Anda di halaman 1dari 26

PENATAAN

KAWASAN TEPI
LAUT
KOTA TANJUNGPINANG
Malaysia
KOTA TANJUNGPINANG
Singapore

Bintan

Malaysia

Singapore
Tanjungpinang
Bintan

Luas Wilayah 15.086 Ha (UU 23 tahun 2014)

156 Rukun Warga (RW), Tanjungpinang


17/10/2018
800 Rukun Tetangga (RT)
PROFIL INFRASTRUKTUR KOTA TANJUNGPINANG
Jalan
1. Jalan Nasional 44,06 Km (KepMen PUPR No. 248/2015)
2. Jalan Provinsi 70,23 Km (SK Gub Kepri No.1863/2016)
3. Jalan Kota 399,57 km (SK Walikota No. 437/2016)

Air Bersih
1. Cakupan Pelayanan dengan Perpipaan 39,4% (PDAM)
2. Pelayanan BJP (Sumur, Pompa, Air Sungai) cukup tinggi (60,6%)
3. Akses aman air minum baru mencapai 39,4%

Drainase
Frequency genangan secara rutin dialami oleh sekitar 11,4
% rumah tangga, sementara sebagian besar atau 88,6%
tidak secara rutin mengalami genangan

Transportasi
1. Bandara Internasional Raja Haji Fisabilillah
2. Pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura
3. Pelabuhan Barang Sri Bintan Payung Batu Anam

Persampahan
Tingkat layanan penanganan sampah RT: 44,9% Dikumpulkan lalu di angkut ke TPS,
32% Sampah dibakar, 12,9% buang sampah ke sungai dan laut, 5,6 % di angkut kolektor
informal, 2,3 % dibuang ke tanah kosong/kebun/hutan dan lain-lain 2,3 %
Demografi
204,735

202,215 • Berdasarkan data BPS, jumlah


199,723
penduduk Kota Tanjungpinang
204.735 jiwa tahun 2012 hingga tahun 2016
196,980
(2016) mengalami kenaikan tiap tahun
194,287 • Selama kurun waktu 5 tahun
meningkat sebanyak 10.448 jiwa
2012 2013 2014 2015 2016

Meskipun jumlah penduduk Kota Tanjungpinang


mengalami kenaikan tiap tahun, dilihat dari persentase
laju pertumbuhan penduduknya menunjukkan
penurunan dari tahun 2013 (1,47%) hingga tahun 2016
(1,25%).
Pertumbuhan Ekonomi
9.00
8.50
8.00
7.78
• Pertumbuhan 2016
7.507.11
7.00 ekonomi Kota 8.00
6.50
6.00
5.50
5.28
5.69
5.08
Tanjungpinang dari
tahun 2012 hingga
#4
5.00
4.50 tahun 2016 terjadi 6.00
4.00
2012 2013 2014 2015 2016 fluktuasi. 5.03

Tanjungpinang • Dilihat selama


5.02
kurun waktu 5 4.00
tahun menunjukkan

6.18
5.96
penurunan  2012

5.45
5.08
s/d 2016 (7,11%-

4.07
9.00 2.00

3.01
5,08%)

2.91
8.50
8.007.63
7.50 7.21 • Sedangkan
7.00
6.50
6.6
pertumbuhan 0.00
6.01
6.00 ekonomi Prov.
5.506.03
5.00 5.56
5.03
Kepri dan Nasional
4.50 5.02
4.79
5.02 tiap tahun
4.00
2012 2013 2014 2015 2016 cenderung
Provinsi Kepulauan Riau Nasional konsisten menurun Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Nasional
PDRB ADHB dan ADHK
250,000,000 20,000,000
216,579,899
199,538,591 19,000,000

2015 Posisi relatif 2015 200,000,000 180,879,983 18,000,000

ADHB
163,261,571

Posisi relatif PDRB PDRB ADHK 144,840,792 17,352,316 17,000,000


150,000,000 16,027,138 16,000,000

ADHB #3

ADHK #4
ADHB Kota Kota 15,000,000
14,564,882

Tanjungpinang Tanjungpinang 100,000,000


13,300,487
14,000,000
13,000,000
menempati posisi menempati 50,000,000 12,000,000
11,559,866

ke 3 setelah Kota posisi ke 4 11,000,000

Batam dan Natuna setelah Kota 0


2012 2013 2014 2015 2016
10,000,000

Batam, Natuna & Kepulauan Riau Kota Tanjungpinang


Kep Anambas
121,131

90,397
• Progress PDRB ADHB maupun ADHK Kota Tanjungpinang
tahun 2012 hingga tahun 2016 mengalami kenaikan tiap tahun
• Berkontribusi positif terhadapt total PDRB Tk Prov. Kepri
13,912

12,759

12,638
17,625

12,219
16,290
16,039
15,750

180,000,000 162,922,504 15,000,000


7,694
9,626

155,112,884
2,427
3,039

160,000,000 146,325,235 14,500,000


137,263,851
128,034,968 14,000,000

ADHK
140,000,000
13,206,451 13,500,000
120,000,000
Bintan

Natuna
Karimun

Kota Batam
Lingga

Kep. Anambas

Kota Tanjungpinang
Bintan

Natuna

Kota Batam
Karimun

Lingga

Kep. Anambas

Kota Tanjungpinang

13,000,000
100,000,000
12,567,987 12,500,000
80,000,000
11,891,256 12,000,000
60,000,000
11,500,000
11,294,826
40,000,000 11,000,000
20,000,000 10,479,812 10,500,000
0 10,000,000
2012 2013 2014 2015 2016
Kepulauan Riau Kota Tanjungpinang
PDRB Per Kapita
103,029 450,000.00
94,732 2015
87,710 400,000.00

ADHK #5
80,240
72,572 80,557 350,000.00
73,578
67,522 300,000.00
59,557
54,207
250,000.00

396,874
45,176 200,000.00
41,900
38,366
35,105
32,364
150,000.00

236,510
100,000.00 103,029
2011 2012 2013 2014 2015

102,928

101,877
42,725

34,301

80,557
50,000.00
Kota Tanjungpinang Kepulauan Riau Nasional 45,176

0.00
Karimun Bintan Natuna Lingga Kep. Anambas Kota Batam Kota
Tanjungpinang

Progress PDRB per kapita Kota Tanjungpinang


tahun 2011 hingga tahun 2015 berkontribusi Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Nasional

positif terhadap capaian PDRB per kapita Prov.


Kepri dan Nasional tiap tahun Posisi relatif PDRB per kapita Kota Tanjungpinang
menempati posisi ke 5 setelah Kep Anambas, Natuna,
Bintan dan Kota Batam
Laju Inflasi
12.00

2.94 10.09
2017 10.00
(Juli yoy)
3.33
7.81
8.00 7.61

7.49
3.06 6.00
2016
4.73
3.61 3.61
4.00
3.33
3.06 2.94
2.46 2.00
2.46
2015
4.73 -
2013 2014 2015 2016 2017

Kota Batam Kota Tanjungpinang


7.49
2014 • Laju inflasi Kota Tanjungpinang tahun 2012 hingga tahun
7.61 2017 cenderung menurun (positif)  pernah terjadi
kenaikan (negatif) pada tahun 2015 ke 2016 dari 2,46%
10.09 menjadi 3,06%  tahun 2017 kembali turun (positif)
2013 menjadi 2,94%.
7.81 • Posisi relatifnya dengan laju inflasi Kota Batam selama
kurun waktu 5 tahun terakhir  hanya pada tahun 2013
- 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 menempati posisi lebih tinggi sebesar 10,09% dibandingkan
Kota Tanjungpinang Kota Batam 7,81%.
Kemiskinan
12.00 11.66 • Progress persentase penduduk miskin Kota
11.47
Tanjungpinang tahun 2012 hingga tahun 2016
10.96
11.13
terus mengalami penurunan 
11.00 10.70
berkontribusi positif.
11.03
• Selama kurun waktu 5 tahun terakhir berada di atas
capaian Prov. Kepri dan di bawah capaian
10.40
10.00
Nasional.
9.94 • Dibandingkan Kab/Kota se Prov. Kepri tahun 2016
9.56 menempati posisi kedua setelah Kab. Lingga.
9.00 9.34

#2
14.00

12.00
8.00 10.70
10.00

8.00

14.36
6.83 6.00 5.98

9.34
7.00
4.00

6.77

6.73
6.43
6.35 6.40

4.68
4.33
2.00

5.78 5.84 0.00


6.00

5.00
2012 2013 2014 2015 2016

Kota Tanjung Pinang Provinsi Kepri Nasional Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Nasional
Ketenagakerjaan
TPT Kota Tanjungpinang tahun 2012- 68.06
9.50 67.88
2015 cenderung meningkat 68.00
9.03
(berkontribusi negatif terhadap capaian
66.77
Prov. Kepri & Nasional), meskipun tahun 66.60
66.92
8.50 2015 turun menjadi 6,27% dibandingkan
66.00 65.76
tahun 2014.
65.92 65.94
65.58
7.50 65.07

6.93
6.20 64.00

6.50
6.17 6.69 6.18 63.22
6.14
62.89
6.27
5.63 62.00
5.94 5.50
5.50
61.60
5.08 TPAK Kota Tanjungpinang
tahun 2012-2015 cenderung
60.00
4.50 4.71
menurun dan berada di bawah
59.84
capaian Prov. Kepri & Nasional.
3.79
3.50 58.00
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
Nasional Kepulauan Riau Kota Tanjungpinang
Nasional Kepulauan Riau Kota Tanjungpinang
Indeks Pembangunan Manusia

#2
90.00
2016
80.00
73.75
70.00 69.55

60.00

50.00

79.34

77.57
40.00

71.92

70.87
69.21

65.86
61.28
30.00

20.00

10.00
• Progress IPM Kota Tanjungpinang, Prov. Kepri dan Nasional
dari tahun 2012-2016 terus mengalami kenaikan.
0.00
• Selama kurun waktu 5 tahun, posisi relatif Kota Karimun Bintan Natuna Lingga Kep. Anambas Kota Batam Kota
Tanjungpinang
Tanjungpinang berada di atas Prov. Kepri dan Nasional.

Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Nasional


Indeks Pembangunan Gender
98.00
98.00

96.54 96.58
96.00
96.00 95.43 95.57
94.89 94.00
93.22
94.00 92.00
93.20 93.22
92.81 91.03

96.58
92.11 92.23
90.00

94.62
92.00

92.41
91.03

91.18

90.85
88.00
90.19 90.34
90.07

89.25
89.11
90.00 89.52
86.00

88.00 • Progress IPG Kota Tanjungpinang, Prov. Kepri 84.00


dan Nasional dari tahun 2011-2015 terus
mengalami kenaikan.
86.00 • Selama kurun waktu 5 tahun, posisi relatif Kota
Tanjungpinang berada di atas Prov. Kepri dan
Nasional. Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Nasional
84.00
2011 2012 2013 2014 2015 Posisi relatif IPG Kota Tanjungpinang tahun 2016
menempati posisi tertinggi #1 dibandingkan
Nasional Kepulauan Riau Kota Tanjungpinang Kab/Kota se Prov, Kepri.
Indeks Pemberdayaan Gender
75.00
80.00

70.00 70.83
70.68 70.83
70.46
70.07 62.15
70.92 60.00
70.00 69.14 70.33

50.00

40.00

70.33
65.44
65.00

57.83
56.96
55.55
30.00

52.85

40.75
62.15 20.00

60.62 60.79 60.54


10.00
60.00 59.32
• Progress IDG Kota
0.00
Tanjungpinang terus Karimun Bintan Natuna Lingga Kep. Anambas Kota Batam Kota
Tanjungpinang
57.60
mengalami kenaikan.
57.10 • Tahun 2013 ke tahun
56.42
55.00 2014 terjadi kenaikan
sangat signifikan 
57,60 menjadi 70,92, • Posisi relatif IDG Kota Tanjungpinang tahun 2015 berada di
naik sebesar 13,32. atas Prov Kepri & di bawah Nasional.
• Dibandingkan Kab/Kota se Prov Kepri menempati posisi
50.00 tertinggi #1.
2011 2012 2013 2014 2015

Nasional Kepulauan Riau Kota Tanjungpinang Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Nasional
KAWASAN PESISIR TANJUNGPINANG

 Kawasan pesisir Kota Tanjungpinang tersebar diseluruh kecamatan, meliputi Kecamatan Tanjungpinang Kota,
Kecamatan Tanjungpinang barat, Kecamatan Tanjungpinang Timur, dan Kecamatan Bukit Bestari.
 Pesisir Kota Tanjungpinang meliputi kawasan permukiman pelantar, kawasan mangrove, kawasan pantai, dan kawasan
perdagangan dan pelabuhan.
 Keberadaan permukiman pelantar di Tanjungpinang merupakan representasi dari perkembangan permukiman pesisir
yang tumbuh pada gugusan pulau-pulau dalam wilayah Propinsi Kepulauan Riau.
 Kegiatan di sektor perdagangan dan kegiatan pelabuhan, yang diwakili oleh kegiatan dermaga pelantar (pelabuhan
tikus).
 Keberadaan hutan mangrove di Kota Tanjungpinang pada kenyataannya terus mengalami kerusakan atau degradasi
akibat berbagai tekanan dalam pemanfaatan dan pengelolaan yang kurang memperhatikan aspek kelestarian.
PENATAAN KAWASAN TEPI LAUT
RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN TEPI LAUT
Rencana Pengembangan kawasan ini telah tertuang dalam Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) Kota Tanjungpinang Tahun 2014 - 2034

1. ZONA 1 (Pelabuhan Fery – Taman Tunjuk Langit), panjang = 1030 m


2. ZONA 2a (Taman Tunjuk Langit – SMA 5), panjang = 920 m
3. ZONA 2b (SMA 5 – Teluk Keriting – Batu Hitam ), panjang 1200 m
4. ZONA 3 ( Pantai Impian – Jembatan 1 Dompak), panjang = 1700 m
PENATAAN KAWASAN KUMUH
BACKLOG : 22 RUMAH terdapat Bangunan 324, dengan KK 346
Penataan Kawasan ini dimulai pada tahun 2018 hingga direncanakan tuntas pada tahun 2019
KONSEP PENANGANAN KAWASAN KUMUH DI KAMPUNG BUGIS

 PENATAAN PERMUKIMAN MELALUI PEMBANGUNAN RUMAH BARU.

 PENATAAANGUNAAN TANAH MELALUI KONSOLIDASI TANAH, SEHINGGA MASYARAKAT DIBERIKAN


HAK ATAS LAHAN YANG MEREKA TEMPATI.

 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SECARA MENTAL DALAM RANGKA MENINGKATKAN KEMAMPUAN


ANGGOTA MASYARAKAT UNTUK IKUT SERTA DALAM PENGELOLAAN DAN PERSOALAN PESISIR LAUT
KEBIJAKAN KAWASAN HUTAN
DALAM PERDA RTRW KOTA
TANJUNGPINANG

TN. Betung Kerihun, Kalimantan Barat. Foto oleh Syarief M


Ridwan, Balai Besar TN. Betung Kerihun.
MANGROVE
KAWASAN LINDUNG YANG MEMBERIKAN PERLINDUNGAN KAWASAN DIBAWAHNYA (MANGROVE, RESAPAN AIR, RTH)

Arahan Kegiatan :
Diarahkan : Preservasi Sumber Alam,
Lahan yang tidak dikembangkan dan
dibiarkan dalam keadaan alami untuk
penggunaan khusus seperti “visual open
space” dan untuk mengurangi kerusakan
Tujuan lingkungan.
Pengembangan Zona :
Dikendalikan/Dibatasi : Kegiatan
Menyediakan ruang
yang berfungsi sebagai bangunan utilitas
pada lahan yang dan kegiatan wisata alam terbatas.
memiliki karakteristik
Dilarang : Semua kegiatan yang
alamiah yang perlu
berpotensi terjadinya perubahan
dilestarikan untuk lingkungan fisik alamiah ruang
tujuan perlindungan
habitat setempat
• KDB maksimum 5% khusus untuk
bangunan wisata mangrove dan
maupun untuk tujuan
penelitian/pemeliharaan serta
perlindungan kawasan fasilitas strategis
yang lebih luas
• Penggunaan fungsi pendukung tidak
khususnya
boleh menggangu keberadaan
perlindungan dari mangrove
gelombang pasang.
Sumber : Perda Nomor 10 Tahun 2014 tentang RTRW Kota
Tanjungpinang
SEMPADAN SUNGAI
KAWASAN LINDUNG SETEMPAT (SEMPADAN SUNGAI DAN PANTAI BAIK HP DAN HPT)
Arahan Kegiatan :
Diarahkan : Preservasi Sumber Alam,
Lahan yang tidak dikembangkan dan
dibiarkan dalam keadaan alami untuk
penggunaan khusus seperti “visual open
space” dan untuk mengurangi kerusakan
lingkungan.
Dikendalikan/Dibatasi : Kegiatan yang
Tujuan berfungsi sebagai bangunan utilitas dan
Pengembangan kegiatan wisata alam terbatas.
Zona : Dilarang : Semua kegiatan yang berpotensi
Menyediakan ruang terjadinya perubahan lingkungan fisik
alamiah ruang
untuk melindungi
badan air , sehingga Pengelolaan sempadan sungai dengan
tidak mengganggu pengaturan sempadan terdiri atas:
• 3 meter untuk sungai bertanggul;
fungsi pengaliran
• 10 meter untuk kedalaman lebih dari 3
air sungai. – 10 meter;
• 15 meter untuk kedalaman 10-20
meter; dan
• 30 meter untuk kedalaman lebih dari
20 meter
Sumber : Perda Nomor 10 Tahun 2014 tentang RTRW Kota Tanjungpinang
HUTAN PRODUKSI

HUTAN PRODUKSI TERBATAS


PEMANFAATAN KAWASAN MANGROVE SEBESAR-BESARNYA
UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

1. PENYEIMBANG KUALITAS LINGKUNGAN


2. PERLINDUNGAN DARI ABRASI
3. HP DAN HPT YANG PEMANFAATANNYA SECARA LESTARI
4. PENGEMBANGAN SUMBER PANGAN BAIK ALAMI MAUPUN BUDIDAYA (KETAM, IKAN DSB)
5. EDU-ECO WISATA

Anda mungkin juga menyukai