Anda di halaman 1dari 32

Edukasi Sebelum Dan Sesudah

Tiroidektomi Total Pada Kasus Koloid


Goiter

Lilis Fazriah 1607101030103


Fahmiati Arifna 1607101030100
Dian Watany 1607101030049
Nailus Saadah 1407101030312

Pembimbing:
dr. Iskandar Zulkarnain, Sp.THT-KL,FICS
BAB I
LATAR BELAKANG

Benjolan pada kelenjar tiroid merupakan gejala


yang sering ditemukan pada kelainan kelenjar
tiroid, Pembesaran kelenjar tiroid secara umum
dikenal sebagai goiter.
Maps
15 juta orang di Amerika Serikat
dan Kanada menerima
pengobatan untuk gangguan tiroid
pada 2002. Pada tahun 2001,
terdapat sekitar 34.500 Peningkatan insiden karsinoma
thyroidectomies dilakukan di tiroid terkait goiter juga menjadi
Amerika Serikat. permasalahan di negara Asia
Tenggara termasuk Indonesia.
WHO mencatat sekitar 655 juta
jiwa di dunia mengalami goiter
dan 27% diantaranya berada di
Asia Tenggara.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi

Goiter adalah suatu pembengkakan pada leher


oleh karena pembesaran kelenjar tiroid akibat
kelainan glandula tiroid dapat berupa gangguan
fungsi atau perubahan susunan kelenjar dan
morfologinya.
Patofisologi
Etiologi Manifestasi Klinis
▪ Swelling
Defisiensi Yodium ▪ Dysphagia
▪ Dypsnea and
Acute Pain
Pemeriksaan Penunjang

▪ USG
▪ Lab Tatalaksana

▪ Farmakoterapi
▪ Pembedahan
EDUKASI

1. Informasi menyeluruh mengenai keadaan pasien


2. Hasil pemeriksaan preoperasi dan tindakan yang mendukung indikasi
pembedahan
3. Prosedur pemilihan teknik operasi
4. Tindakan pasca operasi
5. Komplikasi pasca Operasi

• Guidelines of theFrench Society of Oto-Rhino-Laryngology and Head and Neck Surgery (SFORL)
• Journal of Otolaryngology - Head & Neck Surgery
BAB III
LAPORAN KASUS
IDENTITAS
Nama : Ny. N
Umur : 52 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Desa Pulo Blang, Kota Bireun
Pekerjaan : Guru
Agama : Islam
Status : Sudah Menikah
No CM : 1-16-24-69
Tanggal Masuk RS : 04 Maret 2018
Tanggal Pemeriksaan : 04 Maret 2018
Anamnesis

Keluhan
• Benjolan di leher
Utama
• Pasien datang kepoliklinik RSUDZA dengan keluhan
benjolan di leher yang dirasakan sejak ± 5 tahun,
benjolan awalnya kecil dan tidak menimbulkan
Riwayat gejala namun semakin lama semakin membesar
dandalam 2 bulan terakhir terdapat keluhan seperti
Penyakit tercekik dan sesak nafas, keluhan hilang timbul tidak
diperberat dengan aktivitas dan tidak hilang dengan
Sekarang istirahat. Keluhan jantung terasa berdebar-debar,
berkeringat banyak, tangan tremor dan cemas
disangkal, menurut pasien benjolan bergerak saat
menelan dan tidak nyeri.
• Hipertensi tidak ada, Diabetes
Riwayat Mellitus tidak ada.
Penyakit Dahulu

• Sebelumnya pasien berobat ke


Riwayat
RS Bireun dan diberikan namun
Pengobatan tidak ingat obat yang diberikan.

Riwayat • Tidak ada keluarga pasien yang


Penyakit mengaluhkan keluhan yang
Keluarga sama.

Riwayat
Kebiasaan • Pasien merupakan seorang
Sosial guru
PEMERIKSAAN FISIK
Vital Sign

Sakit 120/70 72 kali 22 kali/ 36,3 °C


sedang / mmHg
/menit menit (Aksila)
GCS 15
PEMERIKSAAN FISIK
MATA
KEPALA : Normochephali , warna rambut kehitaman, Konjungtiva palp. Inf. Pucat
sukar dicabut (-/-), Sklera hiperemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil
isokor, RCL/RCTL (+/+)

TELINGA : Normotia, CAE lapang (+/+), Serumen MULUT


(-/-), MT intake (+/+), RC (+/+) Pucat (-), Sianosis (-), Mukosa lembab (+)

LEHER DAN TENGGOROKAN : Tampak benjolan THORAKS : Simetris (+/+), luka (-), retraksi (-),
padat di leher anterior, mobile, batas tegas, bergerak nyeri tekan (-), SF kanan = SF kiri, sonor (+/+),
saat menelan, nyeri tekan (-), diameter 5cm x4cm x 1cm vesikuler (+/+), ronkhi (-/-) wh (-/-)

ABDOMEN : Soepel, H/L/R tidak teraba, shifting JANTUNG :


dullness (-) peristaltik (+), distensi (-) BJ I > BJ II, reguler, bising (-)

EXTREMITAS INFERIOR
Ikterik (-/-), Edema (-/-),
sianosis (-/-), hiperemis (-/-)
Status Lokalis
Deviasi septum (-), tanda-tanda radang
(-), Nyeri tekan (-)
Rhinoskopi anterior : Cavum nasi
Auricula bengkak dan kemerahan (-), lapang (+/+), konkha inferior eutrofi
Tragus sign (-), auricula sign (-) (+/+), septum deviasi (-), pasase
Otoskopi ADS: CAE lapang (+/+) MT udara (+)
intak (+/+), RC (+/+), Serumen (-/-)

Tampak Benjolan padat di leher


Mulut: Bibir lembab anterior, mobile, berbatas tegas,
Lidah: Lidah merah, selaput (-) bergerak saat menelan, nyeri (-),
Dinding belakang Faring: warna merah dengan diameter 5cm x 4cm x 1 cm.
muda, permukaan licin, sekret (-), gerakana
arcus faring simetris
Tonsil: hiperemis (-), Ukuran T1/T1
Jenis Pemeriksaan 26/02/2018 Nilai Rujukan

HEMATOLOGI
Hemoglobin 11,7 12,0 – 15,0 g/dl
Hematokrit 35 37 - 47 %
Eritrosit 3,9 4,2 – 5,4 106/mm3

Leukosit 5,7 4,5 – 10,5 106/mm3

Trombosit 132 150 – 450 103/mm3


MCH 90 80 – 100 fL

MCHC 30 32 – 36 %
RDW 13,3 11,5 – 14,5 %
MPV 10,5 7,2 – 11,1 fL
Eosinofil 2 0–6%
Basofil 0 0 – 2%
Neutrofil batang 0 2–6%

Neutrofil segmen 71 50 – 70 %

Limfosit 17 20 – 40 %
Monosit 10 2–8%
GINJAL – HIPERTENSI

Ureum 14 13 – 43
Creatinine 0,85 0,67 – 1,17
IMMUNOSEROLOGI

T3 Total 1,59 0-9-2,5 nmol/L


T4 Total 70,97 60-120 nmol/L
TSH 0,92 0,25-5 uIU/mL
USG thyroid 20 februari 2018
KESAN
• lobus dextra ukuran membesar, tampak massa solid dan kistik ukuran
3,8 x 4,39 cm vaskularisasi meningkat, kulit normal
• Lobus sinistra ukuran membesar tampak massa solid dan kistik ukuran
3,31x3,97 cm vaskularisasi meningkat

Patologi Anatomi 20 februari 2018

KESAN : Thy2, Colloid Goiter

Fhoto Thorax PA 22 februari 2018

KESAN : Massa regio colli inferior kiri mencapai intrathorakal setinggi TH 2


Disertai deviasi trakhea ke kanan sampai TH 2 dan penyempitan
kaliber trakea
Diagnosis
Coloid Goiter

TATALAKSANA
 Medika mentosa
 IVFD RL 20 gtt/i
Inj. Ceftriaxone 1 gr 1 jam sebelum operasi
Inj. Transamin 500 mg/8jam

 Operatif
 Tiroidekctomi Total + Neck Dissection
PROGNOSIS

- Quo ad Vitam : Dubia ad bonam


- Quo ad Functionam : Dubia ad bonam
- Quo ad Sanactionam : Dubia ad bonam
BAB IV
PEMBAHASAN
Kasus Teori
• Terdapat benjolan di bagian • Penderita biasanya datang
depan leher yang dikeluhkan dengan keluhan adanya
pasien sejak ± 5 tahun dan benjolan dileher bagian
bergerak saat menelan. depan dapat berupa nodul
tunggal, multi nodul atau
diffuse, dimana bila penderita
disuruh menelan akan ikut
bergerak ke atas. Goiter
dapat disebabkan oleh
beberapa kelainan, sehingga
diperlukan beberapa
pemeriksaan penunjang.
Kasus Teori
• Benjolan awalnya kecil dan tidak • Gangguan tiroid tidak selalu
menimbulkan gejala namun berkembang dengan cepat,
semakin lama semakin dalam beberapa kasus, gejala-
membesar dan dalam 2 bulan gejala pasien mungkin halus atau
terakhir terdapat keluhan seperti sulit dibedakan dari gejala
tercekik dan sesak nafas, gangguan lain.
keluhan hilang timbul tidak • Secara klinis, pasien dapat
diperberat dengan aktivitas dan memperlihatkan penonjolan di
tidak hilang dengan istirahat. sepertiga bagian bawah leher.
Goiter yang besar dapat
menimbulkan masalah
kompresi mekanik, disertai
pergeseran letak trakea dan
esofagus, dan gejala-gejala
obstruksi.
Kasus Teori
• Keluhan jantung terasa • Struma nodusa jika pembesaran
berdebar-debar, berkeringat kelenjar tiroid terjadi akibat nodul,
banyak, tangan tremor dan apabila nodulnya hanya satu
cemas disangkal. maka disebut uninodusa, dan bila
lebih dari satu baik terletak pada
hanya satu sisi lobus saja
maupun pada kedua lobus maka
disebut multinodusa.
• Hipotiroid bila produksi hormon
tiroksin kurang . Pada struma
yang tanpa tanda-tanda
hipertiroid, kita sebut sebagai
struma nontoksika.
Kasus Teori

• Pasien didiagnosis dengan • Penegakkan


Colloid Goiter
diagnosis colloid
goiter berdasarkan
dari anamnesis,
pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan
penunjang.
Kasus Teori

• USG thyroid 20 februari 2018 • Usg merupakan


Kesan modalitas imaging
• lobus dextra ukuran membesar,
tampak massa solid dan kistik pilihan pertama, dapat
ukuran 3,8 x 4,39 cm vaskularisasi membedakan nodul
meningkat, kulit normal
• Lobus sinistra ukuran membesar
kistik dan solid,
tampak massa solid dan kistik menentukan ukuran
ukuran 3,31x3,97 cm vaskularisasi dari nodul.
meningkat
Kasus Teori
• Pemeriksaan FNAB
• Dilakukan FNAB sebagai alat bantu
pemeriksaan diagnostik dapat
Patologi Anatomi digunakan untuk
dengan Kesan : menegakkan diagnostik
Thy2, Colloid Goiter tipe papilar, anaplastik,
medular, tiroiditis dan
kebayakan koloid nodul
jinak.
Kasus Teori

• Fhoto Thorax PA 22 februari • Pemeriksaan rontgen


2018
• KESAN : ke paru posisi AP untuk
• Massa regio colli inferior kiri menilai dan berperan
mencapai intrathorakal setinggi dalam menentukan
TH 2 disertai deviasi trakhea ke luasnya tumor dan ada
kanan sampai TH 2 dan
penyempitan kaliber trakea metastasis atau tidak
Kasus Teori

• Tindakan yang akan • Operasi tiroid (tiroidektomi)


dilakukan pada pasien merupakan operasi bersih,
adalah tindakan tiroidectomi dan tergolong operasi besar
total sehingga banyak penderita
menolak untuk dilakukan
tindakan ini oleh karena
ketidaktahuan mereka akan
tindakan tersebut. Sehingga
pentingnya para medis
untuk memberikan edukasi
sebelum dan sesudah
dilakukannya operasi.
Kasus Teori
• Sebelum tindakan • Cefriaxone merupakan
tiroidectomi total pasien cefalosporin gen ke 3
diberikan terapi: spktrum luas yang
• Inj. Ceftriaxone 1 gr 1 jam digunakan sebagai
sebelum operasi profilaksis sebelum operasi.
• Inj. Transamin 500 mg/8jam • Transamin berupa asam
traneksamat umum yang
digunakan untuk mencegah,
menghentikan ataupun
mengurangi perdarahan
yang masif saat menjalani
prosedur pembedahan.
Kasus Teori
• Saat dilakukan edukasi
untuk tindakan operasi • Journal of
tiroidectomi total pasien Otolaryngology - Head &
kooperatif dan setuju akan Neck Surgery
tindakan tersebut.
• Pemberian pamflet informasi
prosedur spesifik pra-operasi
pada pasien tiroidektomi total
sebagai salah satu cara
informed consent untuk
menginvestigasi resiko-recall
setelah operasi yang efektif
Thanks!
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai