Oleh:
Imama Rasyada
132010111001
Pembimbing:
dr.Hoedoyo, Sp.PD
Peninggian suhu tubuh dari variasi suhu normal sehari-hari sebagai pertanda
adanya suatu proses infeksi / kelainan metabolik / ketidakseimbangan antara
produksi panas dan pengeluarannya.
Peningkatan suhu tubuh yang > 37,2 ͦ C pada pagi hari dan >36.8 ͦ C pada malam
hari yang terjadi akibat adanya peningkatan set point di hipotalamus.
Normal: 36,6-37,2 ͦ C
2
Patofisiologi
Peningkatan
Peningkatan Perubahan
PGE2 Produksi Demam
termoregulasi
Panas
3
Hipotalamus ant
Hipotalamus post
•Terdapat area pre-
•Menerima info dari hipo
optik (termostat)
ant. dan saraf sensorik
•Tugas: diaktifkan oleh
peka suhu lain
panas pusat
•Tugas: produksi panas
pengatur pengeluaran
dan pengeluaran
panas
panas
4
FASE DEMAM
● Fase Kedinginan
Peningkatan suhu tubuh, Vasokonstriksi pembuluh darah,
peningkatan aktivitas otot sebagai usaha untuk menghasilkan panas
ditandai dengan tubuh kedinginan dan menggigil
● Fase Demam
Fase keseimbangan antara produksi panas dan kehilangan panas di
titik patokan suhu yang sudah meningkat
● Fase Kemerahan
Fase penurunan suhu, ditandai dengan vasodilatsi pembulh darah
dan berkeringat yang berusaha untuk menghilangkan panas
. 5
Gejala yang menyertai Demam
Myalgia Chills (kedinginan)
Artralgia Perasaan dingin sebagai respon
Anoreksia SSP terhadap set point yang
Somnolen meminta lebih banyak panas
Demam
Prespirasi
Rigors (menggigil) Terjadi dengan aktivasi mekanisme
Gejala kedinginan yang lebih intensif pelepasan panas yang bisa
disertai gigi gemeletuk dan disebakan oleh obat antipiretik atau
gemetaran hebat. hilangnya stimulus untuk
menimbulkan panas 6
Tipe Demam
1. Demam septik
2. Demam remiten
3. Demam intermiten
4. Demam kontinyu
5. Demam siklik
6. Demam hektik
7
Demam Remiten: Demam Intermiten:
Suhu badan turun ke tingkat yg normal
Suhu badan turun setiap hari
selama beberapa jam dalam satu hari.
tetapi tidak pernah mencapai Bila terjadi setiap 2 hari sekali → tertiana &
suhu badan normal. bila terjadi 2 hari bebas demam diantara 2
serangan demam→ kuartana.
8
Demam Siklik:
Kenaikan suhu badan selama beberapa hari yg diikuti oleh
periode bebas demam untuk beberapa hari yg kemudian
diikuti oleh kenaikan suhu seperti semula
Demam Septik
Suhu badan naik ke tingkat yg tinggi sekali pada malam hari &
turun kembali ke tingkat di atas normal pd pagi hari.
Demam Hektik:
Suhu badan berangsur naik ke tingkat yang tinggi sekali pada malam
hari dan turun kembali ke tingkat yang normal pada pagi hari.
9
Demam Kontinyu:
Variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu
derajat.
10
BERDASARKAN ONSET
11
PENYEBAB DEMAM AKUT
UMUM LOKAL
Influenza Respiratorik
DHF 1. Infeksi Saluran Nafas Atas :
Malaria Tonsilitis, faringitis
Obat 2. Infeksi Saluran Nafas
Septikemia Bawah : Bronkitis, Pneumonia
Demam Reumatik Abdominal: GE, hepatitis,
Pielonefritis
OMA, ISK
12
PENYEBAB DEMAM KRONIK
UMUM LOKAL
Tuberkulosis Endokarditis infeksiosa
SLE Kelainan tiroid
Poliarteritis nodosa Emboli Pulmoner
Polimialgia reumatika Hepatitis
Septikemia Abses subfrenikus
Demam Reumatik Infeksi ginjal
Demam tifoid Neoplasia
Salmonellosis
Leptospirosis
Leukemia
13
Diagnosis Demam
A. ANAMNESA 80% dx
• Lama demam berlangsung?
• Timbulnya mendadak atau terus menerus?
• Sifatnya
• Demam timbul apakah dipengaruhi oleh waktu ? (pagi/ siang/
malam)
• Seberapa tinggi demamnya?
• Demam ditimbulkan oleh apa?
• Apa yang anda lakukan jika demam muncul?
• Sebelum demam apakah ada keluhan yang muncul?
• Selain demam apakah didapatkan keluhan lain/gejala penyerta?
14
Tanyakan juga
1.Penyakit infeksi yang endemik di lingkungan tempat
tinggal pasien
2. Riwayat perjalanan dan dari daerah mana saja
3. Riwayat kontak dengan orang sakit
4. Pemakaian obat-obatan
15
B. Pemeriksaan Fisik
Periksa :
16
3.Tanda dari tuberkulosa paru, misalnya batuk yang
menahun, batuk darah, sesak nafas.
18
C. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1. Pemeriksaan laboratorium yang utama yaitu:
• Darah lengkap dan urin lengkap
• Pemeriksaan hapusan darah untuk malaria
• Reaksi Widal, biakan darah atas kuman Salmonella
• Biakan air seni
• Foto dada untuk melihat keadaan paru
2. Tes serologi
3. Pemeriksaan kimia darah
4. Pemeriksaan biopsi sumsum tulang, aspirasi cairan lambung untuk hapusan
langsung dan biakan atas kuman-kuman tuberkulosa.
5.Pemeriksaan radiologi seperti IVP, Barium enema, foto saluran makanan bagian
atas, foto tulang.
19
Beberapa pedoman dalam menghadapi
penderita demam
20
2. Ingatlah akan kemungkinan febris habitualis, ialah demam
yang timbul pada sore hari, yang terjadi pada wanita
psikoneurosa disertai kelemahan, tetapi laju endap darah
dalam batas normal. Dengan jalan menghilangkan stress
dan pemberian obat penenang demamnya akan
menghilang.
21
PENATALAKSANAAN
Non farmakologi
1. Pemberian cairan dalam jumlah banyak untuk
mencegah dehidrasi
2. istirahat cukup
3. Kompres hangat
Farmakologi
1. Mengatasi penyebab primer
2. Antipiretik
3. Pada penyakit autoimun/penyakit granulomatosa
steroid
22
FUO (FEVER of UNKNOWN ORIGIN)
FUO klasik
Demam suhu >38.3o C pada
beberapa kali pengukuran
FUO
nosokomial
Durasi > 3 Minggu Klasifikasi
FUO
Kegagalan mendiagnosis neutropenik
setelah dilakukan pemeriksaan
di RS selama 1 minggu
FUO berhubungan
dengan penyakit
HIV
23
FUO klasik :
FUO Nosokomial
FUO neutropenik :
FUO HIV:
25
“
TERIMAKASIH
26