitan nilon 6/0 digunakan untuk menstabilkan
graft tanpa menutupi sepenuhnya

Diberikan waktu 4 bulan untuk mencapai jaringan dewasa. Volume jaringan meningkat
namun masih belum cukup. Maka diakukan graft kedua.
Prosedur Bedah II
1. Anastesi lokal
2. Insisi pertama , partial thickness dengan flap semilunar
3. Insisi kedua dimulai dari papila yang hilang di sekitar servikal insisivus lateral.
4. Insisi ketiga dibuat di tepi apikal dengan partial thickness dalam bentuk
semilunar
5. Graft ditempatkan dan dijahit
6. Diresepkan obat amoxicillin 500 mg, tiga kali sehari
7. Berkumur dengan klorheksidin 2 kali sehari
Evaluasi
Peningkatan volume jaringan lunak

Evaluasi setelah tiga tahun

Tiga bulan setelah pembedahan


PEMBAHASAN
• Laporan kasus ini menunjukkan, gigitiruan cekat merupakan pilihan yang valid untuk
menggantikan gigi yang hilang, terutama sebagai alternatif untuk pembedahan
regenerasi tulang vertikal yang kompleks
• Teknik ini membutuhkan lebih banyak evaluasi dan kerjasama yang baik dari pasien.
• Gitiruan cekat merupakan pilihan yang tidak terlalu berisiko dibandingkan dengan
implan ketika pasien tidak memiliki jumlah jaringan lunak dan keras yang memadai.
• Faktor periodontal biasanya tidak memiliki efek langsung pada tingkat ketahanan dari
prostesa cekat, sehingga keselarasan antara gigitiruan dan periodonsium sangat
penting untuk estetika, jika tidak ketahanan gigitiruan dan periodonsium akan
dipertanyakan
Penutup
Dalam kasus dengan pemenuhan estetika, intervensi restoratif mungkin
dapat menutupi hilangnya jaringan, tetapi hampir tidak dapat mencapai
hasil estetika yang optimal. Teknik bedah periodontal dapat digunakan
untuk mencapai hasil yang ideal.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai